Oleh:
NAILA FAIZUL MUNA
22020115220086
PRE-PLANNING
PRAKTIK TERAPI TAWA UNTUK MENGATASI HIPERTENSI
Pokok bahasan
Sasaran
Waktu
Tanggal
: Maret 2016
Tempat
Penyuluh
: Naila Faizul M.
1. Latar Belakang
Hipertensi atau penyakit darah tinggi adalah suatu gangguan
pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan
nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan
tubuh yang membutuhkan (Lanny, 2004).
Hipertensi masih menjadi masalah besar di Indonesia.
Menurut data Riskesdas tahun 2013 angka kejadian hipertensi
di Indonesia masih cukup tinggi yaitu sebesar 25,8%. Di
Kelurahan
Pudak
Payung
sendiri,
puskesmas
setempat
mengenai
penyakit
hipertensi
dan
terapi
1)
2)
B. RENCANA PELAKSANAAN
1. Pokok Materi
Materi penyuluhan yang dirancang untuk praktik tentang terapi
tawa adalah sebagai berikut :
a. Definisi terapi tawa
b. Prosedur pelaksanaan terapi tawa dan tahapannya
2. Metode
Metode praktik terapi tawa yang digunakan adalah penjelasan
materi dan praktik.
3. Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan dan praktik terapi
tawa adalah dengan menggunakan video peragaan untuk
menjelaskan tahapan terapi tawa.
4. Setting Tempat
Keterangan :
= Penyuluh
= Dokumenter
= Kader kesehatan
= Observer
= Fasilitator
5. Pengorganisasian
Peran
Penyuluh
Tugas
Menjadi pembicara
Mahasiswa
Naila Faizul
Mutiara Ayu H
Risnawati
Rahma Nur
Eva Afriani
Rossi Anita
Observer
Dokumente
r
Abdul Soleh
Rinda W
Ahmad Hanafi
6. Strategi Pelaksanaan
Ida Novita
No.
1.
Tahapan
Pembukaan
Metode
-
2.
Penyajian
Ceramah
3.
Tanya Jawab
Diskusi
dan
ceramah
4.
Praktik
Praktik
5.
Penutup
Ceramah
Waktu
5 menit
Kegiatan
1. Penyampaian salam
2. Penyampaian kontrak
waktu
3. Menjelaskan tujuan
10 menit 1. Menjelaskan definisi
terapi tawa
2. Menjelaskan prosedur
terapi tawa
5 menit 1. Memberikan
kesempatan warga
untuk bertanya
2. Menjawab pertanyaan
warga
25 menit 1. Mempraktekkan
bersama cara terapi
tawa sesuai
penjelasan
sebelumnya
5 menit 1. Minta warga
menjelaskan kembali
tentang materi yang
disampaikan
2. Tanyakan perasaan
warga setelah diberikan
praktik terapi tawa
3. Berikan reinforcement
positif
4. Berikan kesimpulan
Respon
Warga tampak
kooperatif
Warga menunjukan
fokus
mendengarkan
materi
Warga aktif
bertanya
Warga aktif
mempraktekkan
Warga aktif
memberikan umpan
balik
7. Materi
Terlampir (lampiran 1)
C. EVALUASI
1. Evaluasi Persiapan
a. Mempersiapkan
pre-planning
H-2
sebelum
hari
pelaksanaan.
b. Kontrak waktu dan tempat dengan warga H-2 sebelum hari
pelaksanaan.
c. Mempersiapkan media H-2 sebelum hari pelaksanaan.
2. Evaluasi Proses
a. Ketepatan waktu kehadiran penyuluh dan tim.
b. Kesesuaian implementasi dengan rencana yang telah
disusun.
Lampiran 1
Materi terapi tawa
A. Terapi Tawa
Tertawa merupakan ekspresi emosional yang ditunjukkan
melalui raut wajah dan bunyi tertentu. Secara fisiologis tertawa
tediri dari dua komponen yaitu gabungan gerakan dan suara.
(Muhammad, 2011). Menurut Plutchik (2002) tertawa dapat
menambah oksigen dalam sel dan jaringan sehingga membuat
organ-organ mendapat oksigen secara maksimal. Sebaliknya, saat
seseorang murung dan berduka akan membuat sel-sel tubuh
kekurangan oksigen.
Aspek-aspek emosi termasuk tertawa diatur oleh pusat
emosi sistem limbic, sistem limbic ini mengatur emosi manusia baik
emosi positif maupun negatif.
Tertawa dapat mengurangi hormon stress yaitu hormon
epineprin dan kortisol yang dikeluarkan oleh hipotalamus. Jika
hormone ini diproduksi terlalu banyak oleh tubuh maka akan
menghambat penyembuhan penyakit. Sedangkan saat tertawa,
tubuh
akan
mengeluarkan
hormon
endorphin,
hormon
ini
terapi
yang
menggunakan
stimulasi
humor
untuk
terangsang
sehingga
menciptakan
rasa
aman
dan
mendongak
ke
belakang.
Melakukan
tawa
ini
harus
merentangkan
kedua
tangan
dan
kepala
agak
dengan
Bibir
Tertutup
Ini adalah gerakan tawa yang harus hati-hati dilakukan
sebab tertawa tanpa suara, sekaligus mengatupkan mulut yang
di-paksakan akan berdampak buruk karena menambah tekanan
yang tidak baik dalam rongga perut. Dalam pelaksanaan gerak
ini peserta dianjurkan bersenandung hmmmmmm...... dengan
mulut tetap ter-tutup, sehingga akan terasa bergema di da-lam
kepala. Dalam melakukan senandung ini semua peserta saling
harus
maju
sekaligus
mengeluarkan
ucapan,
ae
ae
ucapan,
Aee.....
Oooo....
Ee-Uu......
dan
dan
kalenjer
tiroid
sekaligus
peserta
dapat
seolah-olah
seperti
singa
mau
mencakar
menjadi
tertawa
lepas
penuh
semngat.
Ketika
Lampiran 2
Media intervensi (video)