Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Islam merupakan agama yang sempurna. Mencakup semua sisi hidup dan
kehidupan dari mulai sisi pribadi sampai pengurusan masyarakat secara luas, dari mulai
hubungan manusia dengan tuhannya sampai hubungan manusia dengan manusia dan
lingkungan sekitarnya. Sehingga mempelajari ajaran agama ini merupakan sebuah
kewajiban individu (fardlu ain), yang berkonsekuensi setiap muslim apabila tidak
mempelajarinya maka dia dihukumi berdosa.
Secara garis besar materi pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah
melingkupi akidah, akhlak, muamalah, ibadah dan sejarah. Dengan lingkup yang
demikian komplek dan lengkap tersebut seharusnya pengamalan ajaran islam di sekolah
harus sudah mencapai titik yang mendekati angka harapan yang tinggi untuk terciptanya
lingkungan yang islami. Tidak ditemui lagi siswa yang malak teman-temannya, sampah
yang tidak pada tempatnya, guru marah karena ada siswa yang makan permen karet
ketika belajar, membuat keributan di dalam atau di luar kelas dan lain sebagainya.
Akhlak atau sikap baik terhadap sesama manusia maupun lingkungan merupakan
hal yang mudah sekali untuk menilai seberapa tinggi penguasaan nilai atau moral
seseorang, baik atau jeleknya seseorang tergantung pada akhlaknya tersebut. Kita
menghukumi dengan apa yang nampak , dan yang nampak itu adalah akhlak. Di SDN
Sukamenak 3 yang penulis teliti banyak disaksikan sampah yang berserakan dimanamana, mulai dari ruang pribadi sampai ruang perhelatan umum. Ketika dicermati secara
lebih detail lagi ternyata sampah yang berserakan tersebut mayoritas adalah sampah yang
mulanya sebagai bungkus makanan yang biasanya berupa plastik. Sedangkan sampah
jenis lainnya seperti kertas, plastik, daun-daunan, kayu dan lain-lainnya merupakan
sampah yang berasal dari kegiatan siswa yang lain, misalnya proses belajar mengajar
dengan prosentase sampah yang sangat kecil.
Disamping sampah yang berserakan penulis juga melihat bagaimana siswa-siswa
memakan makanannya. Mulai dari mana ia membeli, dimana dan cara memakannya,
tempat yang digunakan, semuanya menimbulkan keprihatinan penulis.
Penulispun mencoba mengkritisi teknik pembelajaran akhlak khususnya dalam soal
akhlak ketika makan yang jelas mempunyai hubungan langsung dengan kebiasaan siswa
yang merupakan kenyataan yang memprihatinkan tersebut. Metode mengajarkan akhlak

khususnya dalam cara makan, selama ini ternyata hanya menggunakan metode ceramah
dan anjuran karena hal tersebut dianggap merupakan hal yang biasa. Sepengetahuan
penulis penelitian tentang hal tersebut belum ditemui. Dari kenyataan tersebut penulis
ingin menerapkan satu metode mengajar drill untuk meningkatkan penguasaan
pemahaman siswa terhadap materi Adab Makan dan Minum.
Sebuah perkara yang dianggap baru bila hanya dikomunikasikan secara verbal
saja tentu akan mendapatkan hasil yang kurang memuaskan baik bagi sipenerima
maupun dalam penerapannya. That practice make perfect (GunawanHupoyo; 1986)
pribahasainimenjadipanduanuntukditerapkannyametode drill.
Materi akhlak tentang cara makan dan minum merupakan materi berulang yang
perlu dijajaki kebenaran pelaksanaannya. Dengan metode drill diharapkan murid akan
semakin paham terhadap materi yang diajarkan. Drill diartikan juga sebagai latihan siap,
dimana metode ini tepat dipergunakan untuk melatih ulangan pelajaran yang sudah
diberikan(Zuhairini; 1983).
Makan dan minum dalam ajaran islam diatur tatacaranya, sehingga materi
tersebut merupakan materi campuran antara akhlak dan keterampilan. Dengan demikian
dibutuhkan tes keterampilan yang salah satu pelaksanaannya dibutuhkan kriteria
authenticity, artinya sebuah pertimbangan apakah materi tersebut sesuai tidak dengan
perbuatan siswa sehari-hari (Pedoman Pengembangan Tes Diagnostik Agama Islam;
2003).

B. PERUMUSAN MASALAH
Di dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas IV SDN
Sukamenak 3 yang materinya mengupas tentang akhlak
minum masih

mengalami

kendala

dalam

penyam

yakni adab makan dan


pampaian

pembelajaran

maupundalam penerimaan murid tentang pembelajaran akhlak tersebut. Selama ini


perhatian dan penerimaan pembelajaran ini masih kurang jadi butuh adanya model
pembelajaran yang sesauai.
Untuk mengupayakan minat murid tehadap bahan ajar, dibutuhkan yang
namanya pembelajaran yang menarik minat murid untuk belajar, menyenangkan dan
menggiring mereka kearah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Proses perubahan sistem pembelajaran kearah yang hendak dicapai haruslah diikuti
dengan menerapkan suatu model pembelajaran. Melihat karakteristik materi yang ada

dalam panduan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), materi ini
menurut hemat penulis cocok sekali dengan metode Drill.
Rumusan masalah penelitian ini di susun dalam kalimat pertanyaan sebagai berikut :
1. Adakah peningkatan perhatian murid pada pembelajaran akhlak, murid kelas IV
SDN Sukamenak 3 ?
2. Adakah keberanian murid untuk tampil menjawab soal di depan kelas yang diberikan
guru?
3. Adakah murid yang menjawab soal dilembar jawaban yang diberikan kepada
mereka?
4. Adakah kesungguhan murid untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang
diajarkan ?
5. Adakah kejelian murid untuk menghindari kekeliruan dalam mengerjakan tugas di
lembar jawaban mereka ?
6. Adakah perhatian murid untuk menyelesaikan tugas mudah yang di berikan kepada
mereka ?
7. Adakah perhatian murid untuk menyelesaikan tugas sulit yang di berikan kepada
mereka?
8. Adakah jumlah murid yang memberikan jawaban tertulis baik?
9. Adakah jumlah murid yang memperoleh peningkatan nilai ?
10. Adakah jumlah murid yang memperoleh penurunan nilai ?
Pada intinya perumusan masalah ini terfokus pada pembatasan masalah sebagai berikut;
yaitu menguji apakah metode Drill mampu meningkatkan pemahaman siswa dalam
pembelajaran akhlak materi adab makan dan minum pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam di kelas IV SDN Sukamenak 3?

C.

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini ingin memperoleh gambaran lengkap tentang hal-hal di bawah ini :
1. Peningkatan perhatian murid pada pembelajaran akhlak, murid kelas IV SDN
Sakamenak 3.
2. Keberanian murid untuk tampil menjawab soal di depan kelas yang diberikan guru
3. Adanya murid yang menjawab soal dilembar jawaban yang diberikan kepada
mereka.
4. Kesungguhan murid untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang diajarkan.

5. Kejelian murid untuk menghindari kekeliruan dalam mengerjakan tugas di lembar


jawaban mereka.
6. Perhatian murid untuk menyelesaikan tugas mudah yang di berikan kepada mereka.
7. Perhatian murid untuk menyelesaikan tugas sulit yang di berikan kepada mereka.
8. Jumlah murid yang memberikan jawaban tertulis baik.
9. Jumlah murid yang memperoleh peningkatan nilai.
10. Jumlah murid yang memperoleh penurunan nilai.
Sehingga dengan terjawabnya 10 permasalahan tersebut maka akan diketahui sejauh
mana metode Drill dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran
akhlak , materi adab makan dan minum pada siswa kelas IV SDN Sukamenak 3 ?

D.

MANFAAT PENELITIAN
Peneliti mengharapkan hasil penelitian ini bisa bermanfat bagi semua pihak yang
membaca penelitian ini,terutama bermanfaat bagi :
1. Murid
Murid diberikan pengalaman belajar dengan model pembelajaran Drill. Dengan model
pembelajaran ini murid bisa meningkatkan pemahamannya tentang Adab Makan dan
Minum.
2. Guru
Model pembelajaran Drill sangat membantu guru dalam pengajaran Akhlak hususnya
materi Adab Makan dan Minum, karena murid akan lebih mengerti dan tertarik.
Ternyata juga murid lebih memahami pembelajaran Adab Makan dan Minum dengan
cara praktek langsung.
3. Peneliti (Researcher)
Peneliti berharap dengan penelitian model ini bisa menjadi salah satu bahan rujukan
penelitian dan juga bisa menjadi salah satu bahan untuk peneliti lain merevisi
penelitiannya.
4. Lembaga (sekolah)
Manfaat penelitian ini bagi sekolah adalah sebagai motivasi positif bagi guru-guru yang
ada di sekolah agar bisa menghasilkan penelitian tindakan kelas yang lebih banyak lagi.
Dan merupakan suatu Prestasi bagi sekolah yang bisa menghasikan peneliti- peneliti
yang produktif.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

1.

Kajian Teori Membiasakan Prilaku terpuji


Standar Kompetensi (SK) Membiasakan Prilaku Terpuji merupakan materi yang
tergabung dalam kelompok akhlak. Materi pokok Pendidikan Agama Islam meliputi tiga
ajaran pokok islam yaitu : masalah keimanan (aqidah), keislaman (syariah) dan ihsan
(akhlak).
Ketiganya haruslah tercermin dalam kehidupan sehari-hari, menurut buku Pedoman
Penyusunan Tes Diagnostik Pendidikan Agama Islam menyatakan bahwa kemampuan
menerapkan akhlakul karimah dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan seharihari harus dicapai melalui empat materi pokok, salah satunya adalah Tatakrama dalam
Kehidupan(2003).
Dengan demikian Adab Makan dan Minum merupakan bagian dari akhlak yang harus
dihadirkan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut Zuhairini dkk (1983) mengartikan
bahwa akhlak adalah suatu amalan yang bersifat pelengkap penyempurna bagi kedua
amal di atas (aqidah dan syariah) dan yang mengajarkan tentang tata cara pergaulan
hidup manusia.
Al-Ghazali mengatakan mendidik anak merupakan urusan yang paling penting, orang tua
(murabbi) berkewajiban memelihara anak-anaknya dengan cara mendidik dan
mengajarinya akhlak-akhlak yang mulia (Jamal Abdul Rahman: 2005).
Untuk mencapai tujuan mengajar maka dibutuhkan alat pencapaian mengajar, akhirnya
lahirlah berbagai metode mengajar yang bersifat parsial maupun universal bisa dipakai
oleh berbagai materi dan mata pelajaran. Memperhatikan karakteristik materi yaitu Adab
makan dan minum penulis berusaha mempadu padankan beberapa teori mengajar. Dan
akhirnya jatuh pada pilihan metode Drill /Latihan Siap.
Metode Drill ialah suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih
anak-anak terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. Metode ini digunakan pada
pelajaran-pelajaran yang bersifat motoris (Zuhairini:1983).

2.

Implementasi Metode Drill pada Pembelajaran Adab Makan dan Minum


Metode Drill tepat digunakan apabila pelajaran dimaksudkan untuk melatih ulang
pelajaran yang sudah diberikan dan atu sedang berlangsung. Selain itu pelajaranpun

bertujuan melatih keterampilan anak dalam mengerjakan sesuatu. Metode ini


dipergunakan untuk memperkuat daya tanggapan anak terhadap pelajaran.
Segi positif metode ini adalah dalam waktu singkat, cepat dapat memperoleh penguasaan
dan keterampilan yang diharapkan. Tertanam pada anak-anak kebiasaan belajar secara
rutin dan disiplin. Tetapi mempunyai sisi negatifnya pula yaitu menghambat
perkembangan daya inisiatif murid, kurang memperhatikan perkembangan lingkungan
dan membentuk kebiasaan yang kaku dan otomatis(Zuhairini;1983).
Untuk mengurangi sisi negatifnya tersebut, maka penulis menyusun langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Memberikan instruksi alat-alat yang harus dibawa pada pertemuan sebelumnya.
b. Memberikan pengertian dasar tentang materi adab makan dan minum.
c. Membagi siswa kedalam beberapa kelompok dan tugas yang disesuaikan dengan
kondisi lapangan, yaitu kelompok makan dalam ruangan, kelompok makan di
ruang terbuka dan kelompok makan di tempat yang tidak mempunyai tempat
duduknya.
d. Mengambil kesimpulan.

BAB III
DESAIN METODE PENELITIAN

A. Seting Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada semester genap di kelas IV SDN Sukamenak 3 yang
memiliki jumlah siswa sebesar 43 orang. Penelitian ini berlangsung selama 2 kali
pertemuan pada minggu kedua dan minggu ketiga bulan Februari tahun 2011. Setiap
pertemuan berlangsung selama 2 x 40 menit.
B. Indikator Keberhasilan
Indikator yang menjadi acuan keberhasilan dalam setiap tindakan, berupa gradasi sebagai
berikut:
1. 80 100

: sangat berhasil

2. 60 79

: berhasil

3. 40 59

: cukup berhasil

4. 20 39

: kurang berhasil

5. 0 19

: tidak berhasil (Tatang Sunendar, 2007)

Sedangkan kemampuannya berdasarkan ranah kognitif yang diukur dengan anggka


KKM. Untuk KKM Pendidikan Agama Islam SDN Sarireja I adalah 75,44.
C. Siklus Tindakan
Siklus tindakan yang akan dilakukan meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
dan evaluasi, dan refleksi. Dalam dua kali pertemuan, penelitian ini diisi dengan 2 siklus.
1.

Siklus pertama
a.

Perencanaan
Perencanaan ini sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah disusun penulis
dengan tindakan pembelajaran interaktif.

b.

Pelaksanaan
Pembelajaran dilakukan berdasarkan skenario pembelajaran dan dilakukan di
tempat-tempat yang telah ditentukan.

c.

Pengamatan dan evaluasi


Melakukan pengamatan atas aktivitas siswa dan melakukan tes pada akhir
pembelajaran. Minta bantuan teman sejawat untuk mengamati aktivitas guru dan
interaksi antara guru dan siswa.

d.

Refleksi
Membahasaktivitassiswa dan gurusertamenganalisishasilevaluasi.

2.

Siklus kedua
Hasil refleksi siklus pertama dijadikan pedoman pada pelaksanaan siklus kedua untuk
memperbaikinya.
a. Perencanaan
Perencanaan ini sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah disusun penulis
dengan metode Drill/Latihan Siap dan diimplementasikan dengan pembelajaran
interaktif.
b. Pelaksanaan
Pembelajaran dilakukan berdasarkan skenario pembelajaran dan dilakukan di
tempat-tempat yang telah ditentukan.
c.

Pengamatan dan evaluasi


Melakukan pengamatan atas aktivitas siswa dan melakukan tes pada akhir
pembelajaran. Minta bantuan teman sejawat untuk mengamati aktivitas guru dan
interaksi antara guru dan siswa.

d. Refleksi
Membahasaktivitassiswa dan gurusertamenganalisishasilevaluasi.

D.

JADWAL KEGIATAN

MINGGU KE

KEGIATAN

PERSIAPAN
a. Telaah Pustaka
I

b. Observasi dan Orientasi Lapangan


c. Menyusun Rencana Penelitian
d. Pengurusan Perizinan Penelitian

PELAKSANAAN DILAPANGAN
a. DiskusiMasalah yang akanditeliti
b. Pegumpulan data
II

c. Perencanaanpembelajaran. PelaksanaanPembelajaran
d. Refleksitin dakan
e. Evaluasi keseluruhan
f. Menghasilkan model pembelajaran

PENGOLAHAN DATA
a. Penyusunankonseplapangan
b. Diskusikonseplapangan
VI

c. Revisikonseplapangan
d. Pengetikanhasilpenelitian
e. Penggandaanhasilpenelitian
f. Pelaporanhasilpenelitian

BAB V
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Makan dan minum dalam ajaran islam diatur tatacaranya, sehingga materi tersebut
merupakan materi campuran antara akhlak dan keterampilan. Dengan demikian
dibutuhkan tes keterampilan yang salah satu pelaksanaannya dibutuhkan kriteria
authenticity, artinya sebuah pertimbangan apakah materi tersebut sesuai tidak dengan
perbuatan siswa sehari-hari (Pedoman Pengembangan Tes Diagnostik Agama Islam;
2003).
Akhlak atau sikap baik terhadap sesama manusia maupun lingkungan merupakan hal
yang mudah sekali untuk menilai seberapa tinggi penguasaan nilai atau moral seseorang,
baik atau jeleknya seseorang tergantung pada akhlaknya tersebut. Kita menghukumi
dengan apa yang nampak

DAFTAR PUSTAKA
1 Anissatul Mufarrokah, Strategi Belajar Mengajar, Cet. 1, Yogyakarta, Teras, 2009
2 B Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Rieneka Cipta, 1997
3 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1993
4 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam , Cet. 10, Jakarta, PT. Ichtiar
Baru Van Hoeve, 2002
5 Em Zul Fajri, Ratu Aprilia Senja, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Cet. III,
Semarang, Aneka Ilmu, 2008
6 Halmar, Mustopa, Strategi Belajar Mengajar, Semarang, Unissula Press, 2008
7 Ismail, Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis Paikem, Cet. Ke-4,
Semarang, Rasail Media Group, 2009
8 Lexy j. Moleong, Prof, Dr, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 2007

Penelitian Tindakan Kelas


PENGGUNAAN METODE DRILL DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN
SISWA PADA PEMBELAJARAN AKHLAK, MATERI ADAB MAKAN DAN
MINUM PADA SISWA KELAS IV SDN SUKAMENAK III KEC. PURBARATU
KOTA TASIKMALAYA

Disusun Oleh :
YANTI HUMAIRA FITRIYANI, S.Ag
NIP. 19751003 200902 2 003

SDN SUKEMANAK 3
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PURBARATU
KOTA TASIKMALAYA
2013

Anda mungkin juga menyukai