Anda di halaman 1dari 5

R e s u m e / Te o r i J a c q u e s L a c a n | 1

PEMIKIRAN JACQUES LACAN


Mengenai Jacques Lacan
Jacques Lacan lahir di Paris, pada tanggal 13 April 1901 dan meninggal
dunia 9 September 1981. Jacques Lacan adalah anak sulung dari Emilie dan
Alfred Lacan yang memiliki tiga anak.
Lacan adalah seorang psikoanalis dan psikiatris Perancis yang memiliki
kontribusi besar dalam bagunan pemikiran filsafat,

psikoanalisis dan kepustakaan

teoritis. Lacan secara rutin memberikan seminar di Perancis dari tahun 1953 hingga 1981,
hingga memiliki pengaruh yang begitu besar di kalangan intelektual Perancis saat itu,
terutama bagi pemikiran filsafat aliran post-strukturalis.

Pemikiran Jaques Lacan sangat dipengaruhi oleh:

Sigmund
Freud

psikoanalis
a

filsafa
t

Strukturalis
, Linguistik

Saussure

Sulitnya Pembacaan Teori-teori Lacan

Martin
Heidegge
r

Claude
LeviStrauss

Linguistic
structural,
antropolo
gi
Filsafat,
linguistic
Jacque strukturalis

s
Derrida

Pembacaan terhadap pemikiran dan teori-teori yang dilahirkan oleh Lacan


memang tergolong sulit dilakukan, hal ini disebabkan karena beberapa hal, antara
lain:
1. Apa yang ditulis oleh seorang psikoanalis yang sangat sadar akan
ketidaksadaran yang mempunyai daya dalam menggerakkan berbagai indera,
bukanlah teks sederhana. Kesulitan sudah pasti ditemukan dalam karya

R e s u m e / Te o r i J a c q u e s L a c a n | 2

aslinya. Ketidaksadaran (unconscious) sebagai objek kajian utamanya


merupakan wilayah yang tak lekang oleh waktu dan penuh dengan
kontradiksi.
2. Belum lagi, sebagaimana pemikir inovatif lain, teori Lacan tidaklah statis,
namun dinamis, bergerak dan berubah serta berkembang semasa hidupnya.
Oleh karena itu, konsep-konsep yang digunakan Lacan pun memiliki
beberapa level makna yang berbeda mengikuti perkembangan pemikirannya.
Karena alasan inilah, pendefinisian sederhana atas istilah-istilah Lacanian
tidak mungkin dilakukan.
3. Kesulitan yang bisa didapat dalam membaca teks Lacan ini salah satunya juga
dikarenakan oleh gayanya, yang memang didasarkan pada hasrat supaya tidak
mudah dibaca, supaya pembaca tidak mudah melakukan assimilation dan
recuperation atas ide-idenya.
4. Lacan memiliki kamus kosakatanya sendiri, dan memiliki rumusan linguistik
yang sulit untuk diterjemahkan baik secara harafiah maupun esensinya.
Kegemaran Lacan menggunakan idiom-idiom asing dan baru untuk
memperkuat psikoanalisa yang dikembangkannya, lebih memperumit upaya
untuk mendekati pemikirannya.
5. Hal tersebut dipersulit dengan sikap Lacan yang tidak tertarik menuliskan
pemikirannya. Beberapa ceramah ilmiah Lacan baru diterbitkan setelah
kematiannya, selebihnya sebatas catatan-catatan tidak resmi dari seminarseminarnya. Lacan mencela publikasi dengan menyebutnya sebagai
poubellication (bahasa perancis), dari kata poubelle yang berarti keranjang
sampah.

Psikoanalisa Lacanian dan Konsep Ketidaksadaran


Lacan membaca Freud dengan baik, diktum kembali ke Freud (return of Freud)
di kumandangkannya. Berpegang pada silsilah pemikiran psikoanalisis yang menekankan
pada alam bawah sadar (unconscious mind), sampai mengakui ego ideal. Jacques Lacan
merupakan salah satu pembaca Freud yang tegas menolak anggitan Freud tentang
berkuasanya ego atas id. Lacan merupakan seorang psikoanalisis yang begitu berminat
pada ide-ide Freud muda Freud yang dianggap masih memiliki tenaga untuk

R e s u m e / Te o r i J a c q u e s L a c a n | 3

mempertahankan kekuatan ketidaksadaran kekuatan ketidaksadaran sebagai faktor


pendorong kepribadian.
Berikut dalah skema mengenai konsep ketidaksadaran dalam psikoanalisa:

MANUSIA

SUBJEK
CARTESIAN

AWAS

Bersandar
pada AKAL
MURNI

SADAR
DIRI

RASIONAL

AKAL

Ketidaksadar
an
HASRA
T

Subjek cartesian meyakini manusia sebagai yang awas, sadar diri,


rasional yang berangkat dari akal murni dan bukan hasrat atau bentuk-bentuk lain
dari ketidaksadaran. Konsep ketidaksadaran dalam psikoanalisa menjadi pukulan
telak ke inti subjek cartesian. Subjek cartesian yang ditahbiskan sebagai yang
rasional dan bersandar pada akal murni dicurigai menyimpan hasrat libidinal dari
dalam ruang bawah sadarnya. Hasrat ini tidak lain terlahir pada proses
psikodinamis manusia. Psikoanalisa hadir untuk menyatakan bahwa hasrat yang
berdiam dalam ketidaksadaran merupakan kekuatan yang mengontrol manusia
yang mentahbiskan diri sebagai yang sadar dengan kekuatan akalnya.
Lacan membenturkan dengan korelasivitas studi bahasa, menggambarkannya
juga dengan pemikiran kritis. Bagaimana fungsi bahasa dapat dilihat tidak hanya
berbentuk instrumen komunikasi saja, melainkan memiliki relasi signifikan dengan aku

R e s u m e / Te o r i J a c q u e s L a c a n | 4

(I). Ataupun sebaliknya, konsep aku (I) tidak sekadar selesai pada tahap individual,
tetapi juga mengakui (to recofnize) yang lain (the other baik liyan maupun Liyan) sebagai
bagian yang ada (being).
Di sinilah Lacan tidak tidak hanya menarik linguistik ke dalam ruang
psikoanalisa, tetapi juga membangun sebuah sintesa psikoanalisa-semiotika. Fenomenafenomena yang dialami oleh individu seperti lelucon, keseloe lidah (slip of the tounge),
mimpi, terkait dengan permainan bahasa dan bersumber dari ruang bawah sadar.
Penjelajahan fungsi kata diyakini dapat menjelaskan bagaimana ketidaksadaran terbentuk
dan terus beroperasi. Subjek dan penanda dalam kosa kata lacanian mengandung makna
yang beroposisi secara biner (binary opposition). Semboyan Lacan kembali pada
penanda bermakna ajakan kembali pada pembicaraan tentang ruang ketidaksadaran.
Lacan memandang bahwa subjek merupakan sesuatu yang senantiasa terbelah
dan tidak utuh. Keterbelahan tersebut merupakan hasil dari proses pada fase-fase
perkembangan

perversitas

polimorfosis.

Berikut

penjelasannya

dalam

bentuk

visualisasi:
Fase REAL/
NYATA

Fase
IMAGINER
HASRAT

UTUH

Nome
du
pare
KETERBELAHA
N

Stadu de
moroir
Fase SIMBOLIK

Subjek
(liyan)

Liyan

Terjadi
kesalahan
mempersepsi
citra cerminal

Hasrat pada dasarnya merupakan keinginan akan kepemilikan identitas.


Pada tataran simbolik, bayi berkeinginan untuk memiliki identitas lengkap yang
disebut aku. Ketika tercebur ke dalam dunia bahasa, bayi mau tidak mau harus
tunduk pada aturan sistem penandaan di ruang bahasa. Bentuk lain dari hasrat
adalah keinginan untuk menjadi sebuah subjek yang utuh, tidak terbelah dan

R e s u m e / Te o r i J a c q u e s L a c a n | 5

tanpa kekurangan (lack) dan penuh dengan pemenuhan. Hasrat ini berarti hasrat
kembali pada yang real, yang telah menghilang saat akuisisi bahasa. Hasrat untuk
kembali pada sesuatu yang tidak mungkin lagi dijelajahi oleh bahasa dan simbol.
Pembacaan atas konsep Lacan harus menggunakan dua pendekatan
linguistik, yakni metonimi dan metafora. Kontribusi Lacan menghubungkan
psikoanalisis dengan logika linguistik cukup berharga, baik dalam studi ilmu
sosial maupun studi ilmu psikologi maupun psikologi klinis. Dalam konsep
Lananian, Lacan secara tegas dan konsisten memegang pandangannya bahwa
justru id lah yang mengontrol ego, bukan sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai