Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ISBUL ANSARI

STAMBUK : N1A414003

KELAS : GANJIL

PROGRAM STUDI : SASTRA INDONESIA

MATA KULIAH : PSIKOLOGI SASTRA

KONSEP PSIKOANALISIS JACQUES LACAN

Mari kita sepakati, jika psikoanalisis tidak hanya berbicara Freud dengan
konsep kepribadian, konsep mimpi, dan konsep seksualitasnya. Perkembangan
psikoanalisis saat ini, sebenarnya tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh konsep
pemikiran Freudan, banyak pemikir-pimikir yang sebenarnya mempunyai
kontribusi ide dan peran penting dalam perkembangan psikoanalisis. Salah
satunya, Jacques Marie Emile Lacan atau Jacques Lacan, Lacan adalah seorang
figure psikoanalisis Perancis yang berkeyakinan jika alam bawah sadar manusia,
terstruktur seperti bahasa.

Beberapa keyakinannya atas psikis dan sastra dituangkan dalam bentuk


teks, teks Lacanan yang paling penting bagi mahasiswa sastra adalah The
insistence of the letter, pertama kali disampaikan pada tahun 1957 di depan
audiens awam yang terdiri dari mahasiswa filsafat, bukan para psikiater magang
(Barry, 2010: 130). Jika membuka riwayat hidup Lacan, maka kita akan
mendapati reputasinya sebagai intelektual Perancis, dimulai dari seminar dan
kuliahnya di kelas. Konsep-konsep psikoanalisis Lacan yang sukar dipahami
sebenarnya bermula di situ, ide-idenya tidak disampaikan dalam bentuk buku,
tetapi dalam bentuk ceramah-ceramah yang menyiratkan sandi-sandi tertentu.

Meskipun pada kenyataannya Lacan banyak meminjam teori Freud,


sepertinya tidak menjadi masalah besar dalam dunia ilmu pengetahuan,
peminjaman theoretical project of Freud yang ia sempurnakan, justru dianggap
sebagai sumbangan dalam perkembangan ilmu pengetahuan manusia. Tidak hanya
itu, Lacan dianggap telah mengembalikan nama baik psikoanalisis, konsep Freud
yang dianggap sebagai konsep yang cacat karena tidak memiliki keteraturan
metodelogis, dikaburkan oleh re-formulasi yang dilakukan oleh Lacan.

Penggambaran di atas, bukan berarti menafikan murid-murid Sigmund


Freud yang lain. Kenyataannya, konsep Lacan atas sastra lebih meyakinkan secara
teoritis dan praktik, ide-idenya memiliki banyak kaitan dengan bidang-bidang
lain, terutama bidang sastra yang sebelumnya tidak dilihat oleh Freud.
Psikoanalisis Freud membatasi karya sastra, konsep id, ego, dan super ego hanya
dapat diterapkan dalam analisis novel, tidak pada puisi, dan bentuk karya sastra
lainnya.

Akhirnya, kita menyapakati bahwa psikoanalisis Lacan sebenarnya bukan


antitesis dari pandangan Freud. Jika psikoanalisis Freud membatasi karya sastra
seperti yang disebutkan di atas, maka psikoanalisis Lacan tidak mengamini hal
tersebut. Konsep psikoanalisis Lacan, lebih pada pembaruan dan penguatan dari
konsep psikis Freud. Pembaruan konsep tersebut diwujudkan dalam analisis puisi,
jika selama ini konsep kejiwaan dan kepribadian hanya dapat diterapkan dalam
analisis novel, maka Lacan datang dengan keyakinan baru, bahwa puisi juga dapat
dianalisis menggunakan pendekatan kejiwaan.

Referensi :

Barry, Peter. 2010. Pengantar Komprehensif Teori Sastra dan Budaya;


BEGINNING THEORY.Yogyakarta: Jalasutra.

https://en.wikipedia.org/wiki/Jacques_Lacan. Diakses 1 Oktober 2016.

http://www.iep.utm.edu/lacweb/. Diakses 1 Oktober 2016.

http://www.ismoyojessy.id/2012/01/pemikiran-jacques-lacan.html. Diakses 1
Oktober 2016.

Anda mungkin juga menyukai