Anda di halaman 1dari 7

ALIRAN FUNGSIONAL

Hidayatul Rahman
Atifah Balqis Wanti
Mimi Fitria Salim
Nadila Asria Putri
Ninda Herlina Putri
Try Helza Annisa
SEJARAH ALIRAN LINGUISTIK FUNGSIONAL

Linguistik fungsional dipelopori oleh Roman Jakobson dan Andre Martinet, kehadirannya sangat berarti
dalam upaya menjembatani kesenjangan (gap) antara linguistik struktural Amerika dan Eropa. Linguistik
struktural (Eropa) banyak dipengaruhi oleh gagasan fungsi-fungsi linguistik yang menjadi ciri khas aliran Praha.
Trubeckoj terkenal mengembangkan metode-metode deskripsi fonologi, maka R. Jakobson terkenal karena telah
menyatakan dengan pasti pentingnya fonologi diakronis yang mengkaji kembali dikotomi-dikotomi F. De
Saussure antara lain dikotomi yang memisahkan dengan tegas sinkronis dan diakronis.

Andre Martinet banyak mengembangkan teori-teori aliran Praha. Pikiran-pikirannya telah memperkaya dan
mengembangkan studi linguistik, terutama fonologi deskriptif, fonologi diakronis, sintaksis, dan linguistik umum,
disamping ia menerapkan metode dan linguistik modern dengan menaruh perhatian yang luar biasa pada
kenyataan bahasa aktual. Vilem Mathesius. Yang mengemukakan bahwa telaah bahasa dilakukan secara sinkronis
dan diakronis. Selain itu juga dikemukakan fungsi utama bahasa dan fungsi khusus. Selain itu, aliran ini
membedakan fonetik dan fonologi, morfologi, dan sintaksis, (Kushartanti,dkk, 2005: 204-205).
Gagasan Jakobson merupakan pengembangan dari pemikiran-pemikiran aliran
Praha. Selain fungsi linguistik sebagai ciri khas sekolah Praha, ia juga menyoroti fungsi-
fungsi unsur tertentu dan fungsi-fungsi aktivitas linguistik itu sendiri. Sehingga ia
menemukan enam fungsi, yaitu:

1. Ekspresif, berpusat pada pembicara, yang ditujukan oleh interjeksi-interjeksi


2. Konatif, berpusat pada pendengar, yang ditujukan oleh vokatif dan imperative
3. Denotative, berpusat pada konteks, yang ditujukan oleh pernyataan-pernyataan
faktual, dalam pelaku ketiga, dan dalam suasana hati indikatif;
4. Phatic, berpusat pada kontak, yang ditujukan oleh adanya jalur yang tidak
terputus antara pembicara dan pendengar
5. Metalinguistik, berpusat pada kode; yang berupa bahasa pengantar ilmu
pengetahuan, biasanya berisi rumus-rumus atau lambang-lambang tertentu;
6. Puitis, berpusat pada pesan.
Jakobson juga menekankan pentingnya korelasi-korelasi fonologis sebagai seuntai
perbedaan-perbedaan arti yang terpisah. Menurut buku Jakobson dan Halle Fundamentals of
Language, 1956, menyatakan ciri-ciri expressive, configurative, dan distinctive:

1. Expressive, meletakan tekanan pada bagian ujaran yang berbeda atau pada
ujaran yang berbeda; menyarankan sikap emosi pembicara;
2. Configurative, menandai bagian ujaran ke dalam satuan-satuan gramatikal,
dengan memisahkan ciri kulminatif satu persatu, atau dengan memisahkan
membatasinya (ciri-ciri demarkatif);
3. Distinctive, bertindak untuk memperinci satuan-satuan linguistik, dimana ciri-
ciri itu terjadi secara serempak dalam untaian, yang berujud fonem. Fonem-
fonem dirangkaikan ke dalam urutan; pola dasar urutan serupa itu berujud suku
kata
AJARAN / TEORI ALIRAN FUNGSIONAL

● Teori Radcliffe -Brown Kata R-B,


"hubungan sosial", "masyarakat", "norma", dan "budaya" adalah konsep-konsep yang lahir dari abstraksi terhadap
kenyataan perilaku manusia. Persoalan muncul ketika peneliti sosial mencoba menghubungkan jurang antara kenyataan
dan konsep. Apakah yang diperlukan? Kata R-B, yang diperlukan adalah mo - del. Dalam konsep "struktural-
fungsionalisme" model yang dapat digunakan adalah model organisme tubuh manusia

● Teori Malinowski
Malinowski lebih menekankan aspek manusia sebagai makhluk psiko -biologis yang mempunyai seperangkat
kebutuhan psikologis dan biologis yang perlu dipenuhi. Selanjutnya, berbeda dari R-B yang tertarik dan menganggap
penting struktur sosial, Malinowski lebih tertarik kepada "budaya" atau culture. Bagi Malinowski, dalam rangka
memenuhi kebutuhan psiko-biologis individu dan menjaga kesinambungan hidup kelompok sosia l, beberapa kondisi
minimum harus dipenuhi oleh individu-individu anggota kelompok sosial tersebut, yaitu nutrition, reproduction, bodily
conforts, .safety, relaxation, movement, dan growth.
PARA TOKOH / AHLI LINGUISTIK FUNGSIONAL
● Emile Durkheim
Adalah ahli sosiologi yang lahir pada Tahun 1858 dan meningal pada tahun 1817. Ia salah seorang tokoh
paling penting dalam sejarah sosiologi. Teori struktural fungsional menurut Emile Durkheim adalah susunan
masyarakat sebagai bagian tatanan sosial yang mengindikasikan bahwa memiliki hidup harmonis. Fungsionalisme
fokus pada struktur sosial yang levelnya makro dalam masyarakat

 Talcott Parsons
Adalah ahli sosiologi yang memberikan penjelasan mengenai teori struktural fungsional sebagai bagian
keseimbangan dalam institusi sosial, yang diakuinya akan eksis atau dikenal masyarakat apabila berhasil
menjalankan tugas serta fungsinya dengan baik, tanpa memberikan perbedaan sedikitpun

 Robert K. Merton
Adalah tokoh sosiologi yang banyak menjelasakan tentang kelompok sosial, bahkan ia sendiri menjelaskan
anomi sebagai prilaku dalam penyimpangan sosial yang dapat menganggu hubungan masyarakat. Pada dasarnya
Robert memberikan pandangan bahwa struktural fungsional adalah kehidupan masyarakat dalam kesimbangan sosial
yang akan berjalan jika keteraturan sosial di fungsikan dengan baik.
KARYA / BUKU YANG DITULIS PARA AHLI

1.Emile Durkheim

 Le Suicede (1987)
 The Rule of Sociological Method (1985)

2 Talcot Parsons

 The Structure of Social Action

3. Robert K.Merton

 On Theorethical Sociology
 On Social Structure and Science

Anda mungkin juga menyukai