Anda di halaman 1dari 6

Berikut beberapa tokoh linguistik yang memiliki peran penting dalam perkembangan

linguistik pada abad ke-20:

1. Noam Chomsky (1928-sekarang) - Salah satu tokoh paling terkenal dalam linguistik
abad ke-20. Ia dikenal karena teorinya tentang tata bahasa generatif-
transformasional dan konsep tata bahasa dalam pemahaman manusia.
2. Ferdinand de Saussure (1857-1913) - Meskipun karyanya banyak dikenal pada awal
abad ke-20, pemikiran Saussure tentang strukturalisme bahasa sangat memengaruhi
perkembangan linguistik strukturalis pada abad ke-20. Karyanya, "Course in General
Linguistics," sering dianggap sebagai karya penting dalam linguistik modern.
3. Roman Jakobson (1896-1982) - Jakobson adalah seorang ahli linguistik Rusia-
Amerika yang berkontribusi dalam berbagai aspek linguistik, termasuk fonologi,
semiotika, dan tatabahasa. Ia juga dikenal dengan teori komunikasi dan fungsi-fungsi
bahasa.
4. Edward Sapir (1884-1939) - Sapir adalah seorang ahli linguistik Amerika yang
berfokus pada linguistik antropologis. Ia berkontribusi pada pemahaman tentang
keragaman bahasa dan pengaruh budaya terhadap bahasa.
5. Leonard Bloomfield (1887-1949) - Bloomfield adalah seorang linguistik Amerika yang
dikenal karena karyanya dalam fonologi dan tata bahasa strukturalis. Ia juga
mengembangkan teori tata bahasa strukturalis.
6. Benjamin Lee Whorf (1897-1941) - Whorf adalah seorang murid Sapir dan
berkolaborasi dengannya dalam pengembangan teori Sapir-Whorf atau relatifitas
bahasa. Teorinya menyatakan bahwa bahasa mempengaruhi cara kita memahami
dan berpikir tentang dunia.
7. William Labov (1927-sekarang) - Labov adalah seorang ahli dialek Amerika dan
sosiolinguistik. Ia terkenal karena penelitiannya tentang variasi bahasa di masyarakat
dan berkontribusi pada pemahaman tentang perubahan bahasa.
8. Michael Halliday (1925-2018) - Halliday adalah seorang ahli linguistik Inggris yang
mengembangkan teori tata bahasa sistemik-fungsional. Teorinya menekankan
hubungan antara bahasa dan fungsi sosialnya.
9. Noam Chomsky (1928-sekarang) - Selain karyanya dalam tata bahasa generatif-
transformasional, Chomsky juga berperan dalam perkembangan teori linguistik
lainnya seperti teori struktur bahasa dan aspek-aspek lain dalam ilmu linguistik.
10. John Searle (1932-sekarang) - Searle adalah seorang filsuf bahasa dan kontributor
penting dalam pemahaman linguistik filosofis, termasuk teori tindak tutur dan teori
tindak bahasa.

Berikut beberapa ide-ide utama dari beberapa tokoh linguistik terkemuka dalam
abad ke-20:

1. Noam Chomsky:
 Tata bahasa generatif-transformasional: Chomsky mengembangkan teori ini,
yang menekankan bahwa bahasa manusia adalah produk dari struktur mental
yang terkandung dalam otak, dan bahasa dapat dihasilkan dengan
menggunakan aturan-aturan tertentu.
 Universal Grammar: Chomsky berpendapat bahwa semua bahasa manusia
memiliki struktur dasar yang sama, yang disebut Universal Grammar, yang
membentuk dasar bagi kemampuan manusia untuk belajar bahasa.
2. Ferdinand de Saussure:
 Strukturalisme bahasa: Saussure memperkenalkan konsep strukturalisme
dalam linguistik, yang menekankan pentingnya hubungan internal antara
unsur-unsur dalam bahasa daripada makna mutlak dari kata atau simbol itu
sendiri.
 Tanda linguistik: Saussure membedakan antara komponen-komponen tanda
linguistik, yaitu signifiant (komponen bunyi) dan signifié (komponen makna),
dan menekankan bahwa makna bahasa berasal dari perbedaan antara tanda-
tanda.
3. Roman Jakobson:
 Model komunikasi: Jakobson mengembangkan model komunikasi yang terdiri
dari enam fungsi bahasa, yaitu fungsi referensial (mengacu pada dunia nyata),
fungsi emotif (mengekspresikan perasaan), fungsi konatif (mempengaruhi
pendengar), fungsi phatic (mempertahankan hubungan sosial), fungsi
metalinguistik (berbicara tentang bahasa itu sendiri), dan fungsi poetik
(mengungkapkan estetika).
4. Edward Sapir:
 Relativitas bahasa: Sapir dan muridnya, Benjamin Lee Whorf, mengembangkan
teori relatifitas bahasa, yang menyatakan bahwa bahasa mempengaruhi cara
kita memandang dan memahami dunia. Teori ini membedakan antara
relatifitas bahasa kuat (bahasa membentuk pemikiran) dan relatifitas bahasa
lemah (bahasa memengaruhi pemikiran).
5. Leonard Bloomfield:
 Tatabahasa strukturalis: Bloomfield mengembangkan teori tatabahasa
strukturalis yang menekankan penggunaan metode deskriptif dan pemodelan
bahasa berdasarkan strukturnya, dengan fokus pada fonologi, morfologi, dan
sintaksis.
6. Benjamin Lee Whorf:
 Teori relatifitas bahasa: Whorf memperluas ide-ide Sapir tentang relatifitas
bahasa dan menyatakan bahwa bahasa tidak hanya mempengaruhi pemikiran,
tetapi juga membatasi pemikiran kita dan membuat kita melihat dunia melalui
lensa bahasa.
7. William Labov:
 Sosiolinguistik: Labov adalah salah satu pendiri sosiolinguistik dan melakukan
penelitian tentang variasi bahasa di masyarakat, dengan penekanan pada
faktor sosial yang memengaruhi penggunaan bahasa.
8. Michael Halliday:
 Tata bahasa sistemik-fungsional: Halliday mengembangkan teori tata bahasa
sistemik-fungsional yang menekankan hubungan antara bahasa dan fungsi
sosialnya, memandang bahasa sebagai alat komunikasi yang mencerminkan
kebutuhan dan tujuan komunikatif manusia.

Ide-ide ini merupakan kontribusi penting dari berbagai tokoh linguistik dalam abad
ke-20 yang telah membentuk dasar-dasar pemahaman bahasa dan linguistik
modern.

Abad ke-20 adalah periode yang penting dalam sejarah linguistik, dengan munculnya berbagai
aliran dan pendekatan yang berbeda dalam memahami bahasa. Berikut adalah beberapa aliran
linguistik yang muncul dan berkembang pada abad ke-20:

1. Strukturalisme:
 Strukturalisme bahasa, yang dipengaruhi oleh pemikiran Ferdinand de Saussure,
menekankan analisis struktur internal bahasa dan hubungan antara elemen-elemen
bahasa. Ini mencakup pemahaman tentang fonologi, morfologi, dan sintaksis bahasa.
2. Generativisme:
 Aliran generativisme dipelopori oleh Noam Chomsky. Pendekatan ini fokus pada aspek
kreatif dan pemahaman bahasa manusia. Generativisme menekankan pencarian aturan-
aturan yang menghasilkan kalimat-kalimat yang sah dalam bahasa.
3. Pragmatik:
 Pragmatik adalah cabang linguistik yang mempelajari penggunaan bahasa dalam konteks
komunikatif. Ini melibatkan pemahaman tentang makna yang timbul dari konteks, tindak
tutur, dan implikatur.
4. Sosiolinguistik:
 Sosiolinguistik memeriksa hubungan antara bahasa dan faktor-faktor sosial, seperti kelas
sosial, etnisitas, dan identitas budaya. Ini termasuk penelitian tentang variasi bahasa dan
dialek.
5. Antropologi Linguistik:
 Aliran ini mengeksplorasi hubungan antara bahasa dan budaya, dan bagaimana bahasa
mencerminkan pemikiran dan persepsi manusia tentang dunia. Edward Sapir dan
Benjamin Lee Whorf adalah tokoh terkenal dalam antropologi linguistik.
6. Semiotika:
 Semiotika adalah studi tentang tanda-tanda dan makna mereka dalam komunikasi. Ini
melibatkan pemeriksaan tanda-tanda linguistik dan non-linguistik serta pemahaman
tentang bagaimana tanda-tanda menciptakan makna.
7. Neurolinguistik:
 Neurolinguistik adalah cabang linguistik yang memeriksa dasar neurobiologis dari bahasa
dan cara otak manusia memproses bahasa. Ini mencakup studi tentang gangguan bahasa
dan pemahaman tentang otak dan bahasa.
8. Fungsionalisme:
 Pendekatan fungsionalis menekankan fungsi bahasa dalam komunikasi. Michael Halliday
mengembangkan teori tata bahasa sistemik-fungsional yang menekankan hubungan
antara bahasa dan fungsi sosialnya.
9. Transformasionalisme:
 Selain generativisme, transformasionalisme adalah aliran lain yang diperkenalkan oleh
Noam Chomsky. Ini menggabungkan konsep transformasi dalam sintaksis untuk
menjelaskan perubahan struktural dalam kalimat.
10. Psikolinguistik:
 Psikolinguistik adalah studi tentang bagaimana bahasa diproduksi, dipahami, dan
dianalisis oleh pikiran manusia. Ini mencakup pemahaman tentang proses mental yang
terlibat dalam bahasa.

Ini adalah beberapa aliran linguistik utama dalam abad ke-20, dan masing-masing memiliki fokus
dan pendekatan unik dalam memahami bahasa dan linguistik.
Aliran linguistik abad ke-20 memiliki ciri-ciri khas yang membedakan satu aliran dari
yang lain. Berikut adalah beberapa ciri-ciri umum dari beberapa aliran linguistik yang
muncul pada abad ke-20:

1. Strukturalisme:
 Fokus pada analisis struktur internal bahasa.
 Memisahkan antara tanda linguistik menjadi komponen bunyi (signifiant) dan
makna (signifié).
 Menekankan bahwa makna bahasa berasal dari perbedaan antara tanda-
tanda.
2. Generativisme:
 Berfokus pada aspek kreatif dan pemahaman bahasa manusia.
 Mencari aturan-aturan yang menghasilkan kalimat-kalimat yang sah dalam
bahasa.
 Memisahkan antara tata bahasa yang sah (grammaticality) dan akseptabilitas
(acceptability) dalam bahasa.
3. Pragmatik:
 Memeriksa penggunaan bahasa dalam konteks komunikatif.
 Menyelidiki makna yang timbul dari konteks, tindak tutur, dan implikatur.
 Berfokus pada bagaimana bahasa digunakan untuk mencapai tujuan
komunikatif.
4. Sosiolinguistik:
 Memeriksa hubungan antara bahasa dan faktor-faktor sosial seperti kelas
sosial, etnisitas, dan identitas budaya.
 Memahami variasi bahasa dan dialek.
 Menyelidiki perubahan bahasa dalam masyarakat.
5. Antropologi Linguistik:
 Mengeksplorasi hubungan antara bahasa dan budaya.
 Memahami bagaimana bahasa mencerminkan pemikiran dan persepsi
manusia tentang dunia.
 Terlibat dalam studi tentang etnografi komunikasi.
6. Semiotika:
 Memeriksa tanda-tanda dan makna mereka dalam komunikasi.
 Mempelajari tanda-tanda linguistik dan non-linguistik.
 Memahami bagaimana tanda-tanda menciptakan makna dalam berbagai
konteks.
7. Neurolinguistik:
 Mempelajari dasar neurobiologis bahasa.
 Memahami cara otak manusia memproses bahasa.
 Terlibat dalam studi gangguan bahasa dan cedera otak yang memengaruhi
bahasa.
8. Fungsionalisme:
 Menekankan fungsi bahasa dalam komunikasi.
 Menghubungkan bahasa dengan fungsi sosialnya.
 Memahami bagaimana bahasa digunakan untuk mencapai tujuan komunikatif
dalam masyarakat.
9. Transformasionalisme:
 Menggabungkan konsep transformasi dalam sintaksis untuk menjelaskan
perubahan struktural dalam kalimat.
 Mempelajari struktur dan transformasi bahasa dalam sintaksis.
10. Psikolinguistik:
 Mempelajari bagaimana bahasa diproduksi, dipahami, dan dianalisis oleh
pikiran manusia.
 Memahami proses mental yang terlibat dalam bahasa.

Ciri-ciri ini membantu membedakan aliran-aliran linguistik abad ke-20 dan


mencerminkan pendekatan dan fokus unik dari masing-masing aliran dalam
memahami bahasa.
Bahasa Banjar adalah bahasa yang digunakan oleh suku Banjar, yang merupakan
kelompok etnis yang tinggal di wilayah Kalimantan Selatan, Indonesia. Sejarah
bahasa Banjar mencakup perkembangan dan pengaruh bahasa ini sepanjang
berabad-abad. Berikut adalah sejarah bahasa Banjar yang singkat:

1. Asal Usul:
 Bahasa Banjar berasal dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia yang tersebar di
wilayah maritim Nusantara. Ini mencakup berbagai dialek yang digunakan
oleh suku-suku di Kalimantan Selatan.
2. Pengaruh Kerajaan-Kerajaan:
 Seiring dengan perkembangan kerajaan-kerajaan di wilayah Kalimantan
Selatan, bahasa Banjar berkembang dan mengalami pengaruh dari bahasa-
bahasa asing seperti bahasa Sanskerta, Jawa, Arab, dan Melayu.
3. Perdagangan dan Kebudayaan:
 Bahasa Banjar juga dipengaruhi oleh perdagangan dan interaksi budaya
dengan bangsa-bangsa lain, seperti Tiongkok dan India. Pengaruh-pengaruh
ini tercermin dalam kosa kata dan istilah-istilah dalam bahasa Banjar.
4. Penyebaran Islam:
 Penyebaran Islam di Kalimantan Selatan membawa pengaruh besar terhadap
bahasa Banjar, terutama dalam bidang kosakata dan frasa yang berkaitan
dengan agama Islam.
5. Kolonialisme Belanda:
 Pada masa kolonial Belanda, bahasa Banjar terus digunakan dalam komunikasi
sehari-hari di Kalimantan Selatan, tetapi penggunaannya di sekolah dan
administrasi kolonial lebih didorong dalam bahasa Belanda. Ini memengaruhi
tingkat literasi bahasa Banjar di kalangan masyarakat.
6. Kemerdekaan Indonesia:
 Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, bahasa Banjar
mendapatkan pengakuan sebagai salah satu bahasa daerah di Indonesia.
Namun, bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi negara dan digunakan dalam
pendidikan formal dan administrasi.
7. Perkembangan Kontemporer:
 Saat ini, bahasa Banjar tetap digunakan oleh masyarakat Kalimantan Selatan
dalam kehidupan sehari-hari, terutama di lingkungan keluarga dan dalam
budaya lokal seperti seni, musik, dan sastra. Namun, bahasa Banjar masih
menghadapi tantangan dalam menjaga keberlangsungan dan
pemeliharaannya di tengah arus globalisasi.

Seiring berjalannya waktu, bahasa Banjar terus beradaptasi dan berkembang sesuai
dengan perubahan sosial dan budaya di Kalimantan Selatan. Upaya untuk
melestarikan dan mempromosikan bahasa Banjar sebagai bagian penting dari
warisan budaya suku Banjar terus berlanjut.

Anda mungkin juga menyukai