Anda di halaman 1dari 13

RANGKUMAN UTS

STRATEGI MANAJEMEN

CHAPTER 1 & 2
PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGIS
adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan
masa depan yang jauh (disebut visi), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif
(disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operaional untuk menghasilkan
barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi
pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organsasi.
Istilah manajemen strategi digunakan untuk merujuk kepada perumusan strategi, implementasi, dan
evaluasi, dengan perencanaan strategis hanya mengacu perumusan strategi
Tahap dari Strategi managemen :
Formulasi - Implementasi - Evaluasi
1. Perumusan strategi(Formulasi) : kegiatan mengembangkan visi dan misi organisasi,
mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan
internal organisasi, menetapkan tujuan jangka panjang organisasi, membuat sejumlah strategi
alternatif untuk organisasi, dan memilih strategi tertentu untuk digunakan.
2. Pelaksanaan strategi (Implementasi): menetapkan sasaran tahunan, membuat kebijakan,
memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga perumusan strategis dapat
dilaksanakan.
3. Evaluasi strategi: Tahap ini adalah tahap akhir dari manajamen strategis tiga kegiatan pokok
dalam evaluasi strategi adalah : Mengkaji ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi
landasan perumusan strategi yang diterapkan sekarang ini Mengukur kinerja, dan Melakukan
tindakan-tindakan korektif
Kata Kunci Dalam Strategi Manajemen
VISI

menjawab pertanyaan "Apa yang kita ingin menjadi?"

langkah pertama dalam perencanaan strategis.

Pernyataan visi harus singkat, sebaiknya satu kalimat pernyataan

Misi

Yang membedakan perusahaan yang sau dengan yang lain.

dirumuskan dengan pertanyaan Apakah bisnis kami

Penting untuk secara efektif menetapkan tujuan dan merumuskan strategi.

Mengungkapkan apa yang organisasi ingin menjadi dan siapa yang menjadi targetnya

Pentingnya penetapan Visi dan Misi

Untuk memastikan kebulatan tujuan dalam organisasi

Untuk memberikan dasar, atau standar, untuk mengalokasikan sumber daya organisasi

Untuk memudahkan penerjemahan tujuan ke dalam struktur kerja

Untuk menentukan tujuan organisasi

Komponen dari Misi Harus Mencakup:

Customer (pelanggan.

Products of service (layanan dari Produk

Market (pasar) : Kalangan yang ingin dituju

Technology (teknologi)

Concern for survival, growth, and profitability (perhatian untuk keberlangsungan,


pertumbuhan, dan keuntungan

Philosophy (filosofi)

Self Concept (konsep diri)

Concern for public image (perhatian untuk citra publik)

Concern for Employees (perhatian untuk karyawan)

Peluang(oppurtunities) dan ancaman eksternal (threats)

Peluang mengacu pada ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, hukum,
pemerintah, teknologi, dan tren kompetitif dan peristiwa yang secara signifikan dapat
menguntungkan atau merugikan suatu organisasi di masa depan

Kekuatan internal dan kelemahan internal

Tujuan (Objectives)
Hasil spesifik yang berusaha untuk mencapai dalam mengejar misi dasar yang menjadi tujuan jangka
panjang perusahaan.
Tujuan Tahunan : Sebagai ukuran jangka pendek perusahaan untuk mencapai tujuan jangka
panjang
Manfaat Penerapan Manajemen Strategi

Manfaat utama manajemen strategis telah membantu organisasi merumuskan strategi


melalui pendekatan yang lebih sistematis, logis, dan rasional untuk pilihan strategis

Manfaat finansial : Manajemen menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam penjualan,


profitabilitas, dan produktivitas dibandingkan dengan perusahaan tanpa perencanaan
kegiatan sistematis.

Manfaat nonfinancial :
o

Hal ini memungkinkan untuk identifikasi, prioritas, dan eksploitasi peluang.

memberikan pandangan objektif dari masalah manajemen.

merupakan kerangka kerja untuk meningkatkan koordinasi dan pengendalian kegiatan.

meminimalkan efek dari kondisi buruk dan perubahan.

memungkinkan sumber daya yang lebih sedikit dan lebih sedikit waktu yang akan
dikhususkan untuk mengoreksi keputusan yang salah.

menciptakan kerangka kerja untuk komunikasi internal antara personil

Alasan beberapa perusahaan tidak mnggunakan strategy management:

Takut gagal

Pengalaman buruk sebelumnya

Kepentingan diri sendiri

Kurangnya pengetahuan dalam perencanaan strategis

Buang-buang waktu

terlalu mahal

kemalasan

Kesalahan dalam Perencanaan Strategis

Menggunakan perencanaan strategis untuk mendapatkan kontrol atas keputusan dan


sumber daya

Melakukan perencanaan strategis hanya untuk memenuhi akreditasi atau persyaratan


peraturan

Terlalu buru-buru bergerak dari pengembangan misi untuk perumusan strategi

Gagal untuk mengkomunikasikan rencana tersebut kepada karyawan, yang terus bekerja
dalam gelap

Top manajer membuat banyak keputusan intuitif yang bertentangan dengan rencana formal

PERTEMUAN 3 & 4
THE EXTERNAL ASSESSMENT (PENILAIAN/LINGKUNGAN EKSTRENAL)

External Audit
Tujuan audit ekstrenal adalah mengidentivikasi variable-variable penting yang menawarkan respon
perubahan (peluang) yang dapat menguntungkan perusahaan dan ancaman yang harus dihindarinya.

Kekuatan Eksternal dikategorikan menjadi 5:

Kekuatan ekonomi : memiliki dampak langsung terhadap daya tarik potensial dari beragam
strategi

Kekuatan sosial,budaya,demografis dan lingkungan : memiliki dampak sangat besar atas


hampir semua produk,jasa,pasar dan konsumen.

Kekuatan politik,pemerintah dan hukum : dapat menjadi ancaman ataupun peluang

Kekuatan Teknologi : Dapat menciptakan pasar baru,menghasilkan pengembang biakan


produk yang lebih baik.

Kekuatan

Kompetitif

mengidentifikasi

perusahaan

persaing

dan

kekuatan,kelemahan,kapabilitas,peluang,ancaman,tujuan dan strategi mereka.

Proses Melakukan Audit Eksternal


1.Mengumpulkan informasi ttg ekonomi,budaya,politik,hukum,pemerintah dll
2.Informasi harus disesuaikan dan dievaluasi
3. Dikomunikasikan

menentukan

Suatu bagian penting dari audit eksternal adalah mengidentifikasi perusahaan saingan dan
menentukan kekuatan, kelemahan, kemampuan, peluang, ancaman, tujuan, dan strategi

Faktor-Faktor Eksternal Harus:

Penting untuk pencapaian tujuan jangka panjang dan tahuanan

Terukur

Bisa diterapkan untuk semua perusahaan saingan

Hirakis(beberapa akan terkait dengan perusahaan secara keseluruhan dan yang lain akan
berfokus pada area fungsional/devisi tertentu)

Intelijen kompetitif (CI) : Menyatakan bahwa keunggulan kompetitif menyatakan bahwa faktorfaktor (industri) eksternal lebih penting daripada berbagai faktor internal dalam upaya sebuah
perusahaan mencapai keunggulan kompetitif.
Tiga tujuan dasar dari program CI adalah:

untuk memberikan pemahaman umum tentang industri dan pesaing

untuk mengidentifikasi daerah-daerah di mana pesaing rentan dan untuk menilai dampak
langkah strategis akan memiliki pesaing

untuk mengidentifikasi langkah potensial yang mungkin membuat pesaing yang akan
membahayakan posisi perusahaan di pasar
Market commonality (kesamaan pasar) : jumlah dan pentingnya pasar bahwa perusahaan
bersaing dengan saingan
Sumber Daya kesamaan (Resource similarity) : sejauh mana jenis dan jumlah sumber daya
perusahaan internal dapat dibandingkan dengan saingan.

5 model kekuatan kompetensi

Ancaman dari pendatang baru ( threat of new entrants ). Pendatang baru dapat
membahayakan perusahaan-perusahaan yang telah ada, karena menghasilkan kapasitas
produksi tambahan, dimana kapasitas tambahan ini akan menekan agar biaya bagi pembeli
rendah, yang mengakibatkan turunnya penjualan dan laba bagi perusahaan yang ada dalam
industri tersebut.

Ancaman dari produk pengganti ( threat of substitute products ). Apabila harga yang
ditawarkan produk pengganti tersebut akan lebih murah/rendah dan mutu serta
kemampuan kinerja produk pengganti tersebut sama atau melebihi dari produk sebelumnya.

Kekuatan tawar-menawar dari pemasok ( bargaining power of suppliers ). Pemasok


merupakan ancaman serius bagi perusahaan-perusahaan, jika berintegrasi ke depan ke arah
industri pembeli. Misalnya, produsen pakaian yang memilih untuk membuka toko pakaian
sendiri, sehingga menjadi ancaman bagi toko pakaian yang lain, terutama bagi toko yang
dulu membeli pakaian dari produsen tersebut.

Kekuatan tawar-menawar dari pembeli ( bargaining power of buyers ), dimana pembeli lebih
suka membeli produk dengan harga serendah mungkin. Hal ini mengakibatkan industri dapat
memperoleh pengembalian ( laba ) serendah mungkin. Pembeli akan menuntut kualitas
yang lebih tinggi, pelayanan yang lebih baik serta harga yang murah, dimana hal ini
mendorong persaingan antar perusahaan dalam suatu industri.

Persaingan kompetitif di antara anggota industri ( rivalry among competitive firms ), dimana
perusahaan bersaing secara aktif satu dengan lainnya untuk mencapai daya saing strategis
dan laba yang tinggi. Pencapaian hal-hal tersebut, menuntut keberhasilan yang relatif
terhadap para pesaing, dengan demikian persaingan yang terjadi antara perusahaanperusahaan tersebut distimulasi pada saat satu atau lebih perusahaan merasakan tekanan
persaingan atau apabila mereka mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan posisi pasar
mereka. Karena perusahaan-perusahaan dalam industri bergantung satu sama lain, tindakan
satu perusahaan seringkali mengundang reaksi dari pesaingnya.
Ramalan(Forecasts) : asumsi dididik tentang tren masa depan dan peristiwa , teknik
kualitatif kuantitatif
Asumsi: Perkiraan saat Terbaik dari dampak faktor eksternal utama, di mana
manajer memiliki sedikit jika ada kontrol, tetapi yang dapat memberikan suatu
dampak yang signifikan terhadap kinerja atau kemampuan untuk mencapai hasil
yang diinginkan.
Globalisasi : Proses integrasi global dari perumusan,penerapan,dan pengevaluasian
strategi.

Analisis Industri: The External Factor Evaluation (EFE) Matrix

ekonomi

sosial

kultur

Lingkungan

Politic

Pemerintahan

Teknologi

Analisis industri : Competitive Profile Matrix (CPM)

Mengidentifikasi pesaing utama perusahaan dan kekuatan & kelemahan mereka dalam
hubungannya dengan posisi strategis sampel perusahaan

Faktor keberhasilan kritis termasuk masalah internal dan eksternal

CHAPTER 4 (TM 5) PENILAIAN/LINGKUNGAN INTERNAL


Penilaian Internal
Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis dan tidak
ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area. Kekuatan/kelemahan internal
digabungkan dengan peluang/ancaman eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar
untuk menetapkan tujuan dan strategi. Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud
memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan.
A. Audit Internal
Proses menjalankan audit internal memberikan banyak peluang untuk pihak yang
berpartisipasi guna memahami bagaimana pekerjaan, departemen, dan divisi mereka merupakan
bagian dari perusahaan secara keseluruhan. Untuk melakukan audit internal dibutuhkan usaha
pengumpulan, penyesuaian, dan pengevaluasian informasi mengenai operasi perusahaan.
Manajemen strategis adalah proses yang sangata interaktif yang membutuhkan koordinasi
efektif antara manajer manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi, litbang dan sistim
informasi manajemen. Walaupun proses manajemen strategis dipantau oleh penyusun strategi,
keberhasilan membutuhkan kerjasama manajer dan staf dari semua area fungsional untuk
memberikan ide dan informasi.
Menjalankan audit internal membutuhkan pengumpulan, asimilasi dan evaluasi informasi
tentang operasi perusahaan serta faktor-faktor penentu keberhasilannya terdiri dari kekuatan dan
kelemahan yang dapat diindentifikasi dan diprioritaskan. Melalui keterlibatan dalam menjalankan
audit manajemen strategi internal, manajer dari departemen dan divisi yang berbeda dalam
perusahaan dapat ikut serta memahami sifat dan pengaruh dari area fungsional bisnis lainnya dalam

perusahaan. Pengetahuan hubungan tersebut sangat penting untuk penetapan tujuan dan strategi
yang efektif.

B. Fungsional Bisnis
Dilihat dari fungsinal Bisnis, faktor internal dalam analis kompetensiterdiri dari faktor
manajemen, produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan, keuangan dan pemasaran.

1.

Fungsi Manajemen

Perencanaan merupakan tahapan proses manajemen yang digunakan dalam memformulasi


implementasi strategi dari perusahaan. Perencanaan terdiri atas semua aktivitas yang terkait
dengan persiapan masa depan perusahaan yang mencakup peramalan, penetapan sasaran,
formulasi strategi, pengembangan kebijakan, dan penentuan tujuan.

Pengorganisasian merupakan bagian dari implementasi strategi dari perusahaan yang


mencakup semua aktivitas manajerial yang menghasilkan struktur pekerjaan dan hubungan
otoritas.

Pemberian Motivasi merupakan bagian dari implementasi strategi dari perusahaan yang
melibatkan usaha yang diarahkan dalam membentuk perilaku manusia yang antara lain
berkaitan dengan kepemimpinan, komunikasi, kelompok kerja, dan sebagainya.

Pengelolaan Staf merupakan bagian dari implementasi strategi perusahaan yang dipusatkan
pada manajemen staf atau SDM. Aktivitas penempatan staf memainkan peran penting
dalam upaya penerapan strategi, dan karena oleh karena itu seorang manajer sumber daya
manusia terlibat secara lebih aktif dalam manajemen strategis. Mengidentifikasi kekuatan
dan kelemahan dalam area penempatan staf merupakan hal yang penting. Manajer
sumber daya manusia menjadi semakin terlibat dan berperan aktif di dalam perumusan
dan penerapan strategi.

Pengendalian merupakan aktivitas manajerial yang diarahkan untuk memastikan bahwa


hasil actual konsisiten dengan hasil yang telah direncanakan dan aktivitasnya merupakan
bagian dari evaluasi strategi perusahaan. Pengendalian dapat dilaksanakan dengan
melaksanakan kontrol kualitas, control penjualan, control persedian dan sebagainya.

2.

Fungsi Pemasaran
Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses mendefinisikan, mengantisipasi, menciptakan,
serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang dan jasa. Fungsi dasar
pemasaran yang dapat membantu penyusunan strategi mengindentifikasi dan mengevaluasi

kekuatan dan kelemahan dari pemasaran adalah analisis konsumen, penjualan produk/jasa,
perencanaan produk/jasa, penetapan harga, distribusi, riset pemasaran dan analisis peluang.

3.

Fungsi Keuangan/Akuntansi
Kondisi keuangan sering dianggap sebagai satu ukuran terbaik untuk posisi kompetitif dan daya
tarik keseluruhan suatu perusahaan. Menurut James Van Horne bahwa fungsi tersebut terdiri
atas tiga keputusan yaitu8:
a) Keputusan investasi (investment decision)
b) Keputusan pendanaan (financing decision).
c) Keputusan deviden (dividend decision).
Analisis ratio keuangan adalah metode yang paling banyak digunakan untuk organisasi
berorientasi laba maupun nirlaba menentukan kekuatan dan kelemahan organisasi dalam area
investasi, pendanaan, dan deviden sehingga rasio keuangan dapat memeberikan tanda-tanda
kekuatan dan kelemahan aktifitas fungsi manajemen, produksi, pemasaran, penelitian dan
pengembangan, dan sistim informasi.

4.

Fungsi Produksi/Operasi
Menurut Robert Schroeder menyatakan bahwa manajemen produksi terdiri dari lima area
keputusan atau fungsi yaitu proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan kualitas.9 Tugas
utama manajer produksi adalah mengembangkan dan mengoperasikan sebuah sistim yang akan
menghasilkan jumlah produk/jasa yang dibutuhkan sesuai dengan kualitas tertentu, harga yang
sudah ditentukan, dan waktu yang sudah tetapkan.

5.

Penelitian dan Pengembangan


Kekuatan dan kelemahan litbang memiliki peran penting dalam formulasi dan implementasi
strategi, sehingga perusahaan harus terus menerus mengembangkan produk baru dan
memperbaiki produknya karena perubahan kebutuhan dan selera konsumen, teknologi, siklus
produk yang semakin pendek, dan meningkatkan persaingan domestic dan asing. Banyak
perusahaan menggunakan pendekatan litbang internal untuk mengembangkan produk
baru. Pengembangan produksi baru mendahului kompetitor. Meningkatkan mutu produk,

6.

Sistim Informasi Manajemen (Management Information System/SIM)


Informasi merupakan fondasi dari semua organisasi untuk menghubungkan semua fungsi
bisnis menjadi satu dan menyediakan bahan untuk mendukung semua keputusan manajerial.
Karena organisasi semakin kompleks, terdesentralisasi, dan tersebar secara global, fungsi sistim
informasi semakin penting peranannya. SIM menerima bahan mentah dari evaluasi internal dan

eksternal dari suatu organisasi. Kegunaan SIM untuk memperbaiki kinerja suatu perusahaan
dengan memperbaiki kualitas keputusan manajerial dan untuk membangun kompetensi yang
unik dalam bidang lain. Sistim informasi, CIO/CTO, Keamanan, Mudah dioperasikan, ECommerce Penilaian Internal.
Tujuan sistem informasi manajemen adalah meningkatkan kinerja sebuah bisnis dengan
cara meningkatkan kualitas keputusan manajerial. Dengan demikian, sistem informasi
manajemen yang efektif mengumpulkan, mengodekan, menyimpan, menyintesis, dan
menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga mampu menjawab berbagai pertanyaan operasi
dan strategi.
Manfaat dari sistem informasi yang efektif meliputi pemahaman yang lebih baik
mengenai fungsi-fungsi bisnis, komunikasi yang lebih bagus, pengambilan keputusan yang lebih
berdasar, analisis persoalan yang lebih baik dan pengendalian yang lebih efektif.

C.

Matriks Evaluasi Faktor Internal (Matriks IFE)


Langkah terakhir dalam melaksanakan audit manajemen strategis internal adalah
penyusunan Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE Matrix).
Evaluasi Faktor Internal (Matriks IFE), digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal
perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Data dan
informasi aspek internal perusahaan dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan, misalnya
dari aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran, sistem informasi, produksi dan operasi.

CHAPTER 5 : STRATEGI-STRATEGI DALAM AKSI


Tujuan Jangka Panjang
Fungsi tujuan jangka panjang adalah mengarahkan,memungkinkan sinergi,membantu dalam
evaluasi,menetapkan

prioritas,mengurangi

ketidakpastian,meminimalkan

konflik,merangsang

kerja,membantu alokasi sumber daya maupun rancangan pekerjaan.


Pentingnya tujuan yang dikomunikasikan dengan baik:

Membantu para stakeholders memahami peran mereka dalam masa depan organisasi

Menjadi landasan pengambilan keputusan yang konsisten bagi para manajer

Meminimalkan potensi konflik pada saat penerapan

Menetapkan prioritas organisasi dan memotivasi kerja serta pencapaian

Menyediakan landasan untuk merancang pekerjaan dan mengatur berbagai aktivitas yang
akan dijalankan organisasi

Balanced Scorecard
adalah sebuah perencanaan strategis dan sistem manajemen yang digunakan secara
ekstensif dalam bisnis dan industri, pemerintah, dan organisasi nirlaba di seluruh dunia untuk
kegiatan usaha untuk menyelaraskan visi dan strategi organisasi, meningkatkan komunikasi internal
dan eksternal, dan memantau kinerja organisasi terhadap strategis tujuan.
Jenis-Jenis Strategi

Intergrasi Ke Depan
Memperoleh kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas distributor, contoh : South west
airlines mulai menjual tiket melalui galileo

Integrasi ke belakang
Mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar

atas pemasok perusahaan,

contoh : Hotel ilton membeli perusahaan manufaktur yang besar

Integrasi Horizontal
Mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pesaing, contoh :
PerusahaanA dan B di Jakarta melakukan merger

Penetrasi Pasar
Mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk tau jasa saat ini dipasar yang ada
sekarang melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih baik, contoh : Mcd menghabiska jutaan
dolar untuk meyakinkan konsumen bahwa Mcd menawarkan produk yang sehat

Pengembangan Pasar
Memperkenalkan produk/Jasa saat ini kewilayah geografis baru, contoh : Mcd membuka
restoran pertama di Japan.

Pengembangan produk
Mengupayakan peningkatan penjualan melalui perbaikan produk atau jasa saat ini atau
pengembangan produk/jasa baru, contoh : Google memperkenalkan Google presents
untuk bersaing dengan power point

Diversivikasi terkait
Menambah produk atau jasa yang baru namun masih berkaitan, contoh : Mgm Mirage
membuka hotel nonkasino pertamanya

Diversivikasi Tak Terkait


Menambah produk atau jasa yang baru namun tidak berkaitan, contoh : Ford motor co
masuk ke industri bank

Penciutan
Pengelompokan ulang melalui pengurangan biaya dan aset untuk membalik penjualan dan
laba yang menurun, contoh : Discovery channel merumahkan 25% angkatan kerjanya

Divestasi
Penjualan suatu divisi atau bagian dari sebuah organisasi, contoh : Whirlpool menjual bisnis
pemeliharaan lantai Hoover yang bermasalah ke Tech Industri

Likuidasi
Penjualan seluruh aset perusahaan,secara terpisah-pisah,untuk kekayaan berwujudnya,
contoh : Budi menjual semua asetnya dan berhenti berbisnis

Tingkat-Tingkat Strategi
Perusahaan Besar
Tingkat Perusahaan - Direktur Eksekutif (CEO)
Tingkat Divisi

- Presiden devisi atau wakil presiden eksekutif

Tingkat Fungsional - M.keuangan,m pemasaran,m litbang,m produksi,m sistem informasi,m


SDM
Tingkat Oprasiona - Manajer pabrik,m penjualan,m produksi dan departmen

Perusahaan Kecil
Tingkat Perusahaan - Pemilik/Dirut

Tingkat Fungsional - m keuangan,m pemasaran,m litbang,m produksi,m sistem informasi,m


SDM
Tingkat oprasional

- manajer pabrik,m penjualan,m produksi dan departmen

5 STRATEGI GENERIK MICHEAL PORTER


1.

Strategi Biaya Rendah (cost leadership)

Strategi Biaya Rendah (cost leadership) menekankan pada upaya memproduksi produk standar
(sama dalam segala aspek) dengan biaya per unit yang sangat rendah. Produk ini (barang maupun
jasa) biasanya ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga
(price sensitive) atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan.

2.

Strategi Pembedaan Produk (differentiation)

Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan


keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang
dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari
konsumen potensialnya.

3.

Strategi Fokus (focus)

Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen pasar yang
lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif
kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga.

4.Fokus Biaya Rendah : Strategi yang berfokus menawarkan produk atau jasakepada kelompok
kecil konsumen pada harga terendah yang ada dipasar.

5.Fokus Nilai Terbaik

: Strategi yang menawarkan produk atau jasa kepada sejumlah kecil

konsumen dengan nilai harga terbaik yang tersedia dipasar.

Anda mungkin juga menyukai