Infarkes Edisi I-2012 - S
Infarkes Edisi I-2012 - S
DARI REDAKSI
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Pengantar
SUSUNAN REDAKTUR
PENASIHAT
PENANGGUNG JAWAB
Sekretaris Ditjen Bina Kefarmasian
dan Alat Kesehatan
KETUA REDAKSI
Kepala Bagian Hukum, Organisasi,
Dan Hubungan Masyarakat
SEKRETARIS REDAKSI
Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat
ANGGOTA REDAKSI:
Leo Simaremare, SH, M.Si.
Mohamad Arief Jatmiko, ST
drg. Retno D. Martami
Martin Sirait, S.Si, Apt.
Dra. Ardiyani, Apt., M.Si
Sari Mutiarani, S.Si, Apt.
Dra. Ema Viaza, Apt.
Beluh Mabasa Ginting, ST, M.Si
Yulia Y. Barkah, SH
Fajar Ramadhitya Putera, S.Si, Apt.
Mohamad Isyak Guridno, S.Si., Apt.
Febri Sri Lestari, S.Sos.
Awan Yurianto
Radiman, Amd.
Rudi, Amd.MI
ALAMAT REDAKSI:
Kementerian Kesehatan RI
Jln. Rasuna Said Kav. 4-9
Subbagian Humas Lt. 8 R. 802
Telp.: (021) 5214869 / 5201590 Ext. 8009
Tahun 2011 baru saja berlalu. Setiap jejak karya yang kita lakukan telah tertoreh
dalam catatan kehidupan. Dan kini memasuki awal tahun 2012, kita menatap ke depan,
dengan sejumlah tugas baru yang menanti untuk diselesaikan. Hasil terbaik bagi
masyarakat adalah harapan kita semua.
Begitu banyak tantangan dan tugas-tugas yang menunggu untuk diselesaikan di
tahun ini. Semua itu bukanlah beban, melainkan amanat mulia yang harus kita laksanakan
bersama dalam pembangunan kesehatan, khususnya pembangunan bidang kefarmasian
dan alat kesehatan, dalam rangka mendukung capaian visi masyarakat sehat mandiri dan
berkeadilan.
Kunci dari kesuksesan yang akan kita raih terletak dari kebersamaan, kerjasama dan
koordinasi yang baik, serta kemauan untuk bekerja keras demi meraih hasil yang terbaik.
Jangan terbuai dengan segala hasil pekerjaan di masa lalu, kita harus segera melangkah
untuk memulai pekerjaan yang sekarang dan esok.
Dalam lingkup program dibidang kefarmasian dan alat kesehatan, program
Kemandirian Bahan Baku Obat termasuk kedalam 10 program prioritas Kementerian
Kesehatan RI untuk tahun 2012 yang telah dicanangkan oleh Menteri Kesehatan pada awal
tahun ini. Kita telah mendapat kehormatan besar dengan masuk ke dalam program prioritas
tersebut, namun dibalik itu ada tanggungjawab besar yang harus kita emban untuk
dilaksanakan. Kita semua harus sepakat, mau dan harus mampu untuk melaksanakan
seluruh program kefarmasian dan alat kesehatan sebagai bagian dari kesuksesan program
pembangunan bidang kesehatan, dan juga sebagai bentuk pengabdian kita kepada rakyat
dan Negara Indonesia.
Oleh karenanya, marilah kita semua segenap jajaran Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan menyatukan visi, langkah, dan bekerjasama dengan baik
dalam rangka melaksanakan seluruh kegiatan dalam program kefarmasian dan alat
kesehatan sebagaimana arahan Ibu Menteri Kesehatan RI yaitu agar hendaknya kita
melanjutkan program dan upaya dengan baik, memperbaiki yang belum baik,
meningkatkan yang sudah baik, bekerja dengan lebih gigih, mengerahkan semua potensi,
menyatukan arah, berfikir lebih cerdas, bekerja lebih keras, menangani debottlenecking,
dan melakukan percepatan pembangunan.
DAFTAR ISI
l Pelantikan Dan Pengambilan Sumpah Jabatan Pejabat l Pusat Pembelajaran Pelayanan Farmasi Klinik Di Rumah Sakit
l
l
l
l
l
l
l
l
l
hal 10
Artikel: Perkembangan Harmonisasi, Standar, Lembaga
Penilaian Kesesuaian dan Regulasi Teknis Di Bidang Alat
Kesehatan Dalam Rangka Menyongsong Pasar Bebas ASEAN
2015 hal 12
Artikel: Sekilas Tentang HIV dan Obat ARV hal 15
Kolom Hikmah: Kematian Hati hal 17
Back To Nature: Buah Wortel hal 18
Laporan Perizinan PBF, PBBBF, Industri Farmasi, Industri
Obat Tradisional dan Kosmetika Bulan Oktober s.d Desember
2011 hal 19
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
pemerintah.
berikut:
daerah tentunya.
O b a t P u b l i k d a n Pe r b e ka l a n
m e m u d a h ka n p e n ge l o l a ya n g
dagang obat.
D i r j e n B i nfa r d a n A l ke s
ke s e h a t a n u n t u k m e m a n t a u
dikomunikasikan ke daerah.
D i h a ra p ka n p a d a s et i a p
provinsi.
propinsi/kabupaten/kota mampu
mengimplementasikan di instalasi
peserta.
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
1144/Menkes/Per/VI/2010 tentang
O r g a n i s a s i d a n Ta t a K e r j a
1144/Menkes/Per/VI/2010 tentang
O r g a n i s a s i d a n Ta t a K e r j a
m e l a k s a n a ka n ke b i j a ka n d a n
perundang-undangan bidang
kefarmasian dan alat kesehatan.
d a n A l a t Ke s e h a t a n ; H u k u m
kabupaten/kota.
A d a nya O to n o m i D a e ra h ,
D e n ga n t e rs e l e n g ga ra nya
perkembangan
Peraturan Perundang-undangan
peraturan baru.
m a ka d i ra s a ka n p e r l u u n t u k
masyarakat.
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
2.
3.
4.
5.
Informasi
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Dalam
rangka membantu apoteker di instalasi farmasi rumah sakit yang akan memulai atau meningkatkan cakupan
kegiatan pelayanan farmasi klinik, diperlukan suatu sarana sebagai pusat pembelajaran pelayanan kefarmasian
Latar Belakang
No
Nama RS
RSUD DR Soetomo
RS Kanker Dharmais
RSUD Pirngadi
Kanker
Jantung koroner
RS Stroke Nasional
Stroke
RSUD Sardjito
RSUD Tangerang
Talasemia
Gastrohepatologi
RS Moewardi
10
11
Kanker
12
HIV/AIDS
13
RSUD Kariadi
Geriatri
14
RS Bethesda
15
RS Fatmawati
Diabetes Mellitus
16
RSU M.Djamil
17
RS Persahabatan
TB Paru
18
HIV/AIDS
19
RS Marzuki Mahdi
Psikiatri
20
RS Sanglah
HIV/AIDS
Informasi
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Kegiatan Pendukung...
Untuk
menindaklanjuti
hasil
kegiatan
dapat terpenuhi.
Ulasan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
I.
Pendahuluan
ASEAN Economic Ministry (AEM)
menetapkan bahwa alat kesehatan
(medical devices or health care
technology) adalah salah satu dari 12
sektor prioritas yang dipercepat
proses integrasinya di kawasan
ASEAN. Untuk mewadahi ini
khususnya dalam proses harmonisasi
s t a n d a r, l e m b a g a p e n i l a i a n
kesesuaian dan regulasi alat
kesehatan maka forum Working
Group/Product Working Group
ASEAN Consultative Committee on
Standards and Quality (WG/PWGACCSQ) telah ditetapkan sebagai
salah satu Subsidiary Bodies yang
bertindak sebagai implementing
agency dalam Roadmap of ASEA
integration for 12 priority sectors.
Berdasarkan Keputusan Kepala
Badan Standardisasi Nasional Nomor
3 8 / K E P/ B S N / 4 / 2 0 1 1 t e n t a n g
Penetapan Instansi Koordinator
Sektor tanggal 4 April 2011 maka
Kementerian Kesehatan RI c.q
Direktur Bina Produksi dan Distribusi
Alat Kesehatan Ditjen Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan
ditunjuk sebagai Instansi Koordinator
Sektor untuk alat kesehatan.
II. Perkembangan harmonisasi
s t a n d a r, l e m b a g a p e n i l a i a n
kesesuaian dan regulasi teknis alat
kesehatan sampai saat ini sebagai
berikut:
1. Standar:
Hal.12 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2012
Ulasan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
produk.
Laboratorium Penguji adalah
laboratorium yang melakukan
kegiatan pengujian terhadap
contoh barang sesuai
spesifikasi/metode uji SNI.
Lembaga Inspeksi adalah lembaga
yang melakukan pemeriksaan
suatu desain produk, barang, jasa,
proses atau pabrik dan penentuan
kesesuaiannya terhadap
p e rsy a ra t a n t e r t e n t u a t a u
persyaratan umum berdasarkan
pembuktian secara profesional.
Penerapan Standar Nasional
I n d o n e s i a a d a l a h ke g i ata n
menggunakan Standar Nasional
Indonesia oleh pelaku usaha.
Pemberlakuan Standar Nasional
Indonesia adalah keputusan
pimpinan instansi teknis yang
berwenang untuk memberlakukan
Standar Nasional Indonesia secara
wajib terhadap barang dan atau
jasa.
Sertifikasi Produk Penggunaan
Tanda SNI (SPPT SNI) adalah
sertifikat produk penggunaan
tanda SNI yang diberikan kepada
produsen/pabrik yang mampu
menghasilkan barang dan atau
jasa yang sesuai dengan
persyaratan SNI.
3.Regulasi Teknis
Regulasi yang telah ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan yang terkait
dengan alat kesehatan yang akan
diharmonisasikan dengan ASEAN
Medical Devices Directive (AMDD)
dalam rangka menyongsong pasar
bebas ASEAN 2015 adalah sebagai
berikut:
Permenkes No. 1189/Menkes/
Per/VIII/2010 tentang Produksi
Alat Kesehatan dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga.
Permenkes No. 1190/Menkes/
Per/VIII/2010 tentang Izin Edar
Alat Kesehatan dan Perbekalan
b)
c)
d)
e)
f)
Ulasan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
ata s d u a o b at ya n g b e ke r j a
menghambat reverse transcriptase
enzyme dan satu obat penghambat
protease. Obat anti retroviral
hendaknya hanya diminum di bawah
pengawasan medis.
Di negara-negara
berkembang, hanya sekitar 5% dari
mereka yang membutuhkan dapat
memperoleh pengobatan
antiretroviral, sementara di negeranegara berpendapatan tinggi akses
tersebut hampir universal.
Masalahnya adalah harga obat-obatan
yang tinggi, infrastruktur perawatan
kesehatan yang tidak memadai, dan
kurangnya sumber pembiayaan,
menghalangi penggunaan perawatan
kombinasi ARV secara meluas di
negara-negara berpenghasilan rendah
dan menengah.
Supaya pengobatan
antiretroviral dapat efektif untuk
waktu yang lama, jenis obat-obatan
antiretroviral yang berbeda perlu
dikombinasikan. Inilah yang disebut
sebagai terapi kombinasi. Istilah
'Highly Active Anti-Retroviral
Therapy' (HAART) digunakan untuk
menyebut kombinasi dari tiga atau
lebih obat anti HIV. Contohnya
kombinasi Zidovudine dengan
L a m i v u d i n e , a t a u ko m b i n a s i
semacamnya.
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
MENGENAL MELAMIN
dari keramik, logam, atau kaca.
Melamin lebih lebih ringan, kuat, dan
tak mudah pecah serta mudah
d i b e rs i h ka n . H a rga p e ra l ata n
melamin pun relatif lebih murah
dibanding yang terbuat dari keramik
misalnya.
Saat diperkenalkan di
Indonesia pada 1970-an,
perlengkapan makan dari bahan
melamin segera memikat konsumen.
Ringan dan tak mudah pecah. Praktis
dibawa piknik pula.
Kemudian senyawa ini
dikembangkan dan diterapkan untuk
industri perlengkapan rumah tangga,
termasuk perangkat makan.
Pada 1930 sampai 1940-an,
perusahaan-perusahaan di AS macam
C ya n a m i d , C i b a , d a n H e n ke l
mengembangkan senyawa ini untuk
industri tekstil sebagai bahan pengisi
dan perekat. Keunggulannya berupa
kejernihan, stabil terhadap panas,
cahaya, bahan kimia, goresan, bahkan
api.
Faktor inilah yang membuat
melamin formaldehid makin luas
digunakan pada tahun-tahun awal
pasca-Perang Dunia 11. Antara lain
digunakan pada industri kayu lapis
untuk memperkuat dan
mempercantik produk-produknya.
Namun, penelitian YLKI
mengingatkan kita untuk lebih cermat
dan bijak. Sebab, ada yang berharga
murah tapi terbuat dari bahan yang
membahayakan kesehatan.
Bagaimana tidak tergiur pada
perlengkapan makan berbahan
melamin kalau harganya sangat
murah? Bayangkan, produk melamin
impor dari segala jenis dan ukuran
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Kolom Hikmah
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
KEMATIAN HATI
Banyak orang tertawa tanpa
(mau) menyadari sang maut
sedang mengintainya. Banyak
orang cepat datang ke shaf shalat
l aya k nya o ra n g ya n g a m at
merindukan kekasih. Tapi sayang,
ternyata ia datang tergesa-gesa
hanya agar dapat segera pergi. Dia
perlakukan Tuhannya laksana
penagih hutang yang kejam.
Ada yang datang sekedar
memenuhi tugas rutin agama.
Dingin, kering dan hampa, tanpa
penghayatan. Hilang tak dicari, ada
tak disyukuri. Dari jahil engkau
disuruh berilmu dan tak ada izin
untuk berhenti hanya pada ilmu.
Engkau dituntut beramal dengan
ilmu yang Allah berikan. Tanpa itu
alangkah besar kemurkaan Allah
atasmu.
Tersanjungkah engkau yang
pandai bercakap tentang
keheningan senyap ditingkah rintih
istighfar, kecupak air wudhu di
dingin malam, lapar perut karena
puasa atau kedalaman munajat
dalam rakaat-rakaat panjang?
Te rs a n j u n g ka h e n g ka u
dengan licin lidahmu bertutur,
sementara dalam hatimu tak ada
apa-apa? Apakah kau kunyah
mitos pemberian masyarakat dan
sangka baik orang-orang berhati
jernih, bahwa engkau adalah
seorang saleh, alim, abid lagi
mujahid, lalu puas meyakini itu
tanpa rasa ngeri?
Tahukah kau bahwa seorang
dengan derajat keimanan macam
Abu Bakar Asshiddiq ra yang selalu
gemetar saat dipuji orang dan
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Back to Nature
Buah Wortel
Mengatasi hipertensi
Ambil 500 gr wortel cuci bersih
kemudian potong-potong, beri sedikit
air matang, lalu diblender. Saring, dan
minum segera. Usahakan untuk rutin
meminum air wortel ini 3 kali dalam
sehari.
Mengatasi demam pada anak
Ambil 200 gr wortel kemudian cuci
bersih. Parut dan peras sampai keluar
sarinya. Rebus air perasannya, minum
selagi hangat.
Mengatasi luka bakar
Wortel ditumbuk hingga halus dan
dioleskan pada luka bakar. Lakukan
sesering mungkin sampai luka tidak
terasa panas.
Menyembuhkan batuk
Ambil sebatang wortel lalu bersihkan
dan parut. Beri beberapa sendok air
panas dan peras. Tambahkan sedikit
gula aren, aduk sampai rata. Minum 2
kali dalam sehari.
Mengatasi nyeri haid
250 gr wortel cuci bersih lalu potongpotong. Tambahkan sedikit air, lalu
lender. Usahakan untuk meminum
ramuan ini setidaknya 2 kali dalam
sehari.
Mengatasi sembelit
Ambil 2 wortel yang masih muda lalu
cuci bersih dan parut. Tambahkan 2
sdm air matang dan sedikit garam, lalu
peras. Minum airnya 2 kali sehari.
Laporan Perizinan PBF, PBBBF, Industri Farmasi, Industri Obat Tradisional, dan Kosmetika
Yang Diterbitkan Ditjen Binfar & Alkes
Bulan Oktober s.d.Desember 2011
NO.
N A M A P E R U S A H AA N
P T . D i n a m is A r th a S e m e s ta
P T . M u li a P r a ta m a M a j u
P T . B in ta n g U ta m a I n ti M e d i k a
P T . S ig n a H u s a d a
P T . P a n c a r a n In ta n P ra ta m a
P T . A n u g e r a h b in a
U s ah anus ant ara
P T . O ita F a r m a
P T . U s a h a Ja ya H u sa d a
P T . H a s P u tr a H a r a p a n
10
P T . P h a r m i n d o In ti N u s a n ta r a
11
P T . G lo b a l S a r a n a M e d ik a
12
P T . L o k a n ia H a n d a l P e r d a n a
13
P T . K a D ua Em pat
14
P T . N u t ri n d o G r a h a h u s a d a U ta m a
15
P T . C u r e L ig h t P h a r m a
16
P T . P ri m a C h r is to f a r m
17
P T . A s s y i fa B e r k a t S e n to s a
18
P T . C o s m o te r ia l
19
P T . M u rn i A ik S u k s e s
20
P T . P ra n a K e lu a rg a N u s a n t a r a
21
P T . M i tr a P e r m a ta M e c a l in d o
22
P T . C a n d i P e r d a n a D u a R ib u S a tu
23
P T . A y u b a U ta m a
24
P T . S y ifa K a r u n ia A b a d i
25
P T . Y u d r a M e d ik a
26
P T . C a r e n d o P u tr a G a m a
27
P T . P h a r m a In d o S u k s e s
28
N O . IZ IN
H K .0 7 .0 1 /
V /2 3 2 /1 1
H K .0 7 .0 1 /
V /2 3 3 /1 1
H K .0 7 .0 1 /
V /2 3 4 /1 1
H K .0 7 .0 1 .
B O /V /2 3 5 /
11
H K .0 7 .0 1 /
V /2 3 6 /1 1
H K .0 7 .0 1 /
V /2 3 7 /1 1
H K .0 7 .I F /
V /2 4 3 /1 1
H K .0 7 .0 1 /
V /2 4 4 /1 1
H K .0 7 .0 1 /
V /2 4 5 /1 1
H K .0 7 .0 1 /
V /2 4 6 /1 1
H K .0 7 .0 1 /
V /2 4 7 /1 1
H K .0 7 .0 1 .
B O /V /2 4 8 /
11
H K .0 7 .0 1 /
V /2 4 9 /1 1
H K .0 7 .0 1 /
V /2 5 0 /1 1
H K .0 7 .0 1 /
V /2 5 1 /1 1
H K .0 7 .0 1 /
V /2 5 5 /1 1
H K .0 7 .0 1 /
V /2 5 6 /1 1
H K .0 7 .0 1 /
V /2 5 7 /1 1
H K .0 7 .0 1 /
V /2 5 8 /1 1
H K .0 7 .0 1 /
V /2 5 9 /1 1
T A N G G A L T E R B IT
P R O V IN S I
J E N IS IZ IN
K E T ER A N G A N
0 4 O k to b e r 2 0 1 1
D K I J a k a r ta
PBF
I z in P B F
0 4 O k to b e r 2 0 1 1
D K I J a k a r ta
PBF
I z in P B F
0 6 O k to b e r 2 0 1 1
J a w a T im u r
PBF
P e r g a n tia n P e n a n g g u n g
J aw a b
0 7 O k to b e r 2 0 1 1
D K I J a k a r ta
PB F Bah an
O ba t
0 7 O k to b e r 2 0 1 1
S u m a te r a
B arat
PBF
I z in P B F
0 7 O k to b e r 2 0 1 1
La m pu ng
PBF
I z in P B F
1 0 O k to b e r 2 0 1 1
J a w a B a ra t
IF
1 0 O k to b e r 2 0 1 1
S u m a te r a
S e l a ta n
PBF
I z in P B F
P e m b a h a ru a n Iz in
P e r s e tu j u a n P r in s i p
1 0 O k to b e r 2 0 1 1
J a w a B a ra t
PBF
P e r u b a h a n A la m a t
1 7 O k to b e r 2 0 1 1
S ulaw es i
S e l a ta n
PBF
P in d a h A la m a t K a n t o r /
G ud ang
1 7 O k to b e r 2 0 1 1
B a n te n
PBF
I z in P B F
1 7 O k to b e r 2 0 1 1
D K I J a k a r ta
PB F Bah an
O ba t
1 7 O k to b e r 2 0 1 1
D I Y o g y a k a r ta
PBF
I z in P B F
1 7 O k to b e r 2 0 1 1
D K I J a k a r ta
PBF
P e n c a b u ta n Iz in
1 7 O k to b e r 2 0 1 1
J a w a B a ra t
PBF
I z in P B F
2 5 O k to b e r 2 0 1 1
K a l im a n ta n
B arat
PBF
P e r g a n tia n P e n a n g g u n g
J aw a b
2 5 O k to b e r 2 0 1 1
J a w a B a ra t
PBF
I z in P B F
2 5 O k to b e r 2 0 1 1
D K I J a k a r ta
PBF
I z in P B F
2 5 O k to b e r 2 0 1 1
NT B
PBF
P in d a h A la m a t K a n t o r
2 5 O k to b e r 2 0 1 1
J a w a T im u r
PBF
H K .0 7 .0 1 /
2 5 O k to b e r 2 0 1 1
V /2 6 0 /1 1
H K .0 7 .0 1 /
2 5 O k to b e r 2 0 1 1
V /2 6 1 /1 1
H K .0 7 .0 1 /
2 5 O k to b e r 2 0 1 1
V /2 6 2 /1 1
H K .0 7 .0 1 /
2 5 O k to b e r 2 0 1 1
V /2 6 3 /1 1
H K .0 7 .0 1 /
03 N opem ber 20 11
V /2 6 4 /1 1
H K .0 7 .0 1 /
03 N opem ber 20 11
V /2 6 5 /1 1
K a l im a n ta n
B arat
K a l im a n ta n
B arat
PBF
PBF
P e r g a n tia n P e n a n g g u n g
J aw a b
P e m u tih a n , P e r g a n tia n
P e n a n g g u n g J a w a b , P in d a h
A la m a t G u d a n g
P e r g a n tia n P e n a n g g u n g
J aw a b
P in d a h A la m a t d a n
P e r g a n tia n P e m il ik P B F
D K I J a k a r ta
PBF
I z in P B F
D K I J a k a r ta
PBF
P e r g a n tia n P e n a n g g u n g
J aw a b
B engk ulu
PBF
I z in P B F
D IY
PBF
I z in P B F
H K .0 7 .0 1 /
03 N opem ber 20 11
V /2 6 6 /1 1
S ulaw es i
S e l a ta n
PBF
P T . C e n d e r a w a s ih A n u g e r a h
N u s a n ta r a
H K .0 7 .0 1 /
03 N opem ber 20 11
V /2 6 7 /1 1
S ulaw es i
S e l a ta n
PBF
29
P T . T a n ia M ir e l la S e j a h te r a
H K .0 7 .0 1 /
03 N opem ber 20 11
V /2 6 8 /1 1
S ulaw es i
S e l a ta n
PBF
30
P T . K o lo s a l P r a ta m a
H K .0 7 .0 1 /
03 N opem ber 20 11
V /2 6 9 /1 1
D K I J a k a r ta
PBF
31
P T . P ri m a ta m a M e d is a r a n a
H K .0 7 .0 1 /
03 N opem ber 20 11
V /2 7 0 /1 1
S ulaw es i
S e l a ta n
PBF
32
P T . B o e h r in g e r In g e lh e im
In d o n e s i a
H K .0 7 .I F /
V /2 7 1 /1 1
J a w a B a ra t
IF
03 N opem ber 20 11
P e r g a n tia n
J aw a b dan
I z in P B F
P e r g a n tia n
J aw a b dan
I z in P B F
P e r g a n tia n
J aw a b dan
I z in P B F
P e r g a n tia n
J aw a b dan
I z in P B F
P e r g a n tia n
J aw a b dan
I z in P B F
Pen anggu ng
Pem bah aruan
Pen anggu ng
Pem bah aruan
Pen anggu ng
Pem bah aruan
Pen anggu ng
Pem bah aruan
Pen anggu ng
Pem bah aruan
P e m b a h a ru a n Iz in IF