Anda di halaman 1dari 54

e.

FIXED FIRE EXTINGUISHER EQUIPMENT/ Peralatan Pemadam


Kebakaran Tetap 1)

Pengertian

Sistem pemadam kebakaran tetap (Fixed Fire Extinguisher) adalah


sistem pemadam kebakaran yang instalasinya dipasang tetap, baik
secara keseluruhan maupun sebagian. Dengan sistem pemadam api
tetap ini, diharapkan kebakaran dapat dipadamkan tanpa banyak
melibatkan

aktivitas

orang

(regu

pemadam).

Berbeda

bila

menggunakan alat pemadam yang dapat dibawa (portable) atau jenis


yang bergerak / beroda (movable). Walaupun sistem api pemadam
tetap ini biaya pemasangannya sangat mahal, namun kemampuan
menanggulangi bahaya kebakaran sangat tinggi ( 85 - 95%) yang
berarti merupakan faktor penting bilamana berhadapan dengan
berbagai tingkat resiko kebakaran. Sesuai fungsinya, unsur-unsur
utama dari sistem pemadam kebakaran tetap :
Dapat mengetahui timbulnya kebakaran (sistem deteksi)
Dapat memberitahu / melaporkan adanya bahaya (system alarm)
Dapat memadamkan kebakaran (sistem pemadaman) baik secara
langsung (automatis) maupun dioperasikan oleh orang (secara
manual).
Media pemadam api yang digunakan dapat bermacam-macam,
tergantung dari jenis kebakaran maupun tingkat resiko bahaya yang
dihadapi, media (bahan pemadamnya) antara lain menggunakan : air,
busa, tepung kimia, CO2, gas lembam (inert gas), Halon dan
sebagainya.

2)

Jenis-jenis Alat Pemadam Kebakaran Tetap a).


Fire Main System
Persyaratan SOLAS 1974 Consolidate 97 Chapter II-2 Part A. Reg.
4.

Pipa

harus

mempunyai

diameter

yang

besar

mampu

mendistribusikan air dengan 2 pompa bersamaan.


Untuk kapal barang dan penumpang, pompa harus dapat
memberikan tekanan minimum 50 PSI pada 2 hydrant yang
terjauh dan tertinggi.
Tipe Fire Main System ada 2 :

Single Fire Main System


Menggunakan 1 pipa utama dari haluan ke buritan dan
umumnya terletak di atas deck. Contoh pada kapal Tanker.

Looped Fire main System


Menggunakan 2 pipa utama yang peralel berhubungan dengan
haluan

dan

buritan.

Contoh

pada

kapal

barang

dan

penumpang.
Sistim pemadam kebakaran utama (Fire Main) terdiri dari pipa-pipa
(dicat merah), katup pengontrol, selang dan Nozzle yang ditata
sampai kesemua bagian-bagian kapal. Supply air laut melalui
"Sea Chest" yang terletak pada sisi-sisi bawah kapal akan
diterima kerangan isolasi (Isolating Valve) dengan tekanan
tertentu dari pompa di supply ke sistim perpipaan keseluruh
bagian yang terbakar.

H6

=1

Jika section dari Fire main System patah, maka untuk dapat
menyambung kembali dengan menggunakan selang yang ujung
adaptornya disambungkan seperti gam^ar di bawah ini.
SINGLE FIREMAIN SYSTEM
Cul-Ou1

Mam Supply Line

Shore Connection
Set Cheii

fut Pumps

Cul-Out Wlvr

LOOPED FtREMAlK SYSTEM


Fire Slttonv
Looped Min Suppty Line *

i nenionial toop (ifc-nuir. tytic

117

Penggunaan sistem ini akan mempunyai konsekuensi dalam


pemakaian jumlah air yang besar dan untuk itu perlu diingat efek
yang merugikan terhadap stabilitas kapal. Jika jumlah air yang
tertinggal (Retained) dikapal, semakin bertambah, maka draft
akan naik dan lambung bebas (free board) akan turun
(berkurang).
Dengan alasan di atas, sangat penting memeriksa jumlah air yang
digunakan. Hal ini akan memungkinkan Nakhoda atau Perwira
yang bertanggung jawab menilai situasi dan memutuskan
tindakan apa yang diambil.
b).

Sprinkler System
Sistim pemancar air adalah instalasi perlindungan bahaya
kebakaran yang tertintegrasi antara komponen-komponennya,
yaitu sistim perpipaan, satu atau lebih persediaan air secara
automatis, sistim alarm, kerangan pengontrol dan katup pemancar
air (Sprinklers) yang ditempatkan didalam pola yang sistematis /
terencana. Sistim ini akan bekerja bila terdeteksi adanya panas
dari kebakaran, kemudian air keluar dan memancar di atas area
yang terbakar. => Unsur-unsur Utama Sistim Sprinkler

Sumber air (Water Supply)

Penggerak air

Sistim perpipaan (isap dan tekan)

Manometer

Kerangan-kerangan dan klep-klep penahan

Alarm

Katup pemancar air (Sprinkler heads).

118

Katup Pemancar Air (Sprinkler Heads)


Air dipancarkan ke area yang terbakar oleh katup pemancar
air (sprinkler heads) disingkat KPA, setelah KPA tersebut
terbuka baik karena lepasnya penyumbat (sistim tertutup)
atau karena bekerjanya sistim deteksi (sistim terbuka).
Umumnya katup pemancar air (sistim tertutup) menggunakan
3 cara penyumbat (tutup) yaitu :

Fusible Links (sambungan solder)

Glass bulbs (bola glas)

Chemical pellets (sumbat kimia)

Ketiga cara penyumbat tersebut dapat terbuka karena


tanggapan (response) terhadap panas kebakaran.
Ukuran diameter standar untuk KPA adalah 1/2 inchi
(12,7 mm), disamping ada ukuran-ukuran lain yang
khusus.

S E AT

Contoh sebuah katup pemancar air jenis Fusibel Link

H9

AUTOMATIC SPRINKLER HEAD


(Fusible Link Type}
Deflector (Upright)
Frame
Levers
Links
Solder
Cap

Contoh sebuah katup pemancar air jenis Bo/a Quartzoid

=> Temperatur Rating


Temperatur rating dimaksud untuk penempatan KPA
secara tepat sesuai dengan klasifikasi bahaya yang
dikaitkan dengan kondisi temperatur ditempat tersebut, dan
kode warna dari KPA (Frame atau bola gelas). Tabel
Temperatur Rating

Max Celling
Temp.

Temperature Rating

-F

100

38

135- 170

150

66

225

Temperature
Clasification

GLASS BULB
COLORS

57-77

Ordinary

Orange or red

17 5-225

7 9 - 107

Intermadiate

Yellow or green

107

250 - 300

121 - 1'49

High

Blue

300

149

325 - 375

163- 191

Extra High

Purple

375

191

400 - 475

204 - 246

Very extra High

Black

475

246

500 - 575

260 - 302

Ultra High

Black

625

329

650

343

Ultra High

Black

120

Katup Kendali Utama (Main Water Control Valve)


Setiap sistim sprinkler air dilengkapi dengan katup kendali
utama dan katup-katup untuk test dan pembuangan / pencerat
(drain valve). Katup kendali digunakan untuk menutup supply
air ke sistem ketika KPA diganti, ketika dilaksanakan
pemeliharaan atau ketika operasi pemadam dihentikan. Katup
kembali utama tersebut ditempatkan antara sumber dari supply
air dan sistim sprinkler dan harus diberi petunjuk mengenal
jenis katupnya.

Contoh katup kendali dengan

Contoh katup kendali utama

Clapper terbuka
121

Jenis Sistim Sprinkler


Sistim sprinkler air berdasarkan distribusi airnya, sarana,
luas area, mode operasi dan kondisi lingkungannya
terdiri dari :
(a). SISTIM PIPA-BASAH (Wet - Pipe System)
Disebut sistim pipa-basah karena berisi air bertekanan
diseluruh sistim pada setiap waktu dan dihubungkan ke
sumber air. Pada katup kendali utama dilengkapi dengan
katup check alarm electrical berdasarkan aliran air. Bila
satu atau lebih katup pemancar air (KPA) terbuka oleh
panasnya kebakaran, maka tekanan air dalam pipa
berkurang dan oleh tekanan air dari bawah pipa utama
tegak (main Riser) menekan clapper pada posisi terbuka
dan air mengalir ke KPA yang terbuka. Air juga masuk ke
jalur katup alarm untuk membunyikan electrical alarm
atau mechanical alarm (gong).

Gambar Alarm Check Valve pada Sistem Basah

122

(b). SISTIM PIPA-KERING (Dry-Pipe System)


Disebut sistim pipa kering karena air didalam
sistim perpipaan diatas katup pipa-kering (dry-pipe valve)
diganti oleh udara bertekanan. Katup pipa-kering adalah
dimasukkan untuk menahan air keluar ke sistim
perpipaan sampai kebakaran dapat membuka
(menjalankan) sprinkler. Luas permukaan katup (valve)
yang berhadapan dengan
6

kali

udara

pada

umumnya

luas permukaan yang berhadapan dengan air.

Sistim kering digunakan dalam bangunan dimana


tidak cukup panas untuk memelihara air dalam
perpipaan dari proses pembekuan (freezing). Katup
pemancar air (sprinkler head) yang dipakai dalam
keadaan normal tertutup (sama seperti sistim pipabasah). Bila katup pemancar air terbuka oleh panas
kebakaran, udara bertekanan akan keluar (berarti
tekanannya berkurang), katup pipa-kering otomatis
terbuka dan

air akan

masuk kejalur perpipaan

menggantikan udara.

fci
IT

7r

Gambar Dry Pipe Valve

123

Accelerators dan Exhausters


Pada sistim pipa kering untuk skala besar, akan
kehilangan

beberapa

menit

untuk

mempunyai

udara dari sistim.


Untuk sistim yang mempunyai kapasitas air di
atas 50 gallon (189 liter) ditetapkan standar untuk
memasang

"Sarana

pembukaan

cepat"

(Quick

Opening Device).
2 (dua) jenis dari Quick Opening Device, yaitu :
-

Accelerators :
gunanya mempercepat tidak setimbangan nya
sistim perbedaan tekanan dalam dry-pipe valve,
menyebabkan instalasi bekerja lebih cepat.
Exhauster
gunanya

:
mempercepat keluarnya

udara dari

sistim perpipaan.
(c). SISTIM TINDAKAN - AWAL (Pre - Action System) PreAction System sebetulnya adalah sistim pipa
kering dimana menggunakan katup tipe deluge
(deluge - type valve), alat deteksi kebakaran dan
KPA yang tertutup.
Sistim ini digunakan bila khusus untuk pencegahan
kerusakan oleh air yang terjadi bila pipa akan pecah.
Sistim ini tidak akan mengeluarkan air ke dalam
perpipaan kecuali oleh tanggapan sistim deteksi. Sistim
ini menghilangkan hambatan waktu yang ter-dapat pada
sistim pipa-kering dan tetap dapat dipakai pada daerah
yang tidak diperlengkapi dengan peralatan pemanas.

124

Bermacam-macam sistim detector panas dapat dipasang


untuk mengaktifkan control valve. Sejak adanya detektor
panas yang dapat bereaksi lebih cepat dari pembakaran
ujung sprinkler, air sudah mencapai sprinkler pada saat
ujung sprinkler

terbuka. Jadi sistim tindakan-awal

biasanya mempunyai waktu operasi yang sama dengan


sistim pipa-basah, selain itu sistim ini juga mengurangi
resiko penyemburan api secara tidak terduga, karena dua
kejadian harus berlangsung, yaitu pengaktipan detector
dan pengoperasian sprinkler. Integritas sistim dapat
dimonitor (hal ini diperlukan bila paling sedikit ada 20
sprinkler dalam suatu sistim) dengan memberikan
tekanan udara yang rendah, kira-kira 5 psi (0,35 kg/cm2)
dalam pipa. Kesalahan yang sering terjadi adalah
dipakainya tekanan udara yang lebih tinggi

yang

menimbulkan hambatan pengaliran air.


(d). SISTIM SPRINKLER DELUGE (Deluge Sprinkler
System)
Sistim ini biasanya dilengkapi dengan KPA terbuka dan
katup

deluge

(deluge

valve)

dan

sarana

deteksi

kebakaran juga dipasang pada area yang sama dengan


KPA.
Karena deteksi kebakaran bereaksi, maka katup deluge
akan dibuka yang menyebabkan air akan mengalir
masuk dalam sistim dan keluar keseluruhan KPA secara
terus-menerus.
Maksud dari sistim deluge ini adalah membasahi seluruh
area kebakaran oleh keluarnya air dari semua KPA yang
terbuka pada sistim tersebut.
125

Sistim ini umumnya digunakan untuk perlindungan


fasilitas-fasilitas yang beresiko tinggi.
Contoh

: Palkah muatan.

Sistim deteksi bekerja secara deteksi panas, asap,


nyala, atau secara manual. Sistim deluge valve dapat
diaktipkan secara electrik, pneumatik atau hydraulik.
c)

Sistim Spray - Air (Water Spray System)


Sistim Spray - Air mempunyai pola tertentu, ukuran
partikel, velocity dan density dari nozzle atau sistim
peralatan yang dirancang secara khusus. Sistim ini
sering digunakan untuk perlindungan kebakaran yang
khusus, dengan penempatan tersendiri maupun
perlengkapan sistim proteksi yang lain.
Contoh

Bahan bakar cair atau gas yang mudah terbakar

Bahan bakar padat ordinary = kayu, kertas, kain

Bahan bakar padat lainnya

Bahaya listrik = transformer, oil switches,

motor,

cable trays dan cable runs. Pemakaian Spray - air


dimaksudkan untuk tujuan :

Pemadaman kebakaran.

Pengendalian kebakaran.

Perlindungan dari paparan kebakaran.

Pencegahan

kebakaran

(penyebaran

api

atau

peledakan).
Keterbatasan

Spray-Air

diperlukan

pertimbangan

khusus untuk :

Bahan-bahan

dengan

temperatur

tinggi

atau

mempunyai batas distilasi yang lebar.

Bahan bakar yang larut dalam air.


126

Tidak boleh digunakan langsung untuk bahan yang


mudah bereaksi dengan air, contoh : Sodium metallic,
Calcium yang menghasilkan uap panas.

LNG

(pada

temperatur

Cryogenic)

yang

akan

mendidih secara tiba-tiba.


Desain sistim spray - air harus disesuaikan dengan NFPA 15.
Hal-hal penting yang perlu diperhitungkan antara lain :

Pada area proses dimana mungkin terjadi ledakan


penyebaran uap (vapor cloud), pipa-pipa spray -air dan
flange yang di las harus dipakai. Bila memungkinkan,
spray air harus dilindungi dari kerusakan akibat ledakan
dengan menempatkan dekat kolom-kolom, balok-balok
struktur yang ada. Untuk pipa diameter 2 inch (5 cm)
dapat menggunakan sambungan ulir.

Pengaktipan sistim spray - air dapat dilakukan secara


otomatis atau manual. Bila dipakai pengaktipan otomatis,
pemakaian sistim "pilot head" lebih banyak digunakan.

Semua pengaktipan secara manual harus dapat


dilakukan dari jauh (remote tripping device) yang
dihubungkan ke valve. Trip station harus siap untuk
digunakan dan kelihatan dengan jelas (pada route
penyelamatan personil).

d)

Sistim Pemadam Busa


(1). Busa Pengembangan Rendah
Sistim Pemadam Busa pengembangan rendah
umumnya

dipakai

untuk

perlindungan

kapal

127

tangki pengangkut BBM. Busa tidak bisa untuk


pemadaman minyak dan gas yang bertekanan.

FIXED SYSTEM (sistim tetap^ Adalah sistim yang


mempunyai instalasi lengkap, dari pusat station busa,
sistim perpipaan dan penyaluran-penyaluran sampai
keluar (outlets) pada bahaya yang dilindungi, disiapkan
pompa yang dipasang tetap.
FOAM CANNON (MONITOR) dan HANDLINES Tangki
muatan kapal dilengkapi dengan foam cannon
(Monitor)

pada

decknya

mensupplai dengan

konsentrasi dari tangki penyimpanan busa yang


terpisah. Umumnya alat itu diletakkan pada plat form
dan jangkauan semprotan setiap cannon overlap satu
sama lainnya, hal ini untuk melindungi personil masuk
kedalam daerah deck. Foam monitor dan Handline
baik secara tetap (fixed atau portable monitor atau
hose stream). Cocok digunakan untuk pemadaman
tumpahan minyak di area kebakaran yang beresiko
tinggi. Jenis-jenisnya :
- Fixed Monitor (Cannon).
- Foam Hose Stream (Handline).
- Foam Monitor Stream.
- Handline (berupa selang dan nozzle)
- Portable Monitor (Cannon). Jenis foam
monitor (cannon)

diperlihatkan

pada gambar di

bawah ini.

128

TYPICAL

FOAM

CANNON

(2). Sistim Pemadam Busa - Pengembangan Tinggi Busa


pengembangan tinggi memiliki ratio pengembangan
antara 100 - 1000 berbanding 1. Pada dasarnya sifatsifat

busa

terbentuknya

adalah
bila

sama bagaimana pun


dihasilkan dengan udara bersih.

Perbedaannya adalah daya menahan air (Water


Retention Ability) yang merupakan sarana yang utama
dalam menentukan hasil dari High Expansion Foam
berkembang secara maksimal. Busa pengembangan
tinggi sangat cocok untuk memadamkan kebakaran
pada permukaan cairan yang mudah terbakar.
Faktor yang penting didalam perencanaan Sistim Busa
Pengembangan tinggi adalah : "*

Kualitas dan

kuantitas dari air yang tersedia.

129

Daya tiup udara yang digunakan sebagai


pengembangan (Foam Generator).

"'* Sarana pengisian cairan busa.


>*

Sarana penyalur / pencurahan busa kedalam


tempat yang dilindungi.

Busa pengembangan tinggi tidak boleh digunakan


pada bahan bakar yang mengandung bahan
yang dapat merusak busa atau akan menimbulkan
bahaya, antara lain :
"*

Bahan kimia seperti Cellulose Nitrate, Oxidator.

Instalasi listrik.

'"*

Logam yang reaktip terhadap air seperti Sodium


(Na), Pottasium (K)

Bahan yang reaktip terhadap air (Hazardous


water reactive material) seperti Tricthyl aluminum
dan Phosphorus Pentoxide).

High Expantion Foam Generator


Sampai saat ini busa generator untuk HEF terdapat 2
(dua) jenis, tergantung kepada cara memasukkan udara ke
dalam proses pembuatan busa itu sendiri, yaitu Aspirator dan
jenis Blower.
e)

Sistim Tepung Kimia (DRY CHEMICAL SYSTEM)


Sistim pemadam dengan tepung kimia kering (dry chemical)
pertama didaftar oleh Underwriters Laboratories pada bulan
Oktober

1954

dan

NFPA standard

sebagai

standar

sementara pada tahun 1956.

130

Portaole high-exoansion foam generators look similar to mechanical smoKe e'ectcrs P!t<>t<> >/.
Phatn oft -:;.';' i-ul;rtcs\ i > f C "/I't't''' r*<'"".'V ."//< Drwrf.'rienl.

Opening lor A p p l i c a t i o n
of Hiyh-Expcinsion Foam

Openings to Vent Smoke, Cases and Heat to Atmosphere

High - Ex pa n sion Foam

A S P I R AT I N C - T Y P E N OZ ZL E

High-ex pa n s i o n Foam

Production of high-expansion foam. High-velocily oir strike* Ihe wjicr -foam conccntralc solution at the screen, (luting Ihc
loom.

131

Dry Chemical sebagai media pemadam kebakaran


digunakan untuk pemadam kebakaran :

Bahan padat biasa (Ordinary combustible material)


Contoh : kertas, kayu dan textil.

Cairan yang mudah terbakar (flammable liquids)

Gas-gas yang mudah terbakar.

Peralatan-peralatan listrik.

Logam (menggunakan Dry Powder khusus).

(1). Lokasi dan Perencanaan Instalasi


Dry chemical tank dan gas pendorong harus terlebih
dahulu dekat dengan daerah yang dilindungi, namun
harus terhindar dari kemungkinan terkena sumber
bahaya.
(2). Peralatan Operas!
Peralatan operas! yang diperlukan untuk memberi-kan
tekanan pada Dry Chemical Tank atau membuka katup
penyalur dry chemical apabila Pressurezed Gas
Cylinder.
Pada sistim instalasi tetap, maka biasanya mekanik,
untuk dapat membuka gas cartridge untuk menekan
dry chemical dalam tangki atau membuka katup
saluran tepung kimia pada system pressurized gas
cylinder.
(3). Piping dan Fitting
Sistim

distribusi

dan

sambungan

tepung

kimia

menggunakan pipa galvanized steel schedule 40,


dalam pengaturan pipanisasi harus diperhitung-

I32

kan agar seimbang pressure drop dari satu


nozzle dengan nozzle lainnya.
Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
>* Cast Iron tidak boleh dipakai.
*

Flexible piping (hose) harus yang khusus untuk


digunakan pada tepung kimia.

Pipa yang akan dipasang ditempat yang


bertemperatur

dinding

harus

dilindungi

dari

tumpahan Cryogenic liquid.


*

Untuk menghindari aliran tepung kimia agar tidak


macet pada aliran pipa, maka harus menggunakan
pipa T, yaitu tepung kimia masuk dari satu jalur dan
keluar melalui dua jalur.

(4). Piping dan Nozzle


Penggunaan

pipa

harus

sesuai

dengan

tipe

aplikasinya.
Diameter pipa dan ukuran Nozzle bergantung
kepada
Besarnya

besarnya tekanan
aliran

untuk

dari

seluruh

tepung
sistim

kimia.
harus

seimbang, hal ini menandakan suatu sistim yang


benar.
(5). Metoda Pemadam
Ada 2 metode dasar untuk penggunaan tepung kimia
kering sebagai media pemadam api. Metode pertama
adalah menyemburkan cukup tepung kimia kering
kedalam ruangan tertutup untuk menimbul-kan suatu
kondisi

pemadam

keseluruhan

volume

ruangan

tersebut, metode ini yang disebut pembanjiran total atau


yang dikenal sebagai
133

TOTAL FLOODING SYSTEM. Metode yang kedua


adalah menyemburkan tepung kimia kering langsung
ke objek yang terbakar untuk memadam-kan tanpa
berdasarkan pada ruangan untuk menahan tepung
kimia kering tersebut. Metode ini yang disebut
pemadaman setempat atau yang dikenal sebagai
Local Application System.
(a). Sistim pembanjiran total (total flooding
system)
Sistim pembanjiran total dengan tepung kimia
kering dalam prinsipnya mirip sistim pembanjiran
total dengan carbon dioxide pada system total
flooding, tepung kimia kering disemburkan melalui
suatu nozzle yang telah dibuat sedemikian rupa
(design) dan ditempat-kan untuk dikembangkan
dengan konsentrasi yang sama pada semua
bagian-bagian dari ruangan tertutup.
Sistim pembanjiran total dapat digunakan untuk
mendistribusikan tepung kimia diseluruh tempat
tertutup apabila area yang tidak ditutup tidak
melebihi 15 % dari seluruh daerah dari sisi langitlangit dan lantai daerah itu. Sistim pembanjiran total
biasanya dioperasikan secara otomatis dengan
sistim deteksi kebakaran, tetapi juga mempunyai
alat pelepas, dioperasikan secara manual yang
berada diluar ruangan atau dari jauh (remote), alat
ini dapat dioperasikan dengan listrik, pneumatik
atau mekanis.
134

Ujung pipa pada pembanjiran total diletakkan atau


berada pada titik tertinggi dari area tertutup pada
langit-langit atau atap. Untuk sistim pembanjiran
total memerlukan kecepatan penggunaan yang
mencukupi konsentrasi yang diperlukan diseluruh
area dalam jangka waktu 30 detik, setelah
pengeluaran dimulai.
Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

efisiensi

sistim adalah :

Jumlah minimum bahan kimia kering yang


diperlukan.

Kecepatan kritis pengaliran bahan kimia kering


untuk memadamkan.

Batas atau jarak antar ujung pipa / nozzle.


Faktor-faktor

tersebut

secara

langsung

berhubungan dengan jenis tepung kimia kering


yang digunakan dalam sistim dan desain dari
peralatan.
(b). Sistim

pemadaman

setempat

(local

application system)
Pada sistim pemadaman setempat, tepung kimia
kering disemprotkan langsung keper-mukaan yang
terbakar melalui nozzle-nozzle yang dibuat untuk
sistim ini, yang diinginkan adalah dapat melindungi
seluruh

area

yang

dapat

terbakar

dengan

penempatan nozzle-nozzle secara baik dan tepat.


Daerah yang berdekatan dimana bahan bakar
kemungkinan
karena sisa-

tersebar juga

harus

dilindungi,

sisa api yang mungkin masih tinggal dapat


menyebabkan penyalaan kembali (flash back)
setelah proses penyemburan tepung kimia kering
selesai. Sistim pemadaman tepung kimia secara
lokal dapat dipergunakan bagi bahaya kebakaran
didalam dan diluar ruangan. Design pemadaman
setempat tergantung kepada faktor-faktor yang
ditentukan melalui eksperimen untuk menentukan :
Kecepatan penggunaannya, lamanya mengalir,
dan jumlah minimum dari tepung kimia kering yang
diperlukan. Faktor ini tergantung lagi dari tepung
kimia yang digunakan, desain dari unit penyimpan
tepung kimia dan sistim pipa dan nozzle yang
menentukan kecepatan partikel-partikel tepung
kimia kering ketika memasuki daerah kebakaran.

(6). CO2 SYSTEM

Beberapa

kapal

ada yang

dilengkapi dengan

alat pemadam api tetap sistim

CO 2 (Carbon

Dioksida). CO2 adalah produk komersial standar


yang banyak digunakan dan tersedia dipasaran. Pada
temperatur

normal,

CO2

tidak

berbau, berwarna

gas lembam dengan density mendekati 50 % lebih


berat dari density udara. Sebagai
pernadam,

CO2

media

mempunyai beberapa keunggulan :

>* Sebagai gas lembam, tidak membahayakan pada


kebanyakan

material.

CO2

juga

berkontaminasi dengan bahan makanan. CO2

tidak

akan menguap dengan tidak meninggalkan


bekas. "* Mempunyai daya pengisolir besar dan
dapat
dipakai dengan aman pada peralatan listrik
yang hidup. "* Jika digunakan berupa gas dan
akan meresap
(penetrate) kedalam dengan lain / selain dari
pada itu tidak dapat dimasuki. "* Dilengkapi
tekanan

untuk

keluar

melalui

valves, pipe work dan nozzle. CO2 memadamkan


api dengan cara menurunkan kadar oksigen dalam
atmosfir (dillution) sehingga tidak akan mendukung
pembakaran. Menurunkan kadar oksigen minimal dari
21 % hingga 15 % akan banyak memadamkan api
permukaan (Surface Fire)
(a)

Bahaya-bahaya bagi Personil


Pengeluaran gas CO2 dalam jumlah yang besar
untuk

memadamkan

membahayakan

kebakaran

personil

dengan

dapat
cara

pengurangan kadar oksigen dan mengurangi


penglihatan. Pengenceran (dilution) oksigen di
udara oleh konsentrasi CO2 dalam pemadaman
akan menyebabkan sesak nafas. Menyadarkan
personel (pingsan) pada atmosfir ini biasanya
akan tidak menimbulkan efek sakit setelah
personil tersebut dibawah keluar ruang tersebut.
CO2

umumnya

tidak

berwarna,

tetapi

jika

dioperasikan (discharged) dari botol penyimpanannya pada tekanan tertentu akan


I37

menyerupai kabut asap. Agar efektif, pengoperasiannya sebelum benda-benda metal di


sekitarnya mencapai suhu yang lebih tinggi dari
pada suhu penyalaan sendiri atau kebakaran
sudah berlangsung lama sehingga gas CO2 yang
mempunyai efek pendingin yang kecil, akan
dihamburkan oleh panas dalam ruangan tersebut
dan kemudian panas dari metal itu akan membuat
penyalaan kembali pada objek yang terbakar.
Waktu discharge (penyemburan) untuk mencapai
konsentrasi CO2 yang diinginkan adalah 1 menit
untuk kebakaran biasa (nyala dipermukaan) atau
yang dikenal sebagai surface fires. Sedangkan
untuk kebakaran membara dan penyimpanan
panas yang tinggi (deep seated fires), disain
konsentrasi harus dapat dipertahankan selama 7
menit dan dalam 2 menit awal pengembangan
konsentrasi harus dapat mencapai 30 % (pada
Total Flooding System).

(b)

METOPE PEMADAMAN Total


Flooding

Pada sistim total flooding, CO 2 disempurnakan


melalui suatu nozzle yang telah dibuat sedemikian
rupa

(didisain)

dan

ditempatkan

untuk

dikembangkan dengan konsentrasi yang sama


pada semua bagian-bagian dari ruangan tertutup.
Jumlah CO2 yang diperlukan untuk mencapai
kondisi pemadaman dapat
138

dihitung

berdasarkan

volume

ruangan

dan

konsentrasi berapakah yang diperlukan untuk


memadamkan

bahan-bahan

yang

terbakar

diruangan tersebut. Keterpaduan ruang tertutup


itu sendiri adalah bagian amat penting dari sistim
total flooding ini. Kalau ruangan tersebut dalam
keadaan tertutup rapat terutama pada dinding dan
lantai, kondisi pemadamannya dapat bertahan
lama

dan

diperkirakan

dapat

menjamin

pengendalian kebakaran dengan lengkap dan


menyeluruh. Tapi kalau ada dinding atau lantai
yang terbuka maka campuran CO2 yang berat
tersebut akan mengalir keluar dengan cepat dan
tempatnya tersebut diisi oleh udara segar dari luar
melalui dinding atasnya yang terbuka (masuk dari
posisi yang lebih tinggi dari posisi CO2 yang
keluar). Kalau suasana pemadaman hilang terlalu
cepat, bara-bara yang masih menyala mungkin
masih ketinggalan dan menyebabkan penyalaan.
Penting sekali lobang-lobang terbuka ditutup
untuk mengurangi kebocoran, jika tidak maka CO2
tambahan

diperlukan

sebagai

kompensasi

kekurangan tadi. Ada hal lain juga yang perlu


diingat bahwa karena berat relatif dari CO 2, suatu
lobang

dibagian

menghilang-kan

atas
tekanan

ruangan
udara

menolong
selama

penyemburan. Bukaan bagian atas tidak banyak


pengaruh-

nya

pada

kecepatan

kebocoran

setelah

penyemburan.
Konsentrasi minimum yang disamakan pada
sistim pembanjiran total ini adalah 34 % by
volume terhadap permukaan yang terbakar misal
kebakaran bahan bakar cair. Bahaya-bahaya
kebakaran listrik, termasuk mesin-mesin listrik
yang kecil diperlukan konsen-trasi CO2 50 %.
Presentase ini dicantumkan berdasarkan peralatan
berputar
generator,

yang

tertutup

dimana

seperti

generator-

sulit

mencegah

amat

kebocoran kalau rotor belum berhenti. Metoda ini


dapat juga dipakai untuk total flooding maupun
local application system dimana suatu titik api yang
kecil perlu pendinginan yang agak lama.
Local Application
Sistim Local Application adalah sistim pemadam
CO2 dengan instalasi, perpipaan dan nozzle yang
tetap, dimana CO2 diarahkan langsung pada
obyek yang terbakar. Digunakan untuk kebakaran
bahan cair dan gas (yang menyala), bahan padat
yang tipis (tidak membara) dimana sumber bahaya
tidak

tertutup

atau

dalam

ruangan

tetapi

pemadam-an tidak perlu sistim total flooding,


misal tangki penyimpanan, electrical transformer,
vent gas dan sebagainya. Penempatan :

didalam ruangan (tertutup)


140

tertutup sebagian

diluar, dengan discharge yang tidak


terpengaruh olah angin.

Jumlah CO2 yang diperlukan, berdasarkan :


=> Standar Metode Luas :
Digunakan bila bahaya kebakaran terutama
terdiri dari permukaan yang datar, atau objek
yang rendah / permukaan horizontal.

Kecepatan discharge setiap nozzle


ditentukan oleh grafik (luas yang dilindungi
- sqft vs kecepatan aliran CO2 - Ib/min).

Total discharge dari keseluruhan sistim


didapat dari jumlah discharge nozzle yang
ada.

Waktu discharge minimum yang efektif


adalah 30 detik. =>
Standar Metode Volume
Digunakan bila bahaya kebakaran terdiri
dari objek yang tidak beraturan (Tree
dimensional) yang tidak dapat dengan
mudah

dikurangi

menjadi

sebanding

dengan luas permukaan. Discharge standar


dari sistim ini didasarkan pada volume yang
diterima untuk dapat menutup seluruh
bahaya. Jumlah kecepatan discharge CO2 = 1
Ib / min / cuft volume keliling bahaya. Bila
disekeliling bahaya yang dipasang sistim
ini mempunyai lantai yang rapat dan

sebagian dipasang didinding permanen paling


tidak 2 ft di atas bahaya yang dilindungi, maka
kecepatan discharge dapat diturunkan, tetapi
tidak boleh kurang dari 0,25 Ib / min / cuft
volume termasuk dinding-dinding sekeliling
bahaya.

A carbon dioxide release locker for a fireextinguishing system in an engine-room

142

To release CO* to extinguish li'o: t Open


door lo the COj release lockor lor the
space on lira. This will automatically start
alarm siren{$)
2 Pul all valve levers (a. b) outwards
3 Pul CO? release handle C. wrweailof
COz gas wiH tiH ina space on lire In
about 1 /2 minutes

Stirling tk v*U loi


main tngkw and uikwy
ngin (ui ihip aii
twvic* lank)

A CO2 master valve B COa


starting valve C - COj retoase
handle witn wire 0 - electrical
switches lor starting alarm and
stopping ventilation

Al toc**<t In ihurpoinun
by Ut ctotMl dew ot m
(IMM tockw, MCUIMI t>r

Plate 5.16 Schematic diagram of a CO2 "total flooding"


system

143

(7). SISTIM PEMADAM HALON

Halon

(Halogenated

Hydrocarbon)

adalah

media

pemadam yang dibuat dari Hydrocarbon (methane atau


ethane) dimana satu atau lebih atom-atom Hydrocarbon
diganti dengan atom-atom dari Halogen (Fluoro,
Chlorine Bromine dan Iodine). Dengan penggantian
atom-atom tersebut maka halon tidak dapat terbakar
(non

flammability)

kebakaran,

yaitu

tetapi

bersifat

memutuskan

memadamkan
reaksi

rantai

pembakaran dengan proses kimia. Halon berbentuk cair


pada tem-peratur biasa (ambient temperature) kecuali
Halon 1211 dan Halon 1301 berbentuk gas (pada 70 F)
tetapi penyimpanannya sebagai gas yang dicairkan
(Liquefied Gas). Untuk sistim pemadam tetap, yang
diakui dalam NFPA standar adalah Halon 1301 (BTM)
dan halon 1211 (BCF). Halon disimpan dalam container
dan diberi extra pressurization dengan Nitrogen, ukuran
container bervariasi dari beberapa pound sampai
beberapa ton. Dua bafas ukuran extra pressurizar/on
dari Halon 1301 yang diakui oleh NFPA STANDARD =
360 psig dan 600 psig, total pressure pada temperature
70 F. Sedang untuk Halon 1211 adalah 150 psig dan
360 psig, total pressure pada temperature 70 F.
Pemakaian untuk Pemadaman

Bahan cairan atau gas yang mudah terbakar.

Kebakaran instalasi listrik.


144

Kebutuhan & media pemadam yang tetap bersih

Bahan padat

Bahan yang mempunyai nilai tinggi (berharga),


untuk menghindari kerusakan dan kerugian yang
lebih besar.

Area yang selalu ditempati oleh orang/pekerja.

Karena penggunaan air atau media pemadam yang


lainnya, dibatasi atau tidak boleh digunakan.

Keterbatasan
Bahan-bahan yang mengandung dan meng-hasilkan
oksigen sendiri (oxidizing agents) misal gunpowder,
bahan bakar roket, cellulose nitrate, organic perioxide
dan lain-lain.
-

Logam-logam yang reaktif, contoh = Sodium,


Potasium, Magnesium, Titanium dll.

Logam-logam hidrida.

Metode Pemadaman
_ Pemadaman seluruh ruangan (total flooding) Sistim
total flooding ditujukan untuk ruang tertutup, dengan
jumlah/konsentrasi yang cukup diarahkan kedalam
seluruh ruangan ; contoh Engine room, electronic /
control room, storage area, pump room, palkah
muatan dan lain-lain. Unsur-unsur yang
mempengaruhi perancang-an sistim total flooding ;
Kriteria

bahaya,

termasuk

ukuran

ruangan,

volume bersih (net volume), kelas bahaya


kebakaran (fuels), batas temperatur, ventilasi,
145

area yang relatiftidak tertutup (pintu / jendela) dan


status penempatan. Penempatan
perancangan

konsentrasi minimum, yang

berdasarkan pada bahan yang terbakar.


Perhitungan jumlah

minimum

dari

media

Halon yang berdasarkan atas :


*

Perancangan konsentrasi minimum

Volume bersih maksimum

Temperatur minimum dari ruangan

Kompensasi dari kerugian / kehilangan Halon


melalui ventilasi dan area yang relatif tidak
tertutup.

Perhitungan konsentrasi maksimum alternatif


yang dapat terjadi bila bahaya pada kondisi
volume

bersih

maksimum

dari

minimum
ruangan.

dan

temperatur

Pemilihan

bahan

penyimpanan media (Storage Container) yang


berdasarkan atas jumlah media, ukuran standar
dan tekanan. Penentuan kecepatan aliran, waktu
discharge, ukuran perpipaan, lokasi penempatan
storage container dan lokasi penempatan nozzlenozzle.

Pemadaman setempat (Local Application) Sistim


pemadaman setempat ditujukan untuk pemadaman
langsung ke obyek yang terbakar dan dapat menutup
sekelilingnya dengan konsentrasi yang tinggi. Sistim
ini diperlukan karena sistim total flooding tidak sesuai
atau
146

tidak efektif untuk jenis-jenis bahaya antara lain =


tangki penyimpanan, electric transformer, vent,
mesin proses dll.
Halon 1211 lebih cocok untuk sistim local application,
dibanding dengan Halon 1301 karena penguapan
yang lebih rendah, density cairan lebih tinggi,
sehingga waktu disemprotkan "dalam bentuk cair"
dan dapat mendesak lebih besar / meluas dalam
daerah bahaya dari pada dengan media gas yang
lain. Standard NFPA untuk sistim local application
hanya memperguna-kan petunjuk dari pembuat
peralatan (manufacturing) atau berdasarkan test
laboratorium. Kecepatan dan ukuran discharge nozzle
harus

tepat

cukup

untuk

menembus

nyala

kebakaran dan memadamkannya, tetapi tidak boleh


lebih besar lagi, yang dapat menyebabkan bahan
yang terbakar memercik (splashing) dan justru
memperbesar

bahaya

kebakaran.

Kemampuan

kerja / kinerja (performance) dari nozzle discharge


harus ditentukan dalam test laboratorium yang
modern.

2.

INSPECTION, TESTING AND SERVICING (Pemeriksaan, Pengujian


dan Pemeliharaan) a.
PEMADAM

PORTABLE

FIRE

EXTINGUISHER

(ALAT

API

RINGAN/JINJING)

Inspeksi APAR

Suatu inspeksi di tempat adalah suatu pemeriksaan secara


cepat untuk melihat bahwa alat pemadam api berada pada

147

tempat

yang

tepat,

tidak

terhalang

dan

tampak

dalam

pengelolaan yang baik.


Inspeksi ini secara umum mendatangi setiap alat pemadam
dan melakukan hal-hal berikut :
1)

Pastikan bahwa alat pemadam api berada pada tempat yang


sesuai /tepat.
Bilamana sebuah alat pemadam api terpakai atau diambil untuk
perawatan,

alat

pemadam

api

pengganti

harus

segera

ditempatkan.
Pemeriksaan

ini

juga

untuk

meyakinkan

bahwa

alat

pemadam api sesuai dengan bahayanya. Sebagai contoh sebuah


alat pemadam api dengan bahan pemadam yang mudah dialiri
arus listrik seperti air, tidak boleh ditempatkan di papan
penghubung bertegangan tinggi.
2)

Pastikan bahwa jalan menuju alat pemadam dan pandangan ke


alat tersebut tidak terhalang. Diperlukan kewaspadaan yang tepat
untuk meyakinkan hal tersebut, seperti pengaturan perpindahan
ruangan, alat pemadam api tidak boleh terhalang.

3)
4)

Pastikan bahwa pengoperasian alat pemadam api jelas terlihat.


Pastikan bahwa penyekat atau alat penunjuk masih utuh, hal ini
selalu disarankan suatu tarikan perlahan pada kawat atau plastik
segel untuk meyakinkan bahwa alat tersebut tidak putus.
Bilamana alat tersebut sudah putus, diperlukan pemeriksaan lebih
lanjut. Lakukan tata cara perawatan alat pemadam api.

5)

Pastikan bahwa alat pengukur tekanan berada dalam batas


normal.
Pengukur tekanan dapat berupa angka-angka dengan satuan psi
(pound persquare inch) atau dapat juga dengan
I48

tanda batas "Normal". Bilamana jarum tidak menunjukkan batas


normal, alat pemadam api harus diganti atau diisi kembali.
6)

Catat adanya kerusakan phisik yang tampak. Ini adalah


pengamatan visual secara cepat untuk meneliti kerusakan phisik
yang tampak seperti korosi, pecah selang atau tabung melekuklekuk.
Bila ada kerusakan nyata haruslah diteliti bahwa alat
pemadam tersebut dapat dioperasikan

atau

berbahaya bila

digunakan, peralatan harus diganti untuk perawatan hingga


perbaikan dilaksanakan. Catatan :
Setiap saat pengambilan alat pemadam api untuk perawatan, alat
pemadam api pengganti harus segera ditempatkan.
b.

Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan (Jinjing)


Pemeliharaan harus termasuk seluruh pengujian dari bagian-bagian
mekanis alat pemadam api ringan, zat/unsur pemadam yang ada di
dalam tabung, dan alat pendorongnya. Tujuan dari perencanaan
pemeliharaan adalah untuk memastikan agar alat pemadam dapat
beroperasi dengan baik dan bukan merupa-kan suatu sumber bahaya
bagi operator maupun orang lain didekatnya.
Daftar periksa dari Pemeliharaan Alat Pemadam Api berikut
(label 13-1) adalah dibuat dari Appendix NFPA-1C, Standard for
Portable Fire Extinguisher. Keterangan dibagi atas dua bagian :

Bagian-bagian mekanis

Bahan / unsur pemadam dan alat pendorongnya.

149

Setiap butir dari daftar akan diperiksa termasuk usaha perbaikan


seperti

dalam

daftar

periksa.

Prosedur

lebih

lengkap

pelaksanaan usaha perbaikan tidak dicantumkan disini karena


beraneka ragam pabrik pembuat alat pemadam.
Keterangan

khusus tergantung

dari

instruksi

pembuat alat

pemadam.

Bagian alat
perbaikan

pemadam,

tempat-tempat

Pelat tabung
1. Tanggal pengujian hidrostatic atau
tanggal dibuat dipabrik.
2. Berkarat
3. Alat mekanis rusak (penyok atau
aus)
4. Keadaan cat rusak.
5. Memerlukan reparasi (las,
solder, pateri dll).
6. Ulir-ulirnya rusak (keropos, ulir
melintang atau aus).
7. Patah alat penggantung, tangkai
pembawa.
8. Permukaan seal/lak rusak (lekuk
atau keropos).

pemeriksaan

dan

usaha

Tindakan perbaikan
1. Pengujian ulang jika diperlukan.
2. Hidrotest Scat ulang /dibuang.
3. Hidrotest & cat ulang /dibuang.
4. Cat ulang
5. Dibuang atau ditanyakan pabrik
pembuatnya.
6.
Dibuang atau ditanyakan pabrik
pembuatnya.
7.
Dibuang atau ditanyakan pabrik
pembuatnya.
8.
Bersihkan, reparasi dan test
bocoran atau dibuang.

Pelat nama
1. Tulisan tidak terbaca.
2 Keropos atau pelat lepas.

Tindakan perbaikan
1. Bersihkan atau ganti
2. Periksa pelat tabung sampai dasar
(lihat pokok-pokok pemeriksaan
dinding tabung).

Pipa pancar atau corong


1. Berubah bentuk, rusak atau
retak.
2. Lubang tersumbat.
3. Ulirnya rusak (keropos, ulir
melintang atau aus).
4. Tua (rapuh).

Tindakan perbaikan
1. Ganti
2. Bersihkan
3. Ganti
4. Ganti
150

SeIang
1. Rusak (patah, retak atau aus)
2. Sambungan rusak atau sambungan
calus (retak atau keropos).
3. Ulir rusak (keropos, ulir
melintang atau aus)
4. Pipa bagian dalam patah pada
penghubung.
5. Penghambat fistrik antara . kopling
(khusus selang CO2).

5. Ganti

Handel Katup Pengendali


1. Rusak (bengkok, keropos,
berbelit).
2. Hilang.

Tindakan perbaikan
1. Reparasi dan lumasi atau diganti.
2. Diganti.

Manometer atau alat penunjuk


tekana.n
1. Tidak dapat bekerja, tersumbat
atau hilang jarum penunjuk (uji
tekanan).
2. Hilang, penyok atau pecah
kacanya.
3. Tidak terbaca atau piringan pudar.
4. Keropos.

Sarung atau penahan piring


bengkok.
Tidak dapat bekerja atau keropos
batang penunjuk tekanan (jenis
bukan manometer).
Pelat tabung atau katup silinder
1. Keropos, rusak atau tersumbat
tuasnya, tombol, pegas, tangkai
atau pengunci sambungan.
2. Rusak ulir bagian sebelah
pengeluaran (keropos, ulir
melintang atau aus).

Tindakan perbaikan
1. Ganti
2. Ganti
3. Ganti
4. Reparasi atau diganti

Tindakan perbaikan
1.

Beri/tambah tekanan dan ganti


manometer

2.

Beri/tambah tekanan dan ganti


manometer.
Beri/tambah tekanan dan ganti
manometer.
Beri/tambah tekanan dan periksa
kalibrasinya, bersihkan dan cat
ulang atau ganti manometer.
Beri/tambah tekanan dan periksa
kalibrasinya / ganti manometer.
Ganti seluruhnya dengan kepala,
beri/tambah tekanan dan ganti
semua tabung pemadam.
Tindakan perbaikan
Beri/tambah tekanan, periksa
kebebasan
gerakan
dan
reparasi atau ganti.
Beri / tambah tekanan dan
diganti.

3.
4.

5.
6.

151

Katup penutup penyembur


Keropos, rusak, tersumbat atau
tuas bengkok, pegas, tangkai atau
pengencang sambungan.
Tersumbat, penyok atau keropos
pengungkit nozzle atau saluran
pembuang.
Pembuat lubang mekanis
Rusak, tersumbat atau tuas
pemuat lubang terjepit, tangkai
atau sambungan penguat.
Pemotong rusak atau tumpul pin
pelubang. Ulir rusak (keropos, ulir
melintang, atau rusak).
Patron Gas
1. Keropos.
2. Seal piringan rusak (cacat,
terpotong atau keropos)
3. Ulirnya rusak (berkarat, ulir
melintang atau aus)
4. Tidak terbaca tanda2 beratnya.
Tabung Gas
1. Tanggal hydrostatic test atau
tanggal dari pabrik tidak ada
2. Keropos
3. Keadaan cat rusak
4. Memerlukan reparasi
(pengelasan, solder, pateri dll)
5. Ulirnya rusak (berkarat, ulir
melintang atau aus).
Tutup atau Tutup Pengisi
1. Berkarat, pecah atau rusak.
2. Ulir rusak (berkarat, ulir
melintang atau aus).
3. Permukaan seal rusak (tua,
penyok atau berkarat).
4. Lubang buang tersumbat atau
mengalur.

Tindakan perbaikan
1. Reparasi
dan
lumasi
diganti

atau

2. Bersihkan atau ganti.


Tindakan perbaikan
1. Diganti
2. Diganti
3. Diganti
Tidakan perbaikan
1. Ganti patron
2. Ganti patron
3. Ganti patron
4. Ganti patron
Tindakan perbaikan
1. Test ulang jika diperlukan
2. Adakan hydrotest dan cat ulang atau
dibuang
3. Cat ulang
4. Dibuang atau tanyakan pabrik
pembuatnya
5. Dibuang atau tanyakan pabrik
pembuatnya.
Tindakan perbaikan
1. Diganti
2. Diganti
3. Bersihkan, reparasi dan test
kebocoran atau diganti
4. Bersihkan.

152

Pelat yang dapat dibuang


1. Keropos.
2. Seal piringan rusak (cacat
terpotong/koyak atau berkarat)
3. Ulir rusak (berkarat, ulir
melintang atau aus.
4. Tidak terbaca tanda-tanda
beratnya.
c.

Tindakan perbaikan
1. Tambah tekanan dan ganti
pelatnya
2. Tambah tekanan dan ganti
pelatnya.
3. Pelat diganti
4. Beri tekanan dan pelatnya.

TEST TEKANAN MAKSIMUM APAR SEWAKTU DIPAKAI


(NOZZLE DISUMBAT)

Diambil dari rata-rata pada temperatur 38 C.


1). Asam Acid

2). Chemical Foam

7,2

7,2

- 15,86 kg/ c m =

- 18,96 kg/ c m

3). Air bertekanan


(Gas Cartridge Type)

= 13,0

- 16,89 kg/ c m

- 10,69 kg / c m

4). Air bertekanan (Stored


Pressure)

9,0

5). Mechanical Foam (Gas


= 9,65 - 18,96 kg/ c m

Cartridge Type)
6). Dry Powder (Gas Cartridge)

= 15,1

- 15,9

kg/cm

7). Dry Powder (Stored Pressure)

= 17,2

- 23,3

kg/ c m

8). Vapourizing Liquids


(BCF, BTM, sdb)

d.

= 11,38 - 17,24 kg/ c m

WHEEL FIRE EXTINGUISHER

Kereta pembawa dan roda-roda


1. Berkarat, bengkok atau kereta
rusak.
2. Roda rusak (baling atau tekanan
ban kurang, bearing terjepit).

Tindakan perbaikan
1. Reparasi atau diganti
2. Bersihkan, reparasi dan lumasi
atau diganti.
153

Tuas Pegangan

Tindakan perbaikan
Sisihkan tabung atau katup atau
diskusi dengan pabrik pembuat
Ganti
Bersihkan atau ganti.

1. Merusak pada genggaman


1.
2. Kerusakan pada tuas
2.
3. Korosi, terjepit/keras atau
3.
penghubung yang usang.
Seal atau tuas penumbuk

Tindakan perbaikan
1. Periksa menurut petunjuk yang ada
untuk
petunjuk-petunjuk
yang
khusus.
Tindakan perbaikan
1. a). Ganti alat pengatur tekanan b).
Bersihkan atau ganti
2.

Lepaskan alat pengatur tekanan


dari sumber, ganti alat pengatur.

1. Rusak atau tidak benar


6. Selang alat pengatur tekanan
tempatnya.
Alat Pengatur tekanan
6.
1. Bagian luar
a) Terpotong, pecah, aus
a) Rusak
atau usang bahagian
b) Korosi
luarnya.
2. Alat pengatur korosi, tersumbat, 2.
b) Korosi atau pecah kopling
berlekuk, bocor, pecah atau salah
c) Korosi, drat bersilang
tempat
atau kopling drat sudah
3. Pembungkus / pengaman lubang 3.
usang.
pengatur salah membran atau kawat seal
putus atau salah tempat.
4. Setelan sekrup-pen pengunci
4.
yang tidak pada tempatnya.
5. Manometer :
5.
a) Tak dapat bergerak, terjepit atau
salah tempat
b) Salah atau kerusakan kristal
c) Tak terbaca atau piringan rusak.
d) Korosi
e) Pembungkus yang berlekuk / peot
atau kristal lemah.

Periksa alat pengatur sesuai petunjuk / d). Periksa dengan kalibrasi,


prosedur test dari pabrik pembuat.
bersihkan dan cat kembali, ganti
manometer.
Periksa alat pengatur sesuai petunjuk /
prosedur test dari pabrik pembuat.
a). Lepaskan alat pengatur dari sumber,
ganti manometer
b). Ganti kristal
c). Ganti manometer

tekanan

air

a) Test dengan
atau ganti
b) Ganti selang
c) Ganti selang.
154

ALAT PENCAMPUR

Petunjuk-petunjuk yang terbaca


dari yang membuat
1. Tanggal pengisian kembali
2. Level pengisian ditabung acid
dan plate luar
3. Kondisi media (periksa endapan
cairan).

Tindakan perbaikan
1. Kosongkan, bersihkan dan isi
kembali
2. Kosongkan, bersihkan dan isi
kembali
Kosongkan,
bersihkan dan
isi
kembali

Busa
1. Tanggal pengisian kembali

Tindakan perbaikan
1. Kosongkan, bersihkan dan isi
kembali
2. Level pengisian pada lubang isi 2. Kosongkan, bersihkan dan isi
dan plate luar
kembali
3. Kondisi media (periksa endapan 3. Kosongkan, bersihkan dan isi
busa
kembali
PETUNJUK YANG TERBACA

Tindakan perbaikan
1. Tambah isi sesuai kapasitas.
2. Test kebocoran dan berat, isi kembali
atau ganti alat penunjuk.

Carbon Dioxide
1. Berat yang salah / kurang
2. Pecah atau salah jarum
penunjuk.

Bromotrifluoromethane
1. Alat penumbuk seal
2. Kebenaran berat

3. Tuas penunjuk yang tidak benar atau rusak.

Tindakan perbaikan
1. Ganti plat luar
2. Ganti plat luar atau kembalikan ke
pabrik untuk pengisian.
3. Pelajari tabung seal dan ganti alat
penunjuk.

POMPA MEKANIS
Air dan Pembekuan
1. Periksa kebenaran level.
2. Kondisi pompa

Tindakan perbaikan
1. Isi kembali
2. Bersihkan, perbaiki dan lumasi
atau ganti.

Engkol Tangan Air


dan Pencegah Beku
1. Periksa kebenaran level.
2. Pencegah beku-kebenaran isi
(periksa specific grafity atau
tukar daftar catatan).
3. Sudu-sudu yang tidak benar.

Sudu-sudu torak penekanan


Tindakan perbaikan
1. Isi kembali
2. Ganti

3. Ganti
15 5

Bubuk Kimia Kering


Tindakan perbaikan
1. Periksa kebenaran isi / level
1. Isi/tambah kembali
2. Kondisi media (kontaminasi atau 2. Sisihkan atau ganti gumpalangumpalan)
3. Kondisi-kondisi lekukan.
3. Ganti
PATRON GAS ATAU Type
bubuk kimia kering dan bubuk
kimianya

TABUNGNYA

Tindakan perbaikan
Isi
kembali
sesuai
dengan
kapasitasnya
Kosongkan dan isi kembali.

1. Periksa kebenaran berat atau


1. level
pengisian.
2. Kondisi media (kontaminasi,
2.
gumpalan atau kesalahan media)
3. a). Untuk patron
3.
a).
Alat penumbuk seal
Periksa kebenaran berat
Tanda penunjuk yang salah
atau pecah.
b). Tabung gas yang memakai
manometer.
Tekanan rendah
Tanda penunjuk yang salah
atau pecah.
c). Tabung gas tanpa
manometer
Tekanan rendah (ikatkan
manometer & ukur tekanan)
Tanda petunjuk yang salah atau
rusak.
Air, pencegah beku & isi diatas
1." Periksa level isi
1
2. Kondisi media
.
a) Jelek, berembun atau
pembekuan
b) Pencegah beku atau isi di atas,
berat tidak sesuai (periksa S.G.,
catat kembali atau berat)
3. Alat penembus seal patron
4. Periksa berat yang benar patron.
3.
5. Penunjukan yang salah atau rusak.

Ganti patron
Ganti patron
Pelajari
seal
penunjuk.

dan

Ganti tabung
Test
kebocoran,
penunjuk
b).

ganti

ganti

c).

Test kebocoran, bila normal,


test dan ganti penunjuk
Ukur tekanan, test kebocoran
dan ganti alat penunjuk.

Tindakan perbaikan
Isi kembali sesuai kapasitas
a) Kosongkan dan isi kembali
b) Isi kembali.

Ganti patron
penembus

4. Ganti

ganti

5. Pelajari

alat alat

penunjuk.
156

Media Basah
1. Periksa level isi yang benar
1.
2. Kondisi media (pembekuan

Tindakan perbaikan
Isi kembali
Kosongkan dan isi kembali
Ganti
Test
kebocoran
patron-berat
dan ganti alat penunjuk.

2.
yang tidak benar)
3. Periksa kebenaran berat patron 3.
4. Penunjuk yang salah atau rusak. 4.
TABUNG BERTEKANAN
Tindakan perbaikan
1.
Type Bubuk Kimia Kering
Yang dapat diisi kembali
a) Isi sesuai berat kapasitas
a) Periksa kebenaran berat alat
penunjuk
b) Nolkan dan test kebocoran
c) Test kebocoran dan ganti
b Periksa manometer tekanan
alat penunjuk.
)
2.
c Kesalahan alat penumbuk
atau pecah.
a) Ganti plat
2. Penempatan tabung dengan
b) Nolkan, ganti plat
penunjuk tekanan
c) Periksa tekanan, periksa seal
a) Alat penembus seal
ganti alat penunjuk.
b) Tekanan rendah
3.
c) Kesalahan alat penumbuk atau
pecah
a) Ganti plat
3. Penempatan tabung tanpa
b) Nolkan, ganti plat
penunjuk tekanan
c) Periksa
seal
ganti
alat
a) Alat penembus seal
penunjuk
b) Berat berkurang
c) Kesalahan alat penumbuk atau
Tindakan perbaikan
pecah.
1. Berat, test kebocoran dan ganti
alat penunjuk
Bromo Chloro Difluor Methane
2. Berat, kembalikan tekanan dan
1. Kesalahan alat penumbuk atau
test kebocoran
pecah
3. Test kebocoran dan isi kembali
2. Periksa kesalahan manometer
sesuai berat kapasitas.
tekanan
3. Periksa kebenaran berat.
Tindakan perbaikan
1. Isi kembali sesuai level
Air Pembekuan & Saluran-saluran
1. Periksa kebenaran level pengisian
2. Kosongkan dan isi kembali
(melalui berat atau pemantauan)
2. Kondisi media bila pembekuan
maupun disaluran-saluran, periksa
berat penuh (periksa daftar/catatan
pengisian / berat)

157

3. Periksa kesalahan manometer


tekanan
4. Kesalahan alat penumbuk/pecah.
Isi Cairan AFFF
1. Periksa kebenaran level pengisian
(melalui berat atau pemantauan)
2. Kondisi media (keadaan
pengendapan atau hal-hal yang
asing)
3. Periksa manometer tekanan
4. Kesalahan alat penumbuk atau
pecah.
1.
2.
3.
4.
5.

Isi AFFF yang padat / keras


Periksa kebenaran level pengisian
(melalui berat atau pemantauan).
Periksa kebenaran manometer
tekanan.
Kesalahan katup penumbuk atau
pecah.
Keadaan dari kelembaban / cairan
diri kepadatan atau tabungnya.
Kesalahan sumbat seal tabung.

b.

3. Nolkan dan test kebocoran


4. Test kebocoran-ganti alat
penunjuk.
Tindakan perbaikan
1. Kosongkan dan isi kembali
dengan campuran yang baru.
2. Kosongkan dan isi kembali
dengan campuran yang baru.
3. Nolkan dan test kebocoran
4. Test kebocoran - ganti
penunjuk.

alat

Tindakan perbaikan
1. Isi
kembali
sesuai
level /
kapasitas.
2. Nolkan dan test kebocoran
3. Test kebocoran - ganti
alat
penunjuk
4. Ganti isi dan ganti alat/tuas
penunjuk
5. Inspeksi semua yang tersebut
diatas - ganti sumber.

FIXED FIRE EXTINGUISHER INSTALATION (ALAT PEMADAM


KEBAKARAN TETAP) Pengertian

Pemeriksaan atau inspeksi secara Visual dimaksudkan untuk untuk


mengetahui lebih dini kemungkinan kerusakan sebelum diadakan
pengujian (test).
Inspeksi Visual ini dilakukan secara periodik (berkala) misal :
bulanan, triwulan, tengah bulan atau tahunan tergantung item-item
apa yang diprogramkan untuk diperiksa. Pengujian (test) dimaksudkan
untuk meyakinkan bahwa sistim dapat bekerja secara baik dan
siap beroperasi setiap saat
158

(Ready for used). Pengujian juga dilakukan secara periodik (berkala)


tergantung item-item (komponen) apa yang diprogramkan untuk
dilakukan pengujian.
Pemeliharaan (Maintenance) dimaksudkan untuk membersihkan,
merawat, pelumasan dan mengganti komponen-komponen sesuai
program yang telah ditentukan. Diharapkan dengan pemeliharaan yang
tepat

dan

rutin

maka

sistim

akan

selalu

terjaga

keandalan

pengoperasiannya dan Ready for Used. Contoh Pemeriksaan Visual,


Pengujian dan Pemeliharaan untuk sistim Sprinkler air.
PEMERIKSAAN VISUAL
Pemeriksaan

Visual

dilaksanakan

dengan frekuensi sebagai

berikut : Setiap bulan


Periksa segel Control Valve
Periksa kerangan pemasok air, yakinkan dalam keadaan
terbuka. -

Periksa kondisi KPA (Sprinkler head)

Periksa

sprinkler

head

terhadap

barang

menghalanginya, tersumbat atau rusak. Catatan


sprinkler
(457

harus

mm)

dijaga

ruang

lain

yang

: Dibawah

bebas dengan jarak

18

inch

agar pola semprotan memadai. Jika perlu

pasanglah tanda untuk mengingatkan orang yang bekerja didaerah


tersebut tentang jarak ini.
Periksa tag / label yang digantungkan pada valve dan catat
tanggal valve tersebut diseal atau diblock. -

Periksa terhadap

kemungkinan sumbatan pada saluran seperti : saringan


pada pompa, kerak pada air, air yang sangat bersih, dll.
159

PENGUJIAN

Perlu dilakukan pengujian secara berkala dengan menggunakan


blanko yang tersedia.
Triwulan
1). Semua sistim Sprinkler

Uji aliran terhadap pencerat utama (Main drains).


Ini termasuk mencatat tekanan pada pengukur (gauge) yang
ada dibagian bawah kerangan sprinkler, yang mengoperasikan
tekanan pasokan air statis (the statis water supply pressure).
Bukalah kerangan pencerat 2 inch secara penuh. Setelah aliran
stabil, catatlah tekanan yang ada pada pengukur.
Hal ini merupakan tekanan sisa (residual pressure). Jika
tekanan ini berbeda jauh dari tekanan yang dicatat terlebih
dahulu, berarti ada sesuatu yang salah dengan pasokan air
seperti misalnya kerangan yang tertutup atau pipa yang
tersumbat. Kehilangan tekanan lebih dari 10 % harus segera
disidik dan ditentukan sebabnya.
Akibat dari penurunan tekanan terhadap bekerjanya sistim
sprinkler juga harus ditentukan, agar dapat diperoleh kepastian
bahwa sistim akan berfungsi secara memuaskan.

2). Sistim Pipa Basah

Uji alarm aliran air (Water Flow alarm).


Uji alarm dengan cara membuka sambungan penguji. Hal ini
akan mensimulasi aliran air dari satu kepala sprinkler dan akan
mengaktifkan alarm motor air (Water motor alarm), saklar aliran
(flow switch), atau saklar tekanan (pressure switch).
160

3). Sistim Pipa Kering

Uji

alarm tekanan

udara

(Low air pressure alarm)

pengujian dilaksanakan sebagai berikut :


*

Tutup kerangan pemasok air sehingga sistim tidak trip


(secara tak disengaja).

Secara lambat buang udara dari dalam sistim dengan cara


membuka kerangan uji (Inspector's test valve) secara
perlahan-lahan.

Alarm tekanan udara rendah harus berbunyi pada saat


terjadi penurunan tekanan seperti yang ditentukan pabrik
pembuatannya. Jangan sampai penurunan tekanan mampu
mentripkan kerangan pipa kering.

Setelah pengujian, pastikan bahwa kerangan pemasok


udara harus terbuka dan sistim tekanan udara kembali
normal, kemudian buka kembali kerangan pemasok air.

Uji alarm aliran air.


Buka kerangan by-pass (the alarm by-pass valve). Jangan
pergunakan sambungan penguji, karena akan menyebabkan
terjadinya trip pada "Kerangan pipa kering" (dry pipe valve).

Tahunan
1). Sistim Sprinkler Curah
Uji cara bekerjanya sistim deteksi kebakaran.
2). Sistim Sprinkler Tindakan - awal
Uji cara bekerjanya sistim deteksi kebakaran.
3). Sistim Sprinkler Pipa Basah
Seperti uji triwulan.
4). Sistim Sprinkler Pipa Kering
Uji Trip bagi kerangan pipa kering.

16I

Sebelum pengujian, kerangan pencatat (drain valve) utama


harus terbuka penuh dan pasokan air harus dibuang sampai
aliran air menjadi bersih. Jika pada pemasok (supply)
terdapat hidran, maka ia harus digelontor (flush) lebih dahulu
sebelum pencerat utama dibuka. Penggelontoran ini akan
membantu mengurangi jumlah kotoran (debris) yang masuk
kedalam sistim pipa kering. Setiap kerangan pipa kering,
termasuk sarana pembuka cepat (Jika ada), harus diuji trip,
dengan keadaan kerangan pengendali pasokan air sebagian
terbuka. Saat kerangan mulai trip, maka kerangan pengendali
air harus segera ditutup agar sistim tidak terisi penuh dengan
air. (perhatian : Beberapa kerangan pipa kering tidak akan
bekerja baik tanpa aliran air yang cukup untuk mengangkat
katup "Clapper"). Kerangan ini ditripkan dengan membuka
"inspector's test valve" yang akan melepas tekanan udara dari
dalam sistim.
Setelah pengujian, bukalah kerangan pencerat utama 2 inch
untuk membersihkan sistim. Buka tutup kerangan dan
bersihkan bagian dalam kerangan. Perbaiki uliran atau bagian
yang

rusak,

set

kembali

kerangan,

dan

kembalikan

penutupnya. Tambahan air "priming" dan buka pasokan


udara untuk mengisi kembali sistim dengan udara. Pada saat
tekanan udara mencapai tinggi yang tepat. Bukalah pencerat
utama 2 inch untuk mengurangi kemungkinan terjadinya
hentakan air (water hammer) yang dapat mentripkan sistim,
dan kemudian secara lambat bukalah kerangan pemasok air.
Jika kerangan pemasok air telah terbuka penuh, secara
lambat tutup kembali pencerat utama 2 inch diatas.
162

Tiga Tahunan

Uji trip terhadap kerangan pipa kering. Kerangan pipa kering


harus diuji trip dengan kerangan pemasok air dalam keadaan
terbuka penuh. Pengujian dapat dihentikan pada saat aliran air
dan sambungan uji menjadi bersih. Perlu juga dilakukan trip
lengkap jika ada perluasan atau perubahan besar terhadap
sistim sprinkler yang ada.

Lima Tahunan

Semua Sistim Sprinkler. Ambillah contoh sprinkler dengan kelas


temperatur ekstra tinggi (325 F atau 163 C atau yang lebih
tinggi), yang diletakkan didaerah dengan temperatur sering
melebihi temperatur pagu (ceiling) yang diijinkan. Gantilah
sprinkler yang diambil tersebut dengan sprinkler baru. Contoh
sprinkler yang diambil dapat dikirim ke laboratorium untuk diuji
operasi sesuai NFPA 13. Jika contoh KPA tersebut gagal dalam
ujian, maka sprinkler yang lain harus diganti dengan yang baru,
sesuai rating.

PEMELIHARAAN

Triwulan
Bersihkan dan coba kerangan-kerangan dan dudukkan indikator.
Tutup secara penuh dan buka kembali setiap kerangan. Saat
membuka, pegangan kerangan harus diputar sampai terasa ada
tahanan pada tangkai penggerak kerangan. Ini untuk memastikan
bahwa batang atau tangkai tersebut tidak terlepas dari kerangan
(Valve Gate). Pegangan kemudian diputar kembali seperempat
putaran dari posisi terbuka penuh, agar tidak terjadi jepitan.

163

Tahunan
Semua Sistim Sprinkler.

Lumasi semua ulir kerangan, dengan menggunakan grafit atau


campuran grafit dengan minyak ringan. Kerangan harus ditutup
penuh dan dibuka kembali untuk menguji operasinya dan
meratakan pelumas pada tangkai ulir.

Bersihkan saringan, jika ada. Hal ini dilakukan dengan cara


menutup pasokan air dan melepas serta mem-bersihkan
saringan

tersebut. Ada

beberapa

saringan

yang

dapat

membersihkan sendiri, yang diperlukan hanya putaran dari roda


- operasi (operating wheel).
Sistim Sprinkler Pipa Kering.

Buka semua sarana pencerat dibawah (low point drains).


Penceratan harus diulang setiap hari sampai hasil pengembunan
(condensation) dapat dibuang.

G. PROSEDUR PEMADAMAN KEBAKARAN


Tujuan Instruksi Khusus :
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat dapat menjelaskan
prosedur pemadaman dan penanggulangannya kebakaran di kapal, di
pelabuhan dan pemadaman kebakaran muatan-muatan berbahaya maupun
kapal tangki minyak.

1.

PENDAHULUAN

Dalam peristiwa kebakaran di kapal, baik kapal sedang melakukan kegiatan


bongkar muat di terminal / dermaga maupun kapal sedang berlayar, maka
beberapa saat setelah terjadi kebakaran tersebut justru merupakan waktu
yang penting sekali, sehingga tindakan efektif diambil waktunya mencukupi
untuk memadamkan kebakaran
164

Anda mungkin juga menyukai