Sistem propulsi kapal аdаlаh Sebuah sistem dі kapal уаng berfungsi untuk menggerakan
kapal. Baik berolah gerak itu maju mundur maupun berdiam diri.
Gerak Kapal pada dasarnya dituntut untuk mampu mempertahankan kecepatan dinas seperti
уаng direncankan. Olеh karena itu, perancangan sistem propulsi pada kapal harus dараt
mengatasi seluruh gaya hambat уаng diterima kapal agar dараt memenuhi standar kecepatan
dinas.
Sistem propulsi pada kapal terbagi menjadi tiga komponen, yaitu :
1. mesin utama yg berfungsi sebagai sumber daya utama
2. sistem transmisi berfungsi sebagai penghubung antara mesin utama dan propulsor
(alat gerak). Sistem ini yang berfungsi untuk meneruskan daya yang dihasilkan oleh
mesin utama menuju alat gerak kapal.
3. propulsor (alat gerak) yang merupakan alat gerak mendapat daya dari mesin utama
yang ditransfer oleh sistem transmisi.
Ketiga komponen inilah yang selanjutnya akan saling berkaitan untuk menggerakkan kapal.
Ketiga komponen ini harus direncanakan sebaik dan seefisien mungkin, karena jika tidak
begitu maka akan terjadi :
Prinsip kerja dari Sistem Propulsi Kapal adalah sebagai berikut; Main Engines sebagai
sumber daya utama memberikan daya output-nya ke Propulsor melalui Sistem Transmisi
Daya. Besarnya daya yang diserap oleh Propulsor tergantung pada besarnya efisiensi system
transmisi tersebut. daya yang diserap oleh Propulsor inilah yang selanjutnya digunakan untuk
mendorong kapal. Salah satu jenis Propulsor (Alat Gerak Kapal) yang sering digunakan
untuk menggerakan kapal sampai dengan saat ini adalah Screw Propeller (Baling-baling ulir).
Navigasi adalah proses melayarkan kapal dari satu tempat ke tempat lain dengan lancar aman
dan efisien.
Alat navigasi adalah alat yang digunakan untuk membantu dalam bernavigasi, Alat navigasi
dibagi menjadi dua macam yaitu alat navigasi konvensional dan elektronik.
Macam-macam alat navigasi :
a. Radar
Radar singkatan dari “Radio Detection and Ranging” adalah peralatan navigasi
elektronik terpenting dalam pelayaran. Pada dasarnya radar berfungsi untuk mendeteksi
dan mengukur jarak suatu obyek di sekeliling kapal. Disamping dapat memberikan
petunjuk adanya kapal, pelampung, kedudukan pantai dan obyek lain disekeliling kapal,
alat ini juga dapat memberikan baringan dan jarak antara kapal dan objek-objek tersebut.
Oleh karena itu radar sangat bermanfaat untuk mengetahui kedudukan kapal lain
sehingga dapat membantu menghindari/ mencegah terjadinya tabrakan dilaut. Radar akan
sangat berguna pada saat cuaca buruk, keadaan berkabut, dan berlayar di malam hari
terutama apabila petunjuk pelayaran seperti lampu suar, pelampung, bukit atau bangunan
visual tidak dapat diamati.
Kelebihan utama radar dibandingkan dengan alat navigasi elektronik lain adalah radar
tidak memerlukan stasiun-stasiun pemancar.
GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit. Nama
formalnya adalah NAVSTAR GPS kependekan dari NAVigation Satellite and Ranging
Global Positioning System.
Dalam hal penentuan posisi, GPS dapat memberikan ketelitian posisi yang spektrumnya
cukup luas. Dari yang sangat teliti sampai yang biasa- biasa saja. Ketelitian posisi yang
diperoleh secra umum akan bergantung pada empat faktor, yaitu :
Selain memeberikan informasi tentang waktu, GPS juga dapat digunakan untuk
mentransfer waktu dari satu tempat ke tempat lain. Ketelitian sampai beberapa nanodetik
dapat diberikan oleh GPS untuk transfer waktu antar benua.
c. RDF
RDF (Radio Direction Finder) adalah pesawat radio pencari arah yang dioperasikan
melalui penerimaan gelombang elektromagnetik oleh pemancar yang dipancarkan oleh
stasiun pemancar.
d. Echosunder
Time base berfungsi sebagai penanda pulsa listrik untuk mengaktifkan pemancaran pulsa
yang akan dipancarkan oleh transmitter melalui transducer. Suatu perintah dari time base
akan memberikan saat kapan pembentuk pulsa bekerja pada unit transmitter dan receiver.
e. AIS
Automatic Identification System ( AIS ) adalah sistem pelacakan kapal jarak pendek,
digunakan pada kapal dan Stasiun Pantai untuk mengidentifikasi dan melacak kapal
dengan menggunakan pengiriman data elektronik dengan kapal lainnya dan stasiun
pantai terdekat. Informasi seperti identifikasi posisi, tujuan, dan kecepatan dapat
ditampilkan pada layar komputer atau ECDIS ( Electronic Charts Display and
Information System ).AIS ditujukan untuk membantu awak kapal dalam bernavigasi dan
memungkinkan pihak berwenang maritim untuk melacak dan memantau gerakan kapal,
Sistem AIS terintegrasi dari Radio VHF transceiver standar dengan Loran-C atau
Global Positioning System ( GPS), dan dengan sensor navigasi elektronik lainnya,
seperti gyrocompass dan lain-lain.
AIS yang digunakan pada peralatan navigasi yang penting untuk menghindari dari
kecelakaan akibat tabrakan. Karena keterbatasan dari kemampuan radio, dan karena tidak
semua kapal yang dilengkapi dengan AIS, sistem ini berarti yang diutamakan untuk
digunakan sebagai alat peninjau dan untuk menghindarkan resiko dari tabrakan daripada
sebagai sistem pencegah tabrakan secara otomatis, sesuai dengan International
Regulations for Preventing Collisions at Sea (COLREGS).
Beban penerangan; semua beban pada kelompok ini mempunyai tegangan 220 V
satu phase dengan frekwensi 50 Hz. Kebanyakan beban ini berupa penerangan
pada gang-gang, ruangan-ruangan tertutup, ruangan terbuka dan socket keluaran
untuk peralatan untuk peralatan-peralatan power yang relatif rendah.
Beban daya; semua beban pada kelompok ini mempunyai tegangan 220 V/380 V
tiga phase dengan frekwensi 50 Hz. Kebanyakan beban pada kelompok ini adalah
peralatan berupa mesin pompa (ballast, bilga, FW, dan lain-lain), mesin angkat
(crane, jangkar, dan lain-lain), refrigerator dan sistem air condition (AC).
Beban komunikasi dan navigasi; terdiri dari peralatan navigasi bertegangan 220 V
dengan frekwensi 50 Hz. Beban-beban instrumentasi pada tegangan 36 V
DC/ 24 V DC yang diambil dari rectifier dan di back up oleh battery melalui
UPS
Supplai utama dari output generator mempunyai tegangan line 390 V atau
tegangan phase 225 V pada frekwensi 50 Hz. Kabel transmisi akan menimbulkan
drop tegangan dan ini harus tidak boleh lebih dari 3 % menurut rule BKI. Jadi
tegangan pada tiap terminal dari beban-beban adalah 380 V (line voltage) / 220 V
(tegangan phase) pada frekwensi 50 Hz.