Anda di halaman 1dari 12

GARIS WEBBER

DAN WALLACE
ESVALUNA:
Arofi Vanila A. W
(06/XC)
Erlina Saraswati
(12/XC)
Lutfi Puspitasari
(20/XC)
Rizky Esa Pramesti
(26/XC)

GARIS WALLACE WEBER


Garis Wallace adalah sebuah sempadan hipotetis yang
memisahkan wilayah geografi hewan Asia dan Australasia.
Bagian barat dari garis ini berhubungan dengan spesies
Asia, di timur kebanyakan berhubungan dengan spesies
Australia. Garis ini dinamakan atas Alfred Russel Wallace,
yang menyadari perbedaan yang jelas pada saat dia
berkunjung ke Hindia Timur pada abad ke-19.
Garis ini melalui Kepulauan Melayu, antara Borneo dan
Sulawesi dan antara Bali (di barat) dan Lombok (di timur).
Adanya garis ini juga tercatat oleh Antonio Pigafetta
tentang perbedaan biologis antara Filipina dan Kepulauan
Maluku, tercatat dalam perjalanan Ferdinand Magellan
pada 1521. Garis ini lalu diperbaiki dan digeser ke Timur
(daratan pulau Sulawesi) oleh Weber. Batas penyebaran
flora dan fauna Asia lalu ditentukan secara berbeda-beda,
berdasarkan tipe-tipe flora dan fauna. Garis ini lalu

Garis Weber, yang menandai perbatasan fauna


mamalia Australasia. Sebagaimana yang ditengarai
pada tumbuhan, survai-survai fauna memperlihatkan
bahwa untuk kelompok-kelompok vertebrata kecuali
burung.
Garis Wallace bukan merupakan perbatasan
biogeografis yang paling signifikan. Alih-alih Selat
Lombok, adalah Kepulauan Tanimbar yang dilalui garis
batas antara fauna Oriental dan Australasia,
khususnya mamalia dan kelompok vertebrata terestrial
lainnya.
Demikian pula, untuk kebanyakan invertebrata,
kupu-kupu, dan juga burung. Garis Weber yang lebih
tepat menggambarkan perbatasan itu ketimbang Garis
Wallace.

KAWASAN PAPARAN SUNDA (DI BAGIAN


BARAT)
Paparan Sunda adalah lempeng bumi yang bergerak
dari Kawasan Oriental (Benua Asia) dan berada di sisi
barat Garis Wallace. Garis Wallace merupakan suatu
garis khayal pembatas antara dunia flora fauna di
Paparan Sunda dan di bagian lebih timur Indonesia.
Garis ini bergerak dari utara ke selatan, antara
Kalimantan dan Sulawesi, serta antara Bali dan Lombok.
Garis ini mengikuti nama biolog Alfred Russel
Wallace yang, pada 1858, memperlihatkan bahwa
sebaran flora fauna di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan
Bali lebih mirip dengan yang ada di daratan Benua Asia.

KAWASAN PAPARAN SAHUL (DI BAGIAN


TIMUR)
Paparan Sahul adalah lempeng bumi yang
bergerak dari Kawasan Australesia (Benua Australia)
dan berada di sisi timur Garis Weber. Garis Weber
adalah sebuah garis khayal pembatas antara dunia
flora fauna di Paparan Sahul dan di bagian lebih barat
Indonesia.
Garis ini membujur dari utara ke selatan antara
Kepulauan Maluku dan Papua serta antara Nusa
Tenggara Timur dan Australia. Garis ini mengikuti nama
biolog Max Weber yang, sekitar 1902, memperlihatkan
bahwa sebaran flora fauna di kawasan ini lebih serupa
dengan yang ada di Benua Australia.

KAWASAN WALLACEA / LAUT DALAM (DI


BAGIAN TENGAH)
Lempeng bumi pinggiran Asia Timur ini bergerak di
sela Garis Wallace dan Garis Weber. Kawasan ini
mencakup Sulawesi, Kepulauan Sunda Kecil (Nusa
Tenggara), dan Kepulauan Maluku. Flora fauna di
kawasan ini banyak merupakan jenis-jenis endemik
(hanya ditemukan di tempat bersangkutan, tidak
ditemukan di bagian lain manapun di dunia). Namun,
kawasan ini memiliki juga unsur-unsur baik dari Kawasan
Oriental maupun dari Kawasan Australesia. Wallace
berpendapat bahwa laut tertutup es pada Zaman Es
sehingga tumbuhan dan satwa di Asia dan Australia
dapat menyeberang dan berkumpul di Nusantara.
Kalaupun jenis Asia tetap lebih banyak terdapat di
bagian barat dan jenis Australia di bagian timur, hal ini
karena
Kawasan
Wallacea
sesungguhnya
dulu
merupakan palung laut yang teramat dalam sehingga

PERSEBARAN FAUNA
Wilayah fauna Oriental meliputi Benua
Asia
beserta
pulau-pulau
disekitarnya
meliputi Srilangka, Filipina dan wilayah
fauna Indonesia bagian barat dan tengah
yang meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi.
Kondisi lingkungan fisik wilayah Oriental
cukup bervariasi, sebagian besar beriklim
tropis sehingga banyak terdapat hutan
tropis yang kaya akan flora dan fauna.

Beberapa fauna khas yang hidup di wilayah Oriental


antara lain :
Bali - Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
Sumatera - Harimau Sumatra (Panthera tigris
sumatrae)
Sumatera - Tapir Asia (Tapirus indicus)
Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)
Kalimantan - Bekantan (Nasalis larvatus )
Fauna Australian :
Papua - Cendrawasih ( Paradisaea minor )
Maluku - kasuari ( Casuari galeatus )
Nusa Tenggara - Komodo dragon (Varanus
komodoensis)
Maluku - Burung kakak tua ( Probosciger
atterimus )

Fauna Peralihan :
Sulawesi - Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi)
Sulawesi - Babirusa (Babyrousa celebensis )
Sulawesi - Burung Maleo (Macrocephalon maleo)

PERBEDAAN FAUNA DI SETIAP WILAYAH


Fauna Tipe Asiatis (Asiatic)
Ciri fauna tipe Asiatis yaitu hewan menyusui yang
bertubuh besar, terdapat berbagai jenis kera. Contoh
: harimau, gajah, oran utan, badak, siamang, tapir,
banteng, rusa dan burung heron. Persebarannya
terdapat di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Madura dan
Bali.

Fauna Tipe Australis (Australic)


Ciri fauna tipe Australis yaitu jenis hewan
menyusui bertubuh kecil, terdapat berbagai
jenis hewan berkantong. Contoh : kangguru,
cendrawasih, kasuari, kakaktua, kuskus dan
nuri. Jenis ini terdapat di Kepulauan Aru dan
wilayah Papua.
Fauna Tipe Peralihan (Austal Asiatic)
Ciri fauna tipe peralihan yaitu peralihan
antara fauna tipe Asiatis dan fauna tipe
Australis, terdapat hewan Endemis (hewan yang
habitatnya hanya di tempat tersebut) contoh :
babi rusa, anoa, biawak, komodo, kuda, burung
maleo, kuskus. Terdapat di Sulawesi dan
kepulauan Nusa Tenggara.

FLORA KHAS INDONESIA


Anggrek hitam (Coelogyne pandurata)
Adalah spesies anggrek yang hanya tumbuh di pulau
Kalimantan.
Padma raksasa (Rafflesia arnoldii)
Merupakan tumbuhan parasit obligat yang terkenal
karena memiliki bunga berukuran sangat besar, bahkan
merupakan bunga terbesar di dunia. Tumbuhan ini endemik
di Pulau Sumatera, terutama bagian selatan (Bengkulu,
Jambi, dan Sumatera Selatan)
Buah Pala (Myristica fragrans)
Spesies yang paling penting dari segi perdagangan ialah
Pokok Pala Biasa atau Harum, yang berasal daripada
Kepulauan Banda di Indonesia
Cengkeh (Syzygium aromaticum, . Eugenia aromaticum)
Dalam bahasa Inggris disebut cloves, adalah tangkai
bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae.
Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan
sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa,

THANKS FOR YOUR


ATTENTION

ADIOS ^_^

Anda mungkin juga menyukai