Disusun oleh :
Kelas 8.3
Dewi Ika K.
Khotimah
Rafika
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Pemeriksaan Diagnostik Kebidanan Dalam Kehamilan
Pemeriksaan diagnostik adalah penilaian klinis tentang respon
individu, keluarga dan komunikan terhadap suatu masalah kesehatan
dan
proses
kehidupan
aktual
maupun
potensial.
Hasil
suatu
(USG)
merupakan
suatu
metoda
diagnostik
dengan
yang
memanfaatkan
gelombang
ultrasonik,
yaitu
gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz 2000
kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor.
Ultrasonography merupakan salah satu dari produk teknologi
medical imaging yang dikenal sampai saat ini. Medical imaging (MI)
adalah suatu teknik yang digunakan untuk mencitrakan bagian dalam
organ atau suatu jaringan sel (tissue) pada tubuh, tanpa membuat
sayatan atau luka (non-invasive). Intraksi antara fenomena fisik tissue
dan diikuti dengan teknik pendektesian hasil interaksi itu sendiri untuk
di proses dan direkonstruksi menjdi suatu citra (image), menjadi dasar
bekerjanya peralatan MI.
Selain itu, ultrasoografi medis adalah sebuah teknik diagnostik
pencitraan mengguankan ultra yang digunakan untuk mencitrakan
organ internal dan otot, ukuran mereka, struktur, dan luka patologi,
membuat teknik ini berguna untuk memeriksa organ. Sonogrfi obstetrik
biasa digunakan ketika masa kehamilan. Pilihan frekuensi menentukan
resolusi gambar dan penembusan kedalam tubuh pasien. Diagnostik
sonografi umumnya beroprasi pada frekuensi dari 2-13 megahertz.
Perkembangan Ultrasonografi (USG) sudah dimulai sejak kira-kira
tahun 1960, dirintis oleh Profesor Ian Donald. Sejak itu, sejalan dengan
kemajuan
teknologi
bidang
komputer,
maka
perkembangan
ultrasonografi juga maju dengan sangat pesat, sehingga saat ini sudah
dihasilkan USG 3 Dimensi dan Live 3D (ada yang menyebut sebagai USG
4D).
Dalam bidang obstetri, indikasi yang dianut adalah melakukan
pemeriksaan USG dilakukan begitu diketahui hamil, penapisan USG
pada trimester pertama (kehamilan 10 14 minggu), penapisan USG
pada kehamilan trimester kedua (18 20 minggu), dan pemeriksaan
tambahan yang diperlukan untuk memantau tumbuh kembang janin.
Adapun tujuan USG dalam kehamilan :
1. Menentukan letak kehamilan
2. Menentukan usia kehamilan dan taksiran persalinan
3.
4.
5.
6.
being)
7. Mencari adanya kelainan lain pada rahim dan indung telur.
2.3 Wewenang Bidan Dalam Pemeriksaan Kehamilan
Menurut Permenkes Nomor 1464 Tahun 2010 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan, adapun ruang lingkup dan kewenangan
Bidan dalam pelayanan kesehatan ibu :
Pelayanan kesehatan ibu
Ruang lingkup:
o Pelayanan konseling pada masa pra hamil
o Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
o Pelayanan persalinan normal
o Pelayanan ibu nifas normal
o Pelayanan ibu menyusui
o Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan
Kewenangan:
o Episiotomi
o Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II
o Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan
o Pemberian tablet Fe pada ibu hamil
o Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas
o Fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusu dini (IMD) dan promosi air susu
ibu (ASI) eksklusif
o Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan
postpartum
o Penyuluhan dan konseling
o Bimbingan pada kelompok ibu hamil
o Pemberian surat keterangan kematian
penting
dan
strategis,
terutama
dalam
penurunan
Angka
harus
diberikan
oleh
Bidan
secara
paripurna
dan
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
tinggi
untuk
pelayanan
kesehatan
masyarakat
guna
Dengan
mendapatkan
pelatihan
ketrampilan
obstetri
telah
meningkat
dengan
sangat
pesat.
Hal
ini
meningkatnya
kebutuhan
akan
pemeriksaan
USG.
Pada
kita,
tanpa
disadari
telah
membentuk
citra
seolah-olah
dengan
semakin
meningkatnya
teknologi
dan
akan
dapat
menegakkan
diagnosis
yang
tepat
apabila
yang
diperlukan.
berlebihan
atau
tidak
diambilnya
tindakan
yang
tidak
sembarang
dokter
bisa
menggunakan
sebelum
ia
standar
Kesehatan
pelayanan
Nomor
minimal
828/Menkes/SK/IX/2008
bidang
kesehatan
di
kabupaten/kota
6. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 1 tahun
2008 tentang jabatan fungsional bidan
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 938 tahun 2007 tentang
standar asuhan kebidanan
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 369/Menkes/III/2007 tentang
standar profesi bidan
9. Hasil Kongres XV IBI pada tahun 2013 menyatakan bahwa bidan
diperbolehkan
menggunakan
USG
sesuai
dengan
batas-batas
kompetensi kebidanan.
Bidan diperbolehkan menggunakan USG sesuai dengan batas-batas
kompetensinya, hasil USG tidak boleh digunakan untuk mendiagnosa,
hanya untuk memastikan posisi janin saja kurang lebihnya, dan dalam
menggunakannya sangat dianjurkan bahkan harus bidan melakukan
pelatihan, kursus, atau training USG terlebih dahulu.
USG yang boleh digunakan bidan hingga saat ini baru sampai USG
2 dimensi saja. Salah satu manfaatnya bagi bidan adalah efisiensi
memperbolehkan
pertimbangan
bahwa
bidan
bidan
menggunakan
harus
selalu
USG
dengan
meningkatkan
ilmu
yang
menggunakan
USG
diluar
kewenangannya
menjadi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim (2014). USG Bagi Bidan. http://pelatihanusg.com/profile/legalitasdukungan. Diakses pada tanggal : 21 Maret 2016 pukul : 14.25 WIB
Anonim
(2014).
Bidan
Pakai
USG,
Apakah
Dibolehkan?.
Praktik
Bidan.
Mose
(2008).
Aspek
Etik
pada
Pemeriksaan
USG
Obstetri.
Dengan
Praktek
Kebidanan.
http://sitirohmadhoni.blogspot.co.id/2014/06/persiapan-danpemeriksaan-diagnostik.html.
pukul : 14.00 WIB