Hernia Diafragmatika
Hernia Diafragmatika
Pendahuluan
Hernia merupakan salah satu bentuk kelainan
dimana terjadi protrusi atau penonjolan isi suatu
rongga melalui dinding sekitarnya yang lemah.
Hernia terdiri dari isi, kantong, dan cincin
hernia. Hernia dapat diklasifikasikan menurut
proses, lokasi, dan sifat hernia tersebut.
Hernia diafragmatika adalah penonjolan organ
intra abdomen ke dalam rongga kavum pleura
melalui suatu lubang pada diafragma.
Diafragma
Diafragma adalah struktur muskulotendineus
berbentuk kubah yang berhubungan dengan
vertebra lumbalis 1-3 pada bagian posterior,
sternum pada bagian anterior, dan arkus kosta
pada bagian lateralnya.
Diafragma
Insiden
Hernia Morgagni sekitar 3-5% dari seluruh
hernia diafragmatika kongenital. Sekitar 90% di
sisi kanan, 2% di sisi kiri, dan 8% di kedua sisi.
Lebih banyak pada wanita.
Kejadian hernia Bochdalek 1 dari 2500 kelahiran
hidup, dan pada bayi laki-laki 2x lipat bayi
perempuan.
Gambaran Klinis
Hernia Morgagni jarang menimbulkan gejala
sebelum usia dewasa.
Hernia Bochdalek menyebabkan gangguan
pernapasan segera setelah lahir sehingga
memerlukan pembedahan darurat.
Sisi thoraks yang terkena terlihat lebih
menonjol, perkusi pekak, suara napas
menghilang pada auskultasi. Mediastinum
tergeser ke sisi thoraks yang normal.
Diagnosis
Pada pemeriksaan foto toraks, hernia morgagni
tampak sebagai suatu massa retrosternal (di
sudut kardiofrenikus kanan), yaitu viskus yang
berisi udara, atau memberikan gambaran serupa
di sebelah dorsal jika ada hernia bochdalek
Hernia Morgagni
Hernia Bochdalek
Eventrasi diafragma
Eventrasi diafragma dideskripsikan sebagai
posisi diafragma yang tinggi atau deviasi
abnormal dari sebagian atau seluruh
hemidiafragma.
Eventrasi kongenital adalah abnormalitas
perkembangan yang menghasilkan aplasia otot
diafragma. Pada eventrasi yang didapat,
diafragma menjadi atrofi karena kerusakan
nervus phrenicus.
Pembedahan
Menggunakan anestesi umum dengan pelemas
otot. Bayi diposisikan supinasi di atas selimut
hangat. Insisi pada otot transversus subcostalis
pada sisi hernia.
Eventrasi diafragma
Lipatan (plication) diafragma meningkatkan
kedua volume tidal dan kapasitas pernapasan
maksimal .Pendekatan abdomen melalui sayatan
subkostal lebih dipilih untuk eventrasi sisi kiri
namun pendekatan toraks melalui sayatan
posterolateral melalui sixth space dapat
digunakan untuk lesi sisi kanan.
Komplikasi
Jika hernianya besar, biasanya paru-paru pada
sisi hernia tidak berkembang secara sempurna.
Setelah lahir, bayi akan menangis dan bernafas
sehingga usus segera terisi oleh udara.
Terbentuk massa yang mendorong jantung
sehingga menekan paru-paru dan terjadilah
sindroma gawat pernafasan.
Hernia Hiatal
Sliding hernia
Sliding hernia terjadi akibat menyusupnya
esophagus dan kardial lambung melalui hiatus
masuk ke rongga dada. Kedua organ itu dapat
kembali ke posisi semula.
Sliding hernia merupakan 90% dari seluruh
hernia hiatus. Insidensi sliding hernia 7x lebih
tinggi dari pada paraesophageal hernia.
Tata laksana
Bila tidak didapati gejala dan diagnosis dibuat
secara kebetulan, sliding hernia dibiarkan tanpa
diobati karena jarang menjadi progresif. Bila
tidak ada komplikasi, terapi umumnya hanya
bersifat simtomatis. Bila terjadi komplikasi dan
terapi konservatif gagal, harus dipikirkan
pembedahan
Hernia Paraesofageal
Pada hernia para esofagus, sebagian dinding
kurvatura mayor lambung tergelincir masuk ke
dalam rongga toraks, sedangkan letak batas
lambung esofagus dalam posisi normal.
Paraesophageal hernia lebih sering terjadi pada
wanita dengan ratio 4:1.
Hernia paraesofageal
Tata laksana
Jika hernia paraesofagus tidak menimbulkan
gejala atau tanda komplikasi, dilakukan koreksi
pembedahan yang terdiri atas mengembalikan
hernia ke dalam rongga abdomen untuk
kemudian difiksasi di bawah diafragma
(fundoplikasi)
TERIMA KASIH