Disusun untuk memenuhi tugas mata ajar Keperawatan Keluarga dan Komunitas I
Dosen pengampu
Ns. Muhammad Muin, M. Kep, Sp. Kep. Kom
Disusun oleh :
Kelompok 2
SUSI SETIYATI NINGSIH
22020115183002
DWI ISTIYANINGSIH
22020115183003
WIWIK SUMBOGO
22020115183006
YASER WORETMA
22020115183008
INDAH AYU S
22020115183010
FACHRUDIN AR
22020115183026
DAFTAR ISI
BAB I
: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
: TINJAUAN TEORI
BAB III
: PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Keperawatan sebagai profesi terdiri dari komponen disiplin dan praktik.
Sebagai disiplin keperawatan memiliki dan menghasilkan ilmu pengetahuan
yang memperkaya pengetahuan untuk memastikan ketepatan penerapannya
dalam praktik. Perkembangan pengetahuan pada ilmu keperawatan telah
mengikuti pola hirarki structural pengetahuan yang berkembang dari paradigm
tunggal menjadi beberapa model konseptual yang kemudian tiap model diuji
untuk mengetahui efektivitasnya dalam asuhan keperawatan. Pengembangan
konsep dan teori keperawatan dalam disiplin keperawatan diperlukan untuk
menghindarkan pendekatan yang tidak tepat dalam mengatasi masalah
keperawatan yang timbul dengan pendekatan ilmiah.
Dalam disiplin keperawatan klien sebagai target pelayanan bias sebagai
individu, keluarga, kelompok atau komunitas. Salah satu aspek yang penting
.Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan
atau sipenerima asuhan keperawatan.Keluarga berperan dalam menentukan cara
asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit
Maka diperlukan suatu model keperawatan keluarga yang bias
diaplikasikan dalam pemberian asuhan keperawatan pada keluarga.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memahami model-model keperawatan keluarga
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui model keperawatan keluarga menurut Friedman
b. Mengetahui model keperawatan keluarga menurut Orem
c. Mengetahui model keperawatan keluarga menurut Roy
d. Mengetahui model keperawatan keluarga menurut Neuman
e. Mengetahui model keperawatan keluarga menurut King
f. Mengetahui model keperawatan keluarga menurut Roger
g. Mengetahui model keperawatan keluarga menurut Johnson
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. PENGERTIAN MODEL DAN TEORI KEPERAWATAN KELUARGA
Keperawatan keluarga memperhatikan berbagai prinsip dan hukum yang
mengatur proses keluarga, kesejahteraan keluarga, dan fungsi optimal keluarga dalam
keadaan sakit dan sejahtera yang berbeda-beda. Whall & fawcwtt (1991)
Keperawatan keluarga memerhatikan proses yang dapat mempengaruhi
perubahan positif pada status kesehatan keluarga (Donaldson & Crowley, 1978)
Keluarga diartikan berbeda-beda dalam paradigma keperawatan whall & Fawcett yaitu :
1. Mempertimbangkan pengaruh lingkungan pada kesehatan keluarga dan dampak
tindakan yang dilakukan oleh perawat demi kepentingan atau terkait dengan
keluarga
2. Menggabungkan biopsikososial yang komprehensif atau perspektif kesehatan
yang holistik.
3. Memfokuskan pada kesejahteraan keluarga dan bukan pada patologi
2. MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN KELUARGA
Model keperawatan adalah jenis model konseptual yang menerapkan kerangka
kerja
konseptual
terhadap
pemahaman
keperawatan
dan
bimbingan
praktik
Sistem adalah kesatuan dari beberapa komponen atau elemen yang saling
berhubungan sehingga membentuk suatu kesatuan yang meliputi adanya
b.
c.
d.
kebutuhan.
Stimulus fokal adalah stimulus yang mengharuskan manusia berespon
e.
adaptif.
Stimulus konsektual adalah seluruh stimulus yang memberikan kontribusi
f.
g.
h.
i.
belajar.
Model efektor adaptif adalah kognator yaitu fisiological, fungsi peran,
j.
k.
kelompok,
situasi
atau
kejadian
terhadap
suatu
ilmu
dan
Keperawatan
meningkatkan
adaptasi
individu
untuk
dengan lingkungan ysng terdiri dari dua proses, proses yang pertama dimulai
dengan perubahan dalam lingkungan internal dan eksternal dan proses yang
kedua adalah mekanisme koping yang menghasilkan respon adaptif dan
inefektif.
d. Lingkungan
Lingkungan digambarkan sebagai suatu keadaan yang ada di dalam dan di
luar manusia. Lingkungan merupakan input bagi manusia sebagai suatu
sistem yang adaptif. Adalah Bagaimana individu mampu meningkatkan
kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku adaptif dan mengubah
perilaku mal adaptif.
Empat cara mengefektifkan adaptasi adalah (1) kebutuhan fisiologis, (2) konsep
diri, (3) fungsi peran dan (4) saling ketergantungan.
Proses keperawatan terdiri dari: pengkajian tingkat pertama, dan kedua,
identifikasi masalah, diagnosa keperawatan, menyusun prioritas, menetapkan
tujuan, intervensi dan evaluasi.(Roy, 1984)
Pengkajian tingkat pertama: tingkah laku klien pada tiaptiap cara adaptif
diobservasi dan diuraikan.
Pengkajian tingkat kedua : perawat mengidentifikasi faktor faktor fokal,
kontekstual dan residual yang mempengaruhi tingah laku klien.
2. TEORI CALISTA ROY
Model konsep adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Suster Callista
Roy (1969). Konsep ini dikembangkan dari konsep individu dan proses adaptasi
seperti diuraikan di bawah ini. Asumsi dasar model adaptasi Roy adalah:
a. Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus-menerus
berinteraksi dengan lingkungan.
b. Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi perubahanperubahan biopsikososial.
c. Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan
untuk beradaptasi. Pada dasarnya manusia memberikan respon terhadap
semua rangsangan baik positif maupun negatif.
mampu
melaksanakan
tujuan
yang
berkenaan
dengan
adaptasi
Roy
memberikan
petunjuk
untuk
perawat
dalam
tampak
dan
berpengaruh
tehadap
stimulusnya.
Dengan
yang
ditetapkan.
Penetapan
keberhasilan
suatu
asuhan
Cara-cara
bersikap ini
efisiensi dan efektifitas suatu fungsi. Sistem biasanya cukup fleksibel untuk
mengakomodasi pengaruh yang diakibatkan.
2. MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN JOHNSON
Model konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah dengan
pendekatan system perilaku, dimana individu dipandang sebagai sitem
perilaku yang selalu ingin mencapai keseimbangan dan stabilitas, baik di
lingkungan internal maupun eksternal, juga memiliki keinginan dalam
mengatur
dan
Lingkungan
menyesuaikan
termasuk
dari
masyarakat
pengaruh
adalah
yang
sistem
ditimbulkanya.
eksternal
yang
dan dicintai.
Afiliasi, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam
mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian
pandangan
bahwa
keperawatan
dalam
mengatasi
b. Orang (person)
Johnson memandang manusia sebagai system perilaku dengan pola,
pengulangan dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang
menghubungkan dirinya dengan lingkungannya. Pola-pola respon
spesifik manusia membentuk keseluruhan yang terorganisasi dan
terintegrasi. Person adalah system dari bagian-bagian interpedent yang
membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan untuk menjaga
energi
untuk
membantu
proses-proses
biologis
dan
penyembuhan.
c. Kesehatan(health)
Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit
dipahami(elusive) dan dinamis, yang dipengaruhi oleh factor-faktor
biologis, psikologis dan social. Kesehatan menjadi suatu nilai yang
diinginkan oleh para pekerja kesehatan dan memfokuskan pada person
bukanya penyakit. Kesehatan direfleksikan oleh organisasi, interaksi,
saling ketergantungan subsistem -subsistem dari system perilaku.
Manusia berusaha mencapai keseimbangan dalam system ini yang akan
mengarah ke perilaku fungsional. Keseimbangan yang kurang baik
dalam persyaratan structural atau fungsional cenderung mengarah ke
memburuknya kesehatan. Ketika system membutuhkan sejumlah energi
minimum untuk pemeliharaan , suplai energi yang lebih besar yang
tersedia mempengaruhi proses biologi dan penyembuhan.
d. Lingkungan
Dalam teori Johnson , lingkungan terdiri dari seluruh factor yang bukan
bagian system perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi system,
dan dapat dimanipulasi oleh perawat untuk mencapai kesehatan yang
menjadi tujuan pasien. Individu menghubungkan dirinya untuk
berinteraksi dengan lingkungan-nya. System perilaku berusaha menjaga
equilibrium dalam respon terhadap factor lilngkungan dengan mengatur
dan adaptasi terhadap kekuatan yang menyertainya. Gaya lingkungan
yang kuat secara berlebihan mengganggu keseimbangan system
perilaku dan mengancam stabilitas seseorang jumlah energi yang tidak
tentu dibutuhkan supaya system membangun kembali eqilibrium dalam
menghadapi tekanan-tekanan berikutnya. Ketika lingkungan stabil,
individu dapat melanjutkan dengan perilaku-perilaku yang baik.
4. HUBUNGAN ANTARA MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN DAN
PROSES KEPERAWATAN
pertanyaan
tadi
akan
membantu
perawat
menilai
kerjanya yang meliputi adanya sistem personal, sistem interpersonal dan sistem
sosial yang saling berhubungan satu dengan yang lain.
1. System Personal (individu). Untuk system personal konsep yang relevan
adalah persepsi, diri, peretumbuhan dan perkembangan, citra tubuh, dan
waktu.
a. Persepsi
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadiankejadian. Persepsi berbeda dari satu orang dan orang lain dan hal ini
tergantung dengan pengalaman masa lalu, latar belakang, pengetauhan
dan status emosi. Karakteristik persepsi adalah universal atau dialami oleh
semua, selekltif untuk semua orang, subjektif atau personal.
b. Diri
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan
orang lain. Diri adalah individu atau bila seseorang berkata AKU.
Karakteristik diri adalah individu yang dinamis, system terbuka dan
orientasi pada tujuan.
c. Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia.
Perubah ini biasnya terjadi dengan cara yang tertib, dan dapat
diprediksiakan walaupun individu itu berfariasi, dan sumbangan fungsi
genetic, pengalam yang berarti dan memuaskan. Tumbuh kembang dapat
didefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan seseorang dimana dia
bergerak dari potensial untuk mencapai aktualisasi diri.
d. Citra Tubuh
King mendefinisikan citra diri yaitu bagaimana orang merasakan
tubuhnya dan reaksi - reaksi lain untuk penampilanya.
e. Ruang
Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal
atau subjektif, individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya
dengan situasi, jarak dan waktu, transaksional, atau berdasarkan pada
persepsi individu terhadap situasi. Definisi secara operasioanal, ruang
meliputi ruang yang ada untuk semua arah, didefinisikan sebagai area
fisik yang disebut territory dan perilaku oran yang menempatinya.
f. Waktu
King mendefisikan waktu sebagai lama antra satu kejadian dengan
kejadian yang lain merupakan pengalaman unik setiap orang dan
hubungan antara satu kejadian dengan kejadian yang lain.
2. Sistem Interpersonal
King mengemukakan system interpersonal terbentuk oleh interkasi antra
manusia. Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut
TRIAD, dan empat orang disebut GROUP. Konsep yang relefan dengan
system interpersonal adalah interkasi, komunikasi, transaksi, peran dan
stress.
a. Interaksi
Interaksi didefinisak sebagai tingkah laku yang dapat diobserfasi oleh
dua orang atau lebih didalam hubungan timbal balik.
b. Komunikasi
King mendefinisikan komunikasi sebagai proses diman informasi yang
diberikan dari satu orang keorang lain baik langsung maupun tidak
langsung, misalnya melalui telpon, televisi atau tulisan kata. ciri-ciri
komunikasi
adalah
verbal,non
verbal,
situasional,
perceptual,
manusia
berinteraksi
dengan
lingkungannya
untuk
terjadi
keperawatan.
3. Bertanggung jawab atas permintaan pasien, keinginan dan kebutuhan untuk
kontak dan dibantu perawat.
4. Menjelaskan,memberikan dan melindungi pasien secara langsung dalam
bentuk keperawatan.
5. Mengkoordinasi dan mengintegrasi keperawatan dengan kehidupan seharihari pasien atau perawatan kesehatan lain jika dibutuhkan serta pelayanan
sosial dan edukasi yang dibutuhkan atau yang akan diterima.
1. Teori Self Care
Self care adalah performance atau praktek kegiatan individu untuk berinisiatif
dan membentuk perilaku mereka dalam memelihara kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraan. Jika self care dibentuk denganefektif maka hal tersebut akan
membantu membentuk integritas struktur dan fungsi manusiadan erat kaitannya
dengan perkembangan manusia.
a. Self care agency merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan
perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, status
perkembangan, status kesehatan, orientasi sosialbudaya, sistem perawatan
kesehatan
(diagnostik,
penatalaksanaan,
modalitas),
sistem
keluarga,
proses
pengembangan
sikluskehidupan
seperti;
Suatu situasi dimana antara perawat dan klien melakukan perawatan atau
tindakan lain danperawat atau pasien mempunyai peran yang besar untuk
mengukur kemampuan melakukan selfcare.
c. Sistem Suportif dan Edukatif
Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan
dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan
secara mandiri.
F. MODEL KEPERAWATAN MENURUT B. NEUMAN
Sistem
model
Neuman
yaitu
suatu
model
keperawatan
yang
dari
terjadinya
masalah
yang
sama
Friedman
membentuk tipe keluarga yaitu keluarga inti, keluarga besar, keluarga Dyad ,
keluarga berantai, single family , keluarga usila, serta masih banyak pengelompokan
yang telah ditentukan oleh friedman guna mempermudah dalam pemberian asuhan
keperawatan keluarga.
Keperawatan sebagi profesi terdiri dari komponen disiplin dan praktik.
Sebagai disiplin, keperawatan memiliki dan menghasilkan ilmu pengetahuan yang
memperkaya body of knowledge keperawatan untuk memastikan ketepatan
penerapannya dalam praktik. Perkembangan pengetahuan pada ilmu keperawatan
kesehatan,dan
intervensi
kepetrawatan
yang
menjadi
fokus
dengan
proses
keperwatan
individu,
dimana
perawat
A.
Mengidentifikasi data
Tahap dan riwayat perkembangan
Data lingkungan
Struktur keluarga
Fungsi keluarga
Koping keluarga
Nama keluarga
2.
3.
Komposisi Keluarga
Komposisi keluarga menyatakan anggota keluarga yang diidentifikasi
No Nama
Jenis
Keluarga
Hubungan Tempat/Tanggal
Kelami
Lahir
Pekerjaa
Pendidikan
n
1
2
3
4
Bapak
Ibu
Anak
tertua
..
Tipe keluarga didasari oleh anggota keluarga yang berada dalam satu rumah.
Tipe keluarga dapat dilihat dari komposisi dan genogram dalam keluarga.
5.
Latar belakang kultur keluarga merupakan hal yang penting untuk memahami
perilaku sistem nilai dan fungsi keluarga, karena budaya mempengaruhi dan
membatasi tindakan-tindakan individual maupun keluarga. Perbedaan budaya
menjadikan akar miskinnya komunikasi antar individu dalam keluarga. Dalam
konseling keluarga kbudayaan merupakan hal yang sangat penting. Pengkajian
terhadap kultur / kebudayaan keluarga meliputi :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
bersifat homogen )
Kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, budaya, rekreasi dan pendidikan
Bahasa yang digunakan sehari-hari
Kebiasaan diit dan berpakaian
Dekorasi rumah tangga ( tanda-tanda pengaruh budaya )
Porsi komunitas yang lazim bagi keluarga-komplek teritorial keluarga ( Apakah
i.
j.
6.
Identifikasi Religius
Pengkajian meliputi perbedaan keyakinan dalam keluarga, seberapa aktif
bawah, kelas menegah atas, kelas menengah bawah, kelas pekerja dan kelas
bawah.
b.
Status Ekonomi
Status ekonomi ditentukan oleh jumlah penghasilan yang diperoleh
keluarga. Perlu juga diketahui siapa yang menjadi pencari nafkah dalam
keluarga, dana tambahan ataupun bantuan yang diterima oleh keluarga,
bagaimana keluaraga mengaturnya secara finansial. Selain itu juga perawat perlu
mengetahui sejauhmana pendapatan tersebut memadai serta sumber-sumber apa
yang dimiliki oleh keluarga terutama yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan seperti asuransi kesehatan dan lain-lain.
c.
2.
4.
C.
Lingkungan Keluarga
Karakteristik rumah
b.
keadaan dapur ( kebersihan, sanitasi, keamanan ). Perlu dikaji pula perasaan subyektif
keluarga terhadap rumah, identifikasi teritorial keluarga, pengaturan privaci dan
kepuasan keluarga terhadap pengaturan rumah. Lingkungan luar rumah meliputi
keamanan ( bahaya-bahaya yang mengancam ) dan pembuangan sampah.
2.
Menjelaskan tentang :
a. Karakteristik fisik dari lingkungan, yang meliputi : tipe lingkungan/komunitas
( desa, sub kota, kota ), tipe tempat tinggal ( hunian, industri, hunian dan
industri, agraris ), kebiasaan , aturan / kesepakatan, budaya yang mempengaruhi
kesehatan, lingkungan umum ( fisik, sosial, ekonomi ),
b. Karakteristik demografis dari lingkungan dan komunitas, meliputi kelas sosial
rata-rata komunitas, perubahan demografis yang sedang berlangsung.
c. Pelayanan kesehatan yang ada di sekitar lingkungan serta fasilitas-fasilitas
umum lainnya seperti pasar, apotik dan lain-lain
d. Bagimana fasilitas-fasilitas mudah diakses atau dijangkau oleh keluarga
e. Tersediannya transportasi umum yang dapat digunakan oleh keluarga dalam
mengakses fasilitas yang ada.
f. Insiden kejahatan disekitar lingkungan.
Siapa yang menolong keluarga pada saat keluarga membutuhkan bantuan, dukungan
konseling aktifitas-aktifitas keluarga. Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga
adalah Informal ( jumlah anggota keluarga yang sehat, hubungan keluarga dan
komunitas, bagaimana keluarga memecahkan masalah, fasilitas yang dimiliki keluarga
untuk menunjang kesehatan ) dan formal yaitu hubungan keluarga dengan pihak yang
membantu yang berasal dari lembaga perawatan kesehatan atau lembaga lain yang
terkait ( ada tidaknya fasilitas pendukung pada masyarakat terutama yang berhubungan
dengan kesehatan )
D.
Struktur Keluarga
2.
2)
3)
4)
Nilai-Nilai Keluarga
Hal-hal yang perlu dikaji pada struktur nilai keluarga menurut Friedman adalah :
a. Pemakaian nilai-nilai yang dominan dalam keluarga
b. Kesesuaian nilai keluarga dengan masyarakat sekitarnya
Fungsi Keluarga
Fungsi sosialisasi
Pengkajian fungsi sosialisasi meliputi :
a.
b.
d.
e.
f.
g.
keluarga
Penerima tanggung jawab dalam membesarkan anak
Bagaimana anak dihargai dalam keluarga
Keyakinan budaya yang mempengaruhi pola membesarkan anak
Faktor-faktor yang mempengaruhi pola pengasuhan anak
Identifikasi apakah keluarga beresiko tinggimendapat masalah dalam
h.
membesarkan anak
Sejauhmana lingkungan rumah cocok dengan perkembangan anak.
4)
F. Koping Keluarga
Stressor-stressor jangka panjang dan jangka pendek yang dialami oleh keluarga,
serta lamanya dan kekuatan strssor yang dialami oleh keluarga.
2.
3.
4.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga merupakan salah satu aspek yang penting dalam keperawatan.Dengan
mengetahui model-model keperawatan keluarga, perawat dapat mengaplikasikan
dalam pemberian asuhan keperawatan.Kita dapat memilih yang sesuai dengan
karakteristik klien.
B. Saran
Dalam pemberian asuhan keperawatan, hendaknya kita memilih model yang ada
dengan menyesuaikan karakteristik klien.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, A.2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas: Teori dan Praktek Edisi 3.
Jakarta: EGC
Firedman Marilyn M.2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga : Riset Teori & Praktik
Ed 5. Jakarta : EGC
Harnilawati.2013. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi Selatan: Pustaka
As Salam
Hidayat,Aziz Alimul.2009.Pengantar Konsep Dasar Keperawatan edisi 2.Jakarta:
Salemba Medika
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk.2011. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori:
Jilid 1. Jakarta: Salemba Medika
Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan :Konsep, Proses, dan
praktik Edisi 4. Jakarta : EGC
.