Anda di halaman 1dari 21

ANGGARAN PENJUALAN

Yulianeu, SE, MM

ANGGARAN PENJUALAN
Anggaran Penjualan adalah rencana
kerja perusahaan di masa mendatang
pada suatu kurun waktu tertentu di bidang
penjualan produk perusahaan.
Penjualan = Volume Penjualan x Harga
Jual per Unit

Pengelompokan Anggaran Penjualan


Wilayah
Pemasaran

Jenis
Produk

Kelompok
Konsumen

Waktu
Terjadinya
Penjualan

Kelompok
Wiraniaga

Contoh 1:
PT. Garmenindo adalah sebuah perusahaan produsen pakaian merk
Triple S yang berkedudukan di Jakarta. Setiap wilayah pemasaran
dipimpin seorang manajer cabang. Perusahaan ini memproduksi kemeja
anak laki-laki dan wanita. Untuk tahun 2010, perusahaan ini
merencanakan menjual :
Pakaian anak sebanyak 10.000 stel, dimana 60% pakaian anak laki-laki
dan sisanya perempuan dengan harga masing-masing Rp. 30.000 dan
Rp. 40.000 per stel.
Kemeja pria dewasa sebanyak 15.000 stel seharga Rp. 60.000 per stel.
Celana panjang sebanyak 20.000 stel, dimana 70% celana panjang pria
dan sisanya celana panjang wanita dengan harga masing-masing
sebesar Rp. 75.000 dan Rp. 85.000 per stel.

Dari target penjualan tersebut, diharapkan sebanyak 30%


dapat dijual di wilayah DKI, sebanyak 10% di wilayah Jawa
Barat, sebanyak 20% di wilayah Jawa Tengah, sebanyak 25%
di Jawa Timur dan sisanya di Bali.
Dari total volume penjualan yang direncanakan untuk tahun
2010 tersebut, dialokasikan masing-masing sebanyak 15%
untuk Oktober dan Desember, masing-masing 10% untuk
Januari, Februari, September, dan November, dan masingmasing sebanyak 5% untuk bulan-bulan sisanya.
Pengalokasian volume penjualan tersebut didasarkan pada
data historis penjualan tahun-tahun sebelumnya.

Perusahaan memiliki 9 orang wiraniaga dan


target penjualan mereka adalah :
Nama
Wiraniaga

Wilayah

Target
Penjualan

Ali

DKI-Jakarta

60%

Benny

DKI-Jakarta

40%

Cepot

Jawa Barat

70%

Dedi

Jawa Barat

30%

Emon

Jawa
Tengah

50%

Ferry

Jawa
Tengah

50%

Gunawan

Jawa Timur

60%

Harry

Jawa Timur

40%

Iwan

Bali

100%

Anggaran penjualan tidak dapat disusun


secara sembarangan tanpa memperhatikan
faktor-faktor yang terkait.
Perusahaan harus membuat ramalan
penjualan terlebih dahulu.
Dalam menentukan volume penjualan harus
realistis dengan kemampuan perusahaan.

SUMBER DATA PENJUALAN


1. Penjualan tahun-tahun sebelumnya
a. Pertumbuhan rata-rata
b. Least Square
Merupakan salah satu metode yang
biasanya digunakan untuk membuat
taksiran dari suatu tren yang tercermin
dalam sekumpulan data time series.

Y= a + bx

Contoh 2 :
Tahun

Volume Unit

2005

220.000

2006

244.200

2007

280.830

2008

308.913

2009

355.250

Buatlah ramalan penjualan dengan


menggunakan metode :
a. Pertumbuhan Rata-rata
b. Least Square

SUMBER DATA PENJUALAN


2. Target Pertumbuhan Penjualan
a. Pertumbuhan volume penjualan
b. Pertumbuhan pangsa pasar
3. Demograf
4. Pertumbuhan pendapatan
5. Perubahan-perubahan di lingkungan
perusahaan

PENETAPAN HARGA JUAL


1. Metode Harga Pasar
2. Metode Biaya Plus
besarnya biaya + persentase tertentu dari biaya tsb

Biaya
Produksi

Biaya
Total

3. Metode Margin Kontribusi


total biaya variabel+ persentase tertentu dari total
biaya variabel

Contoh 3 :
Kapasitas produksi normal PT. Lima Pilar per tahun
adalah sebesar 120.000 unit, tetapi perusahaan
berencana hanya memproduksi produk sebanyak
100.000 unit untuk tahun 2010. Pada akhir tahun
2009 perusahaan membuat proyeksi biaya yang
diperlukan untuk memproduksi 100.000 unit produk
Biaya bahan
Rp. 200.000.000,tersebut
sbb:langsung
Biaya tenaga kerja langsung Rp. 350.000.000,Biaya overhead variabel

Rp. 150.000.000,-

Biaya overhead tetap

Rp. 240.000.000,-

Biaya pemasaran variabel

Rp. 100.000.000,-

Biaya pemasaran tetap

Rp. 50.000.000,-

Biaya administrasi & umum

Rp. 110.000.000,-

Hitunglah harga jual per unit, jika menggunakan


metode:
a. Biaya total plus 20%
b. Biaya produksi plus 40%
c. Biaya variabel plus 25%

PENETAPAN HARGA JUAL


4. Metode Laba Maksimal
Adakalanya produk suatu perusahaan bersifat
elastis.

Contoh 4 :
PT. Jaya Makmur memproduksi suatu barang dengan
kapasitas sebesar 140.000 unit per tahun. Total
biaya tetap untuk menghasilkan seluruh produk
tersebut sebesar Rp. 300.000.000,-. Sedangkan
biaya variabel yang diperlukannya diperkirakan
sebesar Rp. 7.000,- per unit. Bagian pemasaran
memperkirakan perubahan harga jual produk akan
mempengaruhi secara langsung jumlah produk yang
Volume
akan terjual. Harga
16.000
60.000
14.000

80.000

12.000

100.000

10.000

120.000

8.000

140.000

Berapa harga jual produk per unit untuk memperoleh


laba maksimal?

PENETAPAN HARGA JUAL


4. Metode Laba Maksimal
Adakalanya produk suatu perusahaan bersifat elastis.
5. Metode Tingkat Pengembalian Atas Modal
Terkadang perusahaan menetapkan terlebih dahulu besarnya
tingkat pengembalian atas modal yang ditanamkan di dalam
suatu bidang usaha, sebagai dasar menentukan harga jual
produk yang dihasilkan perusahaan tersebut.
Harga Jual = Total Biaya + (Tingkat Pengembalian Modal x
Modal)
Volume Penjualan

Contoh 5 :
PT. Prima Niaga adalah sebuah perusahaan produsen
pemanas air listrik. Total modal yang digunakan
sebesar Rp. 500.000.000 dengan tingkat
pengembalian investasi atas modal sebesar 20%.
Volume produksi dan volume penjualan
direncanakan sebesar 50.000 unit produk.
Sedangkan total biaya untuk memproduksi seluruh
produk adalah sebesar Rp. 320.000.000,-.
Berdasarkan tingkat pengembalian investasi atas
modal tersebut, berapa harga jual per unit pemanas
air listrik tersebut?

TITIK IMPAS
Titik Impas adalah volume penjualan yang harus dicapai
perusahaan agar perusahaan tidak mengalami
kerugian tetapi juga tidak memperoleh laba sama
sekali.
Titik Impas = Biaya Tetap Total
1 - Variabel
(Rp)
Biaya
Penjualan
Biaya tetap : Biaya tetap keseluruhan yang dikeluarkan untuk
memproduksi keseluruhan produk pada periode
tertentu.
Biaya Variabel : Biaya variabel per unit produk.
Penjualan : Harga jual per unit produk.

TITIK IMPAS
Titik Impas =
(Unit)
Unit

Titik Impas (Rp)


Harga Jual per

Contoh 6 :
PT. Indoplastik adalah sebuah perusahaan produsen
bijih plastik. Kapasitas produksi perusahaan ini
dalam satu tahun sebesar 1.200 ton bijih plastik.
Untuk menghasilkan produk dengan volume
tersebut, biaya tetap yang dikeluarkan sebesar
Rp.360.000.000,-. Sedangkan biaya variabel yang
dibutuhkan sebesar Rp.1.080.000.000,- Harga jual
bijih plastik tersebut sebesar Rp. 1.500.000 per ton.
Hitunglah titik impas produk tersebut!

TITIK IMPAS
MULTI PRODUK
Untuk perusahaan yang memiliki lebih dari satu jenis
produk, maka dalam menghitung titik impasnya, harus
terlebih dahulu dihitung perbandingan volume
penjualan antara satu produk dengan produk yang
lain.
Misal suatu perusahaan merencanakan akan menjual
produk A sebanyak 100 unit, produk B sebanyak 50
unit dan produk C sebanyak 25 unit, maka
perbandingan volume penjualannya adalah 100:50:25
atau diperkecil menjadi 4:2:1.

Contoh 7 :
PT. Pelangi Indonesia memproduksi empat jenis
barang yang diberi kode A1, B2, C3, dan D4. Produkproduk tersebut direncanakan untuk diproduksi dan
dijual dengan komposisi volume masing-masing
20.000 unit, 15.000 unit, 10.000 unit, dan 5.000 unit.
Sedangkan masing-masing produk dijual dengan
harga per unit masing-masing sebesar Rp.11.000,
Rp.16.000, Rp.21.000, dan 26.000. Untuk
memproduksi seluruh produk tersebut dibutuhkan
biaya tetap total sebesar Rp.114.000.000.
Sedangkan biaya variabel per unit masing-masing
sebesar Rp.7.000, Rp.8.000, Rp.11.000, dan
Rp.14.000.
Agar perusahaan tidak mengalami kerugian sama
sekali, minimal berapa unitkah A1, B2, C3, dan D4
yang harus dijual?

Anda mungkin juga menyukai