Makalah Kesulitan Belajar
Makalah Kesulitan Belajar
Pendahuluan
1.1.
Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
membentuk peradaban bangsa. Melalui pendidikan akan melahirkan generasi-genarasi
yang diharapkan yang mampu menjadi tonggak perubahan bangsa ke arah yang lebih
baik. Proses belajar merupakan salah satu unsur terpenting dari suatu pendidikan itu
sendiri. Karena dalam proses belajarlah, sebuah perubahan kearah yang lebih baik
akan terwujud.
Belajar adalah perubahan perilaku siswa dari tidak tahu menjadi tahu, dari
tidak baik menjadi baik. Guru merupakan seorang yang sangat berperan penting
dalam proses pembelajaran siswa. Karena seorang guru akan memunculkan proses
belajar itu sendiri pada diri siswa. Setiap siswa mempunyai kemampuan yang
berbeda-beda dalam proses belajar, baik kemampuan dari segi kognitif, sosial,
psikologi, maupun fisiologi. Dari berbagai perbedaan kemampuan tersebut, akan
muncul respon pada diri siswa terhadap suatu hal yang dipelajari. Respon tersebut
akan menjadi tolak ukur siswa dalam proses belajar itu sendiri. Maka dari itu,
makalah ini membahas tentang Kesulitan Belajar yang berarti tujuan dari suatu
pembelajaran itu sendiri tidak tercapai atau respon pada diri siswa terhadap hal yang
dipelajari memberi respon negatif.
1.3.
Tujuan
Beberapa tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari kesulitan belajar
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja ynag mempengaruhi siswa kesulitan
dalam belajar
3. Untuk mengetahui macam-macam dari kesulitran belajar
4. Untuk mengetahui kerakteristik siswa yang mengalami kesulitan belajar
5. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam mendiaknosis siswa yang mengalami
kesulitan belajar
1.2.
Manfaat
Beberapa manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Bagi penulis, dapat mengetahui perihal tentang kesulitan belajar, macam-macam
kesulitan belajar, dan bagaimana cara mendiaknosis siswa yang mengalami
kesulitan belajar sehingga sebagai calon guru makalah ini sangat membantu untuk
menambah pengetahuan guna mempersiapkan diri sebelum terjun kelapangan.
2. Bagi pembaca, untuk menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang
kesulitan belajar.
Bab II
Pembahasan
Kesulitan Belajar
A.
Dalam keadaan di mana anak didik/siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya,
itulah yang disebut dengan kesulitan belajar. Kesulitan belajar yang dimaksud disini ialah
kesukaran yang dialami siswa dalam menerima atau menyerap pelajaran, kesulitan belajar
yang dihadapi siswa ini terjadi pada waktu mengikuti pelajaran yang disampaikan/ditugaskan
oleh seorang guru. Dalam definisi lain dikatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi
di mana anak didik tidak dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan
ataupun gangguan dalam belajar.
Kesulitan belajar didefenisikan oleh The United States Office of Education (USOE)
yang dikutip oleh Abdurrahman (2003) adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari
proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ajaran atau
tulisan.
Sedangkan menurut Sunarta (1985) kesulitan belajar adalah kesulitan yang dialami
oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya, sehingga berakibat prestasi belajarnya rendah
dan perubahan tingkah laku yang terjadi tidak sesuai dengan partisipasi yang diperoleh
sebagaimana teman-teman kelasnya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa kesulitan belajar adalah suatu
keadaan dalam proses belajar mengajar dimana peserta didik tidak dapat belajar sebagaimana
mestinya.
Anak-anak yang mengalami kesulitan belajar itu biasa dikenal dengan sebutan prestasi
rendah/kurang (under achiever). Anak ini tergolong memiliki IQ tinggi tetapi prestasi
belajarnya rendah (di bawah rata-rata kelas).
Dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar ialah suatu keadaan dimana anak didik
tidak dapat menyerap pelajaran dengan sebagaimana mestinya. Dengan kata lain ia
mengalami kesulitan untuk menyerap pelajaran tersebut, baik kesulitan itu datang dari dirinya
sendiri, dari sekitarnya ataupun karena faktor-faktor lain yang menjadi pemicunya. Dalam hal
ini, kesulitan belajar ini akan membawa pengaruh negatif terhadap hasil belajarnya. Jika
kadang kita beranggapan bahwa hasil belajar yang baik itu diperoleh oleh anak didik yang
memiliki inteligensi di atas rata-rata, namun sebenarnya terkadang bukan inteligensi yang
menjadi satu-satunya tolak ukur prestasi belajar. Justru terkadang kesulitan belajar ini juga
turut berperan dalam mempengaruhi hasil belajar anak didik.
B.
dalam kelas, mengusik teman, berkelahi, sering tidak masuk kuliah, dan sering minggat dari
sekolah.
Secara garis besar, faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri atas dua
macam.
1. Faktor intern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari dalam
siswa sendiri.
2. Faktor ektern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang datang dari luar diri
siswa.
Kedua faktor ini meliputi aneka ragam hal dan keadaan yang antara lain tersebut
dibawah
ini.
gerak, serta cacat tubuh yang tetap (serius) seperti buta, tuli, bisu, dan lain sebagainya.
b. Psikologis
Faktor psikologis adalah berbagai hal yang berkenaan dengan berbagai
perilaku yang ada dibutuhkan dalam belajar. Sebagaimana kita ketahui bahwa belajar
tentunya memerlukan sebuah kesiapan, ketenangan, rasa aman. Selain itu yang juga
termasuk dalam factor psikoogis ini adalah intelligensi yang dimiliki oleh anak. Anak
yang memiliki IQ cerdas (110 140), atu genius (lebih dari 140) memiliki potensi
untuk memahami pelajaran dengan cepat. Sedangkan anak-anak yang tergolong
sedang (90 110) tentunya tidak terlalu mengalami masalah walaupun juga
pencapaiannya tidak terlalu tinggi. Sedangkan anak yang memiliki IQ dibawah 90
ataubahkan dibawah 60 tentunya memiliki potensi mengalami kesulitan dalam
masalah belajar. Untuk itu, maka orang tua, serta guru perlu mengetahui tingkat IQ
yang dimiliki anak atau anak didiknya. Selain IQ factor psikologis yang dapat
menjadi penyebab munculnya masalah kesulitan belajar adalah bakat, minat, motivasi,
kondisi kesehatan mental anak, dan juga tipe anak dalam belajar.
1.
macam:.
1. Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan antara ayah dan ibu, dan
rendahnya kehidupan ekonomi keluarga.
2. Lingkungan perkampungan/masyarakat, contohnya: wilayah perkampungan kumuh
3.
Social. Yaitu faktor-faktor seperti cara mendidik anak oleh orang tua mereka di rumah. Anakanak yang tidak mendapatkan perhatian yang cukup tentunya akan berbeda dengan anak-anak
yang cukup mendapatkan perhatian, atau anak yang terlalu diberikan perhatian. Selain itu
juga bagimana hubungan orang tua dengan anak, apakah harmonis, atau jarang bertemu, atau
bahkan terpisah. Hal ini tentunya juga memberikan pengaruh pada kebiasaan belajar anak
Non-social Faktor-faktor non-sosial yang dapat menjadi penyebab munculnya masalah
kesulitan belajar adalah factor guru di sekolah, kurikulum dan sebagainya.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli yang menaruh perhatian
terhadap masalah kesulitan belajar, ditemukan sejumlah faktor penyebabnya, diantaranya
1. Keturunan
Di Swedia, Hallgren melakukan penelitian dengan objek keluarga dan
menemukan rata-rata anggota tersebut mengalami kesulitan dalam membaca,
menulis dan mengeja, setelah diteliti secara lebih mendalam, ternyata salah satu
2.
sedikit tanda cedera pada otak, oleh karena itu para ahli tidak terlalu menganggap
cedera otak sebagai penyebabnya, kecuali ahli syaraf membuktikan ini.
3.
Pemikiran
Siswa yang mengalami kesulitan belajar akan menmgalami kesulitan dalam
menerima penjelasan tentang pelajaran. Salah satu penyebabnya adalah mereka
tidak dapat mengorganisasikan cara berpikir secara baik dan sistematis. Para ahli
berpendapat bahwa mereka perlu dilatih berulang-ulang, dengan tujuan
meningkatkan daya belajarnya.
4.
Gizi
Berdasarkan penelitian para ahli yang dilakukan terhadap anak-anak dan
binatang, ditemukan bahwa ada kaitan yang erat antara kesulitan belajar dengan
kekurangan gizi. Artinya, kekurangan gizi menjadi salah satu penyebab terjadinya
kelambanan atau kesulitan belajar.
5.
Lingkungan
Faktor-faktor lingkungan adalah hal-hal yang tidak menguntungkan yang
dapat mengganggu perkembangan mental anak, baik yang terjadi di dalam
keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat. Meskipun faktor ini dapat
pengaruhi kesulitan belajar, tetapi bukan satu-satunya faktor penyebab terjadinya
kesulitan belajar. Namun, yang pasti faktor tersebut dapat mengganggu ingatan dan
daya konsentrasi anak.
6.
Biokimia
Pengaruh penggunaan obat atau bahan kimia lain terhadap kesulitan belajar
masih menjadi kontroversi. Penelitian yang dilakukan oleh Adelman dan Comfers
(dalam Kirk & Ghallager, 1986) menemukan bahwa obat stimulan dalam jangka
pendek dapat mengurangi hiperaktivitas. Namun beberapa tahun kemudian
penelitian Levy (dalam Kirk & Ghallager, 1986) membuktikan hal yang
sebaliknya. Penemuan kontroversial oleh Feingold menyebutkan bahwa alergi,
perasa dan pewarna buatan hiperkinesis pada anak yang kemudian akan
menyebabkan kesulitan belajar. Ia lalu merekomendasikan diet salisilat dan bahan
makanan buatan kepada anak-anak yang mengalami kesulitan belajar.
Selain faktor-faktor yang bersifat umum diatas, adapula faktor yang yang
juga menimbulkan kesulitan belajar siswa. Diantara faktor-faktor yang dapat
dipandang sebagai faktor khusus ini ialah sindrom psikologis berupa learning
belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai
gejala.
awal.
Kelainan motivasional Kegagalan berulang, penolakan guru dan teman-teman sebaya, tidak
adanya reinforcement. Semua ini ataupun sendiri-sendiri cenderung merendahkan mutu
tindakan, mengurangi minat untuk belajar, dan umumnya merendahkan motivasi atau
memperhatikan.
Perilaku berubah-ubah, dalam arti tidak konsisten dan tidak terduga Rapor hasil belajar anak
dengan kesulitan belajar cenderung tidak konstan. Tidak jarang perbedaan angkanya
menyolok dibandingkan dengan anak lain. Ini disebabkan karena naik turunnya minat dan
perhatian mereka terhadap pelajaran. Ketidakstabilan dan perubahan yang tidak dapat diduga
5)
ini lebih merupakan isyarat penting dari rendahnya prestasi itu sendiri
Penilaian yang keliru karena data tidak lengkap Kesulitan belajar dapat timbul karena
pemberian label kepada seorang anak berdasarkan informasi yang tidak lengkap. Misalnya
tanpa data yang lengkap seorang anak digolongkan keterbelakangan mental tetapi terlihat
6)
perilaku akademiknya tinggi, yang tidak sesuai dengan anak yang keterbelakangan mental.
Pendidikan dan pola asuh yang didapat tidak memadai Terdapat anak-anak yang tipe, mutu,
penguasaan, dan urutan pengalaman belajarnya tidak mendukung proses belajar. Kadangkadang kesalahan tidak terdapat pada sistem pendidikan itu sendiri, tetapi pada
2.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Bab III
Penutup
3.1.
Kesimpulan
Kesulitan belajar ialah suatu keadaan dimana anak didik tidak dapat menyerap
pelajaran dengan sebagaimana mestinya. Faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar terdiri
dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang berasal dari dalam diri peserta
didik. Sedangkan, faktor eksternal berasal dari luar peserta didik. Macam-macam kesulitan
belajar terdiri dari lima yaitu : Learning disorder, Learning disfunction, Underachiever, Slow
learner, Learning disabilities. Terdapat tujuh karakteristik dan manifestasi untuk
mendiagnosis kesulitan belajar pada diri siswa. Diagnosis adalah keputusan atau penentu
mengenai hasil dari pengolahan data tentang siswa yang mengalami kesulitan belajar dan
jenis kesulitan yang dialami siswa. Dalam melakukan diagnosis diperlukan adanya prosedur
yang terdiri atas langkah-langkah tertentu yang diorientasikan pada ditemukannya kesulitan
belajar jenis tertentu yang dialami siswa. Prosedur seperti ini dikenal sebagai diagnostik
kesulitan belajar.
3.2.
Saran
Sebaiknya kita sebagai calon seorang guru yang memegang peranan penting dalam
proses pembelajaran ,seharusnya dapat mengerti perilaku maupun karakteristik siswa agar
kita dapat mengetahui jika siswa tersebut mengalami jenis kesulitan belajar yang mana
sehingga kita dapat mencegahnya atau berupaya membantunya untuk meminimalisir
kesulitan belajar yang dihadapinya.
DAFTAR PUSTAKA
Penangan
anak
kesulitan
belajar:
http://bibitrinipgsd.blogspot.com/2012/12/penanganananakdalamkesulitanbelajar-html
Roziqin, M. K. (2013, April Selasa). Materi BK. Dipetik Oktober Minggu, 2015, dari Definisi
kesulitan belajar.
Yadi, R. (2014, April). Selamat Datang di blog Rismayadi. Dipetik Oktober Minggu,
2015,dari makalah kesulitan belajar: http://rismayadiyadi.blogspot.co.id/2014/04/makalahkesulitan-belajar.html
Kesulitan Belajar
(Makalah Belajar dan pembelajaran)
Nama kelompok
1. RA. Fitria Fadilah
2. Sholihatun Nisa
3. Ulfa Rizky Utami