1 of 17
http://geofact.blogspot.co.id/2010/02/sedimen-klastik-terrigenous.html
2.03.2010
Popular Posts
Peace of Mind
Jenis Batik, cara Membuat Batik,
Pengertian Batik
UNDANG-UNDANG DASAR 1945 SEBAGAI
HUKUM DASAR NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA
Laporan Viskositas
Praktikum modulus young
PESAWAT ATWOOD (E-1)
Ketidakpastian pengukuran
There was an error in this gadget
Followers
with Google Friend Connect
Labels
Paleontologi (1)
Pancasila (2)
1/5/2016 9:01 AM
2 of 17
http://geofact.blogspot.co.id/2010/02/sedimen-klastik-terrigenous.html
Evaporasi adalah endapan yang terbentuk oleh pengendapan garam-garam dari air melalui proses
penguapan.
SEDIMEN VOLKANIKLASTIK
Hasil dari erupsi volkanik atau hasil dari lapukan batuan volkanik.
pemetaan (2)
poetry (8)
Blog Archive
2012 (1)
SEDIMEN LAINNYA
2011 (12)
Sedimen dan batuan sedimen lainnya adalah ironstone, sedimen fosfat, endapan organik (batubara
dan serpih minyak), rijang (chert) (batuan sedimen silikaan). Volume ini semua hanya 5 % dari
rekaman stratigrafi, tapi beberapa memiliki nilai ekonomi.
Sebagaimana dengan kebanyakan sistem klasifikasi, ada tumpang tindih dan daerah abu-abu pada
skema ini. Beberapa lapisan batugamping terbentuk dari pengendapan kimiawi kalsium karbonat
selama proses penguapan, dan dapat disebut endapan evaporit. Pada kasus lain ada penamaan yang
tidak masuk akal ; batuan yang mengandung 51% butir pasir kuarsa dan 49% fragmen karbonatan
diistilahkan batupasir karbonatan : dengan
perbandingan yang sebaliknya (49% butir pasir kuarsa dan 51% fragmen karbonatan) disebut
batugamping pasiran.
2010 (4)
August (1)
February (3)
2008 (88)
live traffic
1/5/2016 9:01 AM
3 of 17
http://geofact.blogspot.co.id/2010/02/sedimen-klastik-terrigenous.html
Go
Contact
1/5/2016 9:01 AM
4 of 17
http://geofact.blogspot.co.id/2010/02/sedimen-klastik-terrigenous.html
1/5/2016 9:01 AM
5 of 17
http://geofact.blogspot.co.id/2010/02/sedimen-klastik-terrigenous.html
dari dua sumbu lainnya (Krumbein & Sloss 1951). Diistilahkan bentuk oblate atau piringan (discoid).
Bentuk klastik balok (rod) atau prolate tidak umum, umumnya terbentuk dari batuan metamorf
dengan kemas linear yang kuat.
Ketika klastik discoid bergerak dalam aliran air akan terorientasi dan tertumpuk, dikenal dengan
istilah imbrikasi (Gambar 2.5). Tumpukan ini tersusun dalam pola yang paling stabil dalam aliran,
dengan kemiringan klastik discoid ke arah hulu. Pada orientasi ini, air dapat mengalir dengan sangat
mudah melewati sisi hulu klastik. Ketika orientasi kemiringan ke arah hilir, aliran pada tepi klastik
menyebabkannya terorientasi kembali. Arah imbrikasi discoid kerakal dalam konglomerat dapat
digunakan untuk menunjukkan arah aliran yang mengendapkan kerikil.
Gambar 2.4 Bentuk-bentuk klastik dapat dibagi ke dalam empat anggota: equant/spheroid, rod, disc
dan blade. Bentuk klastik equant dan disc adalah bentuk yang paling umum. (menurut Tucker 1991).
1/5/2016 9:01 AM
6 of 17
http://geofact.blogspot.co.id/2010/02/sedimen-klastik-terrigenous.html
1/5/2016 9:01 AM
7 of 17
http://geofact.blogspot.co.id/2010/02/sedimen-klastik-terrigenous.html
dan keluar dalam jumlah yang besar ketika granit, andesit, dan gabro, beberapa sekis dan gneiss
terlapukkan. Namun feldspar terubah secara kimia selama pelapukan dan menjadi lebih halus
daripada kuarsa, cenderung terubah (alteration) dan hancur selama transportasi. Feldspar hanya
umum ditemukan dalam keadaan dimana pelapukan kimia batuan induk tidak terlalu hebat dan
jarak transportasi ke lokasi pengendapan relatif pendek. K-Feldspar lebih umum sebagai butiran
detrital daripada jenis natrium (Na) dan kaya kalsium karena secara kimia lebih stabil ketika
mengalami pelapukan (6.7.4).
MIKA
Dua mineral mika yang paling umum adalah biotit dan muskovit, relatif berlimpah sebagai butiran
detrital dalam batupasir, meskipun muskovit lebih tahan terhadap pelapukan. Mineral ini berasal
dari batuan beku berkomposisi granitik sampai intermediate dan dari sekis dan gneiss dimana
mineral ini terbentuk sebagai mineral metamorf. Bentuk lempengan (platy) butir mika membuat
mereka terlihat berbeda dalam hand specimen dan di bawah mikroskop. Mika cenderung
terkonsentrasi terkumpul pada bidang lapisan dan sering memiliki daerah permukaan lebih luas
daripada butir detrital lain dalam sedimen. Hal ini dikarenakan butir platy memiliki kecepatan
pengendapan lebih rendah daripada butir mineral berbentuk kotak dengan massa dan volume yang
sama (4.2.5), jadi mika bersuspensi lebih lama daripada butiran kuarsa atau feldspar yang bermassa
sama.
MINERAL BERAT
Mineral yang umum ditemukan dalam pasir memiliki berat jenis sekitar 2,6 sampai 2,7 gr/cm3;
contoh kuarsa memiliki berat jenis 2,65 gr/cm3. Kebanyakan batupasir mengandung sejumlah kecil,
umumnya kurang dari 1% mineral yang memiliki berat jenis besar. Mineral ini memiliki berat jenis
lebih dari 2,85 gr/cm3 dan secara tradisional dapat dipisahkan dengan mineral lainnya dengan
menggunakan cairan; mineral umum akan mengambang dan mineral berat akan tenggelam. Mineral
ini jarang terlihat dalam hand specimen dan terlihat pada sayatan tipis batupasir. Biasanya dapat
diteliti setelah dikonsentrasikan dengan teknik pemisahan dengan cairan. Alasan untuk
mempelajarinya adalah karena mineral ini dapat menjadi ciri khas daerah sumber tertentu dan
berharga dalam mempelajari sumber detritus (5.5). Mineral berat yang umum adalah zircon,
turmalin, rutil, apatit, garnet, dan sejumlah mineral asesori batuan beku dan metamorf.
MINERAL LAIN
Mineral lain jarang terdapat dalam jumlah yang besar pada batupasir. Kebanyakan mineral umum
dalam batuan beku silikat (contoh: olivin, piroksen, dan amfibol) hancur oleh pelapukan kimia.
Oksida besi relatif berlimpah. Konsentrasi lokal mineral tertentu mungkin didapatkan jika berada
dekat dengan sumber.
2.4.3 Fragmen Batuan
Lapukan batuan yang telah ada sebelumnya, batuan beku, sedimen, dan metamorf menghasilkan
fragmen berukuran pasir. Fragmen batuan berukuran pasir hanya ditemukan pada batuan berbutir
halus sampai sedang karena kristal mineral dan butir tipe batuan kasar memiliki ukuran pasir yang
kasar. Penentuan litologi fragmen batuan ini biasanya memerlukan sayatan tipis untuk
mengidentifikasi mineralogi dan kemasnya (3.9).
Batuan beku seperti basal dan ryolit mudah terubah secara kimia di permukaan bumi dan hanya
umum ditemukan dalam pasir yang terbentuk dekat dengan sumber material volkanik. Pantai di
sekitar kepulauan volkanik seperti Hawai berwarna hitam, hampir keseluruhannya terbuat dari butir
batuan basal. Batupasir yang berkomposisi seperti ini jarang dalam rekaman stratigrafi, tapi butir
tipe batuan volkanik umum dalam sedimen yang diendapkan dalam cekungan yang berhubungan
dengan busur volkanik atau volkanisme rift (Bab 23).
Fragmen sekis dan pelitik (berbutir halus) dari batuan metamorf dapat dikenali di bawah mikroskop
dengan kelurusan kemas yang kuat yang dimiliki litologi ini; tekanan selama metamorfisme
menghasilkan butiran mineral terorientasi kembali atau tumbuh dalam kelurusan yang tegak lurus
terhadap gaya stress lapangan. Mika jelas menunjukkan kemas ini, tapi kristal kuarsa dalam batuan
metamorf juga menampilkan kelurusan yang kuat. Batuan yang terbentuk oleh metamorfisme
batuan kaya kuarsa lapuk menjadi butiran yang relatif tahan dan terdapat dalam batupasir.
Fragmen batuan dari batuan sedimen dihasilkan ketika strata yang lebih tua terangkat, terlapukkan,
dan tererosi. Butiran pasir dapat reworked oleh proses ini dan butir-butir individu ini dapat
mengalami sejumlah siklus erosi dan pengendapan kembali (6.6). Litologi batulumpur mungkin
hancur menjadi butiran berukuran pasir, meskipun ketahanannya terhadap pelapukan selanjutnya
selama transportasi bergantung sekali pada derajat kekerasan batulumpur (17.2). Potonganpotongan batugamping biasanya ditemukan sebagai fragmen batuan dalam batupasir meskipun
batuan sebagian besar tersusun oleh butiran karbonatan, akan diklasifikasikan sebagai batugamping
(3.1). Salah satu litologi paling umum yang terlihat sebagai butir pasir adalah rijang (3.4) yang
merupakan silika, material yang resistan.
1/5/2016 9:01 AM
8 of 17
http://geofact.blogspot.co.id/2010/02/sedimen-klastik-terrigenous.html
1/5/2016 9:01 AM
9 of 17
http://geofact.blogspot.co.id/2010/02/sedimen-klastik-terrigenous.html
Istilah greywacke terkadang digunakan untuk batupasir yang mungkin juga disebut feldspathic atau
lithic wacke. Greywacke adalah campuran fragmen batuan, kuarsa, dan butiran feldspar dengan
matriks berukuran lempung dan lanau.
1/5/2016 9:01 AM
10 of 17
http://geofact.blogspot.co.id/2010/02/sedimen-klastik-terrigenous.html
Parameter tekstur dan mineralogi lanau lebih sulit ditentukan daripada batupasir karena partikelnya
berukuran kecil. Hanya butiran lanau kasar yang dapat dengan mudah dianalisis dengan
menggunakan mikroskop optik. Mineral resisten yang paling umum pada ukuran ini karena mineral
lain akan sering mengalami kehancuran secara kimiawi sebelum mengalami kehancuran fisika ke
ukuran ini. Kuarsa adalah mineral paling umum terlihat dalam endapan lanau. Mineral lain yang
terdapat dalam tingkat ukuran sedimen ini termasuk feldspar, muskovit, kalsit, dan oksida besi
diantara banyak komponen kecil lainnya. Fragmen batuan berukuran lanau hanya berlimpah dalam
tepung batuan (rock flour) yang terbentuk oleh erosi gletser (glacier) (7.2.1).
Dalam arus air lanau tersuspensi sampai aliran melambat atau hampir berhenti. Pengendapan lanau
adalah karakteristik aliran berkecepatan rendah atau air tenang dengan gelombang yang kecil
(4.2.4). Partikel berukuran lanau dapat tersuspensi di udara sebagai debu untuk periode yang lama
dan mungkin terbawa tinggi sampai ke atmosfer. Angin yang kuat dapat membawa debu berukuran
lanau sejauh ribuan kilometer dan mengendapkannya dalam lapisan lateral yang luas (Pye 1987).
Hembusan angin lanau membentuk kenampakan endapan loess yang penting selama periode es
(glacial) (7.3.4 24.7.4).
1/5/2016 9:01 AM
11 of 17
http://geofact.blogspot.co.id/2010/02/sedimen-klastik-terrigenous.html
ini, resolusinya lebih tinggi daripada mikroskop optik. Ini berguna untuk meneliti mineral lempung
dan hubungannya dengan butiran lain dalam sebuah batuan. Perbedaan antara mineral lempung
yang diendapkan sebagai butiran detrital dan yang terbentuk secara diagenesis di dalam sedimen
dapat dibuat dengan menggunakan mikroskop elektron.
Difraktometer sinar X dioperasikan dengan menembakkan sinar X pada bubuk mineral lempung atau
disagregat lempung dan menentukan sudut yang dibiaskan oleh kisi-kisi kristal. Pola sudut bias sinar
X yang berbeda-beda adalah ciri mineral-mineral tertentu dan dapat digunakan untuk mengenali
mineral yang ada. Analisis difraktometer sinar X relatif cepat dan mudah untuk menentukan
komposisi mineral sedimen berbutir halus secara semi-kuantitatif. Juga digunakan untuk
membedakan mineral karbonat yang memiliki sifat optik sama (3.1.1).
1/5/2016 9:01 AM
12 of 17
http://geofact.blogspot.co.id/2010/02/sedimen-klastik-terrigenous.html
1/5/2016 9:01 AM
13 of 17
http://geofact.blogspot.co.id/2010/02/sedimen-klastik-terrigenous.html
Gambar 2.9 Grafik perbandingan perkiraan kebundaran dan kebolaan. (menurut Pettijohn 1987).
KEMAS
Jika batuan mempunyai kecenderungan untuk hancur dalam arah tertentu, atau mempunyai
kelurusan yang kuat dari klastik, disebut sebagai kemas batuan. Batulumpur yang hancur dalam
bentuk platy memiliki kemas menyerpih (dan dapat disebut serpih), dan batupasir yang hancur
kedalam bentuk papan tipis terkadang disebut sebagai flaggy. Kemas tipe ini berkaitan dengan
susunan partikel yang anistropi: batuan dengan kemas isotropik tidak menunjukkan arah pecahan
yang tertentu karena batuan ini terdiri dari partikel yang berorientasi acak.
1/5/2016 9:01 AM
14 of 17
http://geofact.blogspot.co.id/2010/02/sedimen-klastik-terrigenous.html
Distribusi ukuran butir ditentukan oleh proses transportasi dan distribusi. Sedimen glacial biasanya
terpilah sangat buruk, sedimen sungai terpilah sedang dan endapan pantai serta aeolian sering
terpilah baik. Alasan perbedaan ini dibahas dibab selanjutnya. Dalam banyak kondisi karakter
pemilahan dapat ditafsirkan secara kualitatif, dan bayak fitur seperti struktur sedimen tertentu
yang menunjukkan lingkungan pengendapannya. Analisis granulometri kuantitatif sering tidak
diperlukan dan tidak memberikan banyak informasi dibandingkan dengan bukti-bukti lainnya.
Selanjutnya, penentuan lingkungan pengendapan dari data granulometri dapat menjerumuskan kita
bila ada suatu keadaan dimana material telah tersedimenkan kembali dari sedimen yang lebih tua.
Sungai yang mentransportasikan material dari singkapan batupasir yang lebih tua yang terbentuk di
dalam lingkungan aeolian akan mengendapkan material terpilah sangat baik. Karakteristik ukuran
butir akan menunjukkan pengendapan oleh proses yang berkaitan dengan angin (aeolian), tapi bukti
lapangan yang dapat dipercaya, yaitu struktur sedimen dan asosiasi fasies akan lebih baik dalam
mencerminkan lingkungan pengendapan sebenarnya (5.2).
Analisis granulometri menyediakan informasi kuantitatif ketika memerlukan perbandingan karakter
dari endapan sedimen di dalam lingkungan yang telah diketahui, seperti di pantai atau sepanjang
sungai. Ini sangat umum digunakan dalam analisis dan kuantifikasi proses transportasi dan
pengendapan masa sekarang.
Gambar 2.10 Histogram, kurva frekuensi distribusi dan frekuensi kumulatif data distribusi ukuran
butir.
1/5/2016 9:01 AM
15 of 17
http://geofact.blogspot.co.id/2010/02/sedimen-klastik-terrigenous.html
dibagi berdasarkan pemilahan dan bentuk butir. Jika sedimen terpilah sedang sampai buruk
digolongkan agak matang, jika pasir terpilah baik atau sangat baik tapi butir individunya menyudut
sampai agak membundar maka tergolong matang, dan jika butir individunya membundar sampai
sangat membundar tergolong sangat matang. Klasifikasi kematangan tekstur terpisah dari komposisi
pasir. Penafsiran kematangan tekstur dari sedimen sangat berguna ketika membandingkan material
yang berasal dari sumber yang sama, dapat diperkirakan bahwa kematangan akan meningkat sejalan
dengan meningkatnya energi. Contoh, kematangan sering berkembang pada hilir sungai dan sedimen
yang mencapai pantai kematangannya meningkat karena terkena energi gelombang yang besar.
Hati-hati membandingkan sedimen dari sumber yang berbeda karena pada awalnya memiliki ukuran
butir dan distribusi bentuk yang berbeda-beda. Sebaiknya jangan langsung dibandingkan.
Gambar 2.11 Diagram alir penentuan kematangan tekstur sedimen dan batuan sedimen klastik
terrigenous.
2.8.3 Siklus Sedimentasi
Butiran mineral dan klastik batuan yang tererosi dari batuan beku, seperti granit, ditransportasikan
oleh berbagai jenis proses (bab 4) menuju tempat pengendapan dan membentuk akumulasi sedimen
klastik. Material yang terbentuk dengan cara ini disebut sebagai endapan siklus pertama karena
mengalami satu siklus erosi, transportasi, dan pengendapan. Bila sedimen ini terlitifikasi menjadi
batuan sedimen, kemudian terangkat oleh proses tektonik maka akan tererosi, tertransportasi, dan
terendapkan kembali. Material redeposisi ini disebut sebagai endapan siklus kedua karena butiran
individunya mengalami dua siklus sedimentasi. Sedimen klastik dapat mengalami banyak siklus
sedimentasi, dan tiap waktu kematangan mineralogi dan tekstur dari detritus klastik makin
meningkat. Tipe klastik yang dapat bertahan terhadap pelapukan, erosi, transportasi dan
pengendapan kembali hanya mineral resistan seperti kuarsa dan fragmen batuan dari rijang. Mineral
berat seperti zirkon (2.4.2) juga resistan dan derajat kebundaran mineral zirkon dapat digunakan
sebagai indeks sejumlah siklus sedimentasi yang dialami oleh material.
1/5/2016 9:01 AM
16 of 17
http://geofact.blogspot.co.id/2010/02/sedimen-klastik-terrigenous.html
Kerikil, pasir, dan lumpur klastik terrigenous menyebar dalam sedimen modern dan ditemukan
berlimpah sebagai konglomerat, batupasir, dan batulumpur dalam rangkaian batuan sedimen.
Tersusun dari hasil lapukan batuan induk (6.5) dan tertransportasikan oleh berbagai proses (4.1)
menuju lingkungan pengendapan (5.1). Fitur tekstur dan komposisi utama pasir dan kerikil dapat
langsung ditentukan di lapangan dan hand specimen. Dengan begini, memungkinkan untuk
menentukan lebih banyak tentang asal dan sejarah material tanpa memerlukan teknik laboratorium
yang canggih. Penyelidikan batulumpur bergantung pada analisis kimia dan sub-mikroskop material.
Struktur sedimen yang terbentuk dalam sedimen klastik (4.3) merupakan informasi tentang kondisi
ketika material diendapkan; informasi ini adalah kunci analisis lingkungan purba yang akan dibahas
di bab selanjutnya.
Greased Lightbox
+-
Loading image
Click anywhere to cancel
Image unavailable
apakah penamaan untuk deskripsi material lepas tetap menggunakan skala wenworth
untuk grain size ?
Reply
makasih brooo. saya ada pr buat ngerangkum bab ini dr buku sedimentology nya
Nichols. agak2 mirip sm ini, jd terbantu. hehe
Reply
1/5/2016 9:01 AM
17 of 17
http://geofact.blogspot.co.id/2010/02/sedimen-klastik-terrigenous.html
Comment as:
Notify me
Publish
Bagi Yang Mau Memberi Komentar Tinggal Poskan Komentar di Kotak Komentar..
Yang tak punya url bisa dikosongkan..
tapi tolong di diisi oke Name-nya
Komentar anda saya tunggu :d
Links to this post
Create a Link
Newer Post
Home
Older Post
1/5/2016 9:01 AM