0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
40 tayangan4 halaman
Modul mengembangkan modul ajar digital interaktif untuk mata pelajaran perakitan komputer untuk siswa SMK kelas X guna membuat pembelajaran lebih menarik dengan animasi dan simulasi. Modul dirancang menggunakan model pengembangan Waterfall dan diuji menggunakan metode black box dan white box untuk meningkatkan kualitas dan validitas fungsi perangkat lunak sesuai kebutuhan.
Modul mengembangkan modul ajar digital interaktif untuk mata pelajaran perakitan komputer untuk siswa SMK kelas X guna membuat pembelajaran lebih menarik dengan animasi dan simulasi. Modul dirancang menggunakan model pengembangan Waterfall dan diuji menggunakan metode black box dan white box untuk meningkatkan kualitas dan validitas fungsi perangkat lunak sesuai kebutuhan.
Modul mengembangkan modul ajar digital interaktif untuk mata pelajaran perakitan komputer untuk siswa SMK kelas X guna membuat pembelajaran lebih menarik dengan animasi dan simulasi. Modul dirancang menggunakan model pengembangan Waterfall dan diuji menggunakan metode black box dan white box untuk meningkatkan kualitas dan validitas fungsi perangkat lunak sesuai kebutuhan.
PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER PADA SISWA KELAS X SMK
NEGERI 1 TUBAN.
OLEH GILANG LOVIANINDRA CIPTA NIM 130533608285
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Oktober 2015
ABSTRAK
Cipta, Gilang Lovianindra. 2016. Pengembangan Modul Ajar Digital Interaktif
Perakitan Komputer Untuk Siswa Kelas X Smk Negeri 1 Tuban. Skripsi, S1 Pendidikan Teknik Informatika, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang. Pembimbing:
Kata Kunci
: Modul Ajar Digital Interaktif, Perakitan Komputer
Pesatnya kemajuan teknologi sudah merambah di semua bidang termasuk
bidang pendidikan. Untuk membuat pembelajaran yang menarik guru dituntut untuk membuat inovasi dalam pembelajarannya. Penelitian ini bertujuan untuk : mengembangkan modul ajar digital interaktif pada materi perakitan komputer untuk siswa SMK kelas X. Pada penelitian ini dirancang suatu modul ajar digital interaktif yang ditujukan untuk membantu proses pembelajaran yang terjadi antara guru dan siswa agar lebih interaktif. Penelitian ini menghasilkan rancangan modul ajar digital interaktif yang terdiri dari fungsi utama pembelajaran yaitu materi dengan animasi yang menarik, quis dan akan terdapat simulasi pengaplikasian perakitan komputer langsung didalam modul tanpa harus praktek dengan peralatan. Dengan modul ajar digital yang dihasil penelitian ini, guru dan siswa dapat melakukan proses pembelajaran dengan lebih nyaman walaupun menggunakan perangkat mobile. Pada Pengembangan modul ajar digital interaktif pada materi perakitan komputer untuk siswa SMK kelas X ini digunakan model pengembangan Waterfall. Alasan digunakannya model pengembangan ini ialah konsep dan kebutuhan dari sistem ini sudah sangat jelas. Hal ini akan sangat menentukan dalam segi kualitas produk. Selain itu pengembangan yang bertahap dan bersifat sequential dapat mempermudah dalam pengembangan produk. Dalam pengujian menggunakan metode pengujian black-box dan whitw-box. Metode ini akan meningkatkan kualitas dan validitas semua fungsi perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan fungsionalitas yang telah didefinisikan. Produk pengembangan ini berupa Pada Pengembangan modul ajar digital interaktif pada materi perakitan komputer untuk siswa SMK kelas X.
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan di indonesia memasuki tahapan yang sistematis dan lebih efesien dalam perkembangannya, Globalisasi dunia telah memicu pergeseran dalam berbagai elemen du dunia, tak terkecuali dunia pendidikan, dalam dunia
pendidikan terdahulu tatap muka secara konvensional sudah menjadi kebiasaan
yang masih sulit dihilangkan. Sekarang di dunia pendidikan, teknologi sudah berkembang cukup pesat. Baru baru ini pengembangan mobile learning sangat pesat. Menurut Takuya, penetrasi mobile atau perkembangan penggunaan perangkat seluler di perkirakan berkembang lima kali lipat antara tahun 2013 hingga 2019. Dengan semakin benyaknya pengguna perangkat mobile, maka perangkat mobile merupakan salah satu media yang tepat dalam menyampaikan materi pembelajaran. Dari hasil observasi di SMK Negeri 1 Tuban jurusan Teknik Komputer Jaringan, kebanyakan siswa memanfaatkan handphone hanya sebatas untuk telepon, SMS, memutar lagu/video, mengakses sosial network. Mobile learning mampu menjadikan handphone yang awalnya hanya digunakan untuk sms, telepon, atau internet menjadi alat belajar lengkap yang berisi materi pelajaran