Anda di halaman 1dari 3

V.

KESIMPULAN

1. Katak (Rana cancrivora) merupakan amphibia yang secara tipikal dapat hidup di air tawar dan di
darat. Sebagian besar mengalami metamorfosis dari berudu (akuatis dan bernafas dengan insang)
ke dewasa (amphibius dan bernafas dengan paru-paru).
2. Morfologi Katak terbagi menjadi lima bagian yaitu kepala (caput) yang terdiri dari mata, lubang
hidung dan telinga. Badan (truncus) yang terdiri dari telinga hingga kloaka dan yang terakhir
yaitu bagian ekor (cauda) yang memiliki bentuk bulat meruncing ke ujung. Katak mempunyai
sepasang anggota depan (extrimitas anterior) yang berjumlah empat digiti dan sepasang anggota
belakang (extrimitas posterior) yang berjumlah lima digiti.
3. Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi: Rongga mulut, Esofagus,
Ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar. Lambung
katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju
usus. Intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Kloaka : merupakan
muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine.
4. Alat pernapasan pada katak berupa insamg, kulit, dan paru-paru. Pada berudu pernapasan
dilakukan dengan insang luar. Setelah dewasa menggunakan paru-paru berupa dinding dimana
dinding ini terdapat banyak ruang.
5. Sistem peredaran darah pada katak adalah peredaran darah tertutup dan ganda. Pada peredaran
darah ganda, darah melalui jantung sebanyak dua kali dalam sekali peredarannya. Pertama darah
dari jantung menuju ke paru-paru dan kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh
menuju jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh.

6. Alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal yang terdapat di kanan kiri tulang
belakang, berwarna kecoklat-coklatan yang memanjang ke belakang.
7. Pembuahan pada katak dlakukan di luar tubuh.

DAFTAR REFERENSI

Amin, M. 1990. Anatomi Hewan. Balai Pustaka, Jakarta.


Bartlett, R.D. 1988. Frogs, Toads and Treefrogs. Barron's, New York.
Djuhanda, T. 1974. Analisa Struktur Vertebrata. Armico, Bandung.
Djuhanda, T. 1982. Anatomi dari empat Hewan Vertebrata. Armico, Bandung.
Duellman, W.E. and L.Trueb. 1986.Biology of Amphibians. McGraw Hill Book Company, New
York.
Iskandar, D.T. 1998. Amphibi Jawa dan Bali, Seri Panduan Lapangan. Puslitbang Biologi-LIPI.
Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan (Vertebrata dan Invertebrata). Sinar Wijaya, Surabaya.
Jasin. Maskoen. 1992. Zoologi Vertebrata untuk Perguruan Tinggi. Sinar Wijaya, Surabaya.
Kimball, J. W. 1988. Biologi. Erlangga, Jakarta.
Kimball, J.W. 1991. Biologi. Erlangga, Jakarta.
Radiopoertro. 1996. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Saktiono. 1989. Biologi. Erlangga, Jakarta.
Tjitrosoepoma, 1993. Morfologi Tumbuhan. Gajah mada University Press, Jakarta.
Kimball, J. W. 1988. Biologi. Erlangga, Jakarta.
Kimball, J.W. 1991. Biologi. Erlangga, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai