Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Hazim Azmi

NIM
: 14/369411/KH/8222

2. Daun
Gamal

Kandungan Nutrisi
Bahan Kering
Abu
Protein Kasar
Lemak Kasar
Serat Kasar
Bahan Ektrak Tanpa
Nitrogen (BETN)
Total Digestible Nutrient
(TDN)
Kandungan Antinutrisi

Mineral

Jumlah (%)
21.9

9.7
23.0
2,0
20.7

41.83
62,3

Tannin, asam phytat,


dicoumerol, prussic acid,
& alkaloid
Fe, P, vit C,vit B1,vitB2

(Gliricidia sepium)

DESKRIPSI :
Kacang panjang (Vigna Sinensis. L) merupakan tanaman sayuran semusim. Kacang
panjang merupakan jenis sayuran yang dapat di kosumsi dalam bentuk segar maupun diolah
menjadi sayur ataupun daunnya (lembayung) dapat pula di jadikan sebagai pakan ternak. Kacang
panjang adalah salah satu jenis sayuran yang sudah sangat populer di kalangan masyarakat
Indonesia maupun dunia, Masyarakat dunia menyebutkan dengan nama Yardlong Beans/Cow
Peas. Plasma nutfah tanaman kacang panjang berasal dari India dan Cina. Adapun yang menduga
berasal dari kawasan benua Afrika. Plasma nutfah kacang uci (Vigna umbellata) diketemukan
tumbuh liar di daerah Himalaya India, sedangkan plasma nutfah kacang tunggak (Vigna
unguiculata) merupakan asli dari Afrika. Oleh karena itu, tanaman kacang panjang tipe
merambat berasal dari daerah tropis dan Afrika, terutama Abbisinia dan Ethiopia. (Rasyid, 2012)
Tanaman sayuran ini sangat di gemari oleh masyarakat Indonesia, selain itu tanaman
kacang panjang juga sangatlah mudah untuk di budidayakan, tak heran persebaran dari tanaman
ini hampir di seluruh Indonesia.

Tanaman kacang panjang merupakan tanaman semak, menjalar, semusim dengan tinggi
kurang lebih 2,5 m. Batang tanaman ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan permukaan
licin. Daunnya majemuk, lonjong, berseling, panjang 6-8 cm, lebar 3-4,5 cm, tepi rata, pangkal
membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai silindris, panjang kurang lebih 4 cm, dan
berwarna hijau.(BP3K Lubuk Pinang, 2012)
Kacang panjang mengandung enam antosianin (sianidin 3-O-galaktosida, sianidin 3-Oglukosida, delfinidin 3-O-glukosida, malvidin 3-O-glukosida, peonidin3-O-glukosida, dan
petunidin 3-O-glukosida), flavonol atau glikosida flavonol (kaempferol 3-O-glukosida, quersetin,
quersetin 3-O-glukosida, kuersetin 3-O-6-asetilglukosida) (Wong and Chang, 2004), aglikon
flavonoid (kuersetin, kaempferol, isorhamnetin) (Lattanzio et al., 2000). Daun dan akarnya
mengandung saponin dan polifenol (Hutapea, 1994). Daun dan akarnya mengandung saponin
dan polifenol. Selain itu juga mengandung protein, karbohidrat, lemak, serat, kalsium, besi,
fosfor, potasium, sodium, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, dan niasin. (Handri and Rafira,
2003). Kandungan senyawa-senyawa di dalam kacang panjang ini berperan dalam proses
proliferasi, diferensiasi, dan sintesis protein di sel target yang berbeda-beda (Hutapea, J.R, 1994).
Daunnya sendiri (lembayung) memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dibandingkan buahnya.
Setiap 100 gram lembayung mengandung protein (kalori)34, protein (E) 4,1, Lemak 0,4 ,
Karbohidrat 5,8, Kalsium 134, Fosfor 145, Zat Besi 6,2, vitamin A 786, vitamin B1 0,28 dan
BOD 65%. (Hutapea, 1994)
Karena kandungan nutrisi yang cukup baik, Lembayung dapat di jadikan pakan ternak
namun sebaiknya dilayukan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada ternak. Beberapa literatur
menyebutkan pelayuan selama 12 24 jam terbukti meningkatkan kuantitas asupan pakan. Pada
ternak (terutama sapi) yang belum terbiasa terhadap Lembayung, perlu dilakukan pembiasaan
terlebih dahulu. Caranya bisa dengan ternak dilaparkan dahulu. Selama setengah hari (dari pagi
sampai sore) tidak diberi makan, tapi tetap diberi air minum yang cukup. Baru pada malam hari
diberikan daun Lembayung yang telah dilayukan dan kemudian rumput. Pada pemberian
selanjutnya biasanya tidak perlu dilaparkan lagi, ternak sudah akan langsung menyantap daun
Lembayung.
Walaupun sangat bermanfaat bagi ternak, Lembayung menghasilkan zat alelopati dari
golongan saponin dan polifenol. Golongan polifenol yang sangat dikenal adalah tannin. Tannin

memiliki daya racun kuat, terbukti menghambat aktivitas enzim selulase, poligalakturonase,
pepsin, proteinase, dehidrogenase dan dekarboksilase. Daun Lembayung mengandung
dicoumerol, prussic acid, alkaloid dan senyawa pengikat protein yang juga tergolong zat anti
nutrisi (Setiawati dkk., 2008). Zat-zat tersebut bersifat sebagai insektisida dan rodentisida.

Daftar pustaka
BP3K Lubuk Pinang 2012. Morfologi Tanaman Kacang Panjang.Bandung, Hal: 283-294.
Handri and Rafira, 2003, Mempercantik Diri dengan Buah dan Sayur, Pikiran Rakyat Cyber
Media, 22 Juni 2003.
Hutapea, J.R., 1994, Inventaris Tanaman Obat Indonesia (III), Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Jakarta.
Lattanzio, V., Arpaia, S., Cardinali, A., Di Venere, D., and Linsalata, V., 2000, Role Of
Endogenous Flavonoids In Resistance Mechanism Of Vigna To Aphids, J. Agric. Food Chem., 48
(11), 5316-5320.
Rasyid Panji 2012.Budidaya Tanaman Kacang Panjang. Medan Hal: 423-447.
Wong,Y.S., and Chang, Q., 2004, Identification Of Flavonoids In Hakmeitau Beans
(Vigna Sinensis) By High-Performance Liquid Chromatography-Electrospray Mass
Spectrometry (LC-ESI/MS), J. Agric. Food Chem., 52 (22), 6694 -6699.

Anda mungkin juga menyukai