PATOFISIOLOGI, PENCEGAHAN,
DAN PENGOBATAN TERKINI
Pidato Pengukuhan
Jabatan Guru Besar Tetap
dalam Bidang Ilmu Fisiologi pada Fakultas Kedokteran,
diucapkan di hadapan Rapat Terbuka Universitas Sumatera Utara
Oleh:
ABDUL MAJID
UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA MEDAN
Abdul Majid: Penyakit jantung Koroner:Patofisiologi, Pencegahan Dan Pengobatan Terkini, 2007.
USU e-Repository 2008
2007
Abdul Majid: Penyakit jantung Koroner:Patofisiologi, Pencegahan Dan Pengobatan Terkini, 2007.
USU e-Repository 2008
Bismillahirrahmanirrahim
Bapak Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia,
Bapak Ketua dan Bapak/Ibu Anggota Majelis Wali Amanat
Universitas Sumatera Utara,
Bapak Ketua dan Anggota Dewan Guru Besar Universitas Sumatera Utara,
Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara,
Bapak/Ibu Pembantu Rektor Universitas Sumatera Utara,
Para Dekan, Ketua Lembaga dan Unit Kerja, Dosen dan Karyawan,
di lingkungan Universitas Sumatera Utara,
Bapak dan Ibu para undangan, keluarga, teman sejawat, mahasiswa, dan
hadirin yang saya muliakan.
PENDAHULUAN
Hadirin yang saya muliakan,
Penyakit Jantung Koroner (PJK) ialah penyakit jantung yang terutama
disebabkan
karena
penyempitan
arteri
koronaria
akibat
proses
aterosklerosis atau spasme atau kombinasi keduanya. PJK merupakan
sosok penyakit yang sangat menakutkan dan masih menjadi masalah baik
di negara maju maupun negara berkembang. Di USA setiap tahunnya
550.000 orang meninggal karena penyakit ini. Di Eropa diperhitungkan 2040.000 orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. Hasil survei yang
dilakukan Departemen Kesehatan RI menyatakan prevalensi PJK di
Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Bahkan, sekarang (tahun
2000-an) dapat dipastikan, kecenderungan penyebab kematian di Indonesia
bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit kardiovaskular (antara lain PJK)
dan degeneratif.
Manifestasi klinik PJK yang klasik adalah angina pektoris. Angina pektoris
ialah suatu sindroma klinis di mana didapatkan sakit dada yang timbul pada
waktu melakukan aktivitas karena adanya iskemik miokard. Hal ini
menunjukkan bahwa telah terjadi > 70% penyempitan arteri koronaria.
Angina pektoris dapat muncul sebagai angina pektoris stabil (APS, stable
angina), dan keadaan ini bisa berkembang menjadi lebih berat dan
menimbulkan Sindroma Koroner Akut (SKA) atau yang dikenal sebagai
serangan jantung mendadak (heart attack) dan bisa menyebabkan
kematian.
(kurang dari satu bulan), angina yang timbul dalam satu bulan
setelah serangan infark juga digolongkan dalam angina tak stabil.
- Infark miokard akut (IMA): Nyeri angina pada infark jantung akut
umumnya lebih berat dan lebih lama (30 menit atau lebih). Walau
demikian infark jantung dapat terjadi tanpa nyeri dada (20 sampai
25%). IMA bisa nonQ MI (NSTEMI) dan gelombang Q MI (STEMI).
II. Patofisiologi
Lapisan endotel pembuluh darah koroner yang normal akan mengalami
kerusakan oleh adanya faktor risiko antara lain: faktor hemodinamik seperti
hipertensi, zat-zat vasokonstriktor, mediator (sitokin) dari sel darah, asap
rokok, diet aterogenik, penigkatan kadar gula darah, dan oxidasi dari LDL-C.
Di antara faktor-faktor risiko PJK (lihat Tabel 1), diabetes melitus,
hipertensi, hiperkolesterolemia, obesitas, merokok, dan kepribadian
merupakan faktor-faktor penting yang harus diketahui.
Kerusakan ini menyebabkan sel endotel menghasilkan cell adhesion
molecule seperti sitokin (interleukin -1, (IL-1); tumor nekrosis faktor alfa,
(TNF-alpha)), kemokin (monocyte chemoattractant factor 1, (MCP-1; IL-8),
dan growth factor (platelet derived growth factor, (PDGF); basic fibroblast
growth factor, (bFGF). Sel inflamasi seperti monosit dan T-Limfosit masuk
ke permukaan endotel dan migrasi dari endotelium ke sub endotel. Monosit
kemudian berdiferensiasi menjadi makrofag dan mengambil LDL teroksidasi
yang bersifat lebih atherogenik dibanding LDL. Makrofag ini kemudian
membentuk sel busa.
LDL teroksidasi menyebabkan kematian sel endotel dan menghasilkan
respons inflamasi. Sebagai tambahan, terjadi respons dari angiotensin II,
yang menyebabkan gangguan vasodilatasi, dan mencetuskan efek
protrombik dengan melibatkan platelet dan faktor koagulasi.
Akibat kerusakan endotel terjadi respons protektif dan terbentuk lesi
fibrofatty dan fibrous, plak atherosklerosik, yang dipicu oleh inflamasi. Plak
yang terjadi dapat menjadi tidak stabil (vulnerable) dan mengalami ruptur
sehingga terjadi Sindroma Koroner Akut (SKA).
Usia
Jenis kelamin laki-laki
Riwayat keluarga
Etnis
Faktor risiko
-
Merokok
Hipertensi
Dislipidemia
Diabetes melitus
Obesitas dan sindrom metabolik
Stres
Diet lemak yang tinggi kalori
Inaktifitas fisik
baru:
Inflamasi
Fibrinogen
Homosistein
Stres oksidatif
DIAGNOSIS
Langkah pertama dalam pengelolaan PJK ialah penetapan diagnosis pasti.
Diagnosis yang tepat amat penting, karena bila diagnosis PJK telah dibuat di
dalamnya terkandung pengertian bahwa penderitanya mempunyai
kemungkinan akan dapat mengalami infark jantung atau kematian
mendadak. Diagnosis yang salah selalu mempunyai konsekuensi buruk
terhadap kualitas hidup penderita. Pada orang-orang muda, pembatasan
kegiatan jasmani yang tidak pada tempatnya mungkin akan dinasihatkan.
Selain itu kesempatan mereka untuk mendapat pekerjaan mungkin akan
berkurang. Bila hal ini terjadi pada orang-orang tua, maka mereka mungkin
harus mengalami pensiun yang terlalu dini, harus berulang kali dirawat di
rumah sakit secara berlebihan atau harus makan obat-obatan yang
potensial toksin untuk jangka waktu lama. Di lain pihak, konsekuensi fatal
dapat terjadi bila adanya PJK tidak diketahui atau bila adanya penyakitpenyakit jantung lain yang menyebabkan angina pektoris terlewat dan tidak
terdeteksi.
Cara Diagnostik
Tabel 2 memperlihatkan cara-cara diagnostik PJK yang terpenting, baik
yang saat ini ada atau yang di masa yang akan datang potensial akan
mempunyai peranan besar. Dokter harus memilih pemeriksaan apa saja
yang perlu dilakukan terhadap penderita untuk mencapai ketepatan
diagnostik yang maksimal dengan risiko dan biaya yang seminimal
mungkin.Tahapan evaluasi yang dilakukan pada pasien dengan nyeri angina
dapat dilihat pada Gambar 1.
6.
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Laboratorium
Foto dada
Pemeriksaan jantung non-invasif
EKG istirahat
Uji latihan jasmani (treadmill)
Uji latih jasmani kombinasi pencitraan:
Uji latih jasmani ekokardiografi (Stress Eko)
Uji latih jasmani Scintigrafi Perfusi Miokard
Uji latih jasmani Farmakologik Kombinasi Teknik Imaging
Ekokardiografi istirahat
Monitoring EKG ambulatoar
Teknik non-invasif penentuan klasifikasi koroner dan anatomi koroner:
Computed Tomography
Magnetic Resonanse Arteriography
Pemeriksaan invasif menentukan anatomi koroner
arteriografi koroner
ultrasound intra vaskular (IVUS)
Setiap pasien dengan nyeri dada perlu dilakukan anamnesis yang teliti,
penentuan faktor risiko, pemeriksaan jasmani dan EKG. Pada pasien dengan
gejala angina pektoris ringan, cukup dilakukan pemeriksaan non-invasif.
Bila pasien dengan keluhan yang berat dan dan kemungkinan diperlukan
tindakan revaskularisasi, maka tindakan angiografi sudah merupakan
indikasi.
Pada keadaan yang meragukan dapat dilakukan treadmill test. Treadmill
test lebih sensitif dan spesifik dibandingkan dengan EKG istirahat dan
merupakan tes pilihan untuk mendeteksi pasien dengan kemungkinan
Angina Pektoris dan pemeriksaan ini sarananya yang mudah dan biayanya
terjangkau.
Pada keadaan tertentu, sulit menginterpretasi hasil treadmill seperti pada
pasien dengan kelainan EKG istirahat a.l.: LBBB, kelainan repolarisasi, LVH
dsb.
Pemeriksaan alternatif lain yang dapat dilakukan adalah ekokardiografi dan
teknik non-invasif penentuan kalsifikasi koroner dan anatomi koroner,
Computed Tomography, Magnetic Resonanse Arteriography, dengan
sensitifitas dan spesifitas yang lebih tinggi. Di samping itu tes ini juga cocok
untuk pasien yang tidak dapat melakukan excercise, di mana
dapat
dilakukan uji
dobutamine.
latih
dengan
menggunakan
obat
dipyridamole
atau
Unstable syndrome
Clinical evaluation
Suspected pulmonary
disease
CXR
Assessment of ischaemia
Exercise ECG Or
Reassure, refer for Pharmacological stress imaging or exercise stress imaging
investigation and/or management of alternative diagnosis if appropriate
Echocardiography (or MRI) to assess structural or functional abnorm
If diagnosis of CAD is secure, Evaluate prognosis on the basis of clinical evaluation and non-but assessment of ventricular invasive testfunction
for class I indications, then assess ventricular function at this stage
forofmore
complete
stratification
Coronary arteriography Depending on level
symptoms
andrisk
clinical
judgmentand assessment of need for revascularizaton
Medical therapy
Coronary arteriography
if not already performed
No
Yes
Revascularize
PENGOBATAN
Tujuan pengobatan adalah:
o Memperbaiki prognosis dengan cara mencegah infark miokard dan
Tatalaksana Umum
Kepada pasien yang menderita PJK maupun keluarga, perlu diterangkan
tentang perjalanan penyakit, pilihan obat yang tersedia. Pasien perlu
diyakinkan bahwa kebanyakan kasus angina dapat mengalami perbaikan
dengan pengobatan dan modifikasi gaya hidup sehingga kualitas hidup lebih
baik. Kelainan penyerta seperti hipertensi, diabetes, dislipidemia, dll. perlu
ditangani secara baik (lihat selanjutnya pada bab pencegahan).
Cara pengobatan PJK yaitu, (i) pengobatan farmakologis, (ii) revaskularisasi
miokard. Perlu diingat bahwa tidak satu pun cara di atas sifatnya
menyembuhkan. Dengan kata lain tetap diperlukan modifikasi gaya hidup
dan mengatasi faktor penyebab agar progresi penyakit dapat dihambat.
Algoritme rekomendasi pengobatan angina dapat dilihat pada Gambar 2.
Pengobatan Farmakologik
* Aspirin dosis rendah
Dari berbagai studi telah jelas terbukti bahwa aspirin masih merupakan
obat utama untuk pencegahan trombosis. Meta-analisis menunjukkan,
bahwa dosis 75-150 mg sama efektivitasnya dibandingkan dengan dosis
yang lebih besar. Karena itu aspirin disarankan diberi pada semua
pasien PJK kecuali bila ditemui kontraindikasi. Selain itu aspirin juga
disarankan diberi jangka lama namun perlu diperhatikan efek samping
iritasi gastrointestinal dan perdarahan, dan alergi. Cardioaspirin
memberikan efek samping yang lebih minimal dibandingkan aspirin
lainnya.
ACE-Inhibitor/ARB
Peranan ACE-I sebagai kardioproteksi untuk prevensi sekunder pada
pasien dengan PJK telah dibuktikan dari berbagai studi a.l., HOPE study,
EUROPA study dll. Bila intoleransi terhadap ACE-I dapat diganti dengan
ARB.
A
BA
Clorpidogrel 75 mg od B/C A/B
Statin
Titrate dose to get target cholesterol
Interchange statins or ezetimibe with lower dose statin or replace with alternative lipid- lowering agent
Intolerant or
contraindication
Treatment
ACE-inhibitor in proven CVD
aimed at improving prognosis
A
B
Intolerant (e.g.fatigue) or
contraindication*
A
A
A/B
Intolerant
10
jika
dilakukan
dibanding
dengan
dilakukan pada satu pembuluh darah saja, sekarang ini telah berkembang
lebih pesat baik oleh karena pengalaman, peralatan terutama stent dan
obat-obat penunjang. Pada pasien dengan PJK stabil dengan anatomi
koroner yang sesuai maka PCI dapat dilakukan pada satu atau lebih
pembuluh darah (multi-vessel) dengan baik (PCI sukses). Risiko kematian
oleh tindakan ini berkisar 0.3-1%. Tindakan PCI pada pasien PJK stabil
dibandingkan dengan obat medis, tidaklah menambah survival dan hal ini
berbeda dibanding CABG.
Pemasangan Stent Elektif dan Drug-Eluting Stent (DES)
Pemasangan stent dapat mengurangi restenosis dan ulangan PCI
dibandingkan dengan tindakan balloon angioplasty. Saat ini telah tersedia
stent dilapisi obat (drug-eluting stent = DES) seperti serolimus, paclitaxel
dll. Dibandingkan dengan bare-metal stents, pemakaian DES dapat
mengurangi restenosis. Studi RAVEL menunjukkan restenosis dapat
dikurangi sampai 0%.
Direct stenting (pemasangan stent tanpa predilatasi dengan balon lebih
dulu) merupakan tindakan yang feasible pada penderita dengan stenosis
arteri koroner tertentu yaitu tanpa perkapuran, lesi tunggal, tanpa angulasi atau
turtoasitas berat. Tindakan direct stenting dapat mengurangi waktu tindakan/
waktu iskemik, mengurangi radiasi, pemakaian kontras, mengurangi biaya.
Tindakan Intervensi Koroner Perkutan Primer (Primary PCI)
Pasien PJK stabil dan mengalami komplikasi serangan jantung mendadak
(SKA), mortalitasnya tinggi sekali (> 90%). Dengan kemajuan teknologi
sekarang ini telah dapat dilakukan tindakan intervensi koroner perkutan
primer (primary PCI) yaitu suatu teknik untuk menghilangkan trombus dan
11
12
13
Rekomendasi
14
Tujuan: Mencapai dan mempertahankan berat (BMI 18,5-24,9 kg/m ). Bila BMI 25
2
kg/m , lingkar pinggang 40 inci pada pria dan 35 inci pada wanita.
Pengelolaan Diabetes
Tujuan: KGD puasa (<110 mg/dl) dan HbA1c (<7%).
Atrial Fibrilasi Kronik
Tujuan: Mencapai sinus ritme atau jika muncul atrial fibrilasi kronik, antikoagulan
dengan INR 2,0-3,0 (target 2,5).
15
Tujuan:BMI: 18,5 24,9 kg/m . Lingkar pinggang: Pria < 40 inci, Wanita < 35 inci.
Pengelolaan Diabetes
Tujuan: HbA1c < 7%
Penggunaan obat Antiplatelet/Anticoagulant: Aspirin, clopidogrel, warfarin sesuai indikasi.
Penggunaan Renin-Angiotensin-Aldosterone System Blockers: bila intoleran ganti dengan
ARB.
Penggunaan -Blockers: kecuali bila ada kontra indikasi.
Pemberian vaksinasi influenza pada pasien dengan kelainan kardiovaskular.
KESIMPULAN
1. Faktor-faktor
risiko
PJK
seperti
diabetes
melitus,
hipertensi,
hiperkolesterolemia, obesitas, merokok dll. dapat menyebabkan lapisan
endotel pembuluh darah koroner yang normal akan mengalami
kerusakan sehingga terbentuknya plak pada pembuluh koroner dan
menyebabkan aliran menjadi berkurang/iskemi miokard dan terjadi PJK.
Bila plak aterosklerotik mengalami ruptur dapat menyebabkan SKA
(serangan jantung mendadak).
2. Walau caracara diagnosis PJK bermacam-macam, setiap dokter harus
menyadari kemampuan dan keterbatasan masing-masing cara tersebut.
Untuk membuat suatu diagnosis yang menyeluruh, tidaklah selalu
seorang penderita harus menjalani semua pemeriksaan tersebut. Pada
seorang penderita uji latihan jasmani mungkin merupakan pemeriksaan
yang sudah mencukupi tetapi pada penderita lain mungkin diperlukan
arteriogafi koroner tanpa harus sebelumnya menjalani uji latihan
jasmani.
16
17
18
DTM&H, SpA(K) selaku Rektor USU dan Ketua Senat Akademik USU Prof.
dr. Harun R. Lubis yang telah membantu dan memproses pengusulan saya
untuk menjadi guru besar sampai acara pengukuhan yang diselenggarakan
pada hari ini. Semoga Allah SWT tetap memberikan kesehatan, hidayah,
dan kemudahan kepada beliau untuk terus memimpin Universitas Sumatera
Utara yang kita cintai ini.
Kepada mantan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Prof. dr. T. Bahri Anwar, SpJP(K), yang telah mengusulkan kenaikan jabatan
saya ke jenjang Guru Besar, terima kasih sebesar-besarnya saya ucapkan,
semoga Allah SWT nanti yang akan membalasnya.
Terima kasih kepada Prof. Em. Yasmeiny Yazir, supervisor dan mantan
kepala Departemen Fisiologi FK-USU, yang penuh dengan kesabaran dan
mendorong saya untuk mengurus kenaikan pangkat menjadi guru besar.
Ucapan terima kasih kepada Kepala Departemen Fisiologi FK-USU dr.
Nuraiza Meutia MKes, yang telah mengusulkan saya melalui rapat bagian
Departemen Fisiologi untuk menjadi guru besar FK-USU. Dan juga kepada
seluruh staf pengajar Departemen Fisiologi FK-USU: alm. dr A. Naiborhu,
Msc, dr. Aminuddin Lubis, dr. R. Sutanto, dr. Gunadi, dr. Dedy Ardinata,
MKes, dr. Yudi Herlambang, dr. M. Azhari, drg. Suci Nurlitha, MKes, dr. Maya
Savira, dr. Eka Roina, dr. Yetty Machrina, dr. Milahayati Daulay, dan seluruh
staf pendidikan Departemen Fisiologi FK-USU, saya ucapkan terima kasih
atas segala kerja samanya selama ini. Semoga kerjasama ini dapat kita
teruskan di waktu yang akan datang. Demikian juga ucapan terima kasih
kepada staf non-edukatif Departemen Fisiologi FK-USU, alm. Sarman, alm.
Marwan, Sutiono, Dedi, dan Prayitno atas kerja samanya yang baik selama
ini.
Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada Hj. Nur Aida, staf Departemen
Fisiologi FK-USU yang telah banyak membantu saya selama menjadi staf
pengajar di FK-USU dan mempersiapkan dengan baik dan teliti berkas
pengusulan untuk Guru Besar. Semoga Allah SWT membalas segala budi
baiknya. Demikian juga kepada sdri. Ari yang telah membantu mengetik
pidato pengukuhan ini saya ucapkan terima kasih.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada semua dosen-dosen saya
dalam pendidikan dokter, sejawat-sejawat saya, dan semua staf di
administrasi FK-USU yang telah banyak membantu saya dalam pendidikan
saya dan juga selama bekerja di FK-USU.
19
Terima kasih saya ucapkan kepada Prof. dr. M. Yusuf Hanafiah, Sp.OG(K)
mantan Dekan FK-USU, yang telah menerima saya sebagai staf pengajar di
lingkungan FK-USU khususnya di Bagian Fisiologi FK-USU, juga kepada
almarhumah Prof. dr. Helena Siregar, SpA(K), mantan Dekan FK-USU, yang
telah mengizinkan saya melanjutkan pendidikan Spesialis Penyakit Dalam
FK-USU/RS Pirngadi Medan, juga kepada Prof. T. Renardi Haroen, SpPDKKV, MPH yang telah memberikan rekomendasi awal kepada saya untuk
melanjutkan pendidikan kardiologi dan kepada Prof. dr. Lukman Hakim
Zain, SpPD, KGEH, Kepala Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK-USU yang telah
memberikan rekomendasi untuk melanjutkan pendidikan kardiologi, kepada
Prof. dr. Sutomo Kasiman, SpPD, SpJP(K), mantan dekan FK-USU dan Prof
Chairuddin P. Lubis, SpA(K), DTM&H, Rektor USU, yang telah memberikan
kesempatan kepada saya untuk melanjutkan pendidikan kardiologi
(Konsultan Kardiovaskular) di Sub Bagian Kardiologi Bagian Ilmu Penyakit
Dalam FK-UI RSCM Jakarta, dan kepada Prof. Harun Rasyid Lubis, SpPD,
KGH yang telah memberikan dorongan dan semangat kepada saya untuk
melanjutkan pendidikan ini. Semoga amal ibadah mereka diterima di sisi
Allah SWT.
Ucapan terima kasih yang tiada terhingga saya sampaikan kepada alm.
Prof. DR. Hasyim Effendi, mantan Kepala Bagian Fisiologi FK-USU pada saat
pertama saya sebagai staf pengajar dan alm. Prof. Mahadi, SH yang telah
banyak membantu dan mendorong saya untuk menjadi staf pengajar FKUSU.
Kepada Direktur RS H. Adam Malik, RS Pirngadi Medan, RS Cipto
Mangunkusumo Jakarta, beserta seluruh jajaran stafnya, saya ucapkan
terimakasih atas segala fasilitas dan sarana yang telah diberikan selama ini
dalam bertugas menjalankan pendidikan, penelitian, dan pelayanan bagi
masyarakat, semoga kerja sama yang baik ini tetap berlangsung
seterusnya.
Dengan rasa hormat, kami sekeluarga mengucapkan banyak terima kasih
kepada seluruh guru-guru dan rekan-rekan saya di Bagian Penyakit Dalam
FK-USU: alm. Prof. Kariman Sudin, alm. dr. Indra Utama, alm. dr. Muharman
Idham, alm. dr. Yamin Wijaya, alm. Prof. Boloni Marpaung, alm. dr. R.
Sutadi, alm. dr. Rusly Pelly, Prof. Kadri, Prof. Harun Rasyid Lubis, Prof.
Bachtiar Fanani Lubis, Prof. Habibah Hanum Nasution, Prof. T. Renardi
Haroen, Prof. O. K. Moehad Syah, Prof. M. Yusuf Nasution, Prof. Lukman
Hakim Zain, Prof. Pengarapen Tarigan, Prof. Azhar Tanjung, Prof. Azmi S. Kar.,
Prof. dr. Gontar A. Siregar, dr. Nuraisyah, dr. Syafii Piliang, dr. A. Adin St
Bagindo, dr. Lutfi Latief, dr. Bachtiar Panjaitan, dr. Zulhelmi Bustami, dr.
20
Krisna Wardana, dr. Dharma Lindarto, dr. Leonardo Dairi, Prof. Harris Hasan,
dr. E. N. Keliat, dr. Sally Rosefi Nasution, dr. Sri Sutadi, dr. Khairil Anwar, dr.
Husnul Amir, DR. dr. Harun alRasyid Damanik, dr. Umar Zein, dr. A.M.
Setiaputra, dr. Mardianto, dan seluruh rekan-rekan lainnya yang namanya
tidak dapat disebutkan satu per satu.
Rasa hormat dan terima kasih yang mendalam kami sampaikan kepada
seluruh guru-guru dan rekan-rekan di Sub-bagian Kardiologi dan Bagian
Penyakit Dalam FK-UI/RSCM: Prof. Nurhay Abdurrahman, alm. Prof. R.
Miftah Suryadipradja, Prof. Yahya Kisyanto, Prof. Teguh Santoso, Prof. Hanafi
B. Trisnohadi, Prof. Sjaharuddin Harun, Prof. Dasnan Ismail, Prof. Daulat
Manurung, Prof. Lukman Hakim Makmun, dr. Hans Mansjoer, dr. Marulam
Panggabean, alm. dr. M.N.T. Wangge, dr. Barita Sitompul, dr. Yetty
Sedyawan, dr. Deddy Affandi, dr. Iwang Gumiwang, dr. Kasim Rasyidi, DR.
dr. Idrus Alwi, dr. Dono Antono, dr. Sally Nasution, dan seluruh staf edukatif
dan non-edukatif yang telah banyak membantu saya selama menjalani
masa pendidikan di Jakarta. Kepada Prof. Ali Sulaeman, mantan Dekan FKUI dan Prof. M. S. Markum, mantan Kepala Bagian Penyakit Dalam FK-UI
yang telah menyetujui dan menerima saya untuk mengikuti pendidikan
kardiologi di Bagian Penyakit Dalam FK-UI Jakarta saya ucapkan terima
kasih yang tidak terhingga.
Kepada Prof. dr. Gontar A. Siregar, Dekan FK-USU yang baru, saya ucapkan
selamat dan semoga sukses dalam memimpin FK-USU dan lebih baik lagi di
masa mendatang dan terima kasih atas dukungan yang diberikan selama
ini.
21
Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam proses pengukuhan Guru
Besar saya, baik panitia pelaksana, PPDS, mahasiswa, paduan suara USU
dan lain-lain yang tak dapat saya sebutkan satu per satu, saya sampaikan
ucapan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya. Dan
khusus pada sdr. yang bertindak sebagai pedel, saya ucapkan terima kasih
atas jerih payahnya pada acara pengukuhan hari ini (saya juga adalah
mantan pedel FK-USU dan USU selama lebih kurang 8 tahun) dan semoga
saudara juga mendapatkan kesempatan untuk menjadi guru besar USU.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada alm. Haji Muhammad
Arbie dan dr. Rosihan Arbie yang telah menerima saya bekerja sama di
Rumah Sakit Permata Bunda dan Klinik Spesialis Bunda sejak tahun 1987
sampai sekarang ini (20 tahun).
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada semua staf medis dan
nonmedis di Rumah Sakit Permata Bunda dan Klinik Spesialis Bunda dan
kepada semua sejawat dokter, perawat, staf administrasi Rumah Sakit
Permata Bunda dan Klinik Spesialis Bunda Medan.
Demikian juga kepada team Gleniheart dan cathlab RS Gleni International,
saya ucapkan terima kasih atas kerja samanya yang harmonis selama ini.
Tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pasienpasien saya yang telah mempercayakan kepada saya penanganan
kesehatannya selama ini, mohon maaf bila harapan itu tidak selalu dapat
terpenuhi, (karena manusia hanya berusaha, Allah SWT jualah yang
menentukan).
22
Untuk isteri saya dr. Ida Sjailandrawati Harahap, SpTHT-KL yang tercinta
dan anak-anakku dr. Abdul Halim Raynaldo dan Rafina Rani Isyara yang
menjadi permata hati saya yang telah mendorong dan memberikan
perhatian, pengorbanan dan semangat dan doa tulus ikhlas pada saya
sampai dikukuhkan sebagai Guru Besar di USU pada hari yang bahagia ini,
terima kasih yang sebesar-besarnya. Papa sangat bangga atas perjuangan
hidup kalian dan papa juga banyak belajar dari kalian. Papa senantiasa
berdoa agar cita-cita kalian dapat terkabul dan semoga kalian menjadi
manusia yang berguna bagi masyarakat. Maafkan papa kalau selama ini
karena kesibukan sehingga kurang memperhatikan kalian. Pesan papa
jadikanlah agama Islam sebagai pedoman dan yakinlah kalian akan selamat
dunia & akhirat.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada semua saudarasaudara/ipar-ipar saya yang senantiasa mendorong, membantu moril dan
materiel dan mendoakan saya mulai dari mahasiswa dan tanpa bantuan
mereka rasanya tak mungkin saya sampai dapat dikukuhkan hari ini
sebagai Guru Besar: alm. K. Muhammad/alm. Hazrah, Gulam Rasul/
Aminah, alm. M. Syarif/alm. Zainab, Abdul Chalik/Nismayati Lubis, alm.
Salmah/alm. dr. Imam Turmudi, alm. Drs. Abdul Latif/Yasmin Latif, Prof. dr.
Abdul Rasyid, SpRad, PhD/Liana, Ir. Muhammad Aslam/Nurlely Usman,
semoga Allah yang membalas jasa abang-abang, kakak, dan adik saya ini.
Demikian juga ucapan terima kasih pada seluruh keponakan-keponakan
saya yang selalu mendoakan kesuksesan saya dan semoga mereka bisa
lebih berhasil dari saya.
Kepada Ibu mertua saya, almh. Hj. Zuraida Siregar yang selalu mendoakan
saya dan Bapak mertua H. Marah Halim Harahap yang telah banyak
memberi nasihat yang berguna dalam menjalani kehidupan ini yang penuh
liku-liku, perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang tidak
terhingga dan doa saya semoga almarhumah ibu mertua diberikan Allah
tempat yang terbaik di sisi-Nya dan kepada bapak mertua agar tetap dalam
lindungan Allah SWT. Demikian pula kepada saudara-saudara ipar saya atas
doa dan semangat yang diberikan, saya ucapkan terima kasih.
Demikian juga kepada seluruh keluarga jauh dan dekat, sahabat dan teman
akrab saya dan orang yang berjasa pada saya yang tidak mungkin namanya
disebut satu per satu, saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya yang
mendalam, semoga tali silaturahmi ini berjalan terus sampai ke anak cucu
kita.
23
24
DAFTAR PUSTAKA
Backer Guy De, Ambrosioni Ettore, Broch-Johnsen Knut, et al. European
Guidelines on Cardiovascular Disease Prevention in Clinical
Practice.Third Joint Task Force of European and Other Societies on
Cardiovascular Disease Prevention in Clinical Practice.European
Society of Cardiology 2003. Lippincott Williams & Wilkins S 2- S 10.
Braunwald E., Antmann Elliott M., Beasley; John W., Califf Robert M., et al.
ACC/AHA Guidelines for the Management of Patients With Unstable
Angina and Non-ST Segment Elevation Myocardial Infarction:
Executive Summary and Recommendations.ACC/AHA Practice
Guidelines. Cicrculation. 2002; 102: 1193-1209.
Califf R. M., Antman E. M., Grines C.L., Kereiakes D., Bernink P.J.L.M.,
Fox
25
26
Pearson Thomas A., Blair Steven N., Daniels Stephen R., et al. AHA
Guidelines for Primary Prevention of Cardiovascular disease and
Stroke: 2002 Update: Consensus Panel Guideline to Comprehensive
Risk Reduction for Adult Patients without Coronary or Other
Atherosclerotic Vascular Disease.Circulation 2002; 106; 388-391.
Available at http://circ.ahajournals.org/cgi/content/full/106/3/388.
Penyakit Jantung dan Stroke Serta Pencegahannya. Yayasan Jantung
Indonesia. Available at, http://id.inaheart.or.id/?p=49.
Penyakit Jantung Koroner, Si Perenggut
sehat.com/content.php?s_id=132.
Nyawa.
http://www.info-
27
Normal
Fatty
Streak
Plaque
Occlusive
Rupture/ Fissure & Thrombosis
Unstable
FibrousAtherosclerotic Plaque
Angina
Plaque
MI
Coronary Death
Clinically Silent
Effort Angina
Claudication
Stroke
Critical Leg Ischemia
Increasing Age
Courtesy of P Ganz.
Pada gambar kiri, tampak blok pada arteri koronaria kanan (RCA).
Pada gambar kanan, tampak aliran normal kembali setelah tindakan
PCI dan tidak tampak lagi blok pada RCA.
28
:
:
Tempat/Tgl lahir
Agama
Nama ayah
Nama ibu
Status keluarga
:
:
:
:
:
Istri
Anak
Alamat
PENDIDIKAN
A. PENDIDIKAN FORMAL
1958
1961
1964
1974
1994
2000
2006
:
:
:
:
:
:
:
29
1980
1990
1991
1995
1996
1997
2004
2004
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
30
2005
2006
2006
2006
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
th
RIWAYAT PEKERJAAN
1975-sekarang
1975-sekarang
1975-sekarang
1983-1987
1987-1994
1991-1992
1994-1998
1998-2000
2000-2005
:
:
:
:
:
:
:
:
:
31
2004-sekarang
2005-sekarang
2005-sekarang
2005-sekarang
:
:
:
:
RIWAYAT JABATAN
1 Maret 1976
1 Oktober 1982
1 Oktober 1984
1 Oktober 1986
1 Oktober 1995
1 April 1999
31 Februari 2003
1 Desember 2006
:
:
:
:
:
:
:
:
KARYA ILMIAH
A. PENULIS UTAMA/PEMBICARA (DALAM DAN LUAR NEGERI)
1. Abdul Majid: Wanita dan Olahraga. Dipersentasikan pada Ceramah
Dharma Wanita PLN Sumatera Utara, 1 September 1983, Medan.
2. Abdul Majid: Fisiologi Kelenjar Gondok. Dipersentasikan pada
KPPIK IV, FK-USU, 20-21 Agustus 1984, Medan.
32
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
33
17. Abdul Majid: Fungsi Diastolik pada Pasien dengan Disfungsi Sistolik
Ventrikel Kiri. Dipersentasikan pada KOPAPDI ke-XI, 2000
Surabaya.
18. Abdul Majid, Alwi Idrus, Miftah R.: Endokarditis Bakterial pada
Pasien dengan Penyalahgunaan Obat. Diperesentasikan pada
Pertemuan Ilmiah Tahunan ke-1, Bagian Penyakit Dalam FK-USU,14
Januari 2000, Medan.
19. Abdul Majid: Sindrom Koroner Akut: Diagnosis, Pengobatan dan
Prevensi Sekunder. Dipresentasikan pada BMS Scientific Meeting,
22 April 2000, Medan.
20. Abdul Majid: ACE Inhibitor pada Pengobatan Hipertensi dan Gagal
Jantung. Dipresentasikan pada RS Caltex Scientific Meeting, RS
Caltex P. Baru, 15 November 2000, Pekan Baru.
21. Abdul Majid: The Importance of Diastolic Function in Normal and
Pathologic Heart. Dipresentasikan pada The Indonesia-MalaysiaThailand Growth Triangle (IMTGT) Research in Physiology, 2001.
22. Abdul Majid: Current Concept Management of Heart Failure.
Dipresentasikan pada Pertemuan Ilmiah RS Pertamina Rantau, 14
Februari 2001, P. Brandan.
23. Abdul Majid: Management of Hypertension and Cardiovascular Risk
Factor. Dipresentasikan pada Pfizer Scientific Meeting, 25 Maret
2001, Prapat.
24. Abdul Majid: Spectrum of Left Ventricular Diastolic Dysfunction in
st
26.
27.
28.
29.
34
35
36
37
72. Abdul Majid: Expanding Horizon of Cardiac Care, the Role of CoQ10. Dipresentasikan pada Mega Scientific Meeting, 21 Juni 2003,
Medan.
73. Abdul
Majid:
Combination
Therapy
on
Hypertension.
Dipresentasikan pada Sanofi-Synthelabo Scientific Meeting, 26 Juli
2003, Medan.
74. Abdul Majid: New Challenges in Treating Hypertension: Rationale
for Drug Combination Therapy. Dipresentasikan pada Sanofi
Scientific Meeting, 6 Agustus 2003, Brastagi.
75. Abdul Majid: Management of Coronary Artery Disease: Focus on
EUROPA, Servier Scientific Meeting, 20 Januari 2004.
76. Abdul Majid: Kursus EKG FK-USU, Februari 2004.
77. Abdul Majid: New Tactics, New Targets: the Changing Landscape of
Dyslipidemia Management in Coronary Prevention, Astra Zeneca
Scientific Meeting, Brastagi, 7 Februari 2004.
78. Abdul Majid: Management of Coronary Artery Disease: Focus on
EUROPA, Servier scientific meeting, 19 Februari 2004.
79. Abdul Majid: New Strategies in Coronary Prevention Focus in Hs
CRP. Dipresentasikan pada: Symposium Hs CRP: What are The
Implication for Clinical Practice? Pertemuan Ilmiah UPIM FK-USU,
Medan, 21 Februari 2004.
80. Abdul Majid: Tight Blood Presure Controle and Lipid Management:
the Early Prevention of Stroke and Heart Attacks-Recent Evidence,
Dipresentasikan pada: Pfizer Scientific Meeting Brastagi, 13 Maret
2004.
81. Abdul Majid: Lipid Management to Prevent Cardiovascular Events,
Dipresentasikan pada: Pfizer Scientific Meeting Brastagi, 14 Maret
2004.
82. Abdul Majid: Management of Dyslipidemia in Cardiovascular
Disease. Dipresentasikan pada: Novartis Scientific Meeting Medan,
27 Maret 2004.
83. Abdul Majid: Clinical Practice Fluid Therapy in Internal Medicine.
Dipresentasikan pada: Otsuka-SMF Penyakit Dalam RSPM Scientific
Meeting Medan, 8 April 2004.
84. Abdul Majid: Tekanan darah tinggi gejala dan penanggulangannya.
Dipresentasikan pada: Temu Ilmiah Kesehatan YAKES Telkom
Medan, 13 April 2004.
85. Abdul Majid: New frontiers in hypertension management: Focus on
Lercadipine. Dipresentasikan pada: Fournier Pharma Indonesia
Pertamina Medan Scientific Meeting Medan, 14 April 2004.
38
86. Abdul
Majid:
Management
of
dyslipidemia
to
prevent
cardiovascular
events:
The
role
of
fenofibrate
supra.
Dipresentasikan pada: Fournier Pharma IndonesiaPertamina
Medan Scientific Meeting Medan, 14 April 2004.
87. Abdul Majid: Diuretic Therapy in Heart Failure Focus on LASIX.
Dipresentasikan pada: Aventis Scientific Meeting P. Susu, 21 April
2004.
88. Abdul Majid: The role of statin in the management of coronary
artery disease: An Update, BMS scientific meeting, 1 Mei 2004.
89. Abdul Majid: Metabolic syndrome as CHD Risk Factor.
Dipresentasikan pada: Fournier Pharma Indonesia Symposium
Medan, 15 Mei 2004.
90. Abdul Majid: Special situations in hypertension management:
Hypertensive crises, YamanouchiSMF Penyakit Dalam RS Pirngadi
Medan Scientific meeting, 19 Mei 2004.
91. Abdul Majid: Therapeutic strategies of hypertension: Implication of
JNC 7 2003 & ESH-ESC Guidelines 2003, Rationale for Drug
Combination Therapy, Merck Scientific Meeting, 5 Juni 2004.
92. Abdul Majid: Diuretic therapy in heart failure: Focus on LASIX,
Aventis Scientific Meeting, 19 Juni 2004.
93. Abdul Majid: Management of Coronary Artery Disease.
Dipresentasikan pada: ServierPertamina Scientific Meeting, 27 Juni
2004.
94. Abdul Majid: Cholesterol Independent Effects of Statin: Benefits of
Plelotropic Effects, Pfizer scientific meeting, 24 Juli 2004.
95. Abdul Majid: Latest Management of Hypertension: Rationale for
Drug Combination Therapy, Takeda Scientific Meeting, 14 Agustus
2004.
96. Abdul Majid: Cardiovascular Aspects of Erectile Dysfunction (ED)
Focus on Tadalafil (Cialis). Dipresentasikan pada: Symposium
Paradigma Baru Pengobatan Disfungsi Ereksi Terkini, P. Siantar, 9
September 2004.
97. Abdul Majid: Hypertension and LVH. Dipresentasikan pada Sanofi
Scientific Meeting, 23 September 2004, Medan.
98. Abdul Majid: Profil Diastolik Ventrikel Kiri secara Ekokardiografi
pada Gagal Jantung Kongestif. Dimuat dalam: Majalah Kedokteran
Nusantara (The Journal of Medical School University of Sumatera
Utara), ISSN 0216-325x, Vol. 38 No. 1, hal. 5-10, Maret 2005.
99. Abdul Majid: Prevensi Endokarditis Bacterial. Dimuat dalam:
Majalah Kedokteran Nusantara (The Journal of Medical School
University of Sumatera Utara), ISSN 0216-325x, Vol. 38 No. 1, hal.
39-41, Maret 2005.
39
40
41
7.
8.
9.
42
43
44
45
1986 Kongres ke-IV dan Seminar Ilmiah ke-VIII Ikatan Ahli Ilmu Faal
Indonesia (IAIFI), 18-20 September 1986. Surabaya
1987 Up Date on Asthma, 22 Juli 1987, Medan. Peserta
1987 Pertemuan Ilmiah Infeksi Anerob, Perhimpunan Mikrobiologi
Indonesia cab. Medan, 19 Januari 1987, Medan. Peserta
1987 Post Graduate Course On Hypertension, 4 April 1987, Medan.
Peserta
1987 Seminar Akhir Pekan Masalah Kegemukan, 4 Juli 1987, Medan.
Peserta
1987 Pengobatan Hipertensi dengan Guanfacine, 2 September 1987,
Medan. Peserta
1987 Symposium Penanggulangan Infeksi Saluran Nafas Masa Kini, 24
September 1987, Medan. Peserta
1987 Temu Ilmiah III Hukum Kesehatan, 10 Oktober 1987, Medan.
Peserta
1987 Simposium Malaria, 17 Oktober 1987, Medan. Peserta
1987 Simposium Penyakit Karena Infeksi Jamur dan Penggulangannya,
27 Oktober 1987, Medan. Peserta
1987 Simposium Penanggulangan Tuberkulosis Paru, 14 November 1987,
Medan. Peserta
1987 Seminar Keselamatan dan Kesehatan Kerja, 16 November 1987,
Medan. Peserta
1987 Simposium Penatalaksanaan Dispepsia Dalam Praktek Dokter
Keluarga Kongres Nasional I Dokter Keluarga, 20 November 1987,
Medan. Peserta
1987 Simposium Peranan Dokter Keluarga Dalam Pelayanan Kontrasepsi
Kongres Nasional I Dokter Keluarga, 20 November 1987, Medan.
Peserta
1988 Surfactant Paru pada Penyakit Saluran Pernafasan, 29 Februari
1988, Medan. Peserta
1988 Seminar Sehari Ultrasonografi, 24 September 1988, FK-USU Medan.
Peserta
1990 Kongres Nasional VIII Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia, 2430 Juni 1990, Yogyakarta. Peserta
1991 WECOC Update in Cardiology for Daily Practice, 4-5 Oktober 1991.
Jakarta
1991 Kongres Nasional Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI),
Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI) dan
Pertemuan Ilmiah VI Persatuan Penelitian Hati Indonesia (PPHI),
28-30 November 1991, Medan. Peserta
46
47
48
The
Era
of
Globalization
17-20
Agustus
2002.
49
2003
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2005
2005
2005
50
rd
1989,
th
1990
1993
1994
th
10
Asean
Thailand.
Congress
of
rd
December 1993.
Cardiology,
26-30
November
1994,
51
1995
1995
1996
1996
1997
1997
2001
2001
2001
2001
2002
2002
2002
2003
2003
2004
2004
2004
2004
2005
2005
2005
2005
52
2005
2006
2006
2006
2007
2007
th
The 15
Asian Pasific Congress of Cardiology, 1-4 Dec 2005,
Mumbai, India.
st
1 Int. Symposium and Metabolisme & Clinical Nutrition, 2006,
Jakarta.
Singapore LIVE 2006, 27 Februari1 Maret 2006, Singapore.
World Congress of Cardiology, 2-6 September 2006, Barcelona,
Spanyol.
st
1 International Congress of Cardiomyopathy and Heart Failure, 911 Maret 2007, Kyoto, Jepang.
Pletaal expert meeting, 9-11 Mei, Tokushima, Jepang
KONTRIBUTOR BUKU
1. Abdul Majid, Yazir Y., Ardinata D., Yudi Herlambang, Azhari Nasution,
Nuraiza: Buku Praktikum Fisiologi FK-USU Medan 2001
2. Abdul Majid: Fisiologi Kardiovaskular FK-USU Medan 2005
3. Abdul Majid: Fisiologi Blood FK-USU Medan 2005
4. Abdul Majid: Fisiologi Elektrolit dan Cairan Tubuh, FK-USU Medan 2005
5. Sjaharuddin H., A.Majid. Peny. Jantung dan Operasi non-Jantung: Buku
Ajar Ilmu Peny. Dalam Edisi ke-4; jilid III, Editor: Sudoyo A., Y.;
Setiohadi B.; Alwi Idrus; Simadibrata M.; Setiati S. Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK-UI. Jakarta 2006.
WORKSHOP
1. Latihan Insersi AKDR KB perkotaan untuk dokter praktek swasta, BKKBN
dan IDI Cab Medan, 2-5 Februari 1987.
2. Workshop of varices sclerotherapy/ligation ERCP, PGI, PPHI, PEGI,
Medan, 22 April 1995.
th
3. 5 Asian Cardiology Symposium Bangkok, Thailand: Combating CVD
Risk, 10-12 August 2002.
4. Servier Expert Meeting All about EUROPA Study, di Sheraton Lagoon
Hotel-Bali, 19-20 Desember 2003.
nd
5. 2 Cardioaspirin International Expert Forum,Obidos-Portugal: Oct. 0103, 2004.
th
53