Anda di halaman 1dari 7

Gambar 1.

Kontinum pemakaian narkoba

Tahapan ini tidak mempunyai titik potong yang tetap, tetapi kontinum dan dinamik. Pemakaian zat adiktif itu merupakan perilaku dan bukan kondisi. Kontinum pemakaian zat adiktif : coba-coba (experimental), menggunakan sesekali (rare use), untuk pergaulan (sosial use) biasa menggunakan (habitual use) sering mendatangkan masalah terkait pemakaian zat tersebut (problematic use) kecanduan atau adiksi.

Ada model lain tentang kontinum pemakaian zat adiktif yang mirip dengan teori Doweiko yaitu teori Transtheoritical atau teori tahap perubahan yang dikembangkan oleh Prochaska dan DiClemente di tahun 1992.(Prasetyo S., dan Utami D.S., 2009)

Teori Transtheoritical atau teori tahap perubahan (Prochaska dan DiClemente, 1992) : 1.Prekontemplasi 2.Kontemplasi 3.Preparasi 4.Aksi atau kegiatan 5.Pemeliharaan (maintenance) 6.kambuh (relapse) Teori prubahan ini yang menjadi dasar motivational interviewing serta motivational enhancement therapy yang merupakan dua macam gaya konseling untuk menimbulkan motivasi intrinsik yang diperlukan untuk perubahan perilaku. (Rastegar dan Fingerhood, 2002; Hamilton, King dan Ritter, 2004

Gambar 2. Teori Prubahan (Prochaska dan DiClemente, 1992)

Tahapan perubahan di atas tidak selalu berjalan sesuai alur, seringkali ketika individu sudah masuk ke tahap kontemplasi atau preparasi, dapat kembali ke tahap prekontemplasi dengan berbagai sebab.
Faktor yang mempengaruhi: internal individu atau lingkungan luar.

Untuk melewati tahapan tersebut : kemampuan berubah individu & motivasi

Menurut UNODC (2003), upaya pencegahan dengan berbagai penanganan dapat disesuaikan dengan tingkatan pemakaian zat adiktif tersebut sebagaimana terkutip di tabel berikut
Tabel 1. Tahapan perubahan.

Anda mungkin juga menyukai