Anda di halaman 1dari 26

GANGGUAN MENTAL

DAN PERILAKU AKIBAT


PENGGUNAAN
ZAT PSIKOAKTIF

Oleh Kelompok IX
Anwar Sanusi
Arine Wahyuni
Ariyo Susanto
Astri Lovita
Cinantya Dwi J
Dewi Aristi Alfiani
Dewi Rostinawati
Dina Herlinda
Dina Miasari
Dudi Afriana
Epi S
Erna A
Eva Dini
Neny Nurlaely

1102002033
1102002035
1102002036
1102002038
1102002045
1102002054
1102002057
1102002065
1102002066
1102002069
1102002082
1102002084
1102002086
1102002200

KLASIFIKASI
F10. Gangguan mental dan perilaku akibat
penggunaan alkohol
F11. Gangguan mental dan perilaku akibat
penggunaan opioida
F12. Gangguan mental dan perilaku akibat
penggunaan kanabinoida
F13. Gangguan mental dan perilaku akibat
penggunaan sedativa atau hipnotika

F14.Gangguan mental dan perilaku akibat


penggunaan kokain
F15.Gangguan mental dan perilaku akibat
penggunaan stimulansia lain termasuk
kafein
F16.Gangguan mental dan perilaku akibat
penggunaan halusinogenika
F17.Gangguan mental dan perilaku akibat
penggunaan tembakau

F18.Gangguan mental dan perilaku akibat


penggunaan pelarut yang mudah
menguap
F19.Gangguan mental dan perilaku akibat
penggunaan zat multipel dan
penggunaan zat psikoaktif lainnya

DEFINISI
Gangguan yang bervariasi luas dan
berbeda keparahannya (dari intoksikasi
tanpa komplikasi dan penggunaan yang
merugikan sampai gangguan psikotik
yang jelas dan demensia, tetapi semua itu
diakibatkan oleh karena penggunaan satu
atau lebih zat psikoaktif (dengan atau
tanpa resep dokter)

IDENTIFIKASI
Data

laporan individu
Analisis Objektif dari spesimen urin, darah
dsb
Bukti lain (adanya sampel obat yang
ditemukan pada pasien, tanda dan gejala
klinis, atau dari laporan pihak ketiga)

KONDISI KLINIS
F1x.0 Intoksikasi akut
.00 Tanpa Komplikasi
.01 Dengan trauma atau cedera tubuh
lainnya
.02 Dengan komplikasi medis lainnya
.03 Dengan delirium
.04 Dengan distorsi persepsi
.05 Dengan koma
.06 Dengan konvulsi
.07 Intoksikasi Patologis

F1x.1 Penggunaan yang merugikan (harmful use)


F1x.2 Sindrom ketergantungan
.20 Kini abstinen
.21 Kini abstinen tetapi dalam
lingkungan terlindung
.22 Kini dalam pengawasan klinis dengan terapi
pemeliharaan atau dengan pengobatan zat pengganti
(ketergantungan terkendali)
.23 Kini abstinen, tetapi sedang dalam terapi dengan obat
aversif
atau penyekat
.24 Kini sedang menggunakan zat (ketergantungan aktif)
.25 Penggunaan berkelanjutan
.26 Penggunaan episodik (dipsomania)

F1x.3 Keadaan putus zat


.30 Tanpa komplikasi
.31 Dengan konvulsi
F1x.4 Keadaan putus zat dengan delirium
.40 Tanpa konvulsi
.41 Dengan konvulsi

F1x. 5 Gangguan psikotik


.50 Lir-Schizophrenia
.51 Predominan waham
.52 Predominan halusinasi
.53 Predominan polimorfik
.54 Predominan gejala depresi
.55 Predominan gejala manik
.56 Campuran

F1x.6 Sindrom amnesik


F1x.7 Gangguan psikotik residual atau onset
lambat
.70 Kilas balik (flashbacks)
.71 Gangguan kepribadian atau
perilaku
.72 Gangguan afektif residual
.73 Demensia
.74 Hendaya kognitif menetap lainnya
.75 Gangguan psikotik onset lambat

F1x. 8 Gangguan mental dan perilaku


lainnya
F1x. 9 Gangguan mental dan perilaku YTT

CIRI-CIRI PENGGUNA NAPZA


FISIK
Berat badan turun drastis
BAB dan BAK kurang lancar
Mata terlihat cekung dan merah
Muka pucat
Bibir kehitam-hitaman
Sembelit atau sakit perut tanpa alasan jelas
Tangan penuh bintik-bintik merah
Goresan dan perubahan warna kulit di tempat
bekas suntikan

EMOSI
Bila ditegur atau dimarahi menunjukkan
sikap membangkang
Emosi naik turun dan tidak ragu untuk
memukul orang atau bicara kasar
terhadap anggota keluarga atau orang di
sekitarnya
Nafsu makan tidak menentu
Sangat sensitif dan cepat bosan

PERILAKU
Bicara pelo
Jalan sempoyongan
Malas dan sering melupakan tanggung jawab
dan tugas-tugas rutinnya
Mengalami nyeri kepala
Mengalami nyeri/ ngilu sendi-sendi
Mengeluarkan air mata berlebihan
Mengeluarkan keringat berlebihan
Menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari
keluarga
Selalu kehabisan uang
Sering batuk2 dan pilek berkepanjangan,
biasanya terjadi pada saat putus zat

Suka

menggadaikan barang-barang
berharga di rumah, begitupun dengan
barang-barang berharga miliknya
Takut air, jika terkena akan terasa sakit,
karena itu mereka jadi malas mandi
Waktunya di rumah kerapkali dihabiskan
di kamar tidur, kloset, gudang, ruang yang
gelap, kamar mandi atau tempat2 sepi
lainnya
Menghindar dari tanggung jawab yang
sesuai, malas menyelesaikan tugas rutin
di rumah

Sering

berbohong dan ingkar janji


Sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal
keluarga, pergi tanpa pamit dan pulang lewat
tengah malam
Sering mengalami mimpi buruk
Sering menguap
Cenderung menarik diri dari keluarga dan lebih
senang mengurung diri di kamar
Sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tibatiba tampak manis bila ada maunya, seperti saat
membutuhkan uang untuk membeli obat
Suka mencuri uang di rumah, sekolah atau
tempat pekerjaan

GEJALA SAKAW/ PUTUS OBAT


Bola

mata mengecil
Hidung dan mata berair
Bersin-bersin
Menguap
Banyak keringat
Mual-mual
Muntah
Diare
Nyeri otot, tulang dan persendian

REHABILITASI
Tujuan: Pemberdayaan individu untuk
mencapai tahap kehidupan yang optimal,
sehingga ia dapat berfungsi secara produktif
baik di dalam keluarga maupun di sekolah,
tempat kerja atau masyarakat

A. TERAPI ORGANOBIOLOGIS
1. Medikamentosa
2. Terapi relaksasi
3. Pembinaan fisik/ olahraga
B. TERAPI PSIKOLOGIS
1. Memperantarai pola tingkah laku yang
terganggu
2. Meningkatkan perkembangan
kepribadian yang poisitif

C. TERAPI SOSIAL
Memberikan keterampilan hidup dan
keterampilan sosial
D. PEMBINAAN SPIRITUAL
Membimbing pasien untuk memperkuat
iman dan taqwa, sehingga dapat
membentengi mereka agar tidak
terjerumus ke perilaku yang negatif.

Untuk mencapai keberhasilan, maka ke4


terapi tersebut diatas dilakukan melalui:
1.
2.
3.
4.

Terapi indiviudu
Terapi kelompok
Terapi keluarga
Terapi penunjang lainnya

RELAPSE (KAMBUH)
Relapse merupakan rangkaian dari
proses pemulihan, beberapa kali relapse
baru pulih

PENCETUS :
1. Pasien kembali kepada kelomp[ok resiko
tinggi
2. Terdapat gangguan psikiatrik
3. Kurang mendapat dukungan
4. Kurang ada kegiatan
5. Timbul rasa malu, rasa bersalah, hampa
dan hidup tidak berarti
6. Adanya sakit fisik yang kronis

PENCEGAHAN RELAPSE :
1. Cegah pasien untuk kembali kepada kelompok
resiko tinggi
2. Apabila terdapat self esteem (harga diri) yang
rendah, beri kesempatan kpd pasien untuk
mengungkapkan isi hatinya
3. Beri dorongan kepadanya apabila ia
berperilaku baik
4. Atasi gangguan psikiatrik sesuai dgn penyebab
5. Ubah gaya hidup pasien kepada kegiatan
positif
6. Bila pasien sulit mengatasi keinginan
pemuasan segera, maka hal ini perlu di
latihkan

Anda mungkin juga menyukai