Anda di halaman 1dari 28

ILMU KESEHATAN JIWA

GANGGUAN PSIKOSIS AKUT DAN


SEMENTARA
GANGGUAN WAHAM TERINDUKSI
GANGGUAN SCHIZOAFEKTIF

KELOMPOK 3

Endah Puspitarini
Endang Tuti M
Enden Kencana WP
Erina
Erma Sri Ermawantini
Febi Dwi Febriani
Finan Setianto
Gita Dwi Puspa
Josi Harnos
Komarudin Tabrani
Lely Nurlaely
Lia Sri Hartati
Iyan Permana
Halidina M
Bobby Nartani Taman
Tengku Lya H

1102000079
1102000080
1102000081
1102000084
1102000086
1102000097
1102000101
1102000108
1102000135
1102000141
1102000144
1102000147
1102000133
1102001112
1102000042
1102001276

Gangguan Psikosis Akut


& Sementara

Pengertian : suatu kondisi yang memiliki urutan


diagnosis yg mencerminkan urutan prioritas
Etiologi :
A. Faktor biologi (berbagai faktor biologi)
1. Keadaan fisik dapat merangsang halusinasi
ex. kelainan sensoris = buta, tuli
- Lesi terkait = Lobus temporal, lesi
dibeberapa area (khususnya hemisphera kanan &
lobus parietal)
B. Faktor psikososial
Padangan terhadap rasis & diskriminasi terhadap etnik minoritas
Paranoid = Terpaksa hidup dalam kondisi yang tidak disukai

Pedoman Diagnostik
1.

Urutan prioritas
a. onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau sekarang) =
sebagai ciri khas yang menentukan seluiruh kelompok
b. Adanya sindrom yang khas, yaitu:
-Keadaan yang beraneka ragam dan berubah cepat
(polimorfik)
- Gejala-gejala skizofrenik khas (Schizophrenia-like )

c. Adanya stress akut yang berkaitan,yaitu:


Gejala psikotik yang pertama terjadi dalam kira-kira 2 minggu
sesudah satu kejadian /lebih yng dianggap menekan bagi
kebanyakan orang dalam situasi & lingkungan budaya yang
sama
tapi tidak selalu ada sehingga dispesifikasikan dengan
karakter ke 5
- x 0 = dengan penyerta stress akut
- x 1 = tanpa penyerta stress akut
kesulitan atau problem yang berkepanjangn tidak boleh
dimasukan sebagai sumber stress dalam konteks ini
d. Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung

2.

3.

Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang


memenuhi kriteria baik untuk episode manik
depresif, walaupun perubahan emosional dan
gejala-gejala afektif individu dapat menonjol dari
waktu ke waktu
Tidak ada penyebab organik, seperti : trauma
kapitis, delerium, atau demensia. Tidak merupakan
intoksifikasi akibat penggunaan alkohol atau obatobatan

Klasifikasi
A.Gangguan psikotik polimorfik akut tanpa gejala
skizofernia
Pedoman diagnostik :
- Onset harus akut (dari suatu keadaan nonpsikotik sampai
keadaan nonpsikotik yang jelas)
2 minggu
- Ada beberapa jenis halusinasi atau waham yang berubah dalam
jenis & intensitas dari hari ke hari atau dalam 1 hari
- Keadaan emosional yang beraneka ragam
- Tidak memenuhi kriteria skizofernia atau episode depresif.

B. Gangguan psikotik polimorfik akut dengan


skizofernia
Pedoman diagnostik :
- Memenuhi kriteria psikotik polimorfik akut
- Disertai gejala-gejala yang memenuhi kriteria diagnosis
skizofernia (pada sebagian besar waktu sejak munculnya
gambaran klinis)
- Apabila gejala skizofernia menetap > 1 bulan maka diagnosis
harus menjadi skizofernia

c. Gangguan psikotik Lir-Skizofernia akut


Pedoman diagnosis :
- Onset gejala psikotik harus akut 2 minggu
- Gejalagejala yang memenuhi kriteria skizofernia
sudah ada sejak
berkembangnya gambaran klinik psikotik yang jelas
- Kriteria untuk psikotik polimorfik akut tidak
terpenuhi
- Bila > 1 bulan gejala skizofernia menetap, maka
diagnosia diubah
menjadi skizofernia

D. Gangguan psikotik akut lainnya dengan Predominan Waham


Pedoman diagnostik :
- Onset akut 2 minggu
- Waham & halusinasi sudah ada sejak berkembangnya
keadaan
Psikotik jelas
- Kriteria untuk skizofernia maupun untuk gangguan psikotik
polimorfik akut tidak terpenuhi
- Bila > 36 bulan waham-waham menetap, diagnosa diubah
menjadi
Psikosis non organik

Terapi
1. Farmakoterapi

Benzodiazepam : untuk agitasi

Lithium
: untuk ggn perasaan

Antidepresan : untuk gejala depresan

Antikonvulsan : untuk pasien psikosis


2. Terapi Suportif

Dukungan & perhatian dr hubungan


terdekat/keluarga

Keterlibatan emosi antara pasien dokter

Prognosis
Pasien biasa sembuh dalam waktu 1-3 bulan atau
dalam beberapa minggu /hari

Gangguan Waham
Terinduksi

Pengertian : suatu ggg waham yang dialami oleh 2


orang atau lebih yg mempunyai
hubungan emosional yg erat & biasanya
menghilang apabila orang-orang tersebut
dipisahkan. Jarang terjadi
Individu yg mengalami induksi waham biasanya
tergantung pada atau berada dibawah kekuasaan
individu yg menderita psikosis yg sebenarnya

Pedoman Diagnostik
1. 2 orang atau lebih mengalami waham atau sistem
waham yang sama & saling mendukung dalam
menyakinkan waham itu
2. Mereka mempunyai hubungan dekat yang tidak
lazim
3. Ada bukti dlm konteks waktu atau lainnya bahwa
waham tersebut induksi dari anggota yg aktif (hanya
1 orang dengan psikosis sesungguhnya) ke anggota
yang pasif

Pengobatan
Segi Psikososial :
Tahap penting dlm perawatan ini adalah menghidari pasien yg
terkena
gangguan ini dari sumber-sumber yang bisa menimbulkan
gejala-gejala waham (delusi) yaitu dengan bantuan seorang
partner atau teman bicara.Karena pasien butuh dukungan
teman terdekatnya. Pasien juga butuh diawasi dengan hatihati agar terbatas dari gejala-gejala waham
Obat-obat anti psikotik hanya dapat digunakan jika gejalagejala waham tidak berkurang dalam 1-8 minggu

Segi farmakoterapi
Obat-obat yang dilaporkan sukses dalam perawatan gangguan waham :
-Antagonis reseptor dopamine (pimozide)
Pimozine menghasilkan 68,5 % penderita sembuh total
dan 22,4 % penderita sembuh sebagian (N=143 orang)
dibandingkan dengan obat-obat neuroleptik lain seperti
thioridazine loxapine (Thorazine), perphenazine
(Trilafon) yg hanya menghasilkan 22,8% penderita dgn
sembuh total dan 45,3% sembuh sebagian (N=53)
-Antagonis serotonin dopamine (cloozapine, risperidone olanzapine)
2 kasus pd tipe persekutori diketahui disembuhkan dengan
sukses oleh risperidone

Gangguan
Skizoaffektif

Pengertian : Keadaan gangguan yg bersifat episodik dengan


gejala afektif & skizofrenik yg sama menonjol &
secara bersamaan ada dalam episode yg sama dr
penyakit itu atau setidaknya dalam beberapa hari satu
sesudah yg lain
Etiologi :
1. Tipenya sama dgn skizofrenia/tipe ggn mood/perasaan
2. Ekspresi yg serentak dari skizofrenia & atau ggn perasaan
3. Atau tipe terpisah dari psikosis yg tdk berhubungan dgn
skizofrenia atau ggn perasaan
4. Yang paling mungkin menyebabkan skizofektif adalah yang
mempunyai gabungan ketiga etiologi diatas

Pedoman diagnosa
1.

2.

Gejala-gejala definitive adanya skizofrenia &


gangguan afektif sama2 menonjol pada saat
bersamaan
Tidak bisa dipakai untuk pasien yang menunjukkan
gejala skizofrenia & afektif terapi dlm episode yg
berbeda

Terapi
1. Farmakoterapi

Antidepresan (carbamazapine, valprote)


Antimanik (Lithium & phenotiazin)
Antipsikotik (kontrol jangka pendek)
ECT (Electro Convulsive Terapy)
Jika pasien sudah tidak merespon dgn pengobatan
antidepresan
Lithium untuk skizoefektif tipe bipolar kombinasi obat jika tidak
merespon pada pengobatan tunggal

2. Perawatan di RS
karena :
Keadaan psikosis pasien
Ggn afektif
Resiko dari bunuh diri

Prognosis
< 25 % : Waham berubah mjd skizofrenia
< 10 % : Waham berubah mjd kelainan
suasana hati
50 %
: Pasien sembuh
20 %
: Gejala menurun / membaik/
berkurang
30 %
: Tidak mengalami perubahan

Epidemiologi
Prevalensi dari ggn skizoaffektif ini dlm
rentang 0,5 % sampai 0,9 %.Lebih
murah menyerang wanita terutama
yang telah meningkah daripada pria

Diagnosa Banding
Skizofrenia, ggn perasaan (mood)
Pasien dengan pengobatan steroid,
amphetamin, phencyclidine (PC)
Pasien dengan epilepsi lobus temporal

Ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai