UKM Dan UKP
UKM Dan UKP
Dr. Sukses sudah lama bertugas sebagai dokter UKM ( Upaha Keshatan Masyarakat )
di Puskesmas Makmur. Pada sore hari ia melakukan UKP ( Upaya Kesehatan Perorangan )
sebagai dokter umum yang membuka praktek dirumah dinasnya. Rumah dinas dr.Sukses
bersebelahan dengan Puskesmas tempat dia bertugas, dr. Sukses di tempat prakteknya
melakukan layanan primer.
Pasien dr.Sukses banyak, dia berpraktek sampai jauh malam, kadang-kadang pagi hari
sebelum bertugas di Puskesmas dia masih melayani pasiennya. Hal ini menyebabkan dr.
Sukses datang kesiangan, akibatnya yang melayani pasien yang berobat di Puskesmas adalah
perawat atau bidan.
Di lingkungan wilayah Puskesmas Makmu, ada juga dr.Arif yang melakukan
layanan primer sebagai dokter keluarga. Dr. Arif melaksanakan UKP seperti yang
diamanatkan di dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Pasiennya tidak sebanyak
dr.Sukses.
Dr. Arif baru mulai berpraktek sebagai dokter keluarga, sarana dan prasarana dr.Arif
belum memenuhi standar pelayanan dokter keluarga mandiri. Pelayanan kedokteran yang
diselenggarakan oleh dr.Arif adalah pelayanan kedokteran yang komprehensif dan
menyeluruh. Dr. Arif berpraktek sebagai dokter keluarga karena dia adalah lulusan Fakultas
kedokteran yang menyelenggarakan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi ), dan sudah
mengikuti pelatihan dokter keluarga yang diadakan oleh Perhimpunan Dokter Keluarga
Indonesia (PDKI) cabang setempat.
I.
Klarifikasi Istilah
1.
2.
Puskesmas
3.
4.
Layanan primer
Dokter umum
pelayanan
kesehatan
dan
asuhan
medis
yang
Perawat
profesi
perawatan
individu,
yang
difokuskan
keluarga
dan
pada
masyarakat,
Bidan
seseorang
yang
telah
mengikuti
untuk
melakukan
praktek
bidan
untuk
hamil,
persalinan
persalinan
atas
tanggung
dan
nifas,
jawab
memimpin
sendiri
dan
Dokter Keluarga
SKN
PDKI
organisasi
profesi
dokter
penyelenggara
II.
Identifikasi Masalah
1. Dr. Sukses dokter UKM berpraktek UKP sampai jauh malam, kadang-kadang
pagi hari sebelum ke Puskesmas ia masih melayani pasiennya sehingga sering
datang kesiangan, akibatnya yang melayani pasien di Puskesmas adalah
perawat atau bidan.
2. Dr. Arif seorang dokter keluarga, sarana prasarana dipraktek UKPnya belum
Analisis Masalah
1. Apa perbedaan dokter umum dan dokter keluarga ?
2. a. Apa definisi dokter keluarga dan dokter umum ?
b. Bagaimana standar kompetensi dokter keluarga ?
c. Bagaimana standar pelayanan dokter keluarga ?
3.
4.
5.
6.
7. Apa yang harus dilakukan dr.Arif dan dr.Sukses agar sesuai dengan standar
pelayanan kesehatan ?
8.
IV.
Hipotesis
dr. Sukses belum melaksanakan UKP dan UKM sesuai dengan SKN, dr. Arif
belum memenuhi standar pelayanan kesehatan dokter keluarga mandiri berupa
sarana dan prasarana.
V.
Sintesis
Dokter Umum
Dokter umum adalah setiap dokter yang melakukan pelayanan kesehatan dan asuhan
medis yang dilakukan sendiri atau bersama dalam bentuk organisasi serta
menjalankan kegiatan pelayanan tingkat primer sesuai peraturan setempat dengan
bersifat kuratif dengan sasaran perorangan dan komunitas.
Dokter Keluarga
1. Definisi
Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya
memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit
keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif tetapi bila perlu aktif mengunjungi
penderita atau keluarganya (IDI 1982).
terutama ilmu penyakit dalam, ilmu kesehatan anak, ilmu kebidanan dan
kandungan, ilmu bedah serta ilmu kedokteran jiwa, yang secara keseluruhan
membentuk kesatuan yang terpadu, diperkaya dengan ilmu perilaku, biologi dan
ilmu-ilmu klinis, dan karenanya mampu mempersiapkan dokter untuk mempunyai
peranan yang unik dalam menyelenggarakan penatalaksanaan psien, penyelesaian
masalah, pelayanan konseling, serta dapat bertindak sebagai dokter pribadi yang
mengoordinasikan seluruh pelayanan kesehatan (The American Academy of
Family Physician, 1969)
llmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mencakup seluruh spektrum ilmu
kedokteran tingkat yang orientasinya adalah untuk memberikan pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu
kesatuan individu, keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor
lingkungan, ekonomi dan sosial budaya (IDI 1983).
2. Ruang Lingkup Pelayanan Dokter Keluarga
Pelayanan Dokter Keluarga melibatkan Dokter Keluarga (DK) sebagai
penyaring di tingkat primer, dokter Spesialis (DSp) di tingkat pelayanan sekunder,
rumah sakit rujukan, dan pihak pendana yang kesemuanya bekerja sama dibawah
naungan
peraturan
dan
perundangan.
Pelayanan
diselenggarakan
secara
dirawat di RS,
Memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan,
Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya,
Mengkordinasikan pelayanan yang diperlukan untuk kepentingan pasien,
Menyelenggarakan rekam medis yang memenuhi standar,
Melakukan penelitian untuk mengembang ilmu kedokteran secara umum dan
ilmu kedokteran keluarga secara khusus.
yang
sumber
daya
kesehatan
melibatkan
berbagai
organisasi
yang
Pelayanan
dokter
keluarga
menyiapkan,
melaksanakan
dan
yang
mengutamakan
pencegahan
infeksi
pada
pelayanannya.
4) Pengelolaan limbah
Pelayanan dokter keluarga memerhatikan sistem pembuangan air kotor
dan limbah, baik limbah medis maupun limbah nonmedis agar ramah
lingkungan dan aman bagi masyarakat sekitar klinik
5) Pengelolaan air bersih
Pelayanan dokter keluarga mengonsumsi air bersih atau air yang telah
diolah sehingga aman digunakan.
6) Pengelolaan obat
Pelayanan dokter keluarga melaksanakan sistem pengelolaan obat
sesuai prosedur yang berlaku termasuk mencegah penggunaan obat
yang kadaluarsa.
12
13
14
Perbedaan pelayanan praktik dokter keluarga (PDK) dengan pelayanan praktik dokter
umum (PDU)
Prinsip dasar
PDK
PDU di
puskesmas &
PDU swasta
Ya
Ya
Ya
Episodik
Ya
Tidak
Ya,>> promotif
jangka panjang
Layanan bersifat personal
Layanan komprehensif
dan preventif
Mengutamakan pencegahan
Ya
Terbatas
Koordinasi
Ya
Tidak
Kolaborasi
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Berorientasi pada
Ya
Ya pada PDU
komunitas
puskesmas, tidak
pada PDU swasta
DokterPuskesmas DokterPraktekUmum
DokterKeluarga
(swasta)
WaktuPraktik
08.00 14.00
Sesuai Perjanjian
Tidakterikat
(minggulibur)
TempatPraktik
Puskesmas
Ruang Lingkup
Satu Atau
Terutama di sekitar
Sesuai Perjanjian,
Pelayanan
Sebagian
terutama di sekitar
Wilayah
Kecamatan
Upaya Kesehatan
Lebih tertuju
bertempat tinggal
Lebih tertuju kepada
pelayanan kesehatan
kesehatan
perorangan, keluarga
perseorangan dan
masyarakat
pribadi
Menjalankan lebih
kearah kuratif
Menjalankan
lebih kearah
preventif - kuratif
Wajib:
1. upaya
1. Upaya pengobatan
dasar
2. upaya kesehatan
lingkungan
3. upaya perbaikan gizi
kesehatan
4. upaya pencegahan
dan pemberantasan
kesehatan
penyakit menular
lingkungan
3. upaya
perbaikan gizi
berada di lingkup
lingkungan tugas
Menjalankan lebih
promosi
2. upaya
4. upaya
kearah promotif
rehabilitatif
1. penderita tidak
hanya sebagai
perorangan,
melainkan sebagai
bagian dari satu
keluarga dan
bahkan anggota
masyarakat
2. pelayanan
kesehatan secara
pencegahan
menyeluruh jauh
dan
melebihi jumlah
pemberantasa
keseluruhan
n penyakit
keluhan yang
menular
disampaikan
5. upaya
3. menyediakan
kesehatan
dirinya sebagai
tempat pelayanan
KB
kesehatan pertama
6. upaya
dan bertanggung
pengobatan
jawab pada
dasar
pelayanan
16
upaya kesehatan
kesehatan lanjut.
pengembangan
puskesamas
Masa Kerja
Sesuai kontrak
1. pemerintah; terikat
dengan Dinas
kontrak dengan
Kesehatan
pemerintah
Kota/Kabupaten
(biasanya selama 2
tahun, dan dapat
(biasanya 1
diperpanjang)
2. murni swasta
diperpanjang)
(terikat kontrak
dengan si pengguna
layanan (bersifat
dokter pribadi
Pembiayaan
1. pemerintah
keluarga)
1. Pemerintah;
Out of pocket
(anggaran
denganasuransikese
pembangunan
hatan
dan anggaran
2. murniswasta; out of
rutin)
2. Pendapatan
Puskesmas
3. sumber lain
(PT. ASKES,
JAMSOSTE
K,
JPSBK/PKPS
Pelaksanaan kerja
BBM)
Terdapat tim
Perorangan atau
kerja puskesmas
kelompok
Selama
kesalahan
kota/kabupaten
tidak
Perorangan
kelalaian,bertanggungja
/ keuangan (ASKIN),
Dinas Kesehatan
Syarat Menjadi
Dokter + PNS
Dokter
Dokter + pelatihan
dokter keluarga
Aspeksetelahrujuk
Tidakterikat
Tidakterikat follow up
Terikat follow up
follow up
Perbedaan antara Puskesmas dan Praktik Dokter Keluarga Mandiri (PDKM) sebagai
berikut:
Puskesmas
PDKM
Sifat layanan
Public good
Private good
Kategori badan
For profit
hukum
Bentuk badan
Organisasi pemerintah
hukum
Kepemilikan
PEMDA
Individu/badan hukum
Aset/liability
PEMDA
Individu/badan hukum
Praktik dokter
Bebas pajak
Kena pajak
Kapitasi/peserta/bulan
PNS/PPT
Legalitas:
Perizinan
Pajak
Finansial
Sumber pendapatan
Dokter
Status pegawai
Tanggung jawab
tingla di wilayah
kliennya
administratif puskesmas
Tugas pokok
Mencegah
terjadinya wabah
meningkatkan kesehatan
penyakit
Memberantas
kliennya
18
penyakit menular
Memelihara dan
meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat di
wilayah
Kompetensi
administratifnya
Dokter kesehatan
masyarakat (dokter+
pelatihan paket A, B, C, D)
pelatihan epidemiologi,
biostatistik, surveilans,
sanitasi & lingkungan.
Cara dan syarat-syarat seorang dokter umum bisa menjadi dokter keluarga
Dokter praktik umum (DPU) yang telah memperoleh pendidikan tambahan dan menjalankan
praktik dengan menerapkan pendekatan keluarga serta kompetensinya diakui oleh Kolegium
Dokter dan Dokter Keluarga Indonesia (KDDKI), setelah setara dengan kompetensi dokter
keluarga selanjutnya mendapat gelar profesi sebagai Dokter Keluarga (DK). Para DPU yang
ingin diakui kompetensinya atau mendapat gelar professional DK dapat mengikuti program
konversi PDKI. Para DK ini dalam sistem pelayanan kedokteran terpadu atau terstruktur
menjalankan praktiknya di strata pertama.
Program konversi adalah program sertifikasi I (awal) dokter layanan primer yang
berminat menjadi dokter keluarga. Program konversi dimaksudkan agar dokter yang
memiliki komitmen menjadi dokter layanan primer mengimplementasikan komitmen
tersebut dengan meningkatkan dan menjaga kompetensi dan kinerja profesionalnya
sehingga benar-benar mampu dan mau menjadi dokter layanan primer yang mumpuni
dan berkedudukan di lini terdepan pelayanan kesehatan di Indonesia.
Program konversi adalah salah satu bentuk uji kompetensi melalui alat tilik diri (self
assesment) yang berisi kuesioner tentang rekam jejak praktik dan kegiatan profesional
dokter tersebut. Jadi, program konversi tidak dapat diikuti oleh dokter yang tidak
praktik atau praktik kurang dari 5 tahun.
Pelatihan untuk menjadi dokter keluarga
19
dr. Arif :
a. Peralatan medis
b. Peralatan penunjang medis
c. Peralatan penunjang non medis
3. Standar proses-proses penunjang medik
a. Pengelolaan rekam medik
b. Pengelolaan rantai dingin
c. Pengelolaan pencegahan infeksi
d. Pengelolaan limbah
e. Pengelolaan air bersih
f. Pengelolaan obat
21