LTM 2 Pemicu 1
LTM 2 Pemicu 1
NPM
: 1406531694
Pembahasan
Perpindahan Kalor Konduksi dalam Keadaan Tak Tunak dengan Transient Numerical
Method
Salah satu pendekatan dalam penyelesaian masalah yang terjadi pada perpindahan kalor
adalah melalui metode analisis numerik. Pendekatan ini disebut sebagai teknik finitedifference technique. Metode analisis numerik ini dapat digunakan untuk menghitung laju
perpindahan panas untuk benda-benda yang memiliki bentuk yang tidak teratur. Perhatikanlah
sebuah benda dua dimensi yang dibagi atas sejumlah jenjang tambahan kecil yang sama
(equal increments) pada arah x dan arah y, sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1 Nomenklatur yang digunakan dalam analisis numerik konduksi kalor dua dimensi
(Sumber : Holman, J.P.2010.Heat Transfer Tenth Edition. UK : McGraw-Hill)
Pada gambar diatas, dalam benda padat persamaan diferensial yang mengatur aliran kalor
adalah :
k
2 T 2 T
T
+ 2 = c
(1)
2
x y
Titik-titik node diberi tanda seperti pada gambar itu, lokasi m menunjukkan tambahan pada
arah x, dan lokasi n tambahan pada arah y. Kita ingin menentukan suhu pada setiap titik node
di dalam benda itu dengan menggunakan persamaan sebagai kondisi yang menentukan. Kita
gunakan beda-beda berhingga untuk mendekati tambahan diferensial pada koordinat ruang
dan suhu. Makin kecil tambahan berhingga yang kita gunakan, makin baik pula pendekatan
kita terhadap distribusi suhu sebenarnya. Derivatif waktu untuk persamaan di atas didekati
dengan:
p +1
p
T T m , n T m ,n
(2)
( x )2
p
p
p
(T m+1,
nT m1,n2 T m ,n )
( y )2
1 T m +1,nT m1,n
(5)
Dengan demikian jika suhu pada setiap waktu di berbagai node diketahui, suhu sesudah
tambahan waktu
p +1
distribusi suhu sesudah sejumlah tambahan waktu yang diinginkan, jika tambahan koordinat
p +1
ruang dibuat sedemikian rupa sehingga x= y , persamaan untuk T m ,n menjadi :
T pm+1
,n =
p
4 p
p
T
+T m1,n
+T mp , n+1 +T mp ,n1 ) + 1
T m , n (6)
2 ( m+1, n
( x )
( x )2
Parameter M memberikan kemudahan dimana kita dapat melakukan perhitungan lebih lanjut
dengan metode numerik ini. Nilai M dari nilai 4 untuk dimensi rangkap dan dari nilai 2 untuk
dimensi tunggal.
( x )2
Contoh Soal
A steel rod [k = 50 W/moC] 3 mm in diameter and 10 cm long is initially at a uniform
temperatur of 200oC. At time zero it is suddenly immersed in a fluid having h = 50 W/m2 oC
and T = 40oC while one end is maintained at 200 oC. Determine the temperature distribution
in the rod after 100 s. The properties of steel are = 7800 kg/m3 and c = 0.47 kJ/kg oC.
The selection of increments on the rod is as shown in the Figure Example 4-11. The crosssectional area of the rod is
and 3 is
V = A x=( 7.069 ) ( 25 )=176.725 mm3
Node 4 has a
of half this value, or 88.36 mm3. We can now tabulate the various
resistances and capacities for use in an explicit formulation. For nodes 1, 2, and 3 we have
x
0.025
m=
=
=70.731o C/W
6
kA (50)(7.069 10 )
m+ =R
R
and
R =
1
1
o
=
=88.883 C/ W
3
h (d x ) (50) (3 10 )(0.025)
x
o
=70.731 C / W
kA
1
m+ = =2829o C/W R
hA
R
m=
C=
c V
2
o
o
=0.3240 J C R=
=169.77 C /W
2
h(d x)
=10 s
T ip +1=
q i+ j
+T ip (11)
Ci
Rij
j
qi =0
We can calculate the heat transfer rate at the end of 100 s by summing the convection heat
losses on the surface of the rod. Thus
q=
i
T iT
Ri
And
q=
q=2.704 W
Daftar Pustaka
Holman, J., 2010. Numerical Method of Analysis. In: Heat Transfer Tenth Edition. New York:
McGraw Hill, pp. 168-175.
Sudarmawan, R. P., n.d. Makalah Kelompok : Pemicu 1 Perpindahan Kalor 2012. [Online]
Available at: http://id.scribd.com/doc/203830357/Makalah-Kelompok-Pemicu-1Perpindahan-Kalor-2012
[Accessed 15 Maret 2016].
Sudarmawan, R. P., n.d. Makalah Kelompok: Pemicu 2 Perpindahan Kalor 2012. [Online]
Available at: http://id.scribd.com/doc/203830525/Makalah-Kelompok-Pemicu-2Perpindahan-Kalor-2012
[Accessed 15 Maret 2016].