HARDNESS TEST

Uji Kekerasan

Kekerasan/Hardness
Kemampuan bahan untuk menahan deformasi
plastis setempat (localized plastics deformation)
seperti abrasi, goresan, pemotongan
Metallurgy ketahanan terhadap deformasi
Lubrication ketahanan terhadap keausan
Mineral ketahanan terhadap gores
Machine ketahanan untuk dipotong
Kelebihan secara umum :
Relatif tidak mahal, menyebabkan kerusakan yang
kecil
Besaran angka kekerasan adalah relatif (misalnya
dalam pengujian digoreskan intan terhadap baja)
sehingga kekerasan perlu memperhatikan skala

Prinsip Dasar Pengujian

Memberikan beban dengan menggunakan perantara misalnya intan, bola
baja kemudian disebut sebagai indentor dengan besar dan laju
pembebanan tertentu
Pengukuran kekerasan :
Kedalaman penetrasi, indentasi
Luasan permukaan bekas indentasi (tapak tekan)
Teknik pengujian kekerasan :
Static hardness test

Dynamic hardness test

Rockwell ( Kedalaman indentasi)

Shore Scleroscope

Rockwell superficial test

Brinell

Scratch test

Vickers

Mohs

Knoop

File hardness test

Meyer
Microhardness

Bagaimana memilih metode /teknik pengujian yang tepat

Perkirakan jenis material
Dimensi specimen , ketebalan
Lokasi pengujian
Skala kekerasan metode uji yang digunakan
Yang membedakan satu pengujian dengan pegujian yang lainnya
Type indentor
Beban yang digunakan
Skala, Kemampuan
Formula untuk menghasilkan nilai kekerasan
Relevant Specifications.
ASTM E 10 Brinell Hardness of Metallic Materials
ASTM E 140 Hardness Conversion Tables for Metals.
ASTM E 110 Portable Hardness Testing.
ASTM E 384 Microhardness Testing of Metallic Materials.
ASTM E 103 Rapid Indentation Hardness Testing.
ASTM E 18 Rockwell Hardness Testing.
ASTM E 92 Vickers Hardness of Metallic Materials.

JIS Standard :
JIS Z 2243
JIS Z 2244
JIS Z 2445
JIS Z 2246
JIS Z 2251

Brinnel Hardness Test

Indentor : Bola baja yang dikeraskan (standart : 10 mm)
Hardened steel ball (sampai 444HB)
Tungsten ( 444-627 HB)
Beban yang digunakan : 500,1000,1500,2000,2000, 2500,3000 Kgf
Beban yang kecil untuk material yang relative lunak seperti aluminum,
tembaga, 3000 kgf untuk baja yang keras atau yang lebih keras
Waktu indentasi : 10-30 detik sampai indentasinya kira-kira 25 % -60 %
Perhitungan nilai kekerasan Brinell
BHN

P
D

D D d
2
2

Dimana :
P = beban yang digunakan
D= diameter indentor yang digunakan
d = Diameter bekas indentasi

Cara mengukur diameter indentasi

Angka kekerasan yang digunakan misalnya 60 HB berarti

angka kekerasan 60 dalam skala Brinell
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Thickness (ketebalan)
2. Jarak antar pengambilan titik
3. Permukaan specimen

Ridging

Kesalahan pengujian
dalam Brinell test

Sinking

Flat type

Pemilihan Beban dan ketebalan specimen

Pemilihan beban sebisa mungkin berdasarkan
persamaan
Ketebalan
P
Depth

Parameter ketebalan indentasi

D.HB

Pi
Konstan
Di

Vickers Hardness Test

Bisa digunakan sebagai microhardness( kekerasan struktur
mikro)
Indentor : diamond dengan sudut puncak 136
Load : 1-100 kg
Lama indentasi 15-30 detik
Permukaan spesimen harus halus
Range kekerasan luas, dapat menguji benda lunak s/d keras
Ukuran kekerasan adalah beban dibandingkan dengan luas
tapak tekan :
HV = {2P sin (/2)}/d2 = 1,854 P/d2
dimana : P = gaya tekan/beban
d = diagonal tapak tekan rata2
= sudut puncak indentor
Nilai kekerasan dinyatakan dalam HVN misal = 30 HVN

Pengukuran hasil indentasi

Hasil Indentasi & Error

Vickers Microhardness Test

Rockwell Hardness Test

Indentor : kerucut intan 120 atau bola baja dengan diameter
1/16, 1/8, , (hardened steel)
Rockwell superficial menggunakan beban awal 3 kg, indentor
kerucut intan, beban utama 15, 30 & 45 kg. Cocok untuk
spesimen yang tipis
Keuntungan :Lebih teliti, angka kekerasan bisa langsung
dibaca pada mesin uji.
Prinsipnya:
Diberikan minor load 10 kg (cegah backlash, semacam
kemampuan mencegah slip)
Mayor load (Tergantung metode rockwell yang digunakan)
Angka kekerasan dibaca langsung pada mesin uji sesuai
dengan skala yang digunakan

Contoh nilai kekerasan Rockwell :

64 HRC artinya kekerasan logam tersebut 64 pada skala
kekerasan Rockwell C
50 HR30N, artinya kekerasan logam tersebut 50 pada skala
Rockwell superficial dengan mayor load 30 kg
Pemilihan skala Rockwell hardness test berdasarkan pada :
Jenis material
Ketebalan spesimen
Lokasi pengujian
Keterbatasan skala

Knoop Microhardness Test

Untuk pegukuran kekerasan mikro

Indentor : piramid intan, sudut puncak 130
Beban tidak melebihi 1 kg
Hasil indentasi lebih dangkal dibandingkan dengan
microhardness vickers
Sangat cocok untuk lapisan yang sangat tipis dan
getas

Perhitungan nilai kekerasan :

KHN = 14, 99 P/d2
Dimana :
P = Beban yang digunakan
d = diagonal rata-rata
Contoh :

Comparing the indentations made with Knoop and Vickers

Diamond Pyramid indenters for a given load and test
material:
Vickers indenter penetrates about twice as deep as Knoop
indenter
Vickers indentation diagonal about 1/3 of the length of Knoop
major diagonal
Vickers test is less sensitive to surface conditions than Knoop
test
Vickers test is more sensitive to measurement errors than
knoop test
Vickers test best for small rounded areas
Knoop test best for small elongated areas
Knoop test good for very hard brittle materials and very thin
sections

Scleroscope Hardness Test

Dynamic indentation
Two types : model C & model D
Hardness is related to the height of rebound of the indenter
The higher the bound, the harder the material
Often used for plated surfaces as rolls for metal rolling &
hydraulic rams
Portable, useful for measuring large object hardness

Durometer Hardness Test

Measure soft & elastic non-metallic
materials (eg rubbers, plastic)
Depth of penetration is measured after
1sec
Hardness inversely related to the
penetration
2 different test type :A & D
A blunt indenter,1kg of load(for softer
material)
D Sharper indenter,5kg of load(for harder
material)
Scale range form 0 to 100
Min specimen thickness = 6 mm
Hardness number obtained from reading
in the machine

Durometer Conversion

Scratch Hardness Test

The oldest type of hardness evaluation procedure
Two common types of testing :
Mohs to test minerals
File hardness test to test steel
Indentor (scratcher) : diamond
The test measures the width of a scratch made by drawing a diamond
indenter across the surface under definite load
Loads : 1 g, 2 g, 5 g, 10 g, 25 g
Mohs Scale
Based on the capability of 1 material to scratch another
Scale from 1 (softest) to 10 (hardest)
1 for talc, 10 for diamond
Soft metal=2 to 3,hardened steels ~=6
Aluminum Oxide=9

Mohs scale :

File Hardness Test

To evaluate metallic material
High hardness range
Suitable for evaluate soft
spots & decarburization
The test inflenced by
pressure, speed, angle of
contact & surface roughness
Limitation :
Limited reproducible hardness
value
Less accuracy

How to Perform the Mohs Test

Select a fresh, clean surface on the specimen to be tested.
Hold the specimen firmly and attempt to scratch it with the point of an
object of known hardness. In this example, we use a sharp quartz
(H=7) crystal .
Press the point of the crystal firmly against the surface of the
unidentified specimen.
If the "tool" (in this case the quartz crystal) is harder, you should feel
a definite "bite" into the surface of the specimen.
Look for an etched line. It is a good idea to rub the observed line with
your finger to ensure that it is actually etched into the surface of the
specimen. In this case, the crystal left a deep, definite scratch in the
surface. Because the specimen was scratched by the quartz crystal,
we know its hardness is less than that of the quartz - less than H=7.
If there is any question about the result of the test, repeat it being
sure to use a sharp point and a fresh surface.

Conversion

Hubungan Kekerasan dan Kekuatan

Specific
Hardness of cold worked
metal is about 3 times its
yield stress; Annealed
metal is about its yield
strength.
Ultimate tensile strength
(Depends on Strain
Hardening
Characteristics):
UTS=3.45 x (HB),for SI,
UTS is in MPa.
UTS=500 x (HB),for
Traditional units, psi
HB=kg/mm2,load=3000kg

Hubungan Kekerasan dan Kekuatan

Typical for steel, cast iron, brass

Hardness Machine Test

Prosedur pengujian secara umum

1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.
8.
9.
10.

Spesimen dibersihkan permukaannya.

Indentor diukur dengan micrometer, dalam hal ini untuk
indentor diamond, cukup diamati.
Memasang indentor pada pemegang indentor.
Menempatkan pemegang indentor pada mesin.
Menempatkan beban yang sesuai pada mesin.
Menaikkan tabel mesin dengan memutar hand whell
sehingga indentor mengadakan penetrasi pada
spesimen, jarum penunjuk kecil (pada skala kecil)
menunjukkan angka 3. Pada saat ini beban mula mula
adalah 10 kgf kemudian skala besar dibaca (pembacaan
pada beban awal).
Memutar handle untuk proses indentasi, berarti
pembebanan penuh.
Setelah handle tidak bergerak lagi, skala dibaca
(pembacaan pada beban penuh).
Handle dikembalikan keposisi semula kemudian skala
dibaca (pembacaan pada relieving).
Untuk pengujian kekerasan Vickers dan brinell, diagonal
indentasi dan diameter indentasi diukur dengan lup
pengukur.

Peralatan untuk praktikum

Video 1

Video 2

Video 3

Tips
Generally location of the indenter should be at
least 2 diameter of the indenter from the edge of
the specimen
Thickness of the specimen should be at least 10
times the depth of penetration of the indenter
Successive indentations should be far enough,
so as not to interfere with each other
Surface preparation is not critical for Brinell test,
but important for Rockwell & other hardness test
~Important, because of small size of indentation