Sejarah Intelegensi
Sejarah Intelegensi
INTELEGENSI
SEJARAH INTELEGENSI
Abad ke 19
Ketertarikan
dalam
tes
intelegensi
dikembangkan diakhir abad ke 19.
Metode Psikofisikal dikembangkan oleh E.H.
Webber (1795-1878) & G.T Fechner (18011887) dan Sir Francis Galton (1822-1911) =>
yang
memasukan unsur statistik dalam
pengukurannya.
Footer Text
5/8/16
Abad Ke 19 : Perkembangan di
Inggris
Sir Francis Galton (1822-1911) : The Father of the
testing movement => Mencetuskan
2 Gagasan
Penting : Statistik regresi dan Korelasi : Psikometri
(melihat hubungan antara intelegensi skor tes orang
tua dan anak).
Karl Person (1857 1986) : Ia aktif dalam melakukan
penelitian
bidang
antropologi
dan
psikologi
mengembangkan mengenai formula product moment
corelation, untuk korelasi linier, multiple corelation
coefficient, the partial correlation coefficient, the phi
coefficient, dan the chi square test for determining.
Footer Text
5/8/16
Abad 19 : Perkembangan di
Amerika
James McKeen Cattel (1860-1944) : menggunakan
istilah tes mental => digunakan pertama kali
dalam artikel psikologi mind. Ia mendeskripsikan
50 pengukuran yang berbeda-beda, paling banyak
terkait penilaian sensory dan kemampuan motorik
Memiliki kontribusi untuk psikologi dengan
melakukan
asesmen
mental
ability
dan
menunjukan bahwa mental ability dapat dipelajari
secara eksperimen dan praktis
Footer Text
5/8/16
Abad 19 : Perkembangan di
Amerika
1839 : Tes Psikologi dipublikasikan dalam Chicago world
Fair => Hugo Mnsterberg & Joseph Jastrow
1890 : Franz Boas dari Clark University & J. Gilbert dari
Yale University => Mempelajari respon anak dalam
berbagai tipe pengetesan.
1898 : Stella Sharp => Melaporkan tes yang serupa
dengan Binet dan Henry, mengukur beragam fungsi dan
memberikan hasil yang unreliabel
1901 : Clark Wissler => Menghubungkan tes dengan
fungsi kognisi.(beberapa tes terkait proses kognitif,
beberapa tesnya juga mengukur fungsi sensori.
Menggunakan tes galton dan pearson untuk meneliti
subjek usia sekolah hasilnya ada hubungan yang rendah
antar skor tes dan juga antara skor tes dan tingkat
sekolah.
Footer Text
5/8/16
Abad 19 :
Perkembangan di Jerman
Emil Kraeplin (1855-1926) : Psikiatris yang
memperkenalkan tes yang lebih kompleks meliputi
pengukuran fungsi mental, tes persepsi, memori,
fungsi motorik, dan atensi.
Kraepelin mengembangkan tes intelegensi yang
berkaitan dengan tes penalaran aritmatik dan
kalkulasi sederhana.
H. Munsterberg (1863-1916) : mengembangkan
berbagai tipe dari perseptual, memori, membaca,
dan tes informasi untuk anak-anak.
Footer Text
5/8/16
Abad 19 :
Perkembangan di Jerman
H. Ebbinghaus (1850-1909) => Tes-tes memori, komputasi,
dan melengkapi kalimat. Ia mengembangkan prosedur
mengenai administrasi pengetesan klasikal dalam tes
intelegensi, yang dalam penyelesaian pengerjaan tes,
administrasi menggunakan prosedur waktu.
Carl Wernicke (1848-1905) => penelitiannya mengenai
Brain Localization, didapatkan rancangan set pertanyaan
untuk mendeteksi retardasi mental. (what is the difference
between a ladder and a staircase?terkait konsepual
thinking)
T. Ziehen (1908) => mempublikasikan tes baterai meliputi
pernyataan mengenai generalisasi. (what have an eagle, a
duck, a goose and a stork in common?)
Footer Text
5/8/16
Abad 19 :
Perkembangan di Prancis
Akhir perkembangan Intelegensi di Abad 19.
Tokoh : Alfred Binet (1857-1911), Victor Henri (1872-1940),
dan Theodore Simon ( 1873-1961).
Mengembakangkan metode yang bervariasi mengenai
fungsi mental.
Meyakini kunci utama dalam pengukuran intelegensi lebih
difokuskan pada proses mental yang tinggi terhadap fungsi
sensori.
Munculnya skala Binet Simon (1905).
Aitem diurutkan dari berdasarkan tingkat kesulitan
dilengkapi dengan instruksi pada administrasi tes
Skala merefleksikan berdasarkan usia perkembangan
kognitif
Dapat mendiagnosa tingkatan reterdasi mental
Footer Text
5/8/16
Perkembangan Pada
Abad ke 20
Pengenalan Skala Binet Simon di Amerika.
1916 : Skala Standford Binet
Kontribusi Yerkes : Format skala usia dirasa memiliki
perbedaan yang radikal dengan skala poin.
Dalam skala usia, item tes telah terstandarisasi pada
kelompok anak dari beragam tingkat usia. aitem-aitem
yang terpenuhi oleh anak di usia tertentu akan masuk ke
level tersebut
Dalam format skala poin. Poin ditentukan berdasarkan
ketepatan dan kualitas respon anak, ex, kecepatan. Skor
mentah disetiap subtes akan dikonversikan ke skor standar
Pada Tes skala usia asusmsi bahwa bentuk penting dari
perilaku muncul di beberapa poin perkembangan, tes skala
poin digunakan unuk mengukur fungsi-fungsi spesifik
Footer Text
11
5/8/16
Perkembangan Pada
Abad ke 20
1986 : Format poin skala S-B skala intelegensi edisi ke 4
diperkenalkan oleh Robert Thorndike, Elizhabetg Hagen dan
Jorome M Sattler.
Munculnya Skala Wechler => David Wechsler (1896-1981)
tertarik dengan poin skala
Memperlajari tes yang tersandarisasi, ia memilih 11 subtes
yang berbeda.
Skala ini, kemudian di adaptasikan ke dalam beberapa
pengukuran tes Wechler :, WISC (Wechler Intellegence scale
for Children), WISC-R, WPPSI (Wechler Preschool and
Primary Scale of Intellegence), WAIS-R (Wechler Adult
Intellegence Scale-Revised)
Footer Text
13
5/8/16
TERIMA KASIH