Anda di halaman 1dari 2

Penjelasan Ilmiah Mengapa Perempuan

Dilarang Shalat dan Puasa Saat Haid


Rabu, 24 Juni 2015 11:51 WIB
http://www.tribunnews.com/ramadan/2015/06/24/penjelasan-ilmiah-mengapa-perempuandilarang-shalat-dan-puasa-saat-haid
TRIBUNNEWS.COM - Haid atau menstruasi merupakan rutinitas yang dialami wanita
dewasa setiap bulan. Ini terjadi karena aktivitas perubahan fisiologis dalam tubuh wanita,
yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi.
Dalam Islam, wanita yang sedang mengalami haid dilarang untuk melaksanakan salat.
Beberapa pihak menganggap larangan tersebut merupakan bukti bahwa wanita yang sedang
haid dalam keadaan kotor dan najis. Anggapan ini merupakan pemikiran feminis dan
tidak berdasar. Hal ini membuat wanita seperti dosa saat mereka mengalami siklus alami
tubuh.
Padahal larangan melaksanakan salat ketika haid bertujuan untuk kesehatan wanita itu
sendiri. Islam berpandangan bahwa wanita yang sedang haid tetap suci dan bersih layaknya
wanita umum lainnya, yang kotor dan najis adalah darah yang keluar saat haid, sehingga
orang yang sedang haid tidak perlu dijauhi.
Rasulullah bersabda, sesungguhnya mukmin itu tidak najis. (HR. Al-Bukhari)
Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: Haidh itu adalah suatu kotoran.
(Al-Baqarah: 222) Larangan Islam terhadap wanita haid untuk melaksanakan shalat inipun
mendapat tanggapan miring.
Ada yang mengatakan bahwa haid diciptakan baik adanya :
1. agar dapat mengetahui tingkat kesuburan dan berguna untuk membersihkan darah dan
tubuh.
2. Selain itu juga bisa membersihkan area reproduksi dari berbagai bakteri,
3. Serta mengeluarkan kelebihan zat besi dari dalam tubuh.
Jelas sekali tidak ada hubungannya dengan salat dan puasa. Namun ilmu pengetahuan dan
teknologi menjawab hal itu. Haid sangat ada hubungannya dengan kegiatan salat yang
diwajibkan dalam Islam. Allah SWT tidak mungkin melarang wanita untuk salat dan tidak
boleh puasa tanpa alasan.

Studi modern membuktikan bahwa :


1. Gerakan salat sama seperti olahraga sehingga dapat membahayakan wanita yang
sedang haid.

2. Kegiatan ruku dan sujud dalam salat berbahaya karena akan meningkatkan peredaran
darah ke rahim yang akan dikeluarkan dalam bentuk darah menstruasi. Semakin
banyak melakukan ruku dan sujud tentu saja sel rahim dan indung telur ini akan
semakin banyak menyedot banyak darah dari sistem peredaran darah. Hasilnya
banyak darah mengalir ke rahimnya dan kehilangan darah yang terus menerus juga
mengakibatkan perempuan lebih gampang lelah, memiliki kadar emosi yang naik
turun.
3. Selain itu, wanita menjadi rentan terkena anemia dan kehilangan zat besi ketika
sistem peredaran darah banyak mengalirkan darah ke rahim yang dikeluarkan menjadi
darah menstruasi.
4. Semakin banyak darah yang dikeluarkan, maka zat imunitasnya di tubuhnya akan
hancur. Sebab sel darah putih berperan sebagai imun akan hilang melalui darah haid.
Jika seorang wanita salat saat haid, maka ia akan kehilangan darah dalam jumlah
banyak. Ini berarti akan kehilangan sel darah putih. Jika ini terjadi maka seluruh organ
tubuhnya seperti limpa dan otak akan terserang penyakit.
5. Selain itu, wanita tidak dianjurkan untuk berpuasa demi menjaga asupan gizi makanan
yang ada di dalam tubuhnya dan kesehatan fisiknya. Hal ini disebabkan karena
kehilangan banyak darah yang keluar membuatnya gampang lelah, memiliki kadar
emosi yang naik turun, serta rentan terkena anemia. Para medis menganjurkan agar
ketika dalam keadaan haid, wanita banyak beristirahat dan mengonsumsi makanan
yang bergizi. Agar darah dan logam (magnesium, zat besi) dalam tubuh yang berharga
tidak terbuang percuma. Selama masa haid ini, seorang wanita seharusnya lebih
memperhatikan asupan gizi dan kondisi kesehatan fisiknya. Seperti makan makanan
kaya zat besi (contohnya bayam, daging-dagingan, dan ati ampela), makanan tinggi
protein (contohnya telur dan ikan), makanan tinggi serat (sayur berdaun dan buahbuahan), dan sumber vitamin C yang membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.

Inilah hikmah besar di balik larangan syariat agar wanita haid untuk salat hingga ia suci. AlQuran dengan sangat cermat menyebutkannya. Dalam kondisi tertentu, dilansir
renungkanlah.com, wanita juga dianjurkan mengonsumsi tablet tambah darah yang kaya akan
zat besi untuk membantu proses pembentukan darah dan mencegah anemia.
Nah, bisa dibayangkan kalau saja perempuan yang sedang Haid masih diwajibkan berpuasa,
bakal banyak wanita yang mengalami anemia kronis. (*)

Anda mungkin juga menyukai