Anda di halaman 1dari 42

Oleh:

dr. Chaliza Adnan


Pembimbing:
dr Ketut Ariawati, Sp.A (K)

KOMPONEN DARAH
Volume darah : 7 - 8% BB
Komposisi darah :

Plasma

55%

45% sel darah


Eritrosit
Leukosit

Sel-sel
darah

Trombosit

45%

55% plasma darah :


90%

air
10% protein, karbohidrat, lipid,
enzim, hormon, vitamin

PARAMETER DARAH LENGKAP


1. Eritrosit (RBC)
2. Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC)
3. Hemoglobin (Hb)
4. Hematokrit (HCT)
5. Trombosit (PLT)
6. Platelet Distribution Width (PDW)
7. Mean Platelet Volume (MPV)
8. Red Cell Distribution Width (RDW)
9. Leukosit (WBC)
10. Hitung Jenis Leukosit (Diff Count)
11. Laju Endap Darah (LED / Erithrocyte Sedimentation Rate)

I. ERITROSIT
Karakteristik Erythrocyte
Terdapat

Di pembuluh darah

Komponen dasar

Haemoglobin yang mengandung


unsur besi (Fe)

Dihasilkan

Bayi : hati
Orang dewasa: sumsum tulang
belakang

bentuk

bikonkaf

umur

120 hari

inti

Tidak ada

Eritrosit
Fungsi :
Mengangkut dan mengedarkan

oksigen ke seluruh tubuh


Bersama-sama dengan Hb, Ht
digunakan utk menilai proses
eritropoiesis
Nilai normal : 4.1 juta 5,3 juta /
ul

Penurunan jumlah eritrosit :


Anemia
Keganasan

: penurunan Hb, Ht dan jumlah eritrosit


: limfoma, multipel mieloma, leukemia

Peningkatan jumlah eritrosit (eritrositosis) :


Primer
Sekunder
Relatif

: polisitemia vera
: penyakit paru
: dehidrasi

, penyakit ginjal

II. INDEKS ERITROSIT


Terdiri dari:
Mean Corpuscular Volume (MCV)
Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH)
Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC)

Memperkirakan ukuran eritrosit, isi eritrosit dan kandungan

Hb eritrosit klasifikasi anemia secara morfologis


Dihitung dari jumlah eritrosit, kadar Hb dan Hematokrit

Mean Corpuscular Volume (MCV)


Merupakan volume rata-rata eritrosit yang dihitung dari

hematokrit dan jumlah eritrosit


MCV menunjukkan ukuran rata-rata eritrosit : normositik,
makrositik, mikrositik klasifikasi morfologi anemia
Ht (%) X 10
MCV =

fl (mikrometer kubik/ um3)

Jumlah eritrosit (106/l)


1 fl = 10-15L = 1 mikrometer kubik (um3)
Nilai normal : 78-102 fL (nilai lebih tinggi pada neonatus, bayi

dan orang tua)

MCV diatas normal :


Anemia Makrositik
Anemia

Pernisiosa
Anemia Defisiensi asam folat / B12
HIV
MCV dibawah normal :
Anemia Mikrositik
Anemia

Defisiensi Besi
Anemia Pernisiosa
Thalasemia

Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH)


Merupakan jumlah rata-rata Hemoglobin yang terdapat di

dalam eritrosit.
Terutama digunakan untuk menilai derajat beratnya anemia
Hb (g/dl) X 10 fl (mikrometer kubik/ um3)
MCH (pg/) =
Eritrosit (106/ul)
Menentukan kuantitas warna : normokromik, hipokromik,

hiperkromik
Nilai normal : 31-37 g/dL

Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration


(MCHC)
Merupakan konsentrasi rata-rata hemoglobin di dalam eritrosit
Digunakan untuk memantau terapi anemia
Nilai normal 31-36 g/dL

MCHC =

Hb (g/dl) X 100
Ht (%)

g/dl

Penurunan MCHC :
Menentukan kuantitas warna normokromik, hipokromik, hiperkromik

Peningkatan MCHC :
Sferositosis

III. HEMOGLOBIN (Hb)


Merupakan protein di dalam sel darah merah yang berfungsi

sebagai alat transport O2 dan CO2 di dalam tubuh.

Nilai normal :
Bayi baru lahir
Usia 3 tahun
Pubertas

: 13,6 - 19, 6 g/dL

: 9,5 - 12,5 g/dL


: 11,5 - 14,8 g/dL

Penurunan kadar Hb :
Anemia

Menilai tingkat keparahan anemia


Respopn terhadap terapi anemia
Perkembangan penyakit

Keadaan hemoglobin meningkat


Polisitemia ada 3 macam yaitu :
Polisitemia vera keganasan hematologi
Polisitemia sekunder berkurangnya saturasi oksigen

(kelainan jantung bawaan, peningkatan kadar eritropoietin


misal pada tumor hati dan ginjal yang menghasilkan
eritropoietin berlebihan)
Polisitemia relatif kehilangan plasma (luka bakar)

IV. HEMATOKRIT (Hct)


Merupakan persentase sel darah merah terhadap volume darah

total.
Nilai normal : 45-67%
Penurunan Hct :
Indikator anemia
Reaksi hemolitik
Leukemia

Peningkatan Hct
Polisitemia
Dehidrasi

Ht < 20 % gagal jantung dan kematian


Ht > 60%pembekuan darah spontan

V. TROMBOSIT (PLT)
Karakteristik Trombosit
Terdapat

Dalam pembuluh darah

Dihasilkan

Sumsum tulang

bentuk
umur
inti

Berbentuk bulat, bulat lonjong


atau spindle, cakram
5-9 hari
Tidak memiliki inti

trombosit

Merupakan sel darah yang

berperan dalam proses pembekuan


darah.
Merupakan salah satu pemeriksaan
penyaring hemostasis
Digunakan untuk menilai kelainan
perdarahan yang terjadi pada
keadaan trombositopenia, uremia,
penyakit hati atau keganasan
Nilai normal 150.000-440.000 /ul

Trombositosis dapat ditemukan pada kondisi infeksi


Primer

: trombositosis esensial keganasan hematologi


Reaktif : jumlah trombosit < 1.000.000/ul
Anemia defisiensi besi
Anemia hemolitik
Acute blood loss
Trombositopenia terjadi akibat :
Gangguan produksi
Peningkatan pemecahan (DHF, ITP)
Peningkatan pemakaian
Sekuestrasi di limpa

VI. PLATELET DISTRIBUTION WIDTH


(PDW)
Merupakan koefisien variasi ukuran trombosit.
PDW yang tinggi :
Trombositosis
Sickle cell disease

PDW yang rendah --- trombosit yang ukurannya

kecil.

VII. MEAN PLATELET VOLUME (MPV)


Merupakan volume rata-rata trombosit
Menunjukkan keanekaragaman ukuran platelet
Indeks produksi tombosit
Nilai normal : 6,80- 10.0 fL
MPV meningkat pada hipertiroid dan penyakit

mieloproliferatif

VIII. RED CELL DISTRIBUTION WIDTH


(RDW)
Merupakan koefisien variasi dari volume eritrosit.
Carahitung :

RDW =

SD ukuran eritrosit
MCV

X 100

Menunjukan variabilitas ukuran eritrosit abnormal

konfirmasi morfologi pada sediaan hapus darah tepi

Nilai normal 11.6-18.7 %

RDW digunakan terutama untuk membedakan talasemia

heterozigot tanpa komplikasi (MCV rendah, RDW normal)


dengan anemia defisiensi besi (MCV rendah, RDW meningkat)
RDW meningkat pada
Anemia defisiensi besi
Anemia pernisiosa/def. folat
Anemia hemolitik
RDW normal
Anemia of Chronic Disease
Blood loss
Anemia aplastik
Hemoglobinopati

IX. LEUKOSIT
Karakteristik leukosit
Terdapat

Dalam pembuluh darah dan diluar


pembuluh darah

Dihasilkan

Sumsum merah, limpa dan kelajarkelenjar getah bening

bentuk

Tidak tetap (amoeboid) dan tidak


berpigmen

umur

12 hari

inti

Berinti satu

LEUKOSIT
Fungsi melawan infeksi, melindungi
tubuh dengan memfagosit
organisme asing serta memproduksi
atau mengangkut antibody.

leuko
sit
Berinti besar

Berinti kecil

AGRANULOSIT

GRANULOSIT

Bergerak
cepat

Bergerak
lambat

netral

asam

basa

limfosit

monosit

neutrofil

eosinofil

basofil

Agranulosit
Limfosit

Berbentuk seperti bola dengan ukuran diameter 6-14

mikron
Dibentuk di sumsum tulang (janin di hati)
Limfosit, tidak dapat bergerak
berinti satu
berfungsi untuk membentuk antibodi
Monosit

Berinti satu
Berbentuk kepal kuda atau ginjal dengan ukuran

diameter 12-20 mikron


Bersifat fagosit

Granulosit
Neutrofil
Memiliki inti
Berukuran sekitar 8 mikron
Bersifat fagosit dengan cara masuk ke jaringan

yang terinfeksi
Aktif selama 6-20 jam

Eusinofil
memiliki inti
Bersifat fagosit lemah
Berbentuk hampir seperti bola
Berukuran sekitar 9 mikron

Basofil
Bentuknya bulat atau oval
Meninggalkan sistem sirkulasi dan
terakumulasi dalam cairan
interstitial pada tempat infeksi
atau peradangan, melepas toksin
yang membunuh mikroorganisme
penyusup dan parasit.

LEUKOSIT
Jumlah leukosit normal :
Pada bayi baru lahir jumlah leukosit tinggi, sekitar 10.000 - 30.000/l.
Jumlah leukosit tertinggi pada bayi umur 12 jam yaitu antara 13.000 -

38.000 /l.
Setelah itu jumlah leukosit turun secara bertahap dan
Pada umur 21 tahun jumlah leukosit berkisar antara 4500
11.000/l.

Leukositosis dapat terjadi secara fisiologik maupun patologik

Leukositosis :
Keganasan / Leukemia
Trauma
Penggunaan obat (epinephrine, kortikosteroid)
Leukopenia :
Anemia aplastic / pernisiosa
Leukimia
Multiple myeloma
Penggunaan obat ( kemoterapi, anti konvulsan)

Leukopenia
Dapat ditemukan pada
Produksi berkurang depresi SST Infeksi

virus, obat, leukemia, anemia aplastik, anemia


perniciosa,
Pemusnahan meningkat hipersplenisme
Penghancuran meningkat Immune
associated neutropenia

X. HITUNG JENIS LEUKOSIT


(DIFFERENTIAL COUNT)
Nilai rujukan
Relatif (%)

Basofil/Eosinofil/Neutrofil/Limfosit/Monosit =

0-1/0-5/2-6/18-47/30-64/0-7/
Absolut (103 uL )

Basofil/Eosinofil/Neutrofil/Limfosit/Monosit =

0-0,1/0-0,7/0-1/1,1-6,6/ 1,8-9/0-1
Shift to the right peningkatan leukosit matang
hemolisis, penyakit hati, alergi, anemia pernisiosa.
Shift to the left peningkatan leukosit muda (batang ke
atas) infeksi bakteri akut

Basofilia
Basofil fagosit komplek imun,

granul mengandung histamin,


serotonin, heparin
Basofilia suatu keadaan
dimana jumlah basofil lebih dari
100/l darah.
Basofilia : polisitemia vera,
leukemia granulositik kronik,
alergi seperti eritroderma,
urtikaria pigmentosa dan kolitis
ulserativa
Pada reaksi alergi basofil akan
melepaskan histamin dari granul
nya.

Eosinofilia
Eosinofil fagositosis, granul

mengandung anti histamin


Eosinofilia suatu keadaan
dimana jumlah eosinofil lebih dari
300/l darah.
Eosinofilia : kelainan hemopoiesis
seperti polisitemia vera dan
leukemia granulositik kronik.
Histamin yang dilepaskan pada
reaksi antigen-antibodi merupakan
substansi khemotaksis yang menarik
eosinofil.

Neutrofilia
Suatu keadaan dimana jumlah

netrofil lebih dari 7000/l dalam


darah tepi.
Penyebab : infeksi bakteri akut,
keracunan bahan kimia dan logam
berat, gangguan metabolik seperti
uremia, nekrosis jaringan,
kehilangan darah dan kelainan
mieloproliferatif.
Infeksi oleh bakteri seperti
Streptococcus hemolyticus dan
Diplococcus pneumoniae
menyebabkan netrofilia yang
berat, sedangkan infeksi oleh
Salmonella typhosa dan
Mycobacterium tuberculosis tidak
menimbulkan netrofilia.

Limfositosis
Suatu keadaan dimana terjadi peningkatan jumlah limfosit

lebih dari 8000/l pada bayi dan anak-anak serta lebih dari
4000/l darah pada dewasa.
Limfositosis disebabkan oleh :
Infeksi virus (morbili, mononukleosis infeksiosa)
Infeksi kronik (tuberkulosis, sifilis, pertusis)
Kelainan limfoproliferatif (leukemia limfositik kronik dan

makroglobulinemia primer)

Monositosis
Monositosis suatu keadaan dimana jumlah monosit lebih

dari 750/l pada anak dan lebih dari 800/l darah pada orang
dewasa.

Monositosis :
penyakit mieloproliferatif (leukemia monositik akut dan

leukemia mielomonositik akut)


Penyakit kollagen (SLE, reumatoid artritis)
Penyakit infeksi oleh bakteri, virus, protozoa maupun jamur.

Neutropenia
Suatu keadaan dimana jumlah netrofil kurang dari 3000/l darah.
Penyebab netropenia
Gangguan pembentukan netrofil di SST penyakit

hematologi seperti leukemia, infeksi virus, obat, radiasi,


metastase tumor
Meningkatnya neutrofil yang disimpan pinggir pembuluh
darah (margin pool)
Akibat pemendekan umur netrofil banyak terpakai,
sekuestrasi di limpa, autoimun
Tidak diketahui penyebabnya (idiopatik) pada infeksi
seperti tifoid, infeksi virus, protozoa dan rickettsia dan pada
hronic idiopathic neutropenia.

Limfopenia
pada anak-anak kurang dari 3000/l darah. Pada orang dewasa

limfopenia terjadi bila jumlah limfosit kurang dari 1000/l dan

Penyebab limfopenia
Produksi limfosit menurun (penyakit Hodgkin, sarkoidosis)
Penghancuran yang meningkat (radiasi, kortikosteroid dan

obat-obat sitotoksis)
Kehilangan yang meningkat (thoracic duct drainage dan
protein losing enteropathy)

EOSINOPENIA
Eosinopenia terjadi bila jumlah eosinofil kurang dari 50/l

darah.

Dijumpai pada :
Keadaan stress (syok, luka bakar, perdarahan dan infeksi

berat)
Hiperfungsi koreks adrenal
Pengobatan dengan kortikosteroid.

Penurunan jumlah basofil, eosinofil dan monosit biasanya

terjadi akibat peningkatan sel lain--- kurang bermakna secara


klinis

XI. LAJU ENDAP DARAH (LED)/


Eryhtrocyte Sedimentation Rate (ESR)
Mengukur kecepatan pengendapan sel darah merah di dalam

plasma dalam waktu 1 jam (satuan : mm)


Nilai normal
Pada cara Wintrobe nilai rujukan untuk wanita 0 - 20
mm/jam dan untuk pria 0 - 10 mm/jam
Pada cara Westergreen nilai rujukan untuk wanita 0 - 15
mm/jam dan untuk pria 0 - 10 mm/jam.

Makna klinis pemeriksaan LED


LED : mencerminkan perubahan protein plasma yang terjadi

pada infeksi akut maupun kronik, proses degenerasi dan


penyakit limfoproliferatif.
LED cepat : merupakan respons yang tidak spesifik terhadap
kerusakan jaringan dan merupakan petunjuk adanya penyakit.
Laju endap darah yang cepat menunjukkan suatu lesi yang
aktif
Peningkatan laju endap darah dibandingkan sebelumnya
menunjukkan proses yang meluas
Laju endap darah yang menurun dibandingkan sebelumnya
menunjukkan suatu perbaikan.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai