Sebagai tugas akhir mata kuliah Teknik Konservasi Lahan dan Air Lanjut
Dosen pengampu : Prof. Dr. Ir. Asep Sapei, MS
IFAH LATIFAH
F451110071
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Jumlah areal irigasi desa di Indonesia yang mencapai sekitar 28% atau seluas
2.000.000 ha sangat potensial untuk menunjang ketahanan pangan nasional.
Namun, kondisi jaringan irigasi desa khususnya bendung banyak yang mengalami
kerusakan. Salah satunya adalah jaringan irigasi di Desa Sibayu, kecamatan
Balaesang, Sulawesi Tengah. Kecamatan yang dikategorikan termasuk miskin
ini mempunyai sarana angkutan yang terbatas dan relatif mahal. Agar dapat
mempertahankan
atau
meningkatkan
kualitas
irigasi
desa
diperlukan
pembangunan bendung desa yang semi permanen, salah satunya adalah bendung
bronjong dengan sekat semikedap air. Pembuatan bendung bronjong ini relatif
cepat dan murah serta tidak memerlukan kemampuan teknik yang tinggi sehingga
pembuatannya dapat melibatkan masyarakat desa atau perkumpulan petani
pemakai air (P3A) setempat.
Dari latar belakang tersebut dicoba untuk meninjau dan merencanakan
Bendung Bronjong yang dituangkan dalam suatu Tugas Akhir dengan judul
Perencanaan Bendung Bronjong Di Sungai Palu Desa Sibayu Kecamatan
Balaesang Sulawesi Tengah.
1.2.Rumusan Masalah
Dari sedikit uraian di atas dapat ditarik beberapa point masalah, yaitu :
1. Bagaimana kondisi eksisting Sungai Palu, yang akan dibangun Bendung
Bronjong ?
2. Bagaimana cara konservasi air untuk ketersediaan air di desa tersebut ?
3. Bagaimana kestabilan dari bangunan tersebut, terhadap tekanan yang
timbul ?
1.3.Tujuan
Tujuan dari pekerjaan ini ialah merencanakan bangunan yang mampu
memenuhi kebutuhan air untuk irigasi di desa Sibayu.
1. Data teknis :
-
keliling basah,
kecepatan aliran,
debit banjir,
= 5.040 m2
= 18 m3/s
= 3.710 m/s
kecepatan rata-rata,
debit minimum,
= 0.560 m2
= 0.217 m/s
= 0.122 m3/s
= 15 ha
= 1.185 l/sec/ha
= 60%
30 l/s
= 18 m3/s
= 7.00 m
= 9.8 m/s2
(1)
(2)
(3)
Ha = He = 0.5 m
d. Kecepatan air di atas Pot U-U diperkirakan :
= 4.427 m/s
= 2.4
) = 18.5 kN/m3
= W1 + W2 + W3
= {(2x0.5)+(3x0.5)+(4x0.5)}x18.5
= 83.25 kN
= 4.125 kN
= 15.31 kN
= 2.46
Karena faktor keamanan (Fs) = 2.46 > 1.50 maka konstruksi bendung
aman terhadap geser.
2. ikatkan bronjong kawat yang satu dengan yang lain dengan lilitan kawat
3 mm disepanjang sisinya;
3. isi bronjong kawat hingga penuh dan padat menggunakan batu kali dan
atau batu belah dengan 15 cm 25 cm (lebih besar dari pada lobang
anyaman);
4. tutupkan tutup bronjong kawat lalu ikat sisi-sisinya dengan lilitan kawat
3 mm.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Pekerjaan Umum. Pedoman Konstruksi Bangunan. Pd T-04-2004-A.
Pembuatan bendung beronjong dengan sekat semikedap air pada irigasi
desa. Departemen Pemukiman dan Perencanaan Wilayah. Departemen
Pekerjaan Umum
Galang Persada. 1986. Standar Perencanaan Irigasi. Kriteria Perencanaan
Bagian Bangunan Utama KP-02. Jakarta. Badan Penerbit Pekerjaan
Umum.
Mananoma, Tiny. 2006. Manajemen Sungai Torrential Guna Pengendalian
Kerusakan Das [Prosiding]. Program Studi Teknik Sipil - Sekolah
Pascasarjana - Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada ,Yogyakarta
SNI 03-0090-1990 Spesifikasi Bronjong Kawat
Suparman, Soetopo. 2011. Sabo untuk Penanggulangan Bencana akibat Aliran
Sedimen. Yayasan Air Adhi Eka dan JICA
Varshney, R.S. 1979. Teory and Design of Irrigation Structures, vol I & II.
Roorkee: Nem Chand & Bros