'Documents - Tips - Laporan 3 Sistem Pelumasan Pada Motor Bakar PDF
'Documents - Tips - Laporan 3 Sistem Pelumasan Pada Motor Bakar PDF
Oleh:
Kelompok V (Lima)
1. Fanya Alfacia Arafat
1314071022
2. Fery Yanto
1314071025
3. Galih Pratama
1314071026
4. Haposan Simorangkir
1314071027
5. Hendri Setiawan
1314071028
I.
1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari bagian-bagian dan
cara kerja sistem pelumasan pada motor bakar.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Besarnya
antara
gesekan
ditentukan
berdasarkan
besarnya
koefisien
gesek
koefisien gesek tersebut, sehingga nilainya menjadi lebih kecil. Hal ini
dikarenakan di antara kedua permukaan yang bersinggungan tersebut terdapat
lapisan oli. Semakin tinggi kekentalan atau viskositas oli, maka koefisien gesek
yang direduksi akan semakin besar. Kekentalan oli ditentukan berdasarkan tingkat
kekentalan yang ditetapkan oleh sebuah organisasi otomotif, yaitu Society
of Automotive Engineers (SAE) (Crovse, 1980).
III.
3.1
METODOLOGI
Praktikum mata kuliah Motor Bakar dan Traktor Pertanian dengan judul Sistem
Pelumasan Pada Motor Bakar ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 22
September 2014 pukul 15.00 16.40 WIB, di Laboratorium Daya Alat dan Mesin
Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
3.2
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum Sistem Pelumasan Pada Motor
Bakar yaitu buku atau kertas untuk mencatat komponen-komponen dan sistem
pelumasan pada motor bakar.
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu contoh mesin motor bakar
bensin 2 tak dan 4 tak, serta motor bakar diesel.
3.3
Diagram Alir
Dilumasi bagian mesin yang berada di ruang engkol dan dinding silinder
dengan campuran oli
Seiring dengan ditarik handle gas, putaran pompa menyebabkan oli samping di
tangki dihisab dan ditekan menuju ruang engkol
Dibawa minyak pelumas oleh bagian poros engkol yang menyarupai sendok
Dipompakan menuju bagian-bagian yang dilumasi yang disaring oleh filter oil
IV.
3.1
Hasil
Adapun hasil dari praktikum kali ini dapat dilihat berdasarkan tabel sebagai
berikut:
Tabel 1.Macam-macam sistem pelumasan.
No
Sistem
Macam-macam
1. Sistem Pelumasan Campur (Mix)
Pelumasan
3.2
Pembahasan
memegang
penting
dalam
peranan
desain
dan
dan
service
yang
perhatian
pada
yang
kita
pelumasannya.
lainnya,
karena di sini terdapat panas terutama di sekitar torak dan silinder, sebagai akibat
ledakan dalam ruang pembakaran. Tujuan utama dari pelumasan setiap peralatan
mekanis adalah untuk melenyapkan gesekan, keausan dan kehilangan daya.
Tujuan lain dari pelumasan pada motor bakar adalah menyerap dan memindahkan
panas, sebagai penyekat lubang antara torak dan silinder sehingga tekanan tidak
bocor dari ruang pembakaran, sebagai bantalan untuk meredam suara berisik dari
atau
berupa radiator
oli atau tanpa kedua sistem pendinginan tersebut, tergantung dari kapasitas diesel.
Dalam hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup
pendek saja ( y pass). Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar
maupun sirkulasi di dalam mesin sendiri. Sistem Pelumasan pada Rosker Arm
dari klep, didapatkan melalui camp shaft, tappel dan push rod langsung menembus
baud pengatur jarak rosker arm ( Rocker Arm Bearing) kemudian menetes keluar
sejenak ditampung bak per klep, melalui celah antara push rod dan pipa pelindung
push rod, oli mengalir ke bahah menuju ke bak charter. Untuk pelumasan ada
metal-metal dan juga dinding-dinding silinder, oli disalurkan melalui pipa kapiler
yang terdapat dalam dinding charter ( crank case), juga masuk ke dalam pipa yang
sejenis dengan crank case).
Penyebab utama terjadinya keausan pada mesin adalah pelumasan yang tidak
tepat dan tidak mencakupi. Banyaknya kesulitan tersebut dapat diketahui dengan
adanya kekurangan pemeliharaan, konstruksi bantalan yang jelek dan kegagalan
penyediaan sarana yang memadai untuk menyalurkan pelumas kepada satuan
bantalan. Karena itulah maka pelumasan diperlukan.
Minyak lumas yang digunakan di dalam bak mesin mempunyai berbagai
fungsi yaitu mengurangi keausan dan gesekan, membantu dalam pendinginan,
mengurangi goncangan dan kegaduhan, membantu merapatkan silinder, menjaga
kebersihan suku-suku dan mencegah pengkaratan mesin.
Fungsi Sistem Pelumasan
Adapun fungsi dari system pelumasan yaitu:
Mekanisme katup.
Pena poros.
Kipas angin.
Pompa.
Mekanisme pengapian.
dan masuk kedalam ruang engkol dan selanjutnya campuran bensin dan oli
samping akan melumasi bagian mesin yang berada di ruang engkol dan didinding
silinder. Contoh kendaraan atau mesin yang menggunakan sistem pelumasan jenis
ini adalah motor stasioner, vespa.
Sistem pelumasan autolube
Sistem pelumasan autolube, oli samping atau campur masuk kedalam ruang
engkol dipompakan oleh pompa oli. Sehingga penggunaan oli samping atau
campur ini lebih efektif sesuai kebutuhan mesin. Sistem pelumasan ini digunakan
pada mesin 2 tak. Oli samping/campur yang masuk ke dalam ruang engkol
tergantung dari jumlah putaran dan pembukaan katup masuk (Reet Valve).
Cara kerja dari prinsip ini adalah saat mesin hidup handle gas ditarik, maka bensin
mengalir ke karburator, seiring dengan tarikan handle gas, pompa oli berputar
yang menyebabkan oli samping atau campur ditangki terhisap dan ditekan menuju
ruang engkol melalui saluran dibelakang karburator. Bensin dan oli samping atau
campur menjadi satu di belakang karburator yang selanjutnya masuk kedalam
ruang engkol dan melumasi bagian-bagian yang bergerak.
Sistem Pelumasan Percik
Sistem pelumasan percik adalah sistem pelumasan dengan memanfaatkan gerakan
dari bagian yang bergerak untuk memercikan minyak pelumas ke bagian-bagian
yang memerlukan pelumasan, misal: poros engkol berputar sambil memercikan
minyak pelumas untuk melumasi dinding silinder. Sistem pelumasan ini biasanya
digunakan pada mesin dengan katup samping (side valve) dan kapasitas kecil.
Cara kerja dari prinsip ini adalah saat mesin hidup, poros engkol berputar, bagian
poros engkol yang menyerupai sendok membawa minyak pelumas dan akhirnya
minyak pelumas memercik ke atas melumasi dinding silinder.
Sistem Pelumasan Tekan
Minyak pelumas di dalam karter dihisap dan ditekan ke dalam bagian-bagian yang
dilumasi dengan menggunakan pompa oli. Sistem pelumasan ini sangat cocok
untuk melumasi bagian-bagian mesin yang sangat presisi. Aliran minyak pelumas
tergantung pada jumlah putaran mesin, hal ini dikarenakan pompa oli diputarkan
oleh mesin. Sistem pelumasan ini digunakan pada mesin 4 tak dan memiliki
kelebihan pelumasan merata dan teratur. Minyak pelumas yang telah melumasi
bagian-bagian mesin akan kembali ke karter kembali.
Cara kerja dari prinsip ini adalah minyak pelumas di karter dihisap dan ditekan
oleh pompa oli melalui strainer dan dipompakan menuju bagian-bagian yang
dilumasi yang sebelumnya disaring oleh filter oli. Minyak pelumas yang telah
melumasi bagian-bagian yang dilumasi akan kembali ke karter.
Lima kondisi yang mengotori oli pelumas engine :
Debu dan kotoran yang terbawa masuk ke engine oleh oleh udara atau
bahan bakar.
Bagian yang halus dari logam, merupakan hasil dari keausan engine,
menjadi bercampur dengan oli.
Bahan bakar liar dan pembakaran menghasilkan kebocoran melalui ringring piston kedalam ruang engkoll.
Tiga tipe yang berbeda dari pompa oli pelumas engine adalah :
1. Pompa roda gigi.
2. Pompa rotor.
3. Pompa sabit.
Engine menggunakan sebuah sistem pelumasan mesin tipe tekanan juga memiliki
tambahan sebuah saringan pengambil (saringan kasar) dari pengayak baja selain
telah dilengkapi saringan oli dengan elemen kertas (saringan halus). Saringan
tambahan ini dipasangkan pada panci oli pada sisi masuk pompa oli dan terdiri
dari sebuah saringan kasar atau pengayak. Fungsi primernya adalah untuk
mencegah pertikel-pertikel besar terisap naik ke pompa oli atau saluran oli.
Dua tipe indikator tekanan oli yang digunakan pada engine untuk menunjukkan
kerusakan /gangguan tekanan oli :
1. Lampu peringatan.
2. Pengukur tekana oli.
Komponen-komponen Sistem Pelumasan
Oil Pump
Suatu komponen yang berfungsi untuk menarik oli yang berada di Oil Pump dan
memompa oli tersebut ke seluruh bagian mesin mobil.
-
Relief Valve
Komponen ini bekerja untuk membebaskan tekanan pada saat Oil Pump
mempunyai tekanan yang berlebihan.
-
Oil Strainer
Komponen yang berupa saringan oli dan terpasang di saluran masuk oli untuk
memisahkan partikel yang besar dari oli.
-
Oil Filter
Komponen ini berfungsi sebagai penyaring kotoran yang tidak diinginkan dari oli
mesin yang secara bertahap akan terkontaminasi dengan kotoran besi dan lainnya.
Cara Pemeriksaan Minyak Pelumas
Tempatkan kendaraan ditempat yang rata
Apabila kendaraan habis perjalanan/ panas, tunggu 30 menit
Apabila kendaraan dalam kondisi dingin hidupkan 1-3 menit kemudian
matikan
Tarik batang pengukur minyak dan bersihkan dengan kain lap, kemudian
masukkan kembali dengan tepat.
Tarik kembali batang pengukur kemudian perhatikan :
Periksa volume minyak ,harus pada level F dan L pada batang pengukur
Periksa Viskositas (kekentalan minyak) dengan jari tangan
Periksa perubahan warna minyak mesin
Perubahan Warna Minyak Mesin
Warna merah berarti minyak tercampur bensin
Warna kelabu berarti bercampur serbuk bantalan
Warna susu berarti bercampur dengan air
Warna coklat berarti bercampur dengan karbon.
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Pelumas berfungsi mengawetkan mesin agar tidak cepat rusak,
menetralisasi asam dari permukaan logam, menyerap kotoran hasil
pembakaran, dan menyerap debu, partikel yang bisa mempercepat ausnya
mesin.
2. Sistem pelumas kendaraan secara umum terdiri dari bak oli, pompa oli,
filter oli dan saluran oli.
3. Sistem terdiri dari 4 macam yaitu campuran (mix), autolube, percik, dan
tekan.
4. Komponen-komponen pelumasan antara lain oil pressure switch, oil pump,
relief valve, oil strainer, oil filter.
DAFTAR PUSTAKA
Catur, S. A. dan Djunaidi. 2008. Kegiatan Pelumasan Pada Peralatan Reaktor
Serba Guna G. A. Siwabessy.
Crovse H. William. 1980. Automotive Mechanics 8th edition. USA : McGraw Hill.
Daryanto, Drs. 1997. Petunjuk Praktis Service Mesin Mobil. Jakarta : Bumi
Aksara.
Dani, Almandala.2013. Http://danialmandala.blogspot.com/2013/12/pengertianfungsi-komponen-cara kerja.html. diakses pada tanggal 28 September 2014 pukul
17.00 WIB.
Saleh, Marie r.a. 1972. Teknik Pemeliharaan Mobil. Jakarta : Kanisius.