f6 Balai Pengobatan
f6 Balai Pengobatan
LEMBAR PENGESAHAN
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Tugas Internsip Unit Kegiatan Masyarakat
Puskesmas Paiton Kabupaten Probolinggo
Penyusun :
dr. Syamsul Arifin
BAB I
A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Balai pengobatan umum merupakan salah satu dari jenis-jenis layanan di puskesmas
yang merupakan tempat untuk melayani pemeriksaan umum oleh dokter, yang meliputi
observasi, diagnose, pengobatan, rehabilitas medik tanpa tinggal diruangan inap pada sarana
kesehatan puskesmas ( Sulaeman, Endang Sutrisno, 2011 )
Balai pengobatan umum melayani pengobatan perorangan, jamkesmas, dan askes
yang diberikan oleh doketr dan perawat yang memiliki kompetensi pelayanan kesehatan guna
melakukan usaha pencegahan penyakit, penyuluhan dan pengobatan. Balai pengobatan umum
memberikan pelayanan kesehatan terutama pengobatan dan penyuluhan kepada pasien agar
tidak terjadi penularan dan komplikasi penyakit. Serta meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran masyarkat dalam bidang kesehatan. Pelayanan unit di balai pengobatan umum
dilakukan dokter umum, 5 dokter dan 6 perawat. (Sulaeman, Endang Sutrisno, 2011).
B. PELAKSANAAN PROGRAM
1. PENGERTIAN
Balai pengobatan umum merupakan salah satu dari jenis-jenis layanan di puskesmas
yang merupakan tempat untuk melayani pemeriksaan umum oleh dokter, yang meliputi
observasi, diagnose, pengobatan, rehabilitas medik tanpa tinggal diruangan inap pada sarana
kesehatan puskesmas ( Sulaeman, Endang Sutrisno, 2011 )
2. TUJUAN
Umum
Khusus
3. MANFAAT
a.
b.
c.
d.
4. PELAKSANAAN PROGRAM
Dalam hal ini balai pengobatan umum yang ada di Puskesmas Paiton mempunyai
bebrapa program diantaranya :
a. Pengobatan umum ini melayani jamkesmas dan askes.
Rawat Jalan Baru
Visit Rate
b. Pemeriksaan Labortorium
Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil
Pemeriksaan darah trombosit tersangka DBD di Pusk. Perawatan
Pemeriksaan test kehamilan
Pemeriksaan sputum TB di Pusk Rujukan Mikroskopis ( PRM )
Pemeriksaan Urine Protein pada ibu hamil
ICD-X
J06
JENIS PENYAKIT
Infeksi Akut Sal Pernafasan Atas
JUMLAH %
1.526
32%
A09
K29
A01.T
R50
A01
M06
I10
E10
R51
Jelas Batasannya
Gastritis Dan Duodenitis
Suspek Typhoid
Demam
Yang
Tidak
633
513
484
13%
11%
10%
482
347
245
239
181
116
10%
7%
6%
5%
4%
2%
Diketahui
Sebabnya
Demam Typhoid dan Paratyphoid
Rematik Arthritis Lain
Penyakit Darah Tinggi Primer
DM (IDDM)
Nyeri kepala
BAB II
PERMASALAHAN DI MASYARAKAT
Pada penilaian kinerja Puskesmas Paiton tahun 2014
a. Rawat jalan baru 7,4% belum mencapai target sebesar 15%
b. Visite rate 32,8% belum mencapai target sebesar 65%
BAB III
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
Mengamati laporan Penilaian Kinerja Puskesmas Paiton tahun 2014 mengenai upaya
pengobatan mengenai kunjungan baru dan lama serta pemeriksaan laboratorium, laporan
penyakit terbanyak dan intervensi farmakoterapi dan non farmakoterapi yaitu pemberian obat
dan tindakakan kepada pasien. Farmakoterapi dan non farmakoterapi merupakan suatu proses
ilmiah yang dilaksanakan oleh dokter berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama
anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dalam proses farmakoterapi terkandung keputusan ilmiah
yang dilandasi oleh pengetahuan tentang obat dan keterampilan terkini untuk melakukan
intervensi yang memberi manfaat maksimal dan resiko minimal bagi pasien.
BAB IV
PELAKSANAAN INTERVENSI
Mengikuti kegiatan di Balai Pengobatan Puskesmas Paiton dengan melakukan
observasi, diagnose, pengobatan,secara farmakoterapi dan non farmakoterapi untuk
mengevaluasi kegiatan pengobatan.
Balai pengobatan di mulai dari jam 08:00 12:00 untuk hari senin sampai kamis, jam
08:00 11 untuk hari jumat dan 08:00 11:30 untuk hari sabtu. Dalam melaksanakan
kegiatan pengobatan dokter dibantu oleh 1 perawat.
BAB V
MONITORING DAN EVALUASI
Hasil evaluasi dari data puskemas dan pengamatan kegiatan selama di Balai Pengobatan
didapatkan :
1. Belum tercapainya target 65% visite rate selama 2014 dapat disebabkan beberapa hal:
a. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit yang dideritanya
b. Sebagian orang beranggapan obat obatan di puskesmas kurang ampuh untuk
penyakitnya karena menggunakan obat generik
c. Pasien tidak datang berobat bila gejala tidak sampai mengganggu aktifitas
sehari hari
d. Keterbatasan pemberian jumlah obat membuat pasien malas untuk kembali
kontrol dan memilih membeli sendiri obat
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
1. Dari laporan penilaian kinerja Puskesmas Paiton tahun 2014 untuk Upaya Pengobatan
masih terdapat indikator yang belum mencapai target yaitu visit rate yang hanya 50,58%
dari target 65%.
2. Visite rate yang belum mencapai target 65% dapat disebabkan oleh rendahnya
pengetahuan masyarakat tentang penyakit yang dideritanya, Sebagian orang beranggapan
obat obatan di puskesmas kurang ampuh, Pasien tidak datang berobat bila gejala tidak
sampai mengganggu aktifitas sehari hari, Keterbatasan pemberian jumlah obat
SARAN
1. Memberikan penyuluhan penyakit penyakit yang masuk 10 terbanyak di paiton
2. Memberikan penyuluhan tentang obat generik
3. Meningkatkan Peran aktif kader desa untuk deteksi dini penyakit warganya melalui
posbindu dan mendatangkan tenaga kesehatan jika ada warga yang tidak bisa datang
ke posbindu
DOKUMENTASI