Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Tahun Pelajaran
Alokasi Waktu
Standar Kompetensi :
8. (Menulis) Mengungkapkan Pendapat, informasi, dan pengalaman dalam bentuk
resensi dan cerpen.
Kompetensi Dasar
8.1.
Menulis resensi cerpen berdasarkan unsur-unsur resensi.
Indikator
1. Menulis resensi cerpen dengan pemperhatikan criteria penulisan
2. Menentukan keunggulan dan kelemahan resensi cerpen.
A. Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat menulis resensi cerpen dengan memperhatikan kriteria penulisan dan
dapat menentukan keunggulan dan kelemahan resensi cerpen
B. Materi Pembeajaran
:
1. Cerpen remaja
2. Unsur-unsur resensi
a. Identitas buku
b. Kepengarangan
c. Keunggulan cerpen
d. Kelemahan cerpen
e. Manfaat Buku
C. Metode Pembelajaran :
1. Model : Kooperatif, inquiri
2. Metode
: Tanya jawab, diskusi, penugasan, ceramah,
D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
No
Kegiatan
Langkah-langkah Pembelajaran
1
Kegiatan
Awal
(10 menit)
Kegiatan
Inti
(70 menit)
Kegiatan Awal
1. Menginformasikan kompetensi dasar dan
indikator pencapaian (TM)
2. Menanyakan kepada siswa, siapa yang
suka membaca materi umum sampai
dengan membaca cerpen (TM)
Kegiatan Inti
1. Siswa membaca contoh resensi yang
terdapat dalam LKS yang disajikan guru
(TM)
2. Siswa membahas unsur-unsur resensi
dengan bimbingan guru (TM)
3. Siswa menunjukkan bagian unsur-unsur
resensi yang terdapat dalam contoh
resensi dengan bimbingan guru (TM)
4. Siswa membaca cerpen (PT)
5. Siswa menentukan identitas buku cerpen
yang dibaca dengan bimbingan guru (PT)
Waktu
(Menit)
5
5
5
10
10
15
5
5
Kegiatan
Akhir
(10 menit)
Pertemuan ke-2
No
Kegiatan
1
Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan
Awal
(15 menit)
1. Menginformasikan
kompetensi
dasar dan indikator pencapaian
2. Menanyakan kepada siswa tentang
tugas resensi yang dibuat di rumah
Kegiatan
Inti
(60 menit)
Kegiatan
Akhir
(15 menit)
E. Alat/Bahan/Sumber
Alat
: Buku kumpulan cerpen
Bahan
: Cerpen yang dipilih
Sumber Bahan
: - Buku yang terkait dengan menulis resensi
- Buku pegangan guru
- Buku keterampilan menulis sastra
F. Penilaian dan Program Tindak Lanjut
1. Prosedur Penilaian :
a. Jenis Penilaian :
1) Tugas Individu
2) Ulangan Harian
b. Bentuk Penilaian :
1) Uraian terbatas
2) Pilihan ganda
10
10
5
5
Waktu
(Menit)
5
10
5
15
20
10
10
5
10
c. Instrumen Penilaian :
1) Tugas Individu:
Bacalah Cerpen yang tersaji, buatlah sebuah resensi terhadap cerpen
tersebut!
2) Ulangan Harian :
(Terlampir)
d. Kunci jawaban dan penskoran nilai :
1) Penskoran NilaiTugas Individu (Resensi Cerpen)
N
o
1
Aspek penilaian
Struktur Resensi
Sangat sistematis, lengkap,
dan benar
Sistematis, lengkap, dan
benar
Cukup
Kurang
Tidak sistematis
2 Kelancaran bahasa (kelimat jelas,
kreatif,
menarik,
dan
tepat/formal, pilihan kata tepat)
Sangat baik
Baik
cukup baik
kurang baik
tidak baik
3 Isi resensi (keluasan resensi dan
materi,
ide
aktual
dan
mempunyai daya pikat)
sangat menarik
menarik
cukup menarik
kurang menarik
tidak menarik
4 Penulisan kata, tanda baca, huruf
(sesuai dengan kaidah EYD)
semua benar
banyak benar
sedikit kesalahan
kesalahan sangan banyak
semua salah
5 Kerapihan
dan
kebersihan
(bentuk dan tulisan)
sangat rapih dan bersih
rapih dan bersih
cukup rapih
kurang rapih dan tidak bersih
tidak rapih
Bobot dan skor maksimal
Nilai maksimal
2) Ulangan Harian :
N Kunci Jawaban
Bobot
Skor
Nilai
20
15
2
1
0
10
5
0
4
3
2
1
1
20
15
10
5
0
4
3
2
1
0
30
23
15
8
0
4
3
2
1
0
20
15
10
5
0
4
3
2
1
0
20
10
8
5
3
0
20
20
30
20
10
100
100
Skor
Bobot
o
A.
1.
2.
3.
URAIAN
Resensi adalah sebuah tulisan yang
berisi ulasan atau pertimbangan
penulis resensi terhadap buku / cerpen
/ novel yang dibacanya
Unsur-unsur resensi:
a. Identitas
b. Kepengarangan
c. Kelemahan
d. Keunggulan
e. Manfaat buku / cerpen / novel
Manfaat resensi bagi :
a. Pembaca adalah sebagai
pertimbangan pembaca untuk
membaca atau tidak buku/cerita
yang diresensi
b. Pemulis buku/cerita adalah
sebagai bahan publikasi
buku/ceritanya sehingga diketahui
khalayak dan sebagai bahan
masukan bagi perbaikan karyakarya dimasa mendatang.
PILIHAN GANDA
1. C
2. B
3. A
4. A
5. B
6. A
7. D
8. C
9. C
10. B
Nilai maksimum
3) Nilai Akhir :
a) Tugas Individu
: 50 %
b) Tugas Harian
: 50%
c) Contoh Nilai Akhir
Nilai Tugas Individu Ani : 78
Nilai Ulangan Harian Ani
: 74
Nilai Akhir (Nilai K.D.) Ani
:
= (78 x 50) + (74 x 50)
100
= 76,00
0-1
10
25
5
0-1
10
0-2
B.
50
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
100
Mengetahui
Kepala Sekolah SMAN 1 Maros
Agustus 2009
2. Contoh Resensi
Menyingkap Borok Luka STPDN di Titik Nadir
Judul Cerpen
Penulis
Judul Buku
Penerbit
Tahun/Kota terbit
:
:
:
:
: Titik Nadir
Drs. Supri Harahap
Kumpulan Naskah Cerpen terbaik 2007
Departemen Pendidikan Nasional
2008/Jakarta
Judul
Identitas
buku
Kepengara
ngan
Ringkasan
Cerita
Kelemahan
dan kelebihan
Manfaat
buku
D. PELATIHAN:
Diskusikan jawaban pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan teman
kelompokmu!
1. Bacalah contoh resensi sederhana di atas, lalu tentukan bagian-bagian atau
unsur-unsur resensi yang diungkapkan dalam contoh tersebut!
2. Apakah yang dipermasalahkan pada paragraph pertama?
3. Apa hal yang dianggap penulis resensi menarik?
4. Adakah kelemahan yang diungkapkan dalam resensi di atas?
5. Jelaskan manfaat cerita pendek Titik Nadir yang diungkapkan resensi di atas!
Bacalah cerpen di bawah ini, tulislah resensi sederhana terhadap cerpen ini dengan
memperhatikan kelengkapan unsur-unsur resensi. jangan lupa beri judul yang
menarik pada resensi Anda!
LIPSTIK
Karya: Haryono Soekiran
Semenjak Kang Bejo dilantik menjadi Kadus di Kampung Karangnangka
sebulan yang lalu, istrinya mulai menunjukkan kelainan. Istrinya menjadi banyak
tingkah dan menjadi pergunjingan tetangga dekat. Ternyata tetangga pun mulai
menyorot gerak dan tingkah laku istri Kang Bejo. Wanita itu sudah mulai menuntut
baju kebaya dari bahan yang mahal dan tentu sesuai orang kampong, warnanya
mencolok di mata.
Kang, sekarang aku harus lain penampilannya tutur Parsinah pada saat
duduk santai bersama anak di teras rumah.
Maksudmu?
Tolong aku dibelikan lipstik
Untuk apa kamu dibelikan lipstick segala. Toh kamu sudah cantik
Bukan begitu Kang, aku kan sekarang sudah menjadi istri Kepala Dusun di
Desa Karangnangka. Jadi penampilan pun harus menjadi contoh masyarakat sini
Kang Bejo diam. Ia mulai menangkap keanehan pada istrinya. Sejak kapan
istriku aneh-aneh begini. Ah, istriku menjadi asing pikirannya sekarang.Angan Kang
Bejo terbang ke langit. Sementara di luar awan putih berarak berganti awan hitam.
Awan hitam pekat melekat di jantung Kang Bejo.
Kok melamun sergah Parsinah.
Ah, enggak
O, ya minggu depan ada undangan rapat dari ketua PKK
Terus?
Aku harus sudah memakai lipstick, agar Nampak modern Parsinah mulai
mengutarakan tuntutannya.
Kang Bejo Kurang antusias untuk menjawab kata-kata Parsinah. Ia
sebenarnya bergembira mendapat anugrah Tuhan menjadi Kadus. Tapi kegembiraan
itu mulai terganggu ketika istrinya mulai bersikap aneh.
Apa mesti pakai lipstick, Par sergah Kang Bejo.
Ibu-ibu PKK semuanya pasti pakai lipstick, dan pasti mahal-mahal
harganya Tangkis Parsinah agak tersungut-sungut.
Mbok ditunda dulu..
Apa kamu tidak malu, punya istri kampungan? Parsinah tambah
bersemangat menyerang jawaban-jawaban suaminya.
Jika aku malu punya istri macam kamu, tak mungkin kamu dulu saya
persunting jadi istri
Parsinah menghela nafas dan tidak langsung meneruskan kata-katanya.
Pembicaraan mereka terhenti karena anaknya ikut duduk di samping Parsinah.
Suasana kaku, Kang Bejo belum menerima istrinya menggunakan lipstick saat ini,
sementara Parsinah belum puas atas jawaban suaminya.
Semula Kang Bejo tidak terpikirkan kalau jabatan Kadus menjadikan Parsinah
menuntut lipstick agar nampak cantik. Gejolak pertentangan batin Kang Bejo
membenturi tembok rumah yang terbuat dari anyaman bambu. Terbuat dari kayu jati
dan bertemit anyaman kulit bambu. Bagi orang kota rumah Kang Bejo adalah
pandangan yang menarik.
Rapat ibu-ibu PKK Desa Karangnangka dipimpim oleh kepala desa. Suasana
kekeluargaan terpancar jelas. Mereka bercerita tentang panen yang sebentar lagi akan
tiba. Atau menceritakan anak-anak mereka yang sudah mulai besar dan akan
melanjutkan sekolah ke kota. Kebetulan Parsinah ditunjuk oleh ketua PKK sebagai
sekretaris.
Pertama kali mendengar tunjukan itu, Parsinah agak bingung dan grogi,
mengingat pengalaman belim banyak dibanding ibu-ibu PKK lain. tapt berangsurangsur Parsinah bias menempatkan diri dan menyesuaikan suasana.
Jabatan sekretaris PKK sudah selayaknya diterima Parsinah mengingat
suaminya adalah Kadus. Tanpa sadar Parsinah memperhatikan seluruh ibu-ibu PKK
dari cara bicara sampai cara mereka mengenakan pakaian. Rasa rendah diri hadir
sering mengganggunya walau seketika itu Parsinah mengusirnya.
Lama-kelamaan mata Parsinah tertuju pada bibir ibu-ibu PKK.
Astaga, mereka ternyata sudah bergincu semua. Lipstik mereka pasti harganya
mahal.
Apa aku sanggup membelinya?bisik Parsinah. Hati Parsinah semakin rebut
dengan pemikirannya sendiri melihat penampilan bibir-bibir itu.
Matahari sudah rebah kepayahan di ufuk barat. Lampu-lampu di Kampung
Karangnangka mulai menyala. Kampung itu belum ada listrik sehingga lampu dari
minyak tanah dan petromak menjadi pemandangan rutin.
Jangkrik bersahut-sahutan seirama kunang-kunang berseliweran kain kemari.
Hiburan alam di kampung selain musik alam adalah bunyi radio.
Hampir semua rumah di kampung Karangnangka membunyikan radio bila
malam tiba. Siaran gending Jawa adalah acara yang banyak diminati penduduk.
Seperti halnya keluarga Bang Bejo, malam itu suara gamelang sayup- sayup
mengalung dari radionya. Di depannya ada segelas kopi kental campur gula jawa,
nikmat sekali nampaknya.
Kang, kapan sawah kita bisa dipanen?
Ya seminggu lagi barangkali. Kang Bejo menjawab seraya membetulkan
sarung sambil menghirup kopi kentalnya.
Akan kita jual atau akan kita simpan padi nanti, Kang.
Maksudnya? sela Kang bejo.
Padi itu kalau sudah panen untuk apa?
Ya untuk makan keluarga kita.
Dimakan semua? Kan ada sisanya? lanjut Parsinah.
Sisanya bisa untuk membeli bahan atau pupuk buat persipan menanam padi
selanjutnya.Kang Bejo berusaha menjelaskan.
Apa boleh aku punya usul, Kang, Parsinah mulai menuju sasaran.
Usul apa. Kang Bejo mulai datar menjawab pertanyaan Parsinah.
Belikan lipstik biar aku tak malu bila ada pertemuan. Aku lihat pertemuan
dulu, para ibu-ibu sudah menggunakan lipstik semua dan pasti lipstiknya mahalmahal. Apa kamu tidak malu istrimu tidak memakai lipstik? kata-kata Parsinah
meluncur tidak terbendung.
Kang Bejo terkesiap, diam. Kangen dan sejuta pikiran membadai di otak.
O, jadi itu arah pembicaraanmu?! Kang Bejo ingin menjerit, tapi tak bias
mengeluarkan kata-kata itu karena sudah consensus bahwa kelurganya tidak boleh
bertengkar di hadapan anak.
Tapi rupa-rupanya bibit pertengkaran it uterus hinggap di otak Kang Bejo. Ia
bingung dan takut.
Kang Bejo gelisah. Ia biarkan kegelisahan itu menggelendang di hatinya.
Suara gending Jawa di radio tak mampu meredakan suasana hatinya. Suara itu justru
mencabik-cabik dan memekakkan telinganya.
Di teras, laki-laki itu masih dengan pikirannya sendiri. Parsinah istriku sudah
mulai berubah. Lipstik ternyata kebutuhan tak bias ditundanya. Kamg bejo masih
diam di kursi, matanya menatap kosong.
Dikutip dari: Suara Merdeka
Tanda Tangan
Guru
Orang Tua
Nilai
ULANGAN HARIAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
KELAS XI/2 SEMESTER GANJIL
ALOKASI WAKTU 90 MENIT
A. SOAL URAIAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan resensi !
2. Tulislah unsure-unsur resensi !
3. Jelaskan manfaat resensi bagi pembaca dan penulis buku/cerita !
B. SOAL PILIHAN GANDA
1. Yang tidak tertuang dalam sebuah resensi adalah..
a. identitas.
b. keunggulan dan kelemahan.
c. rima dan diksi
d. ringkasan isi buku
e. kepengarangan
2. Yang tidak terdapat dalam identitas buku adalah
a. harga buku
b. kesimpulan
c. tebal buku
d. gambar sampul
e. nama pengarang
3. Yang bukan manfaat resensi bagi pengarang buku adalah
a. memilih buku yang baik
b. membuat namanya terkenal
c. mengetahui kekurangan karyanya.
d. perbaikan di masa dating
e. agar bukunya laku di pasaran
4. Apabila kit abaca sajak " Chairil Anwar Senja di Pelabuhan Keciltimbul
kerawanan di hati kita, suatu kesedihan hati dalam istilah klisa tak terucap.
Tetapi, Chairil Anwar justru berhasil mengungkapkannya dan di sinilah
kelebihannya sebagai seorang penyair.
(H.B. Yassin)
Unsur yang dibahas H.B. Yassin dalam resensi di atas adalah .
a. kelebihan Chairil sebagai penyair di zamannya.
b. kelebihan Chairil mengungkapkan kesedihan.
c. kelebihan Chairil mengupas istilah klisa
d. Kepiawaian Chairil meredam kerawanan hati
e. keberhasilan Chairil menyatakan cintanya dalam puisi.
5. Membaca cerpen-cerpen Putu Wijaya kita harus memiliki perbendaharaan kata
yang baru dan isi kandungan kata yang baru. Tanpa memaca dengan pengertian
demikian cerita-ceritanya tak dapat dinikmati, bahkan tak dapat dimengerti,
absurd. kata-kata Putu Wijaya meneror pengertian-pengertian yang sudah
mapan. Pengertian-pengertian itu bukan barang mati, tetapi hidup, mempunyai
b. buku yang berjudul Jalan Menuju Surga ini ditulis oleh Zuraida dan
diterbitkan oleh PT. Tunas Melati pada tahun 2005. Sampai sekarang buku
yang berhalaman 239 ini telah tercetak dalam tiga penerbitan.
c. Terkadang memandang kehidupan dari sisi seorang ibu rumah tangga
jarang menjadi topic yang menarik. Namun, tidak demikian jika kita
membaca buku ini
d. Pada bagian awal buku ini pembaca akan diajak berimajinasi tentang
betapa indahnya ketika seorang ibu mendengarkan jerit tangis anak yang
dilahirkannya.
e. Kalimat-kalimat yang penuh imajinasi dalam buku ini membuat kita seolah
membaca sebuah fiksi dan buku non fiksi. Gambaran yang ditampilkan
tampak seperti sebuah cerita tanpa sebuah rekaan dan mungkin inilah
sebuah kekuatan pada buku ini.