FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA 2016 FIRS
Fetal infamatory response syndrome (FIRS) adalah sebuah kondisi
subklinis yang dapat terjadi pada janin dengan persalinan prematur dengan membran amnion intak. Biasanya ditandai dengan peningkatan plasma janin interleukin-6 lebih dari 11 pg/mL. IL-6 adalah mediator utama dari respon terhadap infeksi dan kerusakan jaringan, dan dapat menyebabkan perubahan biokimia, fisiologis dan imunologis pada host, termasuk stimulasi produksi C-reactive protein oleh sel-sel hati, stimulasi acute-phase plasma protein response, dan aktivasi sel T dan sel natural killer. Janin dengan FIRS memiliki resiko lebih tinggi terkena komplikasi neonatal, dan biasanya didapatkan pada janin dengan ibu dengan invasi mikroba subklinis (pada amnion). Invasi mikroba pada fetus dapat merangsang respon inflamasi fetus yang sistemik yang berat dan dapat mengakibatkan kegagalan organ multiple, syok septik, dan stillbirth. Bukti dari keterlibatan sistemik fetus pada FIRS dapat dilihat dari peningkatan konsentrasi MMP (matrix metalloproteinase), neutrofilia, dan peningkatan G-CSF di plasma fetus. Penanda histologis pada FIRS adalah inflamasi pada tali pusat (funisitis). Bayi dengan funisitis akan lebih beresiko untuk mengalami sepsis neonatorum, displasia bronkopulmoner dan cerebral palsy. Keterlibatan multiorgan di FIRS telah ditunjukkan dalam sistem hematopoietik , timus , kelenjar adrenal, kulit, ginjal, jantung, paru-paru, dan otak. Fetal inflamasi berhubungan dengan proses persalinan dengan infeksi uteri ascending. FIRS dapat pula terjadi tanpa adanya proses persalinan, apabila proses inflamasi yang terjadi tidak melibatkan membran chorioamniotic dan decidua. (1, 2) Daftar Pustaka 1.
Gomez R, Romero R, Ghezzi F. The Fetal Inflamatory
Response Syndrome. American Journal of Obstetric and