PERINATOLOGI ANAK
(1 28 Februari 2015)
Oleh :
Stephanie Adelia
Supervisor :
intensif yang panjang, tingkat sepsis culture-proven setinggi 30%, dengan tingkat
mortalitas 30%%.652 Pada negara berkembang, sepsis neonatal adalah masalah
yang lebih besar. Penelitian terkini dari Malaysia melaporkan tingkat sepsis
neonatal sebesar 5-10%, dengan tingkat kefatalan kasus antara 23% dan 52%.
Septikemia dicatat antara 11% dan 30% dari seluruh kematian neonatal.
Dampak infeksi dapat dikurangi, sebagaimana yang ditunjukkan dalam
perbandingan internasional, namun begitu, kontribusi sepsis terhadap mortalitas
dan morbiditas neonatal di negara-negara dengan teknologi paling maju tetap
tinggi. Kombinasi dari host yang rentan, presentasi klinis yang tidak spesifik dan
populasi patogen yang terus berubah memberikan tantangan yang besar. Bab ini
menyediakan tinjauan sistematis dari patogenesis, pencegahan, diagnosis dan
penatalakasanaan infeksi neonatal.
Kolonisasi
Sifat kolonisasi organisme ditentukan oleh pola flora pada jalan lahir dan
lingkungan. Bayi yang lahir di rumah terkolonisasi oleh organisme yang terutama
berasal dari ibu.452 Organisme ini, dan organisme lain yang didapatkan dari
anggota keluarga yang lain, cenderung merupakan organisme dengan
batas
dan
Bifidobacteria
species
cenderung
menjadi
tampungan tidak berkurang secara signifikandan tidak ada keuntungan klinis yang
ditemukan.
Kolonisasi kulit pada neonatal intensice care unit (NICU) terutama
disebabkan oleh CONS yang dapat diisolasi lebih dari 90% seluruh
kultur.454Staph. Epidermidis tercatat sebesar 80% dan Staph. Haemolyticus hampir
pada seluruh sisanya.90 Organisme ini menunjukkan peningkatan resistensi untuk
antibiotik karena bayi bertambah tua (gambar 40.8).454 Menariknya, kulit bayi
preterm lebih sedikit terkolonisasi dibandingkan dengan dengan dewasa,
medukung sepsies bakteri yang lebih sedikit dan cenderung memiliki populasi
organisme yang lebih banyak berubah-ubah. Teknik biologi molekuler seperti
DNA fingerprinting, plasmid anlysis, dan multilocus enzyme electrophoresis
semakin banyak digunakan untuk menyelidiki epidemiologi kolonisasi dan infeksi
organisme ini dan banyak lagi lainnya.509,783
Kolonisasi dan Infeksi
Kebanyakan bayi terkolonisasi tanpa terinfeksi, tetapi yang lain, berbagai
fakor host atau patogenitas organisme menyebabkan invasi jaringan dan sepsis.
Sangat penting untuk meninjau faktor host dan organisme secara terpisah.
Sifat-sifat Host
Gerbang masuk
Kulit yang intak dan membran mukus memberikan barrier yang hebat bagi
mikroorganisme. Abrasi dan luka sayat, cedera mukosa, kanulasi, kateter dan
endotracheal tube membuka jalan untuk invasi bakterial. Diantara penghuni
NICU, resiko infeksi bakteri menurun segera setalah akses intubasi dan vaskuler
tidak lagi dibutuhkan.289
Imunitas host
Dibandingkan dengan anak-anak yang lebih besar dan dewasa, bayi lebih
lemah dalam melawan infeksi, kemampuan yang akan menurun lebih jauh lagi
dengan adanya prematuritas. Respon inflamasi lokal sangat buruk, sehingga
organisme yang menginfeksi dengan mudah masuk ke dalam sirkulasi. Oleh sebab
itu, proporsi infeksi yang lebih tinggi pada bayi, memiliki komponen septikemia
dibandingkan dengan kasus infeksi pada anak-anak yang lebih besar ataupun
dewasa.
Paparan antibiotik
Antibiotik digunakan secara bebas dalam neonatologi dan semakin banyak
juga dalam obstetri. Musnahnya koloni flora menjadi predisposisi superinfeksi
patogen seperti yeast, dan resistensi antibiotik menjadi lebih sering terjadi.205,446
Sifat-sifat mikroorganisme
Patogenitas
Dibawah ini adalah patogen-patogen yang terkenal pada bayi: GBS, Staph.
aureus, CONS, Listeria monocytogenes, Hemophilus influenzae, E. coli,
Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella species, Serratia marcescens, Candida
albicans dan Herpes simpleks (HSV).
Dosis
Semakin berat kolonisasi, semakin besar resiko invasi dan sepsis.773 Usaha
Kompetisi
Kompetisi antar bakteri adalah pengaruh yang mengontrol tingkat
kolonisasi dan resiko infeksi, sebagai contoh, inhibisi yeast oleh bakteri dan
inhibisi kompetitif organisme gram negatif oleh Lactibacillus bifidus dalam usus
bayi yang mendapatkan ASI.
Pencegahan Infeksi
Apabila bayi yang baru lahir memiliki kontak yang sedikit dengan siapapun
selain ibunya dan diberikan ASI, resiko infeksi nosokomial dapat ditiadakan. Ketika bayi
berada di dalam lingkungan rumah sakit dengan perawat yang banyak, resiko meningkat
banyak. Spektrum resiko yang paling ekstrim adalah bayi kecil imatur yang
menghabiskan berminggu-minggu di dalam NICU, secara konstan dipasang, tube, jarum,
dan kateter, dan dirawat oleh berbagai macam staf, yang juga merawat sejumlah besar
bayi lain dengan kemalangan yang sama. Kemudian, infeksi nosokomial hampir tidak
terelakkan dan perhatian diberikan pada deteksi dini dan tatalaksana sebagaimana
banyaknya perhatian diberikan pada usaha pencegahan. Prinsip kontrol cross-infection di
rumah sakit telah diberlakukan dengan baik, dan pada penjelasan selanjutnya, prinsipprinsip tersebut akan dikaitkan pada kasus-kasus bayi di unit neonatal.
Faktor Lingkungan
Terdapat beberapa faktor penting dalam lingkungan yang dapat berkontribusi,
baik dengan membentuk keadaan yang memungkinkan cross-infection terjadi ataupun
dengan membentuk lingkungan yang cocok untuk patogen potensial.
Desain unit
Untuk meminimalisir cross-infection, ruang yang cukup harus diberikan
disekeliling cots. Departemen Kesehatan192 merekomendasikan bahawa ruang minimum
yang dialokasikan untuk tiap inkubator dalam 6 cots ruang perawatan intensif harus
seluas 3m2 (100 kaki persegi). Ventilasi yang harus dikirimkan menuju ruangan maskimal
2.7m3/s, walaupun secara umum tidak diperlukan sistem ventilasi khusus. Harus tersedia
wastafel
yang
cukup
sehingga
protokol
cuci
tangan
dapat
dengan
mudah
diimplementasikan. Harus terdapat cukup ruang single yang lengkap dengan peralatan
untuk perawatan intensif, sehingga bayi yang sakit dapat diisolasi jika perlu. Lantai,
dinding dan seluruh permukaan yang rata harus dibersihkan secara teratur, dan idealnya,
ruang unit seharusnya cukup luas untuk dapat dikosongkan secara bergiliran untuk
pembersihan rutin.
Peralatan
Berbagai peralatan medis yang kontak dengan bayi berpotensi sebagai sumber
infeksi, kecuali pada momen ketika pertama kali diambil dari bungkus steril. Setiap bayi
dalam perawatan normal harus memiliki thermometer sendiri, dan di dalam NICU harus
memiliki unit suction, stetoskop, laringoskop, masker muka, dan lain-lainnya sendiri.
Apabila harus dibagi, peralatan tersebut harus diusap bersih tiap berpindah pasien
(contoh, ultrasound transducer)atau menghubungkan perangkat sekali pakai pada
peralatan medis untuk tiap pasien (contoh pompa tekanan darah). Peralatan yang kontak
dengan dengan cairan tubuh yang berpotensial infektif harus digunakan sekali pakai.
Intravenous atau arterial 3 jalur harus diganti tiap 24-48 jam dan aturan yang cermat
harus diberlakukan untuk merubah tetesan dan taps 3 jalur yang terhubung dengan jalur
utamayang digunakan untuk total parenteral nutririon (TPN).
Inkubator dengan pelembab udara adalah ancaman infeksi karenaGram-negative
bacilli terutama Pseudomonas species tumbuh subur dalam lingkungan yang basah dan
lembab. Inkubator modern efisien bekerja saat kering dan banyak unit hanya
menggunakan pelembab udara ketika mereka tidak dapat mengontrol temperatur bayi
yang kecil. Jika inkubator dengan pelembab udara digunakan, pelembab udara harus
dikeringkan setiap hari dan diisi dengn air suling yang steril. Alat tersebut harus diswab
secara teratur untuk mencari kolonisasi gram negatif. Inkubator harus dibersihkan dengan
deterjen konvensional dan harus dikeringkan sepenuhnya sebelum digunakan. Inkubator
harus dignati secara teratur setiap 2 atau 3 minggu.
Ventilator memberikan resiko infeksi, sebagai bagian dari sirkuit yang tidak dapat
diakses untuk sterilisasi. Kebanyakan sirkuit ventilator saat ini sekali pakai, tetapi biaya
pengeluaran yang terlibat dalam penggantiannya secara teratur menjadi terlalu tinggi.
Mengganti ventilator seminggu sekali nampaknya masuk akal untuk meurunkan resiko
infeksi dan biaya pengeluaran. Segera setelah ventilator tidak digunkan, penting unutk
membersihkan pelembab udara dan seluruh perangkat yang bisa diambil dan dibersihkan.
Sistem tersebut harus dikeringkan sepenuhnya sebelum digunakan kembali.
Kebijakan Rawat Inap
Bayi tidak seharusnya dimasukkan ke unit neonatal jika mereka dapat dengan
aman di rawat bersama ibunya. Rumah sakit manapun dapat membangun konsep bangsal
perawatan transisional (pp 385-6), dimana bayi dapat menerima perawatan inkubator,
tube feeding atau antibiotik dengan jalur IV bersama dengan ibunya.
Kebersihan bayi
Kolonisasi bakterial bayi baru lahir tidak dapat dielakkan, tetapi karena resiko
infeksi invasif meningkat bersama dengan tingkat kolonisasi., 773 dan karena tempat
kolonisasi yang berat dapat cross-infect tempat lain dari bayi yang sama, 212 usaha untuk
mengontrol tingkat kolonisasi sangat diperlukan. Bayi harus selalu dijaga kebersihannya
dengan penggunaan sabun dan air, tetapi dalam penatalaksanaan wabah infeksi Staph.
Aureus, dibenarkan untuk menggunakan agen antibakterial untuk memandikan bayi
selama periode tertentu. Baru-baru ini dilaporkan sebuah contoh efektivitas regimen
seperti ini untuk eradikasi wabah MRSA dalam perawatan neonatal dengan memandikan
bayi menggunakan preparat yang mengandung 0.3% triclosan (Bacti-Stat). 863
Perawatan Tali Pusat
Tunggul pusat biasanya merupakan area permukaan bayi yang paling berat
terkolonisasi dan, secara tradisional, antiseptik diberikan sebagai usaha untuk
menurunkan resiko infeksi invasif, terutama Staph. Aureus. Ini adalah penerapan kami
kini dan kami berniat untuk melanjutkannya, karena bukti masa lalu yaitu bahwa
ditinggalkannya regimen perawatan tali pusat semacam ini, diikuti, cepat atau lambat,
oleh peningkatan prevalensi infeksi staphylococcal. Namun, tinjauan sistematik terbaru
dari 10 randomised atau qausi-randomised trials, telah menyimpulkan bahwa, paling
tidak pada negara berkembang, hanya dengan mejaga tali pusat bersih sama efektifnya
dengan dengan menggunakan antibiotik atau antiseptik. 869 Pada negara berkembang
situasinya sedikit berbeda, and peningkatan perhatian terhadap perawatan tali pusat
memiliki dampak besar pada morbiditas neonatal yang serius dan pada kematian
neonatal.
Prosedur Invasif
Seluruh prosedur invasif dapat menyebabkan kolonisasi bakteri masuk ke dalam
sirkulasi. Area dengan kolonisasi yang berat, seperti pangkal paha, harus berada dibawah
daftar daerah yang diperlukan untuk akses vaskuler. Kulit harus dibersihkan, baik dengan
iodine atau larutan yang mengandung alkohol,yang harus dikeringkan sebelum prosedure
dilakukan. Penelitian terbaru541 menunjukkan bahwa dekontaminasi yang lebih efektif
dicapai dengan periode pembersihan 30 detik dibandingkan dengan sapuan konvensional
5-10 detik. Terdapat bukti meyakinkan bahwa sepsis yang berkaitan dengan kateter lebih
mungkin terjadi apabila jalur tersebut sering digunakan, 290,588 dan setiap usaha harus
dilakukan untuk menghindarinya dengan penggunaan kanul perifer untuk transfusi darah
dan pemberian obat.
Bayi lain, Staf dan Pengunjung
Ancaman terbesar terhadap seorang bayi datang dari bakteri yang berkolonisasi di
kulit, faring, dan traktus gastrointestinal bayi lain, pengunjung dan staf, meskipunresiko
mendapatkan infeksi dari pengunjung yang sehat tidak berarti dalam hubungannya
terhdap keuntungan sosial dari kebijakan kunjungan terbuka yang masuk akal. (p.374),
seperti yang telah ditunjukkan dalam beberapa penelitian. 109,350,479 Bagaimanapun, tidak
diperbolehkan berpikir bahwa pengunjung tidak memberikan resiko, dan epidemik
respiratoty syntical virus (RSV) dan rotairus dapat dibawa oleh keluarga yang
berkunjung. Pengunjung harus diberitahu untuk mencuci tangan mereka dengan baik dan
tidak menyentuh bayi yang bukan miliknya sendiri.
Cuci tangan
Tangan staf dokter dan perawat adalah rute potensial utama untuk terjadinya
cross-infection dan dari seluruh tindakan untuk mencegah infeksi nosokomia, sejauh ini
cuci tangan
perhiasan dilepaskan. Tingkat pembunuh bakteri tertinggi didapat dengan larutan sabun
yang mengandung iodine atau alkohol. Pendekatan efektif adalah dengan penggunaan
larutan yang mengandung betadine atau chlorhexidine untuk mencuci tangan dan lengan,
sesekali selama bertugas di NICU, dan kemudian membilas tangan dengan larutan yang
mengandung alcohol sebelum dan sesudah menyentuh tiap bayi. Sayangnya, kerelaan
praktek cuci tangan yang baik sering kali masih rendah. Pada penelitian terbaru yang
dilakukan di unit Amerika Utara, cuci tangan sebelum kontak dengan pasien yang
dilakukan oleh staf kesehatan hanya sebesar 31.8% dan hanya sebesar 24.7% oleh staf
perawat.127 Beberapa peningkatan dalam kerelaan staf dengan praktek yang baik dapat
dicapai dengan edukasi dan tindakan-tindakan yang lain. 353,748 Staf yang hanya sesekali
berkunjung unitneonatal, seperti radiografer atau psikoterapis, memiliki kesempatan lebih
rendah untuk diberikan edukasi kebiasaan cuci tangan yang baik.
Gaun, Masker, Tutup Kepala dan Sepatu
Penggunaan rutin gaun, masker, tutup kepala dan sepatu oleh staf ataupun
pengunjung tidak perlu dilakukan baik dalam NICU ataupun bangsal postnatal.
Kepadatan berlebih
Kepadatan
berlebihan
ataupun
kurangnya
tenaga
berhubungan
dengan
antibiotik
mempengaruhi
pola
infeksi
nosokomial
dengan
tingkat point-prevalence penggunaan antibiotik antara 27% dan 43% dari seluruh
populasi NICU. Gambaran ini hampir pasti menjadi perwakilan dari kebanyakan NICU.
Sulit untuk tahu bagaimana, dengan keterbatasan metode investigasi yang ada, tingkat
pemberian antibiotic dapat dikurangi, namun terdapat kesepakatan bagus yang dapat
dilakukan dalam penghentian antibiotik lebih cepat dan merasionalkan terapi segera
setelah organisme yang menginfeksi dapat diidentifikasi (p.1025).
Antibiotik profilaksis hampir selalu tidak diinginkan, karena meskipun dapat
melindungi bayi dari infeksi organisme sensitif, hal ini menjadi predisposisi infeksi oleh
organisme yang resisten dan menambah jumlah antibiotik total yang diresepkan, yang
dalam perjalanan waktu mendukung munculnya strains yang resisten. Tiga randomised
controlled trials (RCTs)42,431,770 telah mendemondtrasikan reduksi meyakinkan dalam
kejadian sepsis CONS pada bayi yang menerima cairan nutrisi parenteral mengandung
vancomycin. Kemungkinan terdapat beberapa tempat untuk penggunaan yang sangat
terbatas dari pendekatan ini pada kasus resiko tinggi yang terpilih tetapi penerapannya
mungkin meningkatkan resikomuculnya strains CONS dan enterococci resisten terhadap
vancomysin.542,814 dan hal tersebut merupakan maslah yang serius. 483
Susu Ibu633
bukan carriers. Hal ini adalah usaha terakhir dan hanya boleh dilakukan setelah
diskusi dengan tim kontrol infeksi. Perlunya menutup bangsal maternitas akan
sangat jarang.