Anda di halaman 1dari 15

Alifianissa

Deasy hudaiva
Nurhayati
Robia Nur Batavia
Anwi
infeksi nosokomial (IN) pada bayi baru lahir
sampai saat ini masih merupakan masalah yang
serius di setiap rumah sakit. Selain meningkat
kan waktu serta biaya perawatan, IN juga
menyebabkan tingginya angka morbiditas,
mortalitas serta meningkatkan risiko palsi
serebral/kecacatan pada bayi yang bertahan
hidup
Sepsis adalah kondisi medis
serius dimana terjadi peradangan
di seluruh tubuh yang disebakan
oleh infeksi
Bayi diduga sepsis bila menunjukkan gejala klinis infeksi
seperti gangguan pernafasan, bradikardi, letargi, malas
minum, kejang atau suhu tidak stabil.
Bakteri penyebab tersering adalah bakteri dari flora
normal saluran cerna dan jalan lahir ibu, seperti group B
streptococci, Hemophilus influenzae, E. coli dan Listeria
monositogenes.

Empat kuman tersebut adalah kuman penyebab utama


di negara maju yang ditemukan sebelum era antibiotik
profilaksis perinatal diberikan.
Dinegara berkembang Serratia
marcescens adalah bakteri penyebab utama.
Melihat dominasi kuman tersebut pada 2
kejadian infeksi, maka belum jelas apakah
kejadian infeksi dini negara berkembng
disebabkan karena transmisi bakteri secara
perinatal dari ibu atau terkontaminasi
setelah lahir baik akibat proses persalinan
atau hari pertama saat dirawat. Pengaruh
antibiotik antenatal terhadap munculnya
Sebagian besar kejadian infeksi
tersebut disebabkan oleh Serratia
marcescens kemudian diikuti
Klebsiella pneumoniae. Dengan
mempertimbangkan penemuan dua
jenis kuman tersebut, maka
dipastikan kuman penyebab sepsis
adalah nosokomial
penyebab tersebut mungkin
berhubungan dengan tindakan yang
secara umum dilakukan terhadap bayi
bayi yang dirawat di NICU. Penemuan
ini mengindikasikan adanya masalah
infeksi nosokomial yang sangat serius
dan memerlukan upaya segera secara
menyeluruh dan terkait untuk
menurunkannya
IN aliran darah (INAD), yaitu adanya
patogen pada aliran darah pasien yang
dirawat di rumah sakit dalam waktu lebih
dari 48 jam, adalah bagian dari IN yang
juga menjadi masalah yang sering
ditemukan dalam sistem pelayanan
kesehatan akhir akhir
ini
Sebagian besar bayi baru lahir yang mengalami INAD memiliki
berat lahir kurang dari 2500 g, dengan populasi tertinggi yaitu berat
lahir 1000-1499 g. Hal ini disebabkan oleh karena usia gestasi
terbanyak yang mengalami INAD pada penelitian ini kurang dari 37
minggu yaitu 28 - 32 minggu 27 kasus (36,5%).

Sistem imun dan barier struktural normal pada bayi yang lahir
dengan usia gestasi < 37 minggu (prematur) biasa masih imatur,
sistem kekebalan tubuhnya belum adekuat sehingga bayinlebih
mudah terkena infeksi.

Sedangkan bayi yang lahir kurang dari 32 minggu, stratum


korneumnya belum berkembang, kulit masih sangat rapuh, mudah
terkena trauma, dan sangat permeabel. Kulit akan menjadi
matur dengan cepat setelah bayi lahir, dan dalam 2
minggu kehidupan telah berkembang dengan baik tanpa
dipengaruhi usia gestasi
Spektrum mikroorganisme penyebab IN serta
sensitivitasnya terhadap antibiotika pada tiap rumah
sakit tidak sama bahkan pada satu rumah sakit pada
tahun yang berlainan berubah-ubah.
Hal ini sering disebabkan karena pemakaian
antibiotik yang terlalu banyak/liberal dan tidak rasional
Munculnya resistensi terhadap berbagai antibiotik
dipengaruhi oleh pemakaian antibiotik itu sendiri.
Semakin lama seorang pasien mendapat terapi antibiotik,
akan memudahkan timbulnya kolonisasi dengan
mikroba yang resisten antibiotik. 7,8 Bila antibiotik
diberikan berlebihan, tidak adekuat, monoton (satu jenis
terus menerus) maka akan mengurangi efektifitasnya
sehingga menimbulkan resistensi terutama bakteri Gram
negatif
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
infeksi bakteri Gram negatif adalah pemberian
antibiotik berhubungan dengan selective pressure
pada bakteri
resisten, penyakit penyerta berat dan status
imunokompromais. Pada setting ICU
dipertimbangkan beberapa faktor seperti
kedekatan pasien dengan pasien lain yang sudah
terinfeksi oleh bakteri resisten dan prosedur
invasif. Semuanya merupakan faktor risiko yang
signifikan meningkatkan infeksi nosokomial oleh
bakteri Gram negatif
Bagan berikut (Gambar 2) dapat membantu keputusan
memilih terapi antibiotik empiris pada setting ICU.

Anda mungkin juga menyukai