0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
386 tayangan4 halaman
Sejarah perkembangan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dimulai sejak zaman Revolusi Industri di Eropa abad ke-18, di mana adanya penggunaan mesin menggantikan tenaga manusia menimbulkan berbagai risiko kecelakaan dan penyakit bagi pekerja. Berbagai konsep dan peraturan K3 kemudian diterapkan di berbagai zaman, termasuk zaman penjajahan Belanda dan Jepang, hingga masa kemerdekaan dengan diberlakukannya ber
Sejarah perkembangan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dimulai sejak zaman Revolusi Industri di Eropa abad ke-18, di mana adanya penggunaan mesin menggantikan tenaga manusia menimbulkan berbagai risiko kecelakaan dan penyakit bagi pekerja. Berbagai konsep dan peraturan K3 kemudian diterapkan di berbagai zaman, termasuk zaman penjajahan Belanda dan Jepang, hingga masa kemerdekaan dengan diberlakukannya ber
Sejarah perkembangan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dimulai sejak zaman Revolusi Industri di Eropa abad ke-18, di mana adanya penggunaan mesin menggantikan tenaga manusia menimbulkan berbagai risiko kecelakaan dan penyakit bagi pekerja. Berbagai konsep dan peraturan K3 kemudian diterapkan di berbagai zaman, termasuk zaman penjajahan Belanda dan Jepang, hingga masa kemerdekaan dengan diberlakukannya ber
Posted in Sejarah K3 | Tags: K3, kesehatan kerja, Keselamatan Kerja, Revolusi
Industri, Sejarah Sejarah Perkembangan Kesehatan dan Keselamatan Kerja tidak diketahui kapan tepatnya. Namun pengerahan tenaga kerja sesungguhnya sudah setua usia manusia di bumi ini dan bersamaan dengan itu juga adanya proses pengupahan kepada tenaga kerja. Yang dikenal sebagai Bapak K3 yaitu Bernardin Ramazzini, dengan bukunya De Morbis Artrificum Diatriba yang menguraikan tentang berbagai jenis penyakit yang timbul berkaitan dengan pekerjaan. Ada beberapa konsep Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang menjadi point penting dalam lintasan sejarahnya di dunia dan khususnya yang terjadi di Indonesia mulai zaman penjajahan hingga merdeka. Berikut gambaran singkatnya di bawah ini : 1. Konsep K3 Pada Zaman Revolusi Industri:
Di mulai ketika terjadi Revolusi industri, Terutama di eropa pada abad
18. Peran manusia mulai digantikan oleh mesin.
Lahir sebuah aturan yg disebut Common Law Defence(CLD). CLD
Akibat adanya tekanan dari kaum industrialis yang memiliki kesadaran
K3, muncul konsep EMPLOYERS LIABILITY yang mengatur bahwa K3 menjadi tanggung jawab semua pihak dalam lingkungan industri yaitu pengusaha, pekerja/buruh & masyarakat umum.
Lahir teori domino oleh H.W.HEINDRICK (1913).
Lahir teori Loss Control Management & Risk Management yg
berkaitan erat dengan konsep K3.
2. Konsep K3 pada Zaman Penjajahan Belanda
Adanya pengerahan tenaga kerja melalui perbudakan.
Tahun 1816,sebuah lembaga yg bertujuan menghapuskan perbudakan
didirikan oleh Sir Thomas Stanford Raffles.
Tahun 1818, ditetapkan UUD Hindia Belanda yaitu Regreling
Reglement yang beberapa pasalnya melarang adanya perbudakan
Belanda meratifikasi konvensi ILO No.29 yang dituangkan dlm
Staatsblad 1933 No.261 tentang larangan kerja rodi/kerja paksa.
Tahun 1908,bbrp anggota parlemen Belanda yg peduli pada nasib
pekerja mendesak agar memberlakukan peraturan K3 di daerah Nederland Indie.
Peraturan Keselamatan Kerja yang pertama diterbitkan Oleh
Pemerintah Hindia Belanda pada Tahun 1910.
3. Konsep K3 pada Zaman Penjajahan Jepang
Adanya pengerahan naker melalui perbudakan (romusha).
Konsep K3 yang dibangun oleh pemerintah Belanda diabaikan oleh
Jepang.
4. Konsep K3 pada Zaman Kemerdekaan
Lahirnya beberapa peraturan diantaranya yaitu : UU No.12 tahun 1948
tentang kerja, UU No.14 tahun 1969 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja dan UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Implementasi K3 pada awal masa pemerintahan ORDE BARU paralel
dengan konsep Pembangunan nasional.
Adanya UU No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan yang telah di
amandemen menjadi UU NO.36 Tahun 2009, UU No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan UU No.3 thn 1992 tentang Jaminan Sosial Tnaga Kerja.
Demi Mewujudkan tenaga kerja yang sehat, selamat, kompetitif &
produktif, pemerintah juga membentuk Lembaga Higiene Industri di dua Departemen/Kementerian yaitu di Departemen/Kementerian Tenaga Kerja dan Di Departemen/Kementerian Kesehatan.
Demikian gambaran singkat mengenai sejarah perkembangan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja. Terima Kasih, Semoga Bermanfaat.
Pentingnya penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
pada perusahaan didalam menghindari resiko kecelakaan bagi pekerja dalam melakukan pekerjaan. Berikut pengertian tentang K3 :
A. Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang bebas dari resiko kecelakaan atau kerusakan, sedangkan kesehatan kerja dapat diartikan sebagai kondisi yang dapat mempengaruhi kesehatan pekerja. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia bahwa keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu kondisi kerja yang terbebas dari ancaman bahaya yang mengganggu proses aktivitas dan mengakibatkan terjadinya cedera, penyakit, kerusakan harta benda, serta gangguan lingkungan. OHSAS 18001:2007 mendefinisikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah sebagai kondisi dan faktor yang mempengaruhi atau akan mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja (pekerja kontrak dan kontraktor), tamu atau orang lain ditempat kerja.
Berdasarkan definisi tersebut dapat di simpulkan bahwa
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah merupakan suatu program untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja didalam melaksanakan pekerjaan di tempat kerja.
B. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja. 2. Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien.