REVIEW JURNAL
Oleh :
Bani Alkausar
156020301111004
156020301111010
Melani Rahmayanti
156020301111028
The Concept of Gratitude from the SME's Owners in Bali to Address the Income Tax
Evasion
Abstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk memaknai arti akuntanbilitas menurut Wajib pajak UMKM di
Bali. Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif dengan menggunakan metode
fenomenologi dari hussler, yang digunakan untuk memahami pengalaman informan sebagai
wajib pajak yang melakukan yadnya. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara
melakukan wawancara dan observasi untuk mengetahui realitas dari informan dalam
melaksanakan ritual agamanya, kegiatan bisnisnya dan yang terakhir pelaksanaan kewajiban
perpajakan kepada negara. Rasa syukur adalah konsep dalam penerapan yadnya yang
mengandung nilai keadilan, kebenaran, dan ketulusan.
1. Latar Belakang
Pada Tahun 2013 pemerintah Indonesia membuat sebuah kebijakan dengan
mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.46 tahun 2013 berlaku mulai juli 2013. inovasi
kebiajakn yang dimaksud yaitu adanya perubahan tarif pajak yang dikenakan untuk wajib
pajak UMKM. Kebijakan ini sebagal alternatif karena melihat adanya potensi penerimaan
pajak dari sektor ini. selain itu UMKM tercatat sebagai penyumbang terbesar PDB negara
sebesar 60% pada tahun 2012 (Wibisono, 2012;Ermalia, 2013). Pemilik UMKM
mengitung PPh finalnya sebesar 1% dari omset perbulannya. dimana sebelumnya
perhitungan pajak teruntang berdasarkan laba bersih sebelum pajak.
Masyarakat hindu bali melakukan ritual kepada Tuhan yang berdasar pada ajaran
dharma (Gingsir, 2012), filosofi dari hal tersebut adalah manusia memiliki tanggung
jawab kepada Tuhan melalui pemerintah dengan membayar pajak. bagi masyarakat Hindu
bali membayar dana punia sebagai sumbangan sukarela, untuk muslim membayar zakat
(Triyuwono, 2006: 53) dan dalam agama kristen membayar sumbangan sebagai
pertanggungjawaban kepada Tuhan melalui Caesar yang terdapat dalam kitab Mathius
(22: 17, 21)(Mc Gee, 2006).
Menurut Wardana dan Supriyadi (2006) filosofi rsi yadnya sebagai pengingat sebagai
rasa syukur kepada guru atau kepada siapa yang memiliki semangat, pengetahuan, dan
mengatur. Gambaran guru disini bukan hanya untuk guru yang ada disekolah, namun
istilah guru terbagi menjadi 4 yaitu: 1. Guru rupaka-teachers are parent, 2. Guru
Pengajian-guru yang memberikan ilmu pengetahuan di sekolah dan pemuka agama, 3.
Guru wisesa-guru dalam hal ini pemerintah, 4. Guru swadaya-guru disini adalah Tuhan
Yang Maha Kuasa
Penganut hindu di bali sangat patuh dalam menjalankan ritual-ritual agamanya
sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada Tuhan, dan menjadi salah satu
pulau dengan jumlah UMKM terbanyak di Indonesia. Pemilik UMKM melakukan
aktivitas ritual yadnya dengan sangat disiplin sebagai bentuk kesadaran sosial mereka
(Raharjo, 2011). pengaruhnya tingkat disiplin pemilik UMKM meningkatkan kesadaran
dalam beragama dan bernegara menjadi seimbang. sebagaimana arti dari ritual RSI
yadnya. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui kesadaran dari pemilik UMKM
yang melakukan aktivitas ritual yadnya untuk mematuhi aturan perpajakan yang ada di
negara Indonesia.
2. Studi Literatur
a. Yadnya dalam membentuk kesadaran spiritual
Yadnya berarti melakukan pengorbanan suci yang harus dilakukan oleh orang hindu
yang masih hidup di dunia. Pemilik UMKM melakukan yadnya berdasarkan kemampuan
mereka (Bidja, 2011: 6). sekarang timbul pertanyaan mengapa kita perlu untuk
menerapkan yadnya? karena kita sebagai manusia harus menjadi manusia yang lebih baik
untuk memperoleh keseimbangan sebagai bentuk ketaatan kepada Tuhan.
Pemilik UMKM, selain melakukan kegiatan bisnis dan profesinya, mereka juga
memiliki tanggung jawab sebagai manusia untuk melaksanakan upacara keagamaan. Rasa
syukur pemilik UMKM diwujudkan dalam upacara keagamaan, yang dilakukan seharihari ataupun pada saat-saat tertentu (Widiastuti, et al. 2015). Ini merupakan bentuk
pertanggungjawaban yang dinamakan dengan panca yadnya. Upacara ini terbagi menjadi
5 bagian : pertanggunjawaban kepada Tuhan (Dewa Yadnya), pertanggungjawaban
kepada leluhur (pitra Yadnya), pertanggungjawaban kepada sesama manusia (Manusia
Yadnya), pertanggungjawaban kepada guru, dan pertanggungjwaban kepada alam semesta
(Bhuta Yadnya).
Rangkaian pertanggungjawaban membentuk struktur sosial berdasarkan kesadaran,
kerelaan, kebersamaan, dan empati antar manusia, bukan hanya antara masyarakat hindu
saja namun juga antara masyarakat hindu dan agama lainnya. Yadnya adalah sebuah
bentuk pertanggungjawaban manusia yang didasarkan pada prinsip kesadaran, kerelaan,
kebersamaan, dan empati dengan yang lain. Hal tersebut bertujuan untuk membentuk
harmoni antara perkataan, perbuatan, dan pikiran, yang disebut sebagai tri karya
parisudha. Pemilik UMKM melakukan yadnya dengan tulus dan suka rela.
b)
c)
Memiliki NPWP.
Objek penelitian ini adalah kesadaran dalam melaksanakan kewajiban perpajakan
kepada negara. Dalam menemukan kasadaran dari pemilik UMKM yang menganut
prinsip yadnya.
b. Analisis Data
Ada konsep metode sebagai unit analisis fenomenologi Husserl untuk mencari makna
dari suatu objek berdasarkan kesadadaran subjek, yaitu : Intentional, noema, noesis, hyle
(pengalaman), intuition, dan intersbujektivity. Tahap analisis dimulai dari kesadaran
intersubject (Intentionality-Kesadaran Langsung) (Follesdal 2006 in Wrathall and
Dreyfus, 2006).
Old Meaning
Pajak sebagai beban/ pengurang laba
Pajak
tambahan
sebagai
Tax
planning
digunakan
kemampuan
dana
punia
atas
ekonomi
sehingga
New Meaning
sebagai rasa syukur
Tuhan,
pertanggungjawaban
dalam
praktik
menggunakan
keadilan.
Tujuan tax planning adalah untuk *Mengindari
menghindar dari membayar pajak.
ketenangan
Merupakan hal yang material.
untuk
keinginan
kita
hidup,
dari
Karma,
meningkatkan
kewajiban kepada agama dan negara. Konsep rasa syukur dapat digunakan sebagai
bentuk kesadaran spiritual dari pemilik UMKM, sehingga mereka tidak akan
melakukan tindakan penghindaran pajak.
b. Kontribusi
Hasil penelitian ini memberikan masukan kepada pemerintah dalam membuat
kebijakan pajak penghasilan untuk meningkatkan kesadaran sipiritual dari para
pemilik UMKM. Konsep rasa syukur wajib pajak UMKM dapat diubah dari
kesadaran material menjadi kesadaran spiritual. Selain itu dengan konsep rasa syukur
ini dapat meningkatkan kontribusi dari pemilik UMKM kepada agama dan negara.