Anda di halaman 1dari 2

II.

PENCAHAYAAN
Hasil pengukuran pencahayaan di delapan ruangan kerja PT. PC. GKBI, yang
dilakukan secara kuantitatif . Pengukuran dilakukan dengan dua objek yaitu
pencahayaan umum dan pencahayaan lokal. Pencahayaan umum diambil di
sepuluh titik dalam ruangan kerja kemudian diambil rata ratanya, sedangakan
pencahayaan khusus di lakukan di empat titik dalam ruang kerja kemudiaan
diambil rata ratanya.

Tingkat pencahayaan yang di perlukan berdasarkan Modul Pelatihan Hiperkes dan


KK bagi Dokter Perusahaan.

Pembahasan :
Tenaga kerja dapat melihat benda yang di kerjakan karena adanya cahaya yang di
pancarkan atau di pantulkan oleh objek kerja tersebut menuju dan di tingkatkan
oleh mata tenaga kerja. Cahaya tersebut masuk ke mata tenaga kerja melalui
konjunctiva, kornea , pupil pada iris , lensa mata, badan vitreus dan kemudian jatuh
ke retina. Untuk itu lensa mata dapat lebih atau kurang dicembungkan sehingga
cahaya dapat jatuh ke retina karena adanya cahaya retina maka timbul impuls
pada ujung ujung serabut sel saraf retina di teruskan menu saraf optic dalam otak
sehingga timbul persepsi.
1. Tingkat pencahayaan kurang
Kelelahan mata akibat pelebaran pupil dan kontraksi otot otot dilatators iris
ditandai dengan pengelihatan kabur, rangkap, double , mata merah berair,
pegal pegal di sekitar mata.
2. Tingkat pencahayaan berlebihan
Menyebabkan kerusakan ujung ujung serabut saraf retina, serta kelelahan
pada mata yang di tandai dengan mata memerah, pandangan gelap dan
kabur serta kerusakan pada retina yang akhirnya dapat menimbulkan
kebutaan.
3. Pencahayaan tidak merata
Penurunan kera mata karena kerusakan sel contus dan sel rods karena
adaptasi kontras cahaya yang teralu cepat
4. Penchayaan tidak merata
Mengakibatkan kesilauan. Kesilauan ini termasuk criteria kesialauan cacat
( disability glare ).
5. Pencahayaan dapat merubah susunan udara
Penggunaan sumber cahaya sebagai pencahayaan yang dapat menimbulkan
asap atau gas jelas akan mengganggu kenikmatan kerja tenaga kerja, berupa
mata terasa pedih dan mengganggu pernafasannya.
6. Penggunaan warna

Penggunaan warna di tempat kerja yang benar, misalnya perbedaan yang


sangat mencolok dari objek kerja dan latar belakangnya, dimana objek kerja
sangat tenang dapat menimbulkan kesilauan.

Anda mungkin juga menyukai