Anda di halaman 1dari 1

Akuntansi sebagai seni.

Pada awal perkembangannya, akuntansi dapat dikatakan sebagai kerajinan (seni) karena orang
yang akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan akuntansi harus terjun langsung dalam dunia
praktik dan mengerjakan magang pada praktisi.
Akuntansi adalah seni mencatat, menggolongkan dan meringkas transaksi dan kejadian yang
bersifat keuangan dengan cara tertentu dan dalam bentuk satuan uang, serta menafsirkan hasil-hasilnya.
Jadi kalau akuntansi dikatakan sebagai seni maka yang dimaksud adalah cara menerapkannya.
Akuntansi sebagai sains.
Pada perkembangan selanjutnya, keterampilan akuntansi ini sudah bisa didefinisikan dengan
jelas sehingga membentuk seperangkat pengetahuan yang utuh sehingga dapat diajarkan melalui
institusi pendidikan.

Akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pengidentifikasian, pengesahan, pengukuran,


pengakuan, pengklasifikasian dan penyajian data keuangan dasar (bahan oleh akuntansi) yang terjadi
dari kejadian-kejadian, transaksi-transaksi atau kegiatan operasi suatu unit organisasidengan cara
tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang berkepentingan.

Bila akuntansi dipandang sebagai sains, maka akuntansi akan banyak membahas gejala
akuntansi seperti kenapa perusahaan menggunakan metode akuntansi tertentu, faktor apa saja yang
mendorong manajemen memanipulasi laba, apakah partisipasi dalam penyusunan anggaran
mempengaruhi kinerja manajer devisi.

Konsep dasar akuntansi menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Kerangka
Dasar Penyajian dan Pelaporan Keuangan (KDPPLK) paragraf 22 dan 23 menyatakan
bahwa asumsi dasar akuntansi berdasarkan dasar akrual dan kelangsungan
usaha(going concern). MenurutInternational Financial Reporting Standards (IFRS)
pada The Conceptual Framework for Financial Reporting paragraf 4.1, sebagai
asumsi dasar akuntansi adalah hanya kelangsungan usaha. Sedangkan menurut
Paton dan Littleton yang dikutip Suwardjono (2005), konsep dasar akuntansi terdiri
dari, konsep kesatuan usaha (Entity Theory), kontinuitas usaha(going concern),
penghargaan sepakatan, kos melekat(cost attach), upaya dan hasil(effort and
accomplishment), bukti terverifikasi, dan asumsi.

Anda mungkin juga menyukai