Xii. Pmilihan Dan Prancangan Bioraktor
Xii. Pmilihan Dan Prancangan Bioraktor
Berbagai faktor produksi yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan bioreaktor adalah
sebagai berikut :
- Ketersediaan bahan mentah (pati, tetes, sirup, gula).
- Ketersediaan energi dan air pendingin.
- Ketersediaan tenaga kerja berkualitas.
- Fasilitas perdagangan untuk produk dan bahan mentah.
- Keadaan pasar (penjualan stabil, penjualan berubah, pabrik tunggal, pabrik
fleksibel).
- Peraturan kerja dan keselamatan.
- Undang-undang tentang pembatasan polusi lingkungan.
- Penggunaan secara ekonomis hasil samping produk.
b. Prototipe Bioreaktor ideal
Sistem bioreaktor yang digunakan bioproses adalah curah, sinambung dan semi
sinambung. Pada semua sistem tersebut terjadi pencampuran substrat dan
mikroorganisme secara sempurna dan seragam sehingga keadaan reaksi dan taraf
biokatalik merupakan suatu sistem homogen. Sistem ini adalah ideal, sehingga bioreaktor
yang mempunyai ciri tersebut dijadikan model untuk analisis yang disebut sebagai
bioreaktor ideal. Anggapan tersebut hanya valid bila perubahan yang terjadi dalam
bioreaktor cukup kecil, sehingga laju reaksi secara lokal terjadi di dalam sel dan partikel
biokatalis, dari suatu sisi reaktor ke bagian lainnya. Pada pihak lain terjadi sebaliknya,
pencampuran mikroba penghasil polimer eksoseluler yang berdensitas tinggi dengan
cairan fermentasi bukan newton (non-newtonian fluid).
1) Fermentor Semi-Curah/Semi-Sinambung (Fed-Batch)
Pada beberapa proses seringkali diperlukan penambahan aliran cairan ke dalam
bioreaktor curah. Hal ini misalnya dikerjakan untuk menambah prekursor produk yang
diinginkan dan untuk menambah senyawa pengatur (induser) untuk mempertahankan
taraf hara pada konsentrasi rendah sehingga represi katabolit dapat dihindari. Semua itu
dapat dikerjakan dengan menggunakan sistem bioreaktor unggun terumpani (fed-batch)
yang disebut juga semi-curah atau semi-sinambung.
2) Fermentor Sinambung (Continuous Stirred Tank Reaktor [CSTR])
Beberapa jenis CSTR untuk reaksi enzimatik dapat digunakan. Penggunaannya
tergantung pada metoda yang digunakan untuk mencapai tingkatan aktivitas enzimatik
yang diperlukan. Pada rancangan paling sederhana, enzim secara terus-menerus
dimasukkan ke dalam biorektor dan dikeluarkan dari reaktor melalui pompa
pengumpanan dan pengeluaran (elluent).
Model bioreaktor
sintesis
Pilot Plant
Bioreaktor komersial
1. Penelitian eksploratif
Dasar, galur, media
produk, kelayakan
2. Analisis Kinetika Proses
Dasar, galur, media
produk, kelayakan
3. Perancangan proses
OTR, uji ekonomis model hasil
P/V, HvTR
Skala
penuh
Penerapan pada
skala penuh
Skala
kecil
4. Propagator jaringan
permukaan
jaringan mamalia
(tubuh pada
permukaan)
5. Bioreaktor membran
(serat berongga)
(hollow-fiber)
6. Tangki berpengaduk
(modifikasi)
7. Unggun diam
(modifikasi)
Produk
PST, enzim,
metabolit sekunder,
biosurfaktan
etanol, metabolit
sekunder,
penanganan limbah
interferon, faktor
tumbuh, faktor darah,
antibodi monoklonal
interferon, faktor
tumbuh, faktor darah,
antibodi monoklonal,
vaksin, hormon,
protease
etanol, antibodi,
monoklonal, prolease
antibodi monoklonal
faktor pertumbuhan,
interferon, produkproduk berkasiat obat
etanol, enzim,
produk, berkhasiat
8. Bioreaktor menara
dan laran
9. Bioreaktor vakum
dan siklon
10. Bioreaktor fotokimia
obat
PST
etanol, PST