KATA PENGANTAR
Panduan pelaksanaan penyelenggaraan Masa Orientasi Siswa
(MOS) ini disusun dengan maksud agar dapat dijadikan acuan
pelaksanaan kegiatan orientasi siswa baru.
Melalui kegiatan MOS diharapkan agar para siswa baru dapat
melaksanakan tugas belajarnya secara baik, penuh semangat, dan
dapat meningkatkan keakraban antara siswa baru dengan kakak
kelasnya.
Penyelenggaraan kegiatan MOS diharapkan dapat memberikan
kesan yang baik dan menyenangkan bagi warga sekolah, khususnya
bagi siswa baru, sehingga kegiatan ini dapat berlangsung sesuai
dengan yang diharapkan. Seluruh warga sekolah diharapkan juga
ikut bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan kegiatan MOS.
MOS merupakan awal siswa mengikuti pendidikan di sekolah yang
baru. Oleh karena itu, MOS merupakan salah satu bagian dari
program pendidikan berkelanjutan (Education for Sustainable
Development).
Kami mengakui bahwa, baik dari segi materi maupun bahasa,
panduan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, dengan senang
hati kami akan menerima masukan untuk bahan penyempurnaan
pada masa berikutnya.
Jakarta, Maret 2009
Direktur Pembinaan SMP
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................
A. Latar Belakang .....................................................
B. Fungsi ....................................................................
C. Tujuan ...................................................................
D. Waktu Pelaksanaan ............................................
E. Sasaran ..................................................................
F. Sertifikat ...............................................................
1
1
1
2
3
3
3
5
5
5
6
7
8
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hari-hari pertama masuk sekolah merupakan bagian dari
hari efektif belajar yang perlu diarahkan dan diisi kegiatan
yang bermanfaat, namun tetap dalam suasana gembira dan
menyenangkan serta bernilai positif bagi segenap warga
sekolah.
Kegiatan hari-hari pertama masuk sekolah ini diberi nama
Masa Orientasi Siswa (MOS). MOS merupakan
serangkaian kegiatan pertama masuk sekolah pada setiap
awal tahun pelajaran baru yang berlangsung selama 3 hari.
Untuk penyelenggaraan di setiap wilayah, pihak Kantor
Dinas Pendidikan dapat merencanakan dan mengatur
kegiatan dimaksud, sesuai dengan kondisi dan situasi
sekolah masing-masing.
B. Fungsi
Fungsi MOS Sekolah Menengah Pertama adalah sebagai
berikut:
1. Mempersiapkan siswa sebagai warga sekolah yang baik
melalui pengenalan sekolah dan lingkungannya, serta
peraturan yang berlaku di sekolah. Selanjutnya
diharapkan siswa dapat bersikap dan bertingkah laku
sesuai dengan nilai-nilai luhur, dan dapat melaksanakan
kegiatan belajar mengajar dengan baik.
Direktorat PSMP
BAB II
PROGRAM KEGIATAN
A. Materi
Pada dasarnya materi MOS adalah hal-hal yang berkaitan
erat dengan upaya-upaya mengantarkan siswa baru agar
lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah serta
segala tata cara pergaulannya. Oleh karena itu materi pokok
MOS meliputi sebagai berikut.
1. Pembinaan dan pengenalan lingkungan sekolah, dengan
penekanan pada 7K, yaitu Keamanan, Kebersihan,
Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan,
dan Keselamatan/Kesehatan.
2. Tatakrama dan tata tertib kehidupan sosial di sekolah.
3. Program dan Cara Belajar yang baik.
4. Matrikulasi (bridging course).
5. Upacara Bendera.
6. Demonstrasi ekstrakurikuler dalam rangka penyaringan
bakat, minat dan potensi.
7. Peraturan Baris Berbaris.
8. Pengenalan Dasar Kepemimpinan.
B. Metode dan Pendekatan
1. Metode
Agar MOS dapat berlangsung secara efektif dan
konstruktif, maka perlu penerapan metode sebagai
berikut.
a. Metode yang bersifat gembira, menyenangkan dan
memberi kesan yang mendalam bagi siswa, bahwa
mereka telah diterima dalam lingkungan sekolah
baru yang dicita-citakan.
b.
c.
d.
e.
2. Pendekatan
Dalam pelaksanaan kegiatan MOS, pendekatan yang
perlu digunakan oleh para pembina hendaknya:
a. Bersifat persuasif dan edukatif, artinya siswa harus
dipandang sebagai warga masyarakat yang sedang
tumbuh dan berkembang, sehingga perlu
memperhatikan kegiatan mereka.
b. Bersifat psikologis dan sosiologis, artinya siswa
harus dipandang sebagai warga masyarakat yang
selalu bersosialisasi dengan lingkungannya.
c. Memanfaatkan potensi lingkungan, baik dalam
menentukan metode maupun materi kegiatan.
d. Pemberian
materi
yang
lebih
bersifat
memberdayakan potensi dan sifat kritis siswa.
C. Pemantauan
Pemantauan dimaksudkan
keberhasilan pelaksanaan
6
untuk
MOS
mengetahui tingkat
di sekolah, sejak
Direktorat PSMP
Direktorat PSMP
BAB III
PENUTUP
Lampiran 1
CONTOH KEGIATAN
Pelaksanaan Kegiatan dan Jadwal
Masa Orientasi Siswa
1. Lingkungan sekolah dan tata keidupannya sebagai
lingkungan pendidikan perlu kenali,dipahami, dihayati dan
dapat dipraktikan oleh segenap warga sekolah dalam
kehidupan yang nyata, sekaligus sebagai upaya untuk
meningkatkan sekolah sebagai lingkungan pendidikan dan
lingkungan masyarakat belajar yang kreatif. Praktik
pengenalan lingkungan sekolah dapat menekankan pada
pelaksanaan 7K (Keamanan Kebersihan, Ketertiban,
Keindahan,
Kekeluargaan,
Kerindangan,
dan
Keselamatan/Kesehatan). Pelaksanaannya tetap disesuaikan
dengan kondisi sekolah dan tingkat perkembangan siswa.
a . Keamanan, misalnya membentuk kelompok keamanan
kelas.
b . Kebersihan, misalnya membersihkan ruang kelas,
selokan, kamar mandi, warung sekolah dan membuang
sampah pada tempatnya.
c . Ketertiban, misalnya pelaksanaan tata tertib sekolah.
d . Keindahan, misalnya membuat berbagai dekorasi di
dalam dan di luar kelas
e . Kekeluargaan, misalnya pelaksanaan hak dan
kewajiban, saling tolong menolong tanpa pamrih, ketika
kerja bakti.
f. Kerindangan dapat dilakukan dengan menanam pohon
di halaman dan lingkungan sekolah.
g . Keselamatan/kesehatan,
misalnya
mengadakan
penyuluhan kesehatan.
10
Direktorat PSMP
11
Lampiran 2
CONTOH JADWAL KEGIATAN
MASA ORIENTASI SISWA (MOS)
I.
Pendaftaran
II.
12
Direktorat PSMP
Lampiran 3
I.
DATA SISWA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Nama lengkap
Nama Panggilan
Tempat/tgl. Lahir
Jenis Kelamin
Tingi Badan
Berat Badan
Panjang tangan
Panjang kaki
Agama
Alamat rumah
:
:
:
: Laki-laki/Perempuan **)
: cm
: kg
: cm
: cm
:
:
:
:
:
13
:
:
:
4. Nama Ibu
5. Pekerjaan
6. Alamat Rumah
III. LAIN-LAIN
1. Kedudukan
Sewaktu di SD
2. Kegemaran (hobi)
a.
b.
c.
:
:
:
3. Keterampilan Khusus :
a.
Olah raga
:
b.
Seni/Budaya
:
c.
Keterampilan :
d.
Lain-lain
:
14
Tingkat sekolah
: .
.
Direktorat PSMP
b.
c.
d.
e.
f.
.
Tingkat kecamatan : .
.
.
Tingkat kab/kota
: .
.
.
Tingkat provinsi
: .
.
.
Tingkat nasional
: .
.
.
Tingkat internasional :
Jakarta,
Yang Membuat
15
Lampiran 4
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
A. Jenderal Sudirman Gedung E Lt. 14, Senayan, Telp. 5725061
JAKARTA
Nomor : 5181/C/MN/1998
Lamp. :
Perihal : Kegiatan hari-hari pertama
siswa baru SLIP dan SLTA
12 Juni 1998
Hari-hari pertama masuk sekolah bagi siswa baru SLTP dan SLTA
merupakan serangkaian kegiatan permulaan masuk sekolah pada setiap
awal tahun pelajaran baru yang biasanya diawali dengan kegiatan
Penataran P4 selama 6 hari diubah menjadi kegiatan Masa Orientasi
Siswa selama 3 hari, sedangkan materi penataran P4 siswa akan
diintegrasikan ke dalam mats pelajaran PPKn.
2.
16
Direktorat PSMP
4.
5.
6.
17
Bagi siswa kelas I SD, siswa kelas 2 dan 3 SLTP dan SLTA kegiatan
hari-hari pertama masuk sekolah masih tetap berlaku sebagaimana
diatur dalam keputusan dan edaran Dirjen Dikdasmen tersebut di atas.
Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah
Tembusan
1. Menteri Pendidikan Nasional
2. Inspektur Jenderal Pendidikan Nasional
3. Direktur di lingkungan Ditjen Dikdasmen;
4. Pimbagpro Pendidikan Pancasila di seluruh Indonesia;
5. Kakandep/Kakanin Diknas di seluruh Indonesia;
18
Direktorat PSMP
Hal
Yang Terhormat,
1. Kepala Dinas Pendidikan Propinsi
2. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
Di seluruh Indonesia
Sehubungan dengan opini yang terbentuk di masyarakat tentang kekhawatiran aksi kekerasan
selama masa orientasi siswa, maka dengan ini kami meminta perhatian Saudara atas hal-hal
sebagai berikut:
1. Hari-hari pertama masuk sekolah selama 3 (tiga) hari diisi dengan kegiatan Masa Orientesi
Siswa (MOS) yang bersifat edukatif dan bukan mengarah kepada tindakan destruktif dan
atau berbagai kegiatan lain yang merugikan siswa baru baik secara fisik maupun secara
psikologis;
2. Kegiatan ini bertujuan agar siswa baru mengenal kehidupan lingkungan sekolah dan
menyatu dengan warga sekolah dalam rangka mempersiapkan diri mengikuti kegiatan
balajar mengajar,
3. Kegiatan MOS dilakukan selama jam belajar antara lain dengan ceramah, pengenalan
terhadap program dan cara belajar, tata tertib, kegiatan ekstrakulikuler, lingkungan serta
visi dan misi sekolah, sebagai pembinaan awal ke arah terbentuknya kultur sekolah yang
kondusif bagi proses belajar mengajar;
4. Metode penyelenggaraan diupayakan sedemikian rupa agar menarik dan menyenangkan
bagi siswa.
Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Direktur Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah,
19
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
MATERI MASA ORIENTASI SISWA SMP
20
Direktorat PSMP
BAB I
MENGENAL LINGKUNGAN SEKOLAH
A. Persiapan Penyajian
Agar kegiatan penyajian materi (ceramah dan non ceramah)
dapat terlaksana dengan baik dan memenuhi sasaran yang
telah ditetapkan, maka sebelum melaksanakan kegiatan
hendaknya guru pembimbing melakukan persiapan secara
seksama.
Kegiatan persiapan
pembimbing:
ini
dimaksudkan
agar
guru
proses)
2. Menentukan kedalaman dan keluasan materi
3. Menyesuaikan bahan/materi orientasi dengan waktu
4.
5.
6.
7.
8.
yang tersedia
Menyusun langkah-langkah ceramah
Menetapkan metode simulasi/pelatihan yang akan
digunakan
Menyiapkan alat bantu yang diperlukan termasuk
mengadakan alat bantu kalau belum ada/tersedia
Menghubungi lembaga lain apabila diperlukan untuk
kegiatan pengenalan lapangan
Mempersiapkan alat penilaian.
21
Direktorat PSMP
a. Metode Ceramah
1) Agar disampaikan kepada siswa tentang tujuan
membahas materi pengenalan lingkungan
sekolah, sebagai berikut :
a) Siswa diharapkan dapat berperan aktif dalam
meningkatkan fungsi sekolah sebagai
lingkungan pendidikan.
b) Siswa dapat menciptakan situasi sekolah
sebagai masyarakat belajar, tempat saling
asah, saling asuh, dan saling asih.
c) Siswa dapat menempatkan diri sesuai dengan
fungsinya sebagai warga sekolah.
2) Langkah berikutnya, materi secara berurutan
tentang :
a) Sekolah dan fungsinya
b) Arti dan makna sekolah sebagai lingkungan
pendidikan.
c) Peran aktif siswa dalam mewujudkan sekolah
sebagai lingkungan pendidikan.
d) Kondisi yang mendukung pelaksanaan
pembinaan lingkungan sekolah sebagai
lingkungan pendidikan.
3) Agar siswa tidak merasa jenuh, hendaknya guru
pembina melakukan selingan/humor, atau
menyajikan lagu-lagu yang ada hubungannya
dengan materi ini.
4) Pemberian motivasi sangat diharapkan agar
siswa memiliki semangat untuk mengikuti ceramah.
23
Direktorat PSMP
terlalu banyak.
c) Sesuaikan dengan waktu yang tersedia.
25
26
Direktorat PSMP
BAB II
TATAKRAMA DAN TATA TERTIB
KEHIDUPAN SOSIAL DI SEKOLAH
A. Persiapan Penyajian
Agar kegiatan penyajian materi ceramah dan non ceramah
dapat terlaksana dengan baik dan memenuhi sasaran yang
telah ditetapkan, maka sebelum melaksanakan kegiatan
hendaknya guru pembina melakukan persiapan.
Kegiatan persiapan ini dimaksudkan agar pembina :
1. Memahami isi materi yang akan disajikan
2. Merencanakan program penyajian, antara lain
menentukan pokok bahasan, kedalaman dan keluasan
materi sesuai dengan waktu yang disediakan
3. Menyusun langkah-langkah ceramah
4. Menetapkan metode non ceramah yang akan digunakan
5. Menetapkan metode non ceramah yang sesuai dengan
situasi dan kondisi
6. Menyiapkan alat bantu yang diperlukan, termasuk
mengadakan alat bantu kalau belum ada/tersedia
7. Menghubungi lembaga lain apabila diperlukan untuk
kegiatan yang pengenalan lapangan
8. Mempersiapkan alat penilaian.
B. Tujuan, Materi, dan Metode Penyajian
1. Tujuan
Penyajian materi tatakrama dan tata tertib kehidupan
sosial di sekolah bertujuan :
a. Agar siswa dapat lebih meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman tentang tatakrama dan tata tertib
Pedoman Pelaksanaan dan Materi MOS
27
Direktorat PSMP
- Pengertian
tatakrama
dalam
lingkungan tatakrama
- Lokal dan nasional
- Dipandang dari sudut tingkah laku.
kehidupan
29
30
Direktorat PSMP
BAB III
PROGRAM DAN CARA BELAJAR
YANG BAIK
A. Persiapan Penyajian
Agar kegiatan penyajian materi (ceramah dan non ceramah)
dapat terlaksana dengan baik dan memenuhi sasaran yang
telah ditetapkan maka sebelum melaksanakan kegiatan
hendaknya guru pembina melakukan persiapan dengan
seksama.
Kegiatan persiapan ini dimaksudkan agar pembina :
1. Memahami isi materi yang akan disajikan,
2. Merencanakan program penyajian ,
3. Menentukan kedalaman dan keluasan materi,
4. Menyesuaikan bahan/materi tataran dengan waktu yang
tersedia,
5. Menyusun langkah-langkah ceramah.
6. Menetapkan metode non ceramah yang akan
digunakan,
7. Menyiapakan alat bantu yang diperlukan, termasuk
mengadakan alat bantu kalau belum ada/tersedia,
8. Menghubungi lembaga lain apabila diperlukan untuk
kegiatan yang pengenalan lapangan,
9. Mempersiapkan alat penilaian.
B. Tujuan, Materi dan Metode Penyajian
1. Tujuan
Penyajian materi Program dan Cara Belajar yang baik
bertujuan: agar siswa mengenal dan memahami
program studi yang ada di sekolah, cara membaca dan
belajar yang baik, manfaat perpustakaan, laboratorium,
museum, dan sebagainya.
Pedoman Pelaksanaan dan Materi MOS
31
Direktorat PSMP
2)
3)
4)
5)
33
34
Direktorat PSMP
BAB IV
UPACARA BENDERA
A. Persiapan Penyajian
1. Menugaskan pengurus OSIS untuk menyelenggarakan
Umum
Mengusahakan dan memantapkan pencapaian tujuan
pendidikan nasional di sekolah dalam mewujudkan
sikap patriotisme dan rasa kebangsaan.
2.
Khusus
a. Membiasakan bersikap tertib dan disiplin.
b. Membiasakan berpenampilan rapi.
c. Meningkatkan kemampuan mempimpin.
d. Membiasakan kesediaan dipimpin.
35
e.
f.
C. Materi
1.
2.
3.
4.
5.
D. Kegiatan
Dalam menerapkan materi upacara bendera, fasilitator
dapat menunjuk senior/kakak kelas untuk membimbing dan
meneliti upacara bendera selama MOS berlangsung dan
untuk hari-hari berikutnya.
1. Demontrasi upacara bendera oleh para senior.
2. Simulasi upacara bendera oleh siswa baru.
3. Melaksanakan upacara bendera yang sesungguhnya oleh
siswa baru.
4. Ceramah, tanya jawab dan diskusi tentang Makna
Upacara Bendera.
36
Direktorat PSMP
BAB V
BRIDGING COURSE
Pelaksanaan bridging course di sekolah perlu dirancang
sedemikian rupa, yang dapat digunakan sebagai dasar pedoman
sekolah dalam penyelenggaraannya. Perancangan yang baik
akan menghasilkan dan mencapai tujuan BC seperti yang
diinginkan.
Seperti telah dijelaskaan sebelumanya bahwa pelaksanaan BC
menjadi satu dengan kegiatan masa orientasi siswa (MOS),
meskipun tidak menutup kemungkinaan dilaksanakan pada
kegiatan-kegiatan lain selain pada saat MOS dengan tujuan
yang juga berbeda. Misalnya pada saat waktu luang setelah
kenaikan kelas, yang bertujuan untuk memberikan bekal umum
kepada siswa untuk mempersiapkan materi dijenjang
berikutnya. Oleh karena itu, untuk menjamin terselenggaranya
BC dengan baik dan lancar perlu dibuat suatu desain atau
rancangan yang memadukan antara kedua kegiatan tersebut.
A. Komponen.
Sebagai suatu gambarandalam perencanaan pelaksanaan
BC di sekolah, perlu disususn komponen kegiatan pokok
sebagai berikut :
1. Melaksanakan sosialisasi dan penjelasan tentenagng
konsep dan penyelenggaran BC kepada warga sekoalah
dan stakeholder dengan melibatkan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota.
2. Membentuk kepanitian untuk penyelenggaraan BC.
3. Melaksanakan pre-test kepada siswa baru untuk
mengetahui kompetesi atau kemampuan awal siswa.
4. Melaksanakan pembelajaran kepada siswa sasaran
dengan menggunakan materi (modul) yang telah
disediakan
sebelumnya,
dengan
rambu-rambu
komponen dan kegiatan yang ada antara lain meliputi :
Pedoman Pelaksanaan dan Materi MOS
37
Direktorat PSMP
39
40
Direktorat PSMP
BAB VI
PENILAIAN
41