Anda di halaman 1dari 151

A.

Sasaran dan Tujuan Umum Perkuliahan


Sasaran utama dari upaya penanaman konsep kerwirausahaan melalui proses
perkuliahan ini adalah mahasiswa jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Universitas Negeri Makassar. Mahasiswa atau peserta didik yang mengikuti mata
kuliah ini setelah lulus diharapkan memiliki tujuh macam kompetensi, yaitu: (1)
Mampu mengikuti dan mengenal berbagai perkembangan jenis ARTL dengan segala
bentuk rangkaian kelistrikannya; (2) mengenal karakteristik pasar dan pengguna
ARTL; (3) memiliki kemampuan mengklasifikasikan dengan baik jenis ARTL
menurut fungsinya; (4) mengenal dan mampu berpartisipasi pada pusat-pusat servis
ARTL; (5) mampu melakukan sendiri perawatan terhadap berbagai jenis ARTL (6)
terampil memperbaiki sendiri kerusakan pada berbagai ARTL; dan (7) memiliki
kemampuan memanfaatkan berbagai peluang-peluang bisnis ARTL yang ditunjukkan
melalui kemampuannya menemukan dan bekerja sama dengan produsen ARTL
mengisi peluang bisnis tersebut.
Para lulusan setelah mengikuti pembelajaran mata kuliah ARTL dengan baik
hingga menguasai ketujuh komptentensi pembelajaran tersebut di atas diyakini akan
memiliki kemampuan dan berpeluang untuk membuka usaha jasa servis, bisnis
ARTL, dan jika memungkinkan mereka mampu membuka usaha produksi barang
ARTL atau komponen ARTL. Dengan demikian, pada akhirnya mereka akan dapat

^_^

menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri, bahkan mampu menciptakan dan
membuka peluang kerja bagi orang lain.

B. Batasan Pengertian ARTL


Rumah tangga listrik ialah rumah tangga yang telah mendapat sambungan
listrik, baik yang bersumber dari PLN maupun dari sumber lain. Tegangan terpasang
yang menjadi standar di Indonesia di atur dalam Peraturan Umum Instalasi Listrik
(PUIL, 2000). Tegangan nominal perlengkapan yang digunakan harus sesuai dengan
tegangan nominal listrik yang berasal dari baterai, generator, tranformator, atau
penyearah, (PUIL 2000, pasal 202). Salah satu implementasinya adalah bahwa
tegangan standar netral to line atau hantaran fasa ke hantaran netral adalah 220 volt
dan

fasa ke fasa 380 volt dengan frekuensi 50 Hz. Tegangan terpasang untuk

kebutuhan rumah tangga pada umumnya 220 volt dan frekuensi 50 Hz. Berdasarkan
ketentuan tersebut dirumuskanlah satu pengertian bahwa yang dimaksud dengan
ARTL adalah semua alat yang digunakan dalam rumah tangga yang proses
kerjanya senantiasa memerlukan sumber listrik terstandar, yang bertujuan untuk
mengefektifkan dan mengefisienkan proses dan hasil kerja pekerjaan rumah
tangga, baik waktu, biaya maupun tenaga terpakai.

C. Perkembangan ARTL
Alat rumah tangga yang memanfaatkan energi listrik dalam pengunnaannya
telah banyak diperjual-belikan di pusat perbelanjaan alat-alat listrik dan alat-alat
rumah tangga, seperti pada toko Alaska, jalan Pengayoman Makassar dan toko Osaka,
jalan Bulu Kunyi Makassar. Peralatan tersebut sering disebut sebagai Alat Rumah
Tangga Listrik, (ARTL), demikian pula yang digunakan dalam buku ini.

^_^

Alat rumah tangga listrik telah tersedia dalam berbagai jenis dengan fungsinya
masing-masing seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan
perkembangan kebutuhan konsumen. ARTL telah dimanfaatkan pada beberapa rumah
tangga, baik di kota maupun di desa-desa yang telah terjangkau jaringan listrik. Jenis
ARTL tersebut antara lain: Lampu pijar, lampu TL-elektronik, seterika, belender,
mixer, kipas angin, pompa air, hair dryer, kompor listrik, oven listrik, magic jar, rice
cooker, dispenser, kulkas, mesin cuci dan lain sebagainya.
Alasan utama konsumen menggunakan alat-alat tersebut berdasarkan hasil
survei yang dilakukan sejak mata kuliah ini diajarkan pada tahun 1999 adalah untuk
meningkatkan efisiensi kerja, terutama waktu kerja dan tenaga terpakai. Waktu luang
dan tenaga yang tersisa dapat dimanfaatkan untuk melakukan aktivitas lain yang
dapat memberikan penghasilan tambahan.
Kehadiran berbagai merek ARTL dengan fungsinya masing-masing makin
memudahkan pemakai atau konsumen dalam bekerja di rumah untuk memenuhi
kebutuhannya. Penggunaan penghangat nasi misalnya sangat memanjakan konsumen
dalam menikmati hidangan nasi. Kalau dulu setiap orang yang ingin menikmati nasi
hangat harus memasak terlebih dulu atau melakukan pemanasan ulang nasi yang
sudah ada, tetapi sekarang pekerjaan yang tidak efisien itu tidak perlu dilakukan lagi.
Cukup memasak dalam wadah ARTL yang dikenal dengan nama magic-jar yang
dapat berfungsi ganda memasak dan menghangatkan- nasi. Cukup disambungkan
pada sumber listrik yang tersedia di rumah, maka proses memasak dan
menghangatkan nasi pun berlangsung secara otomatis. Semuanya dapat berlangsung
otomatis tanpa harus dilakukan pengamatan kondisi nasi berkali-kali. Tenggang
waktu memasak relatif singkat. Kira-kira hanya berlangsung kurang dari 1 jam,

^_^

setelah itu wadah pemasak bekerja otomatis mengendalikan suhu nasi agar tetap
hangat hingga selera makan tetap terpenuhi.
Contoh lain tentang kemudahan penggunaan ARTL adalah penggunaan
seterika listrik. Dulu, sebelum seterika listrik populer, seterika yang yang paling
banyak digunakan oleh sementara orang adalah seterika yang menggunakan bahan
pemanas dari arang panas (terbakar) yang ditampung dalam perut seterika, tetapi
sekarang telah bermunculan berbagai jenis seterika dengan berbagai merek baru
dengan berbagai kemampuan pula, seperti: Nasional, Philips, Maspion, Corner,
Comet, Chyoda dan sebagainya. Di antara kemampuan yang dimiliki oleh merek
mutakhir tesebut adalah otomatisasi suhu, anti lengket dan ergonomis. Demikian pula
halnya dengan ARTL yang lain, seperti: lemari es, mesin pendinging (AC), mesin
cuci, mixer, seterika, kompor listrik, oven listrik, magic-jar, kipas angin, pompa air,
lampu listrik TL-elektronik dan lain sebagainya.
Meskipun ARTL telah banyak memberikan kemudahan dan keuntungan,
namun tetap saja bermasalah. Masalah utama yang dihadapi antara lain adalah
bertambahnya anggaran pembayaran rekening listrik, tuntutan kemampuan perawatan
hingga ARTL yang dimiliki dapat bertahan lama atau awet serta berbagai tuntutan
yang harus dipenuhi dalam upaya memperbaikinya jika mengalami kerusakan. Hal ini
dikemukakan karena pengadaan ARTL tersebut tentu memerlukan biaya yang tidak
sedikit. Harganya pun dapat mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Oleh karena itu, penggunaan ARTL harus mengacu pada isi buku petunjuk
penggunaan yang disertakan saat membeli ARTL. Selain itu, pengguna harus selalu
berhati-hati terhadap bahaya listrik yang dapat menghentikan detak jantung. Jika
dianggap perlu, maka pemakai dapat meminta pelatihan khusus penggunaan alat,
terutama yang berkaitan dengan keselematan terhadap bahaya listrik yang mungkin

^_^

dapat terjadi dalam proses penggunaannya kepada yang ahli, (Tenaga work shop:
Dosen pembina mata kuliah ARTL, instruktur work shop ARTL atau mahasiswa
binaan work shop ARTL jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri
Makassar).

D. Informasi Konsumen dan Pasar ARTL


Gambaran tentang konsumen dan pasar ARTL dalam jumlah pasti belum
didukung oleh data yang akurat. Meskipun demikian, diyakini bahwa kedua kondisi
ini mengalami perkembangan yang pesat dari hari ke hari. Hal ini didasari oleh
perkembangan kebutuhan masyarakat pada tersedianya perangkat kerja yang mampu
memberikan kemudahan, keluesan, keamanan dan kenyamanan dalam bekerja di
rumah tangga. Dengan perkataan lain masyarakat makin membutuhkan perangkat
pendukung yang dapat memberikan efektivitas dan efisiensi kerja yang maksimal
dalam setiap pekerjaannya, terutama pekerjaan rumah tangga. Oleh karena itu,
senantiasa dibutuhkan data tentang perkembangan produksi ARTL dan kebutuhan
ARTL pada pihak komsumen. Karena perkembangan ARTL senantiasa mengikuti
perkembangan teknologi dan kebutuhan konsumen dengan perubahan yang begitu
cepat, maka kegiatan survei terhadap kedua kondisi tersebut perlu terus dilakukan.
Berdasarkan argumentasi tersebut di atas, maka pembelajaran mata kuliah
ARTL, khususnya sub pokok bahasan perkembangan ARTL dan informasi konsumen
dan pasar ARTL dilakukan dengan metode pembelajaran pemberian tugas SURVEI,
penulisan hasil survei dan diskusi terhadap hasil suvei yang telah dilakukan oleh
mahasiswa.

^_^

TUGAS:
1. Lakukan survei konsumen ARTL di lingkungan Anda, tanyakan kepada mereka,
keuntungan apa yang sangat mereka rasakan setelah memakai ARTL.
2. Lakukan survei pasar, amati berbagai jenis dan merek ARTL yang diperjualbelikan. Catat harganya, rata-rata penjulan perbulan perjenis ARTL dan jenis
ARTL yang terlaris.
3. Tuliskan hasil survei anda dalam bentuk makalah dengan sistimatika penuliasan:
BAB I: Pendahuluan
BAB II: Pembahasan Hasil Survei
A. Hasil Survei
B. Pembahasan
BAB II: Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Catatan: 1. Pendahuluan harus berisi pengertian ARTL.
2. Makalah diketik 1,5 spasi dengan menggunanakan huruf Time New
Roman 12 point di atas kertas HVS kuwarto 70 gram dengan margin:
kiri 4 cm, atas 4 cm, kanan 3 cm dan bawah 3 cm.
3. Makalah dibuat minimal rangkap dua dan diserahkan satu rangkap
kepada dosen penanggung jawab mata kuliah paling lambat sehari
sebelum jadwal diskusi yang ditetapkan.
4. Kelompok yang tidak mengikuti sistimatika dan catatan 1 3 di atas
dinyatakan tidak berhak mendapatkan peniliaian pada pokok bahasan
ini.

^_^

I. Tujuan Umum Pembelajaran


Mahasiswa memahami keterkaitan antara daya dan energi listrik dengan
ARTL.
II. Tujuan Khusus Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat menghitung dengan benar kebutuhan daya listrik suatu
ARTL, baik tertulis maupun lisan.
2. Mahasiswa dapat menghitung dengan benar karakteristik DAYA dan ENERGI
listrik YANG DISERAP suatu ARTL, baik tertulis maupun lisan.
3. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran daya dan energi listrik yang
digunakan suatu ARTL.

III. Materi Kuliah


A. Daya Listrik ARTL
Pada uraian sebelumnya telah diterangkan bahwa ARTL hanya dapat
difungsikan jika mendapat suplai tegangan atau sumber listrik. ARTL yang telah
mendapat suplai tegangan tertentu, menurut standar PUIL 2000, akan menarik arus
listrik yang kuantitasnya bergantung pada besaran listriknya. Besaran listrik yang
dimaksud antara lain: besaran tegangan suplei dan besaran resistansi (perlawanan)
atau besaran impedansi ARTL tersebut. Kuantitas nilai perlawanan atau nilai
impedansi ARTL sangat bergantung pada karakteristik material yang membentuknya
dan suhu kerjanya. Makin kecil nilai resistansi atau impedansi ARTL, makin tinggi

^_^

arus listrik yang ditarik dari sumber listrik yang mensupleinya dalam kondisi
tegangan suplei yang diterima konstan. Demikian pula sebaliknya, makin tinggi nilai
resistansi atau impedansinya makin rendah pula arus listrik yang ditarik dari sumber
listrik yang mensupleinya. Dengan demikian, nilai resistansi atau impedansi suatu
ARTL berbanding terbalik dengan nilai arus listrik yang ditarik dari sumber listrik
yang mensupleinya, pada kondisi beda potensial atau tegangan sumber listriknya
tetap.
Beda potensial atau tegangan yang terdapat pada ujung-ujung beban sering
disimbolkan dengan huruf E dan satuannya adalah volt. Arus listrik yang mengalir
melalui beban disimbolkan dengan huruf I dan satuannya adalah Ampere, sedangkan
nilai resistanasi atau impedansi beban (ARTL) disimbolkan dengan huruf R atau Z
(impedansi beban yang mengandung nilai resistansi murni dan reaktansi, baik
reaktansi kapasitif maupun induktif). Satuan yang digunakan kedua besaran tersebut
adalah ohm. Hasil perkalian antara kemampuan suatu rangkaian untuk mengalirkan
arus listrik yang dihubungkan pada sumber listrik dengan beda potensial tertentu yang
disupleikan kepadanya disebut sebagai daya listrik dan disimbolkan dengan huruf P
dan satuannya adalah watt.
Formulasi yang menunjukkan hubungan antara nilai E, I, R dan P dituliskan
sebagai berikut.
Tegangan sumber, E I .R, volt ...................................................................... (1)
E
Arus listrik beban, I
, Ampere ................................................................. (2)
R
E
Resistansi beban, R
, Ohm ...................................................................... (3)
I
E
E2
Daya yang diserap beban, P E.I, E.

I.R.I I 2 .R Watt ............ .(4)


R
R

^_^

Persamaan daya di atas hanya berlaku pada beban yang dianggap hanya
mengandung resistansi murni atau cos (cos phinya) = 1. Selain itu, jika daya listrik
dikaitkan dengan karakteristik beban yang memiliki empat ciri utama dalam hal
perlawanannya yakni: 1) beban yang hanya mengandung resistansi murni atau cos
= 1; 2) beban yang mengandung resistansi murni dan juga mengandung reaktansi
kapasitif; 3) beban yang mengandung resistansi murni dan juga mengandung
reaktansi induktif; dan 4) beban yang mengandung ketiganya, maka persamaan daya
di atas harus mengikuti persamaan yang lebih dikenal dengan segitiga daya, yakni:
P VI .Cos .................. (5)
S VI ; ............................... (6); dan
Q VI .Sin ...................... (7)

daya nyata (P), daya semu (S) dan daya reaktif (Q). Formulasi matematis yang
menunjukkan keterkaitan ketiganya ditunjukkan pada formulasi matematis berikut:
Selanjutnya, keterkaitan ketiga persamaan daya tersebut dalam bentuk segi
tiga daya ditunjukkan pada Gambar 1 berikut.

^_^

P = VI Cos
S = VI

Q = VI Sin
Daya reaktif
induktif

Q = VI Sin
Daya reaktif
kapasitif

S = VI

P = VI Cos

(b)

(a)

Gambar 1: (a) Segi Tiga Daya yang Mengandung Perlawanan Induktif (reaktansi induktif).
(b) Segi Tiga Daya yang Mengandung Perlawanan Kapasitif (reaktansi Kapasitif).

Contoh Soal:
a. Hitunglah daya nyata (P); daya semu (S); daya rekatfi (Q) dan faktor daya pada
masing-masing cabang rangkaian!
b. Hitunglah total daya nyata (P); daya semu (S); daya rekatfi (Q) dan factor daya
rangkaian, kemudian gambarkan segitiga daya-nya!
c. Hitung total arus yang mengalir dalam rangkaian!

b
I1

I
R1= 3

R3= 9
XC= 2

E = 60 00

XL= 14

XL= 10

I3

I2

XC= 4

XC= 4

Gambar 2: Rangkaian Listrik yang Mengandung Reaktansi Kapasitif dan Induktif

^_^

Penyelesaian Soal:
a. Untuk cabang a aPPPPPP:
I1

E
Z a a '

600 0
600 0

12 53,13 0
0
3 j4
5 53,13

P I 1 R 1 12 2 3 144 3 432 W
2

S VI EI 60 12 720 VA

Q I 1 X C 12 2 4 576 var
2

P 432

0,6 leading (arus mendahului tegangan sejauh sudut phase).


S 720
Beban kapasitif.
FP

b. Untuk cabang b bPPPPPP:


E
600 0
600 0
I2

10 90 0
0
Z bb'
j10 j4 690

P I 2 R 2 12 2 0 0 W
2

S VI EI 2 60 10 600VA

Q I 2 X L X C 12 2 10 4 600 var
2

FP

P
0

0
S 600

c. Untuk cabang c cPPPPPP:


E
600 0
600 0
600 0
I2

4 53,13 0
Z cc'
9 j2 j14 9 j12 1553,13 0

P I 3 R 3 4 2 9 144 W
2

S VI EI 3 60 4 240 VA

Q I 3 X L X C 4 2 12 192 var
2

FP

P 144

0,6 lagging (ind.).


S 240

^_^

Sekarang, rangkaian di atas dapat disederhanakan seperti Gambar 3 berikut.


Gambar 3: Rangkaian Equivalen dari Gambar 2
I

E = 60 00

I1
432 W
576 var (kap.)

I2

I3

0W
600 var (ind.)

144 W
192 var (ind.)

Tabel 1: Data Hasil Perhitungan Daya Rangkaian Gambar 2


Cabang
a aPPP
b bPPPPPP
c cPPPPPP

Daya Nyata (W)


432
0
144
PBBBTBBB = 576 W

Daya Reaktif (var)


576 (kap.)
600 (ind.)
192 (ind.)
QBBBTBBB = 216 (ind.)

Dengan menggunakan data yang dicantumkan pada Tabel 1 di atas, perhitungan


terhadap arus listrik yang ditarik rangkaian dapat dilakukan. Berikut ini
ditunjukkan perhitungan tersebut.
ST

576 2 216 2

S T 615,17 VA

FBBBP(T)BBB= Cos =

PT
576

0,9363 lagging (ind.)


ST
615,17

= CosPPP-1PPP 0,9363 = 20,56PPP0PPP.


SBBBTBBB = EI = 615,17 VA, Jadi
I = SBBBTBBB/E = 615,17/60 = 10,25 A.
Dalam rangkaian yang bersifat induktif, I lagg (tertinggal) terhadap E. Dengan
demikian, nilai arus (I) lengkap dengan derajat phasenya adalah

^_^

I = 10,25 20,56PPP0PPP.

Catatan: Lengkapi pengetahuan anda dengan membaca buku, Introductory


Circuit Analysis Edisi ke-4, oleh: Boylestad (1982), hal.: 543 566.

B. Energi Listrik ARTL


Ridsdale (1984) menuliskan energy is the ability to do work. Maksudnya
adalah bahwa energi atau usaha listrik merupakan kemampuan untuk melakukan
pekerjaan. Tentu saja dalam melakukan pekerjaan tertentu yang dimaksud
memerlukan waktu tertentu pula untuk menyelesaikannya. Dengan demikian
pengertian energi secara lengkap adalah kemampuan melakukan kerja tertentu dalam
rentang waktu tertentu. Energi disimbolkan dengan huruf W dan satuannya adalah
Joule. Dengan demikian, energi listrik suatu ARTL sebagai beban listrik dapat
diformulasikan sebagai
W P.t , Joule .

(5)

Formulasi tersebut di atas memperlihatkan hubungan yang saling terkait


antara energi, daya, tegangan, arus listrik, resistansi beban dan waktu kerja. Jika
formulasi energi dituliskan kembali maka akan diperoleh seperti

W Usaha ( Energi ), satuannya J P.t E.I .t I 2 .R.t ; di mana :


P Daya, satuannya Watt ; atau P E.I ;
E Tegangan , satuannya volt, E atau V I .R

^_^

Contoh Soal:
1. Resistansi sebuah seterika listrik, R = 62,5 Ohm, dipasang pada sumber listrik, E
= 220 volt selama t = 5 menit (5 x 60 detik). Berapakah besar energi listrik yang
digunakan seterika tersebut?
2. Pada sebuah bola lampu (lampu pijar) tertulis 220 V/25W. Apakah makna tulisan
tersebut? Berapa besar daya yang digunakan oleh lampu jika tegangan terpasang
yang diberikan pada lampu pijar tesebut hanya 200 volt?
Jawaban:
1. Jika persamaan (4) disubtitusikan ke dalam persamaan (5), maka besarnya energi
listrik, W seterika adalah seperti diuraikan pada perhitungan berikut.
( 220) 2
x 5 x 60
62,5
48400

x300
62,5
232.320 Joule

Ilmu Fisika menunjukkan bahwa 1 Joule = 0,24 gram kalori (gkal). Dengan
demikian kuantitas energi dalam bentuk kalori panas yang telah dibangkitkan seterika
tersebut di atas menjadi
W 232.320 x 0,24 gkal
55.757 Kilo kal.

2. Lampu pijar tersebut akan menyala/pijar dengan sempurna, jika diberi tegangan
yang tepat, yaitu 220 volt, sementara daya terpakainya tetap 25 watt. Berdasarkan
persamaan (4) diketahui bahwa

^_^

(220) 2
R
48400
R
1936 Ohm.
25

25 watt

Karena tegangan suplai yang diberikan pada lampu tersebut kurang dari 220 V
atau hanya 200 volt, maka daya terpakai pada lampu bukan lagi 25 watt melainkan

(200) 2 40000

20,66 watt saja.


R
1936

Dengan demikian, intensitas cahaya lampu yang dipancarkan menjadi lebih


kecil dari pada saat tegangan yang diberikan kepada lampu sebesar 220 V.

C Pengukuran Daya dan Energi Listrik ARTL


1. Pengukuran Daya Listrik ARTL
Pengukuran terhadap daya listrik yang diserap oleh suatu ARTL

dapat

dilakukan dengan dua cara. Pertama, pengukuran dengan menggunakan dua alat ukur,
yakni alat ukur volt dan arus. Kedua, pengukuran dengan menggunakan alat ukur
wattmeter. Daya listrik pada pengukuran pertama dapat diketahui dengan jalan
memperkalikan hasil pengukuran tegangan dan hasil pengukuran arus. Hasilnya
adalah: P = VI watt (5). Jika sumber tegangan yang digunakan untuk mensuplei
ARTL adalah sinusoidal dan beban tersebut mengandung nilai impedansi, Z, maka
faktor daya (Cos ) ARTL tersebut harus diperhitungkan dan menjadi pengali pada
sisi VI. Dengan demikian, daya ARTL menjadi: P = VI Cos watt (6). Sementara
pengeukuran kedua, hasilnya langsung dibaca pada papan skala ukur wattmeter. Agar
pengukuran dapat dilakuan dengan aman, buatlah rangkaian pengukuran sebagaimana
yang ditunjukkan pada Gambar 4.

^_^

A
Sumber
listrik

W
Beban Sumber
(ARTL) listrik

(a)

Beban
(ARTL)

(b)

Gambar 4. (a) Rangkaian Pengukuran Daya ARTL dengan Volt meter dan
Ampere meter; (b) Rangkaian Pengukuran Daya ARTL dengan
Wattmeter

2. Pengukuran Energi Listrik ARTL


Pengukuran energi atau usaha listrik yang diserap oleh ARTL dapat dilakukan
dengan tiga cara. Dua cara seperti yang dilakukan pada pengukuran daya di atas, lalu
hasilnya dikalikan dengan waktu (detik) operasi ARTL. Kemudian cara ketiga adalah
dengan menggunakan kWh meter. Dua cara sebelumnya telah diterangkan dan
ditunjukkan pada Gambar 4 di atas, sehingga yang akan ditunjukkan pada Gambar 5
berikut hanyalah pengukuran energi listrik ARTL cara ketiga menggunakan kWh
meter. Hasilnya langsung terbaca pada panel kWh meter.

^_^

kWh
kWh
meter
meter

Sumber
Listrik

Beban
ARTL

Gambar 5. Rangkaian Pengukuran Energi Listrik dengan kWh Meter


Lengkapi pengetahuan Anda dengan membaca buku: (1) Teknik Elektro untuk
Ahli Bangunan Mesin, oleh Hoek, tahun terbit 1980, halaman 101 s.d. 118 (2)
Electric Circuits, Second Edition, oleh Ridsdale, tahun terbit 1984, halaman 583 s.d.
594: (3) Teknik Lemari Es, oleh Handoko, tahun terbit 1981, halaman 14 s.d. 49; (4)
Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik, oleh Soedjana Safiie dan Osamu Nishino,
tahun terbit 2000, halaman 59 75, dan buku lainnya yang terkait.

TUGAS:
1. Amatilah bebarapa ARTL yang ada di lingkungan Anda sekurang-kurangnya
tujuh macam, dua diantaranya adalah lampu pijar dan mixer. Catat besaranbesaran listrik yang disertakan pada name plate-nya. Perkirakanlah daya dan
energi listrik yang diserap dalam waktu 45 menit dan 2 jam.
2. Mintalah bantuan teknisi Laboratorium Teknik Elektro FT UNM untuk
melakukan pengukuran daya dan energi yang digunakan sebuah lampu pijar dan
mixer. Gunakan alat ukur Voltmeter, Amperemeter, Wattmeter, kWh meter dan
Stopwatch. Bandingkan hasilnya dengan nilai perhitungan teoritis, kemudian
tuliskan komentar Anda. Kenapa terjadi demikian?

^_^

^_^

I. Tujuan Umum Pembelajaran


Mahasiswa memahami klasifikasi ARTL, mekanisme pasar ARTL dan
kebutuhan konsumen terhadap berbagai ARTL.

II. Tujuan Khusus Pembelajaran


1. Mahasiswa dapat mengindentifikasi berbagai merek dan jenis ARTL menurut
klasifikasinya, minimal 15 jenis dari berbagai merek yang diperjual-belikan
pada pusat-pusat perbelanjaan atau pasar untuk memenuhi kebutuhan
konsumen.
2. Mahasiswa mampu mempresentasikan di hapan dosen dan peserta kuliah
lainnya tentang hasil survei ARTL yang telah dilakukan baik yang diperoleh
dari pasar maupun dari lingkungan rumah tangga mahasiswa.

III. Materi Kuliah


Pengklasifikasian ARTL dapat dilakukan menurut sudut pandang orang
masing-masing. Bergantung pada kepentingan orang tersebut dalam melakukan
penglasifikasian. Pengklasifikasian ARTL dapat dilakukan menurut fungsinya,
menurut prinsif kerjanya, menurut produsennya dan lain sebagainya, tetapi dalam
buku ini pengklasifikasian ARTL dilakukan menurut fungsinya. Hal ini dilakukan
dengan pertimbangan bahwa ARTL yang digunakan oleh konsumen diadakan
berdasarkan fungsinya dalam melakukan aktivitas di rumah tangga.

^_^

Jika ARTL diklasifikasikan menurut fungsinya, maka ARTL dikelompokkan


dalam tiga klsifikasi, yaitu: (1) ARTL untuk pengkondisian cahaya; (2) ARTL untuk
pengkondisian mekanis; dan (3) ARTL untuk pengkondisian suhu. Meskipun
demikian, ada beberapa ARTL yang kelihatannya mengkonversi energi listrik menjadi
energi mekanis atau energi lain, tetapi tidak dapat digolongkan sebagai ARTL
pengkondisian mekanis, seperti kipas angin, kulkas, freezer, dan air conitioning
(AC). Kipas angin, kulkas, freezer, dan air conitioning (AC) digolongkan ke dalam
ARTL pengkondisian suhu, karena motor penggerak yang digunakan tidak langsung
digunakan oleh konsumen untuk memenuhi pekerjaannya, tetapi hanya berfungsi
sebagai media perantara dari fungsi ARTL yang diinginkan.

A. Klasifikasi ARTL menurut Pengkondisian Cahaya


Alat Rumah Tangga Listrik yang termasuk dalam klasifikasi ini antara lain
lampu pijar dan lampu tabung gas (TL).
1. Lampu Pijar
Lampu pijar dapat memancarkan cahaya akibat adanya loncatan dan
tumbukan sejumlah elektron dari filamen lampu pijar yang teraliri arus listrik.
Filamen atau sering disebut sebagai kawat fijar umumnya terbuat dari kawat wolfran.
Arus listrik yang melalui filamen tersebut membangkitkan temperatur tertentu, kirakira 2600PPPo

PPP

C di dalam bola lampu. Cahaya yang dipancarkan lampu pijar

memiliki spektrum kontinyu. Kuantitasnya sangat bergantung pada suhu kawat


pijarnya. Makin tinggi kemampuan temperatur filamen tersebut, makin baiklah arus
cahaya sfesifik (tampak) lampu tersebut. Titik lebur filamen yang terbuat dari
wolfram sangat tinggi, yaitu 3400PPPoPPP C. Jangka waktu nyala lampu pijar
ditetapkan sampai 1000 jam-nyala.

^_^

Penempatan lampu pijar pada pemegang lampu diselenggarakan dengan


bantuan kaki yeng bersekrup yang terdiri dari E 40 kaki goliath; E 72 lampu pijar
normal; E 14 lampu-lampu sinar; dan E 11 lampu-lampu baterai dan sebagainya
(Hoek, 1980).
Lampu pijar pertama dibuat oleh Thomas Alva Edison pada tahun 1879.
Komponen pijarnya menggunakan arang dengan suhu pijar menjapai 2000PPP oPPP C.
Cahaya yang dipancarkan lampu pijar ciptaan Thomas Alva Edison tersebut berwarna
kemerah-merahan. Fluks cahaya spesifiknya 3 lumen per watt, (Harten. 1985). Untuk
mendapatkan informasi lebih lengkap tentang lampu pijar, harap baca buku: (1)
Teknik Elektro untuk Bangunan Mesin, oleh R.W. Van Hoek dkk., terbitan tahun
1980, halaman 198 202; (2) Instalasi Listrik Arus Kuat, jilid 2, oleh P.Van Harten,
terbitan tahun 1981, halaman 54 60; dan (3) baca buku yang relevan.
Konstruksi dan komponen lampu pijar dapat diamati pada Gambar 6 berikut.

K abe
l
K ont
ak

F it

t in

A lu r k o n t a k
I s o la t o r
A lu r K o n tak

E le m e n

Gambar 6: Konstruksi dan komponen Lampu Pijar

^_^

2. Lampu Tabung Gas


Jenis lampu yang tergolong dalam tabung gas antara lain lampu tabung TL
(Tube Luminescent). Tabung Lampu tabung TL terbuat dari tabung kaca yang diisi
dengan campuran gas mulia, fosfat (tepung putih). dan uap air raksa bertekanan
rendah. Mempunyai dua buah kaki pada masing-masing ujungnya.
Tepung fosfat yang berupa sebuk putih harus tetap mempertahankan agar
sinar ultra violet yang terpancar akibat aliran arus listrik yang melewati gas yang
terionisasi diubah menjadi sinar tampak (flouresensi) yang dapat dililhat oleh mata.
Susunan zat tepung tabung ikut menentukan warna cahaya tampak yang dipancarkan
oleh lampu TL tersebut. Ada yang mampu menampakkan cahaya warna putih, warna
hangat dan warna matahari.
Proses kerja lampu TL juga tidak terlepas dari proses ionisasi. Proses ionisasi
gas dalam tabung memerlukan tegangan tinggi. Tegangan tinggi tersebut
dibangkitkan dari kumparan smor atau ballast yang dipicu oleh starter. Pada saat
saklar lampu ditutup (on) mengalirlah arus listrik berturut-turut dari sumber listrik
melalui kumparan smor, kawat pijar yang menghubungkan dua kaki tabung, starter,
kawat pijar yang menghubungkan dua kaki tabung berikutnya kemudian kembali ke
sumber listrik. Aliran listrik tersebut menyebabkan terjadinya pemunggahan gas neon
pada starter yang ditandai dengan pancaran cahaya diikuti timbulnya panas dalam
tabung starter.
Energi panas dalam tabung starter tersebut menyebabkan dwilogam (bimetal)
yang ada di dalamnya saling kontak. Kontak bimetal tersebut menghentikan pancaran
cahaya dan menyebabkan turunnya panas hingga kontak bimetal membuka kembali.
Kontak bimetal yang membuka dan berlangsung dengan cepat menyebabkan

^_^

kumparan smor membangkitkan tegangan induksi diri yang cukup tinggi pada kawat
pijar TL. Teganngan tinggi yang dibangiktkan pada kawat pijar TL akan mengionisasi
gas yang ada dalam tabung sehingga gas berfungsi sebagai penghantar yang
menghungkan antara kawat pijar yang ada pada ujung-ujung tabung.
Akhirnya arus listrik tidak lagi melewati starter, tetapi langsung melewati
berturut-turut kumparan smor, kawat pijar, gas terionisasi dalam tabung, kawat pijar

S ta r te r
A l ir a n A r u s
L is t r ik
S a a t s ta rt

A l ir a n A r u s
L is t r ik
S a a t n y a la

pada ujung tabung lainnya dan kembali ke sumber listrik. Gas yang terionisasi itulah
yang memancarkan cahaya tampak melalui tepung fosfat yang dioleskan pada tabung
lampu. Peristiwa on-off-nya bimetal starter di atas akan berlangsung terus-menerus
hingga gas yang ada dalam tabung terionisasi. Agar lebih jelas, perhatikan gambar 7
berikut.
Gambar 7: Rangkaian Proses Penyalaan Lampu TL

Perkembangan paling mutakhir yang berkaitan dengan lampu tabung


menunjukkan bahwa proses penyalaannya tidak lagi terbatas pada penggunaan starter

^_^

sebagai perantara untuk membangkitkan induksi diri pada smor atau ballast, tetapi
telah banyak digunakan lampu TL yang memanfaatkan komponen elektronik untuk
melakukan proses penyalaan. Jenis lampu TL tersebut antara lain diproduksi oleh
perusahaan lampu Chyoda, Kingko, Philips, Ace dan lain sebagainya dengan variasi
daya 8, 14 dan 20 watt. Tugas anda adalah membongkar salah satu dari variasi jenis
lampu tersebut, kemudian gambarkan rangkaian kelistrikannya. Beberapa contoh
lampu tabung ditunjukkan pada Gambar 8 berikut.

^_^

Gambar 8. Beberapa contoh Lambu Tabung/Flourence

^_^

Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentang lampu, harap baca buku:
(1) Lampu Listrik dan Penggunaannya, oleh Panjaitan, terbitan TARSITO Bandung,
tahun 1989; (2) Teknik Elektro untuk Bangunan Mesin, oleh R.W. Van Hoek dkk.,
terbitan tahun 1980, halaman 202 - 204; (3) Instalasi Listrik Arus Kuat, jilid 2, oleh
P.Van Harten, terbitan tahun 1981, halaman 60 83; dan (4) baca buku yang relevan
dengan masalah lampu.

B. Alat Rumah Tangga Listrik Pengkondisian Suhu


Alat Rumah Tangga Listrik yang termasuk dalam klasifikasi ini jika dilihat
dari suhu yang dikondisikan, maka dapat dikelompokkan lagi menjadi dua, yakni; (1)
ARTL pemanas; dan (2) ARTL pendingin.

1. Pemanas
ARTL klasifikasi pemanas ini mengkonversi energi listrik menjadi energi
panas. Semua ARTL dalam kelompok ini menggunakan elemen pemanas dengan titik
lebur yang cukup tinggi. Pada umumnya elemen pemanas tersebut terbuat dari kawat
nikelin atau nikrom atau bahan lain yang tahan panas. Pemasangan elemennya
terkadang dililitkan pada lembaran mika seperti yang digunakan pada seterika biasa,
dan hair dryer. Ada juga yang dililitkan menyerupai spiral atau selongsong terbuka
(open coil) dan diletakkan di atas batu papak (slab) yang beralur menurut ukuran
elemen. Jenis elemen ini pada umumnya digunakan pada kompor listrik. Selain itu
ada juga yang dililitkan serupa selongsong kemudian dilapisi oksida magnesium lalu
dimasukkan dalam pipa logam pelindung, seperti yang digunakan pada seterika
otomatis, pemanas celup dan lain sebagainya. Lapisan oksida magnesium berfungsi

^_^

sebagai isolator terhadap logam pelindungnya. Ada pula elemen yang ditanam dalam
logam cor, seperti yang digunakan pada rice cooker.
Masih banyak bentuk konstruksi elemen yang digunakan pada suatu ARTL,
khususnya pemanas dan itu bergantung pada fungsi ARTL tersebut. Beberapa contoh
elemen pemanas pada ARTL ditunjukkan pada Gambar 9 berikut.

(a)

(b)

(e)

(c)

(d)
Gambar 9. Beberapa benrtuk Elemen pemanas pada ARTL: (a) Elemen pemanas Rice
Cooker/Magic Jar, (b) Elemen Pemanas Dispenser, (c) Elemen Pemanas
Seterika Otomatis, (d) dan (e) Elemen Pemanas Hair Dryer.
ARTL yang termasuk dalam klasifikasi pemanas ini antara lain: (1) Seterika
Listrik; (2) Tungku Listrik: (3) Pemanggang Roti; (4) Pemasak Air; (5) Pemanggang
Kue Wafer; (6) Pemanggang Daging; (7) Kompor Listrik; (8) Pemasak Minuman

^_^

hangat seperti kopi atau teh; (9) Penanak Nasi; (10) Pengering Rambut (Hair Dryer);
(11) Panci Penggoreng; (12) Oven Listrik; (13) Dispenser (tanpa pendingin); (14)
Magic Jar ; (15) pemanas celup, dan lain sebagainya.

a. Seterika Listrik
Penggunaan

seterika

listrik

dimaksudkan

untuk

menghaluskan

atau

melicinkan pakaian yang berkerut atau kusut hingga nampak rapi dan enak dipakai.
Umumnya penyetrikaan dilakukan setelah pakaian dicuci dan dikeringkan.
Komponen utama seterika liatrik meliputi: elemen pemanas, termostat (untuk seterika
otomastis), plat dasar (sole palate), besi pemberat, tutup, gagang, terminal, dan kabel
penghubung.
Komponen sebagai sumber panas digunakan elemen pemanas. Pada seterika
listrik biasa, elemen pemanas diletakkan di antara plat dasar dan besi pemberatnya.
Panas yang dihasilkan elemen pemanas dikonduksikan (dihantarkan) kepada plat
dasarnya. Plat dasar terbuat dari logam yang tahan karat, atau dilapisi dengan bahan
tahan karat supaya tidak mengotori atau merusak bahan atau pakaian yang diseterika.
Contoh konstruksi seterika biasa dan seterika otomatis ditunjukkan pada Gambar 10a
dan 10b.

^_^

Gambar 10a: Konstruksi Elemen Seterika Biasa

Seterika listrik jika dilihat dari proses kerjanya dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu seterika biasa dan seterika otomatis. Seterika biasa tidak menggunakan
pengatur panas, sehingga panasnya akan meningkat terus menurut waktu
tersambungnya pada sumber listrik. Sementara itu, tidak demikian halnya dengan
seterika otomatis. Seterika otomatis akan terputus dari sumber listrik jika mencapai
suhu tertentu menurut pengaturan yang diinginkan, kemudian tersambung kembali
setelah suhunya berada di bawah setting suhu yang telah ditentukan. Pengaturan
panas seterika otomatis ini dapat diperoleh dengan menggunakan peraba suhu yang
disebut termostat.

1) Seterika Listrik Biasa Tanpa Pengatur Panas


Seterika listrik tanpa pengatur panas merupakan jenis seterika yang paling
sederhana seperti yang ditunjukkan pada gambar 10a di atas. Setelah kabel listrik
disambungkan pada sumber listrik, arus listrik akan mengalir dari sumber menuju
elemen, kemudian seterika berangsur-angsur menjadi panas. Jika kondisi ini

^_^

dibiarkan berlangsung terus, maka seterika akan rusak karena terlampau panas dan
dapat menimbulkan bahaya kebakaran. Oleh sebab itu, seterika jenis ini tidak boleh
ditinggalkan tanpa dilepaskan dari sumber listrik.

2) Seterika Listrik dengan Pengatur Panas


Seterika listrik jenis ini lebih baik dibandingkan dengan jenis biasa. Kelebihan
utama yang dimiliki adalah adanya pengatur suhu yang dapat mengendelikan onoffnya atau tersuplai-tidaknya seterika pada sumber listrik. Kondisi ini menjamin
terhindarnya pemakai dari bahaya panas seterika yang berlebihan seperti kondisi yang
telah diterangkan pada seterika biasa di atas. Suhu seterika dapat ditur menurut
kebutuhan panas berbagai jenis kain atau pakaian yang akan diseterika. Posisi
pengatur suhu atau termostat pada umumnya diletakkan di bawah gagang seterika,
lihat Gambar 10b dan 11. Sementara itu, bentuk asli salah satu seterika otomatis
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 11.

^_^

Gambar 10b: Konstruksi Seterika Listrik Otomatis

^_^

Gambar 11. Salah Satu Bentuk Seterika Listrik Otomatis


3) Rangkaian Kelilstrikan Seterika

(a)

P
S

BM

(b)

Gambar 12. Rangkaian Kelistrikan: (a) Seterika Biasa; dan (b) Seterika
Otomatis: E = Sumber Tegangan; L = Load (elemen seterika);
PS= Tombol Pengatur Suhu; BM = Saklar Bimetal

^_^

2) Perawatan dan Analisa Kerusakan pada Seterika


Pada umumnya orang berpendapat sebagaimana telah dikemukakan pada
bagian mixer bahwa segala sesuatu yang dirawat dengan telaten akan awet. Pendapat
ini berlaku pula pada penggunaan ARTL. ARTL yang dalam penggunaannya
senantiasa dirawat akan awet. Meskipun demikian, kadang kerusakan tak dapat
dihindari. Oleh karena itu, selain harus mengerti perawatan, perlu pula menguasai
dengan baik perbaikan kerusakan suatu ARTL, terutama bagi mereka yang mengikuti
mata kuliah ini. Jenis perawatan dan perbaikan ARTL yang akan dibahas pada poin
ini adalah perawatan dan perbaikan seterika pada umumnya.
(a) Perawatan Seterika
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam merawat seterika agar awet
demikian pula penggunaannya dituangkan dalam buku atau brosur penggunaannya.
Baca dengan saksama buku atau brosur petunjuk penggunaan seterika sebelum
digunakan. Buku atau brosur petunjuk penggunaan seterika disertakan dalam paket
seterika saat pertama kali membeli seterika. Periksa keberadaan buku atau brosur
petunjuk tersebut saat anda membeli seterika. Jika tidak ada, mita pada penjual.
Jangan membeli seterika yang tidak disertai buku atau brosur petunjuk
penggunaannya.
Kerjakan semua perintah yang diharuskan dalam buku atau brosur tersebut
saat anda menggunakan seterika, dan hindari semua yang dilarang anda lakukan. Pada
umumnya, buku atau brosur petunjuk penggunaan tersebut berisi langkah-langkah
penggunaan sebagai berikut:
(1) Periksa dan cocokkan kebutuhan tegangan suplei dan frekuensi kerja dengan
tegangan terpasang dan frekluensi kerja di tempat anda akan menggunakan
seterika.

^_^

(2) Posisikan saklar seterika pada posisi 0 atau off, jika seterika memiliki saklar
on-off. Pada umumnya seterika tidak memiliki saklar on-off, terutama seterika
biasa. Sementara pada seterika otomatis, yang berfungsi sebagai saklar on-offnya adalah tombol pengatur suhunya. Tombol pengatur suhu pada seterika
otomatis, berfungsi sebagai pengatur jarak kontak antara lidah-lidah kontak
bimetal yang bersesuaian langsung dengan kuantitas suhu kerja putus-kontaknya
seterika terhadap sumber listrik yang mensupleinya. Dengan demikian tombol
pengatur suhu tersebut dapat dianggap sebagai pengatur kerja saklar on-off.
(3) Tusukkan tusuk kontak dengan benar pada stop kontak sumber listrik AC
tegangan 220 ~ 230 volt, 50 ~ 60 Hz. Perhatian! Besaran ini tidak boleh
dilanggar. Pelanggaran terhadap besaran listrik ini dapat menyebabkan kerusakan
fatal pada seterika. Pegang dengan baik ujung tusuk kontak (bukan kabel
penghantarnya) saat menusukkan dan melepaskan tusuk kontak ke dan dari stop
kontak.
(4) Perhatian! Bodi seterika tidak boleh dicuci. Di dalam bodi seterika terdapat
rangkaian kelistrikan seterika. Pencucian bodi seterika akan membasahi
rangkaian kelistrikan seterika. Hal ini dapat mengakibatkan rangkaian kelistrikan
seterika terhubung singkat (korsleting). Dampak selanjutnya

rangkaian

kelistrikan dan elemen seterika akan terbakar ketika dihubungkan pada sumber
listrik.

(b) Perbaikan Seterika


Pada urain sebelumnya telah dijelaskan bahwa kerusakan pada ARTL kadang
tidak dapat dihindari. Kerusakan dapat terjadi karena: (1) faktor usia atau frekuensi
penggunaan seterika; (2) faktor bencana, seperti bencana alam dan kecelakaan; dan

^_^

(3) faktor kecerobohan atau kesalahan penggunanya. Faktor usia atau frekuensi
penggunaan seterika dan faktor bencana susah dihindari tetapi faktor kecerorobohan
atau kesalahan dapat dihindari dengan jalan meningkatkan pengetahuan tentang
seterika dan cara penggunaannya. Oleh karena itu pengetahuan dan keterampilan
untuk memperbaiki kerusakan tersebut perlu dimiliki, terutama oleh mereka yang
mengikuti mata kuliah ini. Berikut ini diurakan beberapa jenis kerusakan seterika dan
langkah perbaikannya.

(1) Seterika tidak Panas


Seterika tidak panas karena tidak ada arus listrik yang masuk ke dalam elemen
seterika. Kondisi ini disebabkan oleh adanya kerusakan pada bagian-bagian yang
dilalui arus listrik yang menuju ke dalam kumparan atau belitan elemen seterika,
seperti: tusuk kontak, kabel pengantar, tombol pengatur suhu (pengatur jarak lidah
kontak bimetal), saklar pengubung kontak atau bimetal.
Langkah perbaikan yang perlu dilakukan, yakni:
(a) Periksa kondisi fisik tusuk kontak dengan pengamatan mata telanjang dari
kemungkinan: terbakar, patah atau terlepas dari hubungan kontak dengan kabel
pengantar. Kemudian, jika kondisi fisik terlihat bagus, lanjutkan dengan
pemeriksaan hubungan kontak terminalnya dengan ujung kabel pengantar yang
dihubungkan kepadanya dengan menggunakan multimeter (posisi ohm, skala
10X). Jika jarum penunjuk multimeter bergerak ke kanan menuju ke titik ukur 0
dan menunjuk nilai ukur tertentu, misalnya 0 ohm atau mendekati 0 ohm dan
tidak bergerak dari nilai tersebut, maka tusuk kontak seterika masih baik. Selain
kondisi tersebut, tusuk kontak rusak dan harus diganti dengan yang baru;

^_^

(b) Periksa sambungan dan kondisi kabel penghantar, jangan sampai ada yang
terlepas. Kemudian gunakan multimeter (posisi saklar pilih pada poisisi ohm,
skala 10X) untuk memeriksa kondisi kabel jangan sampai mengalami putus
dalam. Putus dalam artinya kawat pengahantar yang berada di dalam selubung
isolasi penghantar patah atau terputus, sehingga titik atau posisi putusnya tidak
terjangkau melalui indra mata, sehingga perlu dideteksi kondisinya dengan alat
ukur multimeter atau ohm meter;
(c) Periksa saklar bimetal (khusus seterika otomatis), jangan sampai patah, aus atau
gigi atau alur putar terlepas atau sudah rusak, sehingga menyebabkan hilangnya
kontak antara bimetal. Saklar bimetal yang patah, terlalu aus atau alur putar
terlepas dapat menyebabkan hilangnya hubungan kontak antara kontak-kontak
bimetal seterika. Akibatnya seterika tidak dapat tersuplei arus listrik dan tidak
panas. Jika bimetal patah, terlalu aus atau alur putar terlepas atau rusak, maka
alternatif perbaikannya untuk berfungsi sebagai otomatis tidak dapat dilakukan
lagi, tetapi seterika tetap dapat difungskan sebagai seterika biasa.
(d) Periksa elemen pemanas seterika. Pemeriksaan kondisi elemen dapat dilakukan
dengan menggunakan ohmmeter, dengan langkah sebagai berikut:

Posisikan skalar pilih alat ukur (jika menggunakan multimeter) pada posisi ohm
meter 1X.

Tes pergerakan jarum alat ukur dengan jalan menghubung singkat ujung-ujung
kedua probe alat ukur dalam keadaan saklar pilih pada posisi ohmmeter. Jika
jarum alat ukur bergerak ke kanan mendekati atau sama dengan nol, maka alat
ukur dapat digunakan untuk menguji kondisi elemen seterika.

Hubungkan masing-masing ujung probe pada masing-masing terminal elemen.


Jika pengukuran ini menyebabkan bergerak ke kanan mendekati atau menunjuk

^_^

angka nol, maka elemen masih baik. Jika tidak bergerak, maka berarti elemen
sudah putus. Perhatian!!! Jangan melakukan pengukuran ini jika seterika
masih tersuplei atau terhubung dengan sumber listrik. Elemen seterika harus
terbebas dari kontak dengan komponen lain sebelum melakukan pengukuran.

Ganti elemen yang putus dengan lemen seterika yang sama dengan karakteristik
elemen seterika yang rusak. Pada seterika biasa, elemen yang putus biasanya
masih dapat diperbaiki dengan jalan menyambukan kembali ujung-ujung elemen
yang putus, tetapi pada seterika otomatis hal ini tidak dapat dilakukan karena
konstruksi elemennya dipadatkan dengan bahan isolator dalam selongsong pipa.

^_^

b. Penanak Nasi dan Magic Jar


Meskipun tujuan utama alat ini untuk menanak nasi, tetapi dapat juga
difungsikan untuk merebus sayuran, mengukus kua dan lain sebagainya.
Konstruksi alat penanak nasi dan magic jar ini terdiri atas bagian-bagian
utama, yaitu: (a) rumah atau badan dan (b) elemen pemanas. Bagian badan terbuat
dari plat baja tipis berbentuk periuk dengan tutup di bagian atasnya dilengkapi
penjepit pengikat yang dikaitkan pada gagang badannya. Pangkal kait jepitan pada
badan menyatu dengan gagang periuk. Pada bagian muka depan terdapat saklar onoff dilengkapi lampu indikator di atasnya. Alat ini dapat berdiri di atas kakinya yang
berjumlah tiga buah yang dilengketkan pada bagian bawah badannya. Pada bagian
dalam dasar periuk terpasang elemen pemanas berbentuk lempengan menyerupai
disk. Di atasnya terdapat mangkok berbibir (flens) terbuat dari aluminium dan kadang
dilapisi teflon anti lengket. Kontriksinya yang demikian, hingga air atau bahan yang
dimasak tidak melengket dan tidak tertumpah dan elemen pemanas yang ada di
bawahnya terhindar dari kemungkinan hubung singkat atau kontak dengan badan alat.
Pada bagian dalam mangkok terdapat ukuran kapasitas mangkok yang
dizinkan untuk diisi air dan atau beras. Ukuran kapasitas tersebut sangat penting
diikuti agar peluang meluapnya makanan tidak terjadi. Dengan demikian alat
terpelihara dari noda bahan tumpah dan kerusakan badan sebelah luar akibat reaksi
lanjut dari bahan tumpah tersebut.
Elemen pemanas ditempatkan dalam wadah cor terbuat dari besi campuran
berbentuk cakram. Wadah elemen ini diletakkan pada bagian dasar dalam badan rice
cooker atau magic jar. Elemen pemanas ini pejal serupa dengan yang sering
digunakan dalam pemanas permukaan. Alat-alat bantu listrik lainnya seperti terminal,
termostat terletak di luarnya. Bagian atas dari rumah pemanas ini merupakan bidang

^_^

datar sehingga memungkinkan mangkok yang berisi bahan-bahan masakan, termasuk


air dapat berdiri dan berkonduksi langsung dengan permukaan atas rumah elemen
pemanas. Dengan demikian, tidak ada panas yang terpancar ke luar, sehingga daya
gunanya tinggi. Pengontrolan panasnya menggunakan termostat dengan sistem
dwilogam. Ada juga yang menggunakan resistor peraba suhu (termistor), seperti yang
digunakan pada magic jar.
Keuntungan utama penggunaan alat ini antara lain: (a) ketika mangkok belum
berisi sesuatu yang akan dimasak, meskipun telah disambungkan ke sumber listrik,
oleh kerja pegas yang dipasang khusus menyebabkan rangkaian listriknya masih tetap
terbuka sehingga pemanas belum dapat bekerja. Jadi kerusakan dapat dihindari; dan
(2) Merkipun mangkok yang berisi bahan masakan telah dipasang pada tempatnya,
dengan perantaraan pengungkit yang dipasang khusus sedemikian rupa, rangkaian
listriknya dapat dibuat tertutup atau terbuka. Dengan demikian kerja alat ini tetap
dapat disesuaikan dengan waktu yang diinginkan.
Meskipun demikian, ada kerugian yang fatal dapat terjadi jika pengguna
kurang hati-hati bekerja. Kerugian yang dimaksud adalah peluang kena setrum pada
saat mengangkat mangok dari badan alat. Kondisi ini dapat terjadi jika tusuk kontak
yang terpasang pada sumber listrik terhubung terbalik fasanya dengan kabel ground
yang terhubung langsung ke badan alat. Oleh sebab itu, untuk menghindari kejadian
tersebut lepaskanlah terlebih dulu tusuk kontak alat dari sumber listrik sebelum
mengangkat mangkok dari badan alat.
Gambaran lengkap mengenai konstruksi dan bentuk asli alat ini dapat dilihat
pada Gambar 13.

^_^

(a)

(b)
Gambar 13: Konstruksi Asli dan Bagian-bagian (a) Rice Cookers (b) Magic Jar

^_^

1) Rangkaian Kelistrikan
t

Sumber AC

Gambar 14. Rangkaian Kelistrikan Magic Jar

S1
R1
R2

R3

D1

D3

S2
220V ~
50 60 Hz

D2

D4

Gambar 15. Rangkaian Kelistrikan Rice Cooker Maspion MCR-18BS


Keterangan Gambar 15:
S1 = Saklar kunci berpegas penghubung untuk beban warm;
S2 = Saklar bimetal, penghubung beban untuk cooker
R1 = Tahanan kawat lilit 750 ohm
L = Elemen beban 120/350W
R2 = Resistor 68 K, pembatas arus LED (D2) sebagai indikator cooker;
D1 = Dioda pengaman LED D2.
R3 = 68 K, pembatas arus LED (D4) sebagai indikator warm;
D3 = Dioda pengaman LED D4.

^_^

c. Hair Dryer
Hair Dryer atau Pengering rambut ini bekerja dengan jalan menghembuskan
hawa atau udara panas ke arah rambut yang hendak dikeringkan. Komponen
utamanya yakni: (a) elemen pemanas yang dalam bentuk selongsong dililitkan pada
lembaran mika; (b) motor kecil (DC) penggerak kipas; dan (3) saklar on-off.
Konstruksinya dibuat demikian rupa hingga elemen pemanas berada di depan kipas
yang diputar oleh motor kecil tadi. Saklar on-offnya diletakkan pada gagangnya.
Konstruksinya dilihat dari luar, bentuknya mirip sebuah senapan genggam. Pada saat
saklar on-offnya ditekan ke arah badan dengan jari telunjuk maka elemen pemanas
teraliri arus listrik, kemudian berangsur-angsur panas. Pada saat bersamaan motor
pemutar kipas panas hingga menghembuskan udara melalui elemen pemanas yang
sedang memanas. Akibatnya, udara yang dihembuskan keluar melalui moncong
pengering rambut tadi terasa panas.
Hair dryer pada umumnya digunakan di salon-salon kecantikan, tetapi telah
banyak pula ditemukan di ramah-rumah tangga. Penggunaannya tidak hanya untuk
mengeringkan rambut, tetapi juga telah digunakan untuk pengeringan yang lain,
seperti mengeringkan pakaian yang terasa lembab pada saat musim penghujan dan
lain sebagainya. Merek, model, harga dan daya listrik hair drayer yang tersedia
dipasaran sangat bervariasi. Merek Wigo taifun 900 yang paling banyak digunakan di
salon-salon kecantikan. Merek tersebut mengkonsumsi daya listrik 450 hingga 750
watt. Selain itu, ada pula yang menggunakan merek Nasional tipe 700 dengan daya
listrik antara 300 450 watt. Sementara itu, untuk penggunaan pribadi banyak yang
menggunakan merek Greet dengan daya lilstrik 300 watt. Sumber listrik yang
diperlukan ketiga jenis hair dryer tersebut di atas adalah AC 220 V, 50Hz.

^_^

1) Bentuk Asli dan Komponen Hair Dryer


Konstruksi atau bentuk asli dan bagian-bagian atau komponen pengering
rambut dapat dilihat pada Gambar 15a dan 15b. Sementara itu rangkaian kelistrikan
salah satu hair dryer, yakni merek Nasional-700 ditunjukkan pada Gambar 16.

Gambar 15a. Konstruksi/bentuk Asli beberapa Hair Dryer

^_^

Motor
penggerak
kipas
Kipas
Bodi Kipas
Kabel ke Sumber
AC 220 V/50Hz

Selonsong
pelindung panas

Saklar pilih Rotari

Peraba suhu
bimetal

Corong pengarah
hawa

Elemen panas

Gambar 15b. Konstruksi dan Komponen Hair Dryer National 700

^_^

2) Rangkaian Kelistrikan
SR

hot

EL1

BM

off

Sumber AC
cold

M
EL2
D2
D1

Gambar 16. Rangkaian Kelistrikan Hair Dryer Nasional-700: Sumber AC 220 -230
volt; SR = Saklar Rotari tiga kontak; EL1 = elemen pemanas; EL2 =
Elemen/Belitan pengendali arus; M motor DC; dan D1 dan D2 =
Dioda 1N4004

d. Dispenser
Dispenser merupakan salah satu alat rumah tangga listrik yang banyak
digunakan di rumah tangga maupun diwarung-warung, dan kantor-kantor. Peralatan
ini berfungsi untuk memanaskan air hingga pada suhu 80 90 derajat Celcius. Air
panas yang dihasilkan dapat digunakan untuk membuat beberapa cangkir kopi atau
teh.
Ada dua macam dispenser yang dapat ditemukan baik di toko-toko, maupun di
rumah-rumah tangga atau konsumen. Jenis pertama adalah dispenser yang hanya
menyediakan air panas (80 90 derajat Celcius) dan air dingin biasa (suhu sekitar 15
25 derajat Celcius). Jenis kedua adalah dispenser yang mampu menyediakan air
panas dan juga air sejuk (-10 5 derajat Celsius). Jenis pertama tidak menggunkan
kompressor dan pendingin, sementara jenis kedua memerlukan kompressor dan bahan

^_^

pendingin serta perangkat pendukung lainnya, seperti yang terdapat pada lemari es
(coold kas), freezer, atau air conditioning (AC).
Buku ini, untuk sementara hanya membahas tentang dispenser jenis pertama.
Insya Allah pada terbitan berikutnya, dispenser jenis kedua akan disertakan
pembahasannya.
Komponen pemanas dispenser jenis pertama terdiri dari sebuah tabung air
yang terbuat dari plat baja tahan panas dan karat. Volume air panas yang dapat
ditampung berkisar pada 800 100 ml. Tabung tersebut dilengkapi dengan elemen
pemanas yang terisolasi terhadap badan tabung, sehingga peluang kontak langsung
terhadap badan atau bodi dispenser tidak terjadi. Dengan demikian, pengguna
menjadi aman terhadap sengatan arus listrik, meskipun bodi dispenser dipegang atau
tersentuh langsung dengan tangan telanjang (tanpa isolasi).
Selain tabung pemanas, dispenser jenis ini dilengkapi dengan komponen
peraba suhu. Peraba suhu yang digunakan merupakan sejenis bimetal yang dikemas
dalam wadah yang terlindung dengan sejenis plastik berwarna hitam dengan selubung
logam. Lihat Gambar 16. Suhu putus yang mampu digenggam bekisar antara 80 90
derajat Celcius. Jumlah dan kualitas komponen peraba suhu yang digunakan oleh
setiap dispenser kadang-kadang tidak sama atau berbeda antara dispenser yang satu
dengan yang lainnya. Bergantung pada merek atau produsen yang memproduksinya.
Dispenser MultiKing model 26L misalnya hanya memiliki satu buah peraba suhu,
sementara Miyako model WD 189H memiliki dua buah komponen peraba suhu.
Perhatikan Gambar 18 dan 19.

^_^

1) Model dan Komponen Dispenser


Model dispenser berbede antara prodeusen yang satu dengan produsen yang
lain. Sementara jenis kompoenen kelistrikan yang digunakan pada umumnya sama.
Gambar 17 menunjukkan model dispenser MultiKing tupe 26L dan Miyako WD
189H.

1
1

(a)

(b)

Gambar 17. (a) Dispenser MultiKing 26L; dan (b) Miyako WD 189H: (1)
Lampu/LED indikator; (2) Kran air (merah untuk air panas dan
biru untuk air netral); dan (3) Badan/bodi dispenser

^_^

2
4

3
6

3
2

Gambar 18. (1) Saklar ON-OFF, (2)


Terminal Elemen Pemanas, (3) Peraba
Suhu
(bimetal),
(4)
Lampu/LED
Indikator, (5) Tabung Air Panas, (6)
Pipa/Slang Air, dan (7) Tusuk Kontak

^_^

2) Rangkaian Kelistrikan Dispenser


Pembaca

dapat

mencermati

Gambar

18

di

atas,

sehingga

dapat

memperkirakan rangkaian kelistrikan masing-masing dispenser tersebut. Berdasarkan


hasil pengamatan dan pengukuran yang dilakukan penulis diperoleh rangkaian
kelistrikan keduanya, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 19 berikut.
3) Perawatan Dispenser
Li1

Li2

SW

t
El

bM

(a)

D1

D3

D2

D4

SW

R1

R2
t

t
bM

El

Keterangan:
E = Sumber tegangan AC, 220V/50
60 Hz.
SW
= Saklar.
Li1
= Lampu indikator
HOT.
Li2
= Lampu indikator
WARM
El
= Elemen pemanas
tabung (300 ohm)
bM = Saklar bimetat (NC).

Keterangan:
E = Sumber tegangan AC, 220 240
V/50 60 Hz.
SW
= Saklar ON-OFF.
D1
= LED -indikator WARM-.
D3
= LED -indikator HOT
D2 = D4 = Dioda Silikon 1N4004.
R1 = R2 = 47K.
El
= Elemen pemanas tabung
(150 ohm).
bM = Saklar bimetat (NC) .

bM

(b)
Gambar 19. (a) Rangkaian Kelistrikan Dispenser Multi King 26L, dan
(b) Rangkaian Kelistrikan Dispenser Miyako WD 189H

^_^

Sama seperti ARTL yang lain, perawatan pada dispenser tetap diperlukan agar
ARTL tersebut dapat digunakan lebih lama dalam kondisi normal, aman dan nyaman.
Perawatan sebaiknya dilakukan sesuai petunjuk produsen dispenser yang anda beli
atau miliki. Petunjuk perawatan yang dikeluarkan oleh produsen pada umumnya
disertakan pada manual book atau brosur alat pada saat anda membeli peralatan
tersebut. Terutama produk yang bergaransi. Disarankan, agar Anda senantiasa
membeli ARTL yang bergaransi. Mintalah selalu manual book dan kartu garansi
setiap Anda membeli ARTL agar keamanan, kenyamanan, dan keawetan ARTL anda
dapat dipertanggungjawabkan.
Langkah perawatan dispenser yang dapat dilakukan pada umumnya antara
lain sebagai berikut:
a) Bacalah dengan saksama manual book ARTL dispenser Anda sebelum digunakan.
b) Gunakan dispenser menurut yang dianjurkan dalam manual book tersebut.
c) Letekkan atau posisikan dispenser sedemikian rupa hingga dudukannya sejajar
dengan lantai. Tidak miring ke kiri, ke kanan, kebelakang, atau ke depan.
d) Letekkan atau posisikan dispenser sedemikian rupa hingga sirkulasi udara yang
mengitari lebih leluasa mengalami pertukaran kondisi. Letakkan badan dispenser
paling dekat 10 cm dari dinding.
e) Letekkan atau posisikan dispenser sedemikian rupa hingga mudah dijangkau
penggunaan kran airnya. Posisi kran air dari lantai sekitar 90 100 cm dari lantai.
Posisi kran air yang menyebabkan pengguna harus membungkuk saat
menggunakannya kurang bagus, karena dapat menjadikan kran terbebani oleh
momen berat badan, sehingga peluang kerusakan kran air menjadi lebih besar.
f) Jangan meng-on-kan saklar on-off dispenser sebelum bak air berisi air atau
sebelum gallon berisi air ditaruh di atas corong air dispenser hingga tabung
pemanas air terisi penuh air. Meng-on-kan dispenser dalam keadaan tabung
pemanas air kosong dapat menyebabkan tabung air terlampau panas dan
mengakibatkan pipa plastik atau selang air yang dihubungkan kepadanya gepeng
atau melumer dan tidak dapat dilalui aliran air dengan baik atau buntu.

^_^

g) Bersihkan dispenser paling kurang sekali setelah tiga kali penggantian gallon atau
air. Cuci bersih bak air untuk dispenser yang menggunakan bak air, seperti
dispenser Multi King 26L. Sementara dispenser yang tidak menggunkan bak air
cukup membersihkan corong air dudukan gallon, seperti dispenser Miyako WD
189H. Perhatian! Hindarkan tabung air dan rangkaian kelistrikan dari siraman air.
4) Kerusakan Dispenser dan Langkah Perbaikannya
Kerusakan yang paling sering ditemukan pada dispenser antara lain, sebagai
berikut:
(a) Air Menetes atau bocor
Air menetes atau bocor dapat diakibatkan oleh kerusakan pada kran air, pipa
atau selang air. Kerusakan yang terjadi pada keran air pada umumnya terjadi pada
karet kedap airnya. Karet atau plastik kedap air kran yang cacat atau sudah kaku atau
tidak elestis lagi menjadi penyebab menetesnya air keluar melalui celah karet kedap
air tersebut. Jika karet kedap air tersebut yang rusak, maka dapat diganti sementara
dengan karet ban dalam mobil yang dibuat persis seperti model karet kedap air kran.
Selain itu, masalah air menetes dapat juga disebabkan oleh pecah atau bocornya pipa
atau slang air yang menghubungkan antara kran air dengan bak penambung air,
rabung air panas, atau corong penadah air. Kasus bocornya, atau pecahnya slang air
sangat susah diatasi, karena slang air yang digunakan pada dispenser adalah slang air
yang tahan panas, sehingga untuk mengatasinya memerlukan slang air pengganti
yang memiliki karakteristik tahan panas yang sama dengan slang air dispenser.
Informasi yang diperoleh belum menunjukkan bahwa jenis slang dispenser
sudah ada diperjual-belikan di toko-toko ARTL atau toko-toko elektronik.

(b) Air yang Keluar dari Kran Air Panas Tidak Panas

^_^

Kasus ini terjadi jika arus listrik yang harus mengalir melalui elemen pemanas
terputus. Kerusakan atau kendala dapat diakibatkan oleh: elemen pemanas yang
terdapat di dalam tabung pemanas air rusak atau putus, bimetal peraba suhu putus,
kabel-kabel rangkaian arus listrik rangkaian daya ada yang putus, seperti kabel yang
menghubungkan antara bimetal dan elemen, antara bimetal dan saklar, dan kabel
yang menguhungkan antara saklar dan sumber listrik .Kerusakan pada elemen
pemanas menyebabkan tabung air tidak terpanasi, sehingga air yang ada di dalamnya
juga tidak panas. Akibatnya, air yang keluar dari kran air panas juga tidak panas.
Peraba suhu atau bimetal yang putus menyebabkan lingkaran arus listrik dalam
rangkaian daya juga terputus.
Arus listrik dalam rangkaian daya mengalir dimulai: dari sumber listrik ->
tusuk kontak -> kabel listrik -> saklar on-off -> elemen pemanas -> lalu kembali ke
sumber listrik. Jika salah satu komponen yang rusak dalam lingkaran arus tersebut
dan tidak dapat melewatkan arus listrik, misalnya tusuk kontak, kabel listrik, saklar,
elemen pemanas, atau bimetal peraba suhu, maka elemen pemanas tidak akan bekerja
atau memanas. Akibatnya, air yang ada di dalam tabung air panas tidak akan menjadi
panas.
Langkah penanggulangannya adalah sebagai berikut:
(1) Periksa sumber listrik. Gunakan test pen, atau voltmeter untuk mentehaui adatidaknya tegangan pada sumber listrik tersebut;
(2) Jika hasil pemeriksaan pada sumber listrik menunjukkan bahwa sumber listrik
normal, maka lanjutkan pemeriksaaan pada tusuk kontak;
(3) Tes hubungan tusuk kontak dengan menggunakan ohmmeter. Jika tusuk kontak
yang digunakan tersambung tetap dengan kabel pengahantar, maka tes hubungan
tusuk kontak hanya dapat dilakukan dengan jalan mengubungkan salah satu
probe ohmmeter ke slah satu terminal tusuk kontak dan probe ohmmeter yang
lain disambungkan pada salah satu ujung kabel penghantar. Lakukan hal yang
sama pada terminal tusuk kontak yang lain dan ujung penghantar yang lain. Jika
pengukuran menunjukkan pergerakan jarum ohm bergerak ke kanan dan

^_^

menunjuk angka nol, maka hubungan tusuk kontak dan penghantar bagus.
Artinya, kerusakan bukan pada tusuk kontak dan kabel penghantar;
(4) Lanjutkan pemeriksaan pada komponen lingkaran arus daya yang lain. Jika jarum
ohmmeter tidak bergerak atau penunjukkannya tak terhingga, berarti tusuk kontak
rusak, atau

kabel penghantar putus dalam. Ganti tusuk kontak dan kabel

penghantarnya. Sementara itu, jika tusuk kontak tidak terpasang paten atau dapat
dipisahkan dengan kabel penghantar, maka pemeriksaan hubungan dapat
dilakukan terpisah antara tusuk kontak dan kabel pengahantar. Cara
pemeriksaannya sama seperti pada tusuk kontak paten, demikian pula cara
penanggulangannya;
(5) Tes kondisi saklar on-off dispenser dengan menggunakan ohmmeter. Caranya:
Lepaskan kabel penghantar arus dari salah satu terminal saklar -> letakkan posisi
tuas saklar pada posisi off -> sambungkan probe ohmmeter pada masing-masing
terminal saklar. Jika saklar masih bagus, maka jarum penunjuk alat ukur
ohmmeter harus bergerak ke kanan mencapai titik nol. Jika tidak demikian, maka
saklar sudah kehilangan kontak atau rusak. Keruskan pada saklar on-off dapat
terjadi karena pengaruh mekanik, misalnya lidah kontak patah, biji engle dan atau
pegas penopang biji engle terlepas sehingga posisi kontak lidah-lidah kontak
saklar tidak bersentuhan; dan atau pengaruh suhu kerja saklar terlampaui,
misalnya badan atau bodi saklar menjadi gepeng, sehingga menyebabkan lidahlidah kontak tidak dapat bergerak menuju pada poisi on atau off;
(6) Tes kondisi hubungan bimetal peraba suhu. Pertama, tes hubungan kontakkontaknya pada suhu normal dengan menggunkan ohmmeter. Jika jarum
ohmmeter bergerak ke kanan menunjuk angka nol, maka bimetal dalam kondisi
bagus, tetapi jika jarum ohmmeter tidak bergerak ke kanan atau menunjuk angka
tak terhingga, maka bimetal sudah rusak. Kondisi terakhir akan menyebabkan
terputusnya lingkaran arus rangkaian daya dispenser dan menyebabkan elemen
pemanas tidak berfungsi. Kedua, tes hubungan kontak bimetal dalam keadaan
dipanasi dengan menggunakan ohmmeter dan solder sebagai sumber panas.

^_^

Penunjukan ohmmeter pada pemeriksaan dalam kondisi ini adalah: jarum


ohmmeter pada pemeriksaan awal akan menunjuk angka nol (bimetal peraba
suhu bagus), kemudian setelah mendapat pemansan dari solder hingga suhunya
meningkat pada suhu tertentu ohmmeter akan kembali bergerak ke kiri hingga
menunjuk angka tak terhingga. Hasil pengukuran ini menunjukkan bahwa
bemital berfungsi meraba suhu tertentu atau masih bagus dan dapat terus
digunakan. Jika terjadi sebaliknya, berarti bimetal peraba suhu sudah rusak dan
tidak dapat digunakan. Kerusakan kontak-kontak bimetal peraba suhu dapat
menyebabkan terputusnya arus listrik dalam lingkaran arus rangkaian daya atau
pemanasan air dalam tabung air tidak mampu mencapai suhu standar ( 90
derajat Celcius). Bimetal peraba suhu yang rusak tidak dapat diperbaiki. Oleh
karena itu, segeralah mengganti bimetal peraba suhu yang rusak dengan bimetal
baru. Bimetal baru harus sama karakteristiknya dengan bimetal yang diganti.
Pemahaman mendalam terhadap ARTL pengkondisian suhu, khususnya
pemanas menjadi tugas Anda untuk melakukan survai lapangan, baik di laboratorium,
konsumen maupun di pasar ARTL. Selanjutnya Anda mendiskusikan hasilnya
bersama mahasiswa lainnya. Kedudukan Dosen dalam mekanisme diskusi tersebut
adalah sebagai fasilitator yang akan mengarahkan, membimbing dan menjelaskan
hal-hal yang dianggap penting. Penjelasan teoritis tambahan berkaitan dengan ARTL
pemanas ini adalah mengenai komponen pengatur suhu otomastis (termostat) yang
digunakan.

2. Pendingin
ARTL yang termasuk dalam kalasifikasi ini antara lain adalah: (a) kipas
angin; (b) ventilator; (c) lemari es; (d) freezer; dan (c) pendingin ruangan (Air

^_^

Conditioning (AC)). Kipas angin dan ventilator mempunyai prinsip kerja yang sama.
Kedua-duanya bekerja dengan cara memindahkan udara dengan kecepatan dan
volume tertentu dari satu tempat ke tempat lain (dari belakang ke depan atau
sebaliknya). Komponen utama dari keduanya adalah motor penggerak dan daun
kipas, sedangkan komponen tambahan lainnya antara lain ialah saklar on-off berupa
selektor sekaligus sebagai pengatur kecepatan putar kipasnya.
Lemari es, freezer dan pendingin ruang memiliki cara kerja yang sama.
Ketiganya menyerap hawa panas (kalor) melalui bahan pendingin dari dalam ruangan
tertentu kemudian memindahkannya atau membungnya keluar ruangan melalui
kondensor. Kalor selalu mengalir dari benda atau kondisi yang lebih tinggi suhunya
ke yang lebir rendah, tidak pernah terjadi sebaliknya. Lemari es, freezer dan
pendingin ruang tidak dapat menghilangkan kalor, tetapi dapat memindahkannya.

a. Kipas Angin
Kipas angin atau ventilator berfungsi menyedot udara dari belakang kemudian
mendorongnya ke depan (disesuaikan posisinya). Volume udara yang dipindahkan (q)
sebanding dengan jumlah putaran permenit (n) dari ventilator tersebut.
Beda antara tekanan udara (h) di depan dan di belakang ventilator sebanding
dengan jumlah kuadrat putarannya. Misalnya, kalau putaran daun kipas, n = 800
putaran per menit; beda tekanan udara, h = 400 mm kolom air, maka pada putaran
daun kipas, n = 900 putaran per menit, nilai h akan sama dengan:
900 2
h
x 400 506 mm kolom air.
800 2

Daya yang diperlukan sebuah ventilator ialah:


P

9,81.q.h

dimana:

^_^

P
q
h

=
=
=

Daya yang diperlukan ventilator dalam satuan watt;


Volume udara yang dipindahkan dalam satuan mPPP3PPP/s;
Beda tekanan udara di depan dan di belakang ventilator, dalam satuan mm
kolom air;
Rendemen dinamik, kira-kira sama dengan 0,5 hingga 0,85.
Karena q sebanding dengan n dan h sebanding dengan nPPP 2PPP, maka P

sebanding dengan nPPP3PPP. Jadi, kalau misalnya pada n = 800 putaran per menit
diperlukan 500 watt, maka pada n = 900 putaran per menit akan diperlukan daya:
P

900 3
x500 712 watt.
800 3

Kipas angin yang sering ditemukan adalah ventilator meja, jendela, dinding
dan langit-langit. Gambar 6 memperlihatkan sebuah ventilator meja, ventilator langitlangit dan ventilator dinding/jendela. Ventilator ini dilengkapi dengan pelindung dari
kawat dan dapat berosilasi, yaitu dapat begerak dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
Jadi aliran udarahnya dapat diarahkan ke berbagai arah dengan sudut osilasi kira-kira
80PPP0PPP - 90PPP0PPP. Kecepatan putarnya berkisar antara 1000 hingga 2000 putaran
permenit. Umumnya memilki dua atau tiga pilihan kecepatan putar. Dayanya berkisar
antara 20 dan 50 W.
Ventilator-ventilator langit-langit tidak bersuara. Kecepatan putarnya rendah,
kira-kira 250 putaran per menit. Dayanya kira-kira 60 atau 70 W.
Jenis ventilator dinding/jendela biasanya dipasang dalam dinding luar,
sedangkan ventilator jendela seperti yang diperlihatkan pada Gambar 15 dipasang di
jendela.
Ventilator dinding seringkali dapat panas ke dua arah, sehingga dapat
mengisap dari luar maupun menghembus udara ke luar ruangan. Ada kalanya
kedudukan daun kipasnya dapat diubah dengan efek yang sama kasus pertama.
Ventilator jendela diperlengkapi dengan tutup, sehingga lubangnya dapat ditutup
kalau ventilatornya tidak digunakan lagi.

^_^

Kecepatan ventilator-ventilator ini kira-kira 1000 1500 putaran per menit.


Dayanya kira-kira 20 50 W. Keduanya biasa digunakan untuk kamar mandi dan
dapur.

^_^

V e n t ila t o r
D in d in g /
je n d e la

Gambar 20. Kipas Angin (Ventilator) meja, langit-langit dan dinding/jendela

^_^

Kap Isap
Kap isap digunakan untuk mengisap uap dan bau makanan dari dalam dapur.
Kap ini umumnya dipasang di atas oven atau kompor masak, lihat Gambar 21. Kap
isap dilengkapi dengan lampu penerangan sebagai penerangan tambahan di atas oven.
Supaya ovennya tidak dijatuhi debu, maka kapnya dilengkapi dengan filter.
Gambar 21. Kap Isap Ventilator Dinding

Pipa buangnya dilengkapi dengan cerobong yang menghubungkan udara luar


ruang dapur. Jika udaranya tidak dapat dibuang keluar, maka dapat digunakan filter
zat arang.
Kap isap dilengkapi dengan sebuah ventilator isap. Kecepatan putar ventilator
dapat diatur dan dayanya berkisar 100 250 watt.

^_^

b. Lemari Es, Freezer dan Airconditioner


Pada dasarnya jenis pesawat pendingin yang digunakan oleh masyarakat
terdiri atas 3 macam yaitu: refrigerator, freezer, dan airconditioning. Kemudian akhirakhir ini Negara kita dibanjiri oleh berbagai jenis ukuran, bentuk dan harga dari
pesawat pendingin baik yang dari Negara-negara Eropa (dari negeri Belanda
misalnya) maupun dari Jepang. Semua itu perlu dihadapi dengan kemampuan
pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam hal yang berkaitan dengan
pengadaan, penggunaan, perawatan, dan perbaikan mesin pendingin.
Pesawat

pendingin

yang

digunakan

oleh

masyarakat

sebagaimana

dimaksudkan di atas dapat dilihat pada Gambar 22a, 22b, dan 22c.

Gambar 22a. Konstruksi Lemari Es

^_^

Gambar 22b. Freezer

^_^

Gambar 22c. Room Air Conditioning

^_^

Refrigerator atau lemari es banyak digunakan dalam rumah tangga. Terutama


bertujuan untuk untuk menjaga agar buah-buahan, sayur-mayur tetap segar. Daya
motor penggeraknya sekitar 1/12 PK sampai 1/8 PK, ( 1PK = 1DK (Daya Kuda) =
736 watt).
Freezer banyak digunakan pada restoran dan pusat-pusat perbelanjaan yang
berskala kecil, maupun yang berskala besar. Proses pendinginannya lebih besar bila
dibandingkan dengan refrigerator. Daya listrik motor penggeraknya berkisar 1/6 PK
1/3 PK. Room Air Conditioning (AC) banyak dipakai untuk menyejukkan hawa
ruangan kantor, bar dan sebagainya, (Sudarminta, 1971).
Ketiga jenis pesawat pendingin tersebut di atas semula merupakan barang
mewah. Akan tetapi dengan naiknya taraf hidup manusia akhirnya barang-barang ini
merupakan salah satu kebutuhan biasa. Dengan adanya mesin-mesin pendingin maka
makanan, buah-buahan dan sayur-sayuran dapat disimpan lebih lama dan dalam
keadaan segar.
Buah-buahan dari jauh di pedalaman dapat diangkut ke kota-kota besar
dengan kendaran-kendaraan yang diperlengkapi dengan mesin pendingin. Demikian
pula daging atau ikan air. Misalnya ikan atau udang segar dari Sidrap, Pangkajene
Kepulauan, dan Maros dapat diangkut dengan mobil yang dilengkapi freezer ke
Makassar. Ikan-ikan laut dapat dikirimkan ke kota-kota pegunungan dengan
menggunakan kendaraan-kendaraan yang diperlengkapi dengan mesin-mesin
pendingin.
Dengan makin banyaknya pemilik/pemakai dari jenis-jenis mesin pendingin
ini kemudian timbul problema baru bagaimana mereparasi mesin-mesin ini jika
terjadi kerusakan (kemacetan).
Mesin-mesin ini harganya masih relative mahal. Jadi dalam hal mereparasi,
sebaiknya harus dilakukan oleh orang-orang yang betul-betul telah faham akan cara
bekerja, konstruksi dan bahan-bahan dari spare parts. Jika dalam hal mereparasi
dilakukan oleh orang-orang yang baru setengah-setengah pengetahuannya tentang

^_^

teknik mesin pendingin, maka niscaya bukan perbaikan yang didapat bahkan
sebaliknya, kerusakan total akan terjadi.
Untuk menjadi seorang ahli di bidang teknik mesin-mesin pendingin
seseorang harus mengetahui dengan sebaik-baiknya cara-cara kerja konstruksi dan
bagian-bagian pokok dari mesin pendingin tersebut. Untuk memenuhi hal tersebut
buku ini disusun secara sistimatis agar dapat dijadikan pegangan oleh petugaspetugas reparasi.
Pembahasan teoritis selanjutnya berkaitan dengan pesawat pendingin ini
dibatasi pada pembahasan yang dianggap penting saja dengan penyajian
dititikberatkan pada persoalan praktisnya, sedangkan pembahasan dan penjelasannya
yang mendalam menjadi tugas Anda mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
melalui kajian pustaka, survai pasar dan konsumen kemudian mendikuskusikannya
dalam ruang kuliah. Tenaga pengajar dalam kondisi tersebut berkedudukan sebagai
fasilitator yang berfungsi mengarahkan dan memberikan penjelasan tambahan
seperlunya untuk memantapkan pemahaman dan pengertian Anda tentang pesawat
pendingin.

1) Aliran Bahan Pendingin


Prinsip kerja lemari es atau kulkas adalah berdasarkan sistem penguapan. Di
dalam sistem pendingin, zat cair yang digunakan sebagai bahan pendingin kulkas
wujudnya berubah-ubah, dari gas menjadi cair kemudian menguap menjadi gas lagi.
Perubahan wujud ini terjadi karena adanya perubahan temperatur dan tekanan di
dalam aliran bahan pendingin kulkas. Aliran bahan pendingin memiliki sisi
bertekanan tinggi, dari katup tekan kompresor sampai ke pipa kondensor.
Di dalam pendingin seperti kulkas, freezer dan airconditioning bahan
pendingin mengalir melalui komponen-komponen: kompresor, saringan, alat pengatur
bahan pendingin, pipa kapiler, keran ekspansi, suction line, discharge line,
evaporator, akumulator, keran solenoid.

^_^

a) Kompresor
Kompresor merupakan komponenterpenting bagi lemari es. Kompresor
bekerja untuk menekan bahan pendingin ke seluruh bagian sistem lemari es. Pada
sistem refrigerator, kompresor berfungsi untuk membuat perbedaan tekan udara,
sehingga bahan pendingin dapat mengalir satu bagian ke bagain yang lain dalam
sistem. Perbedaan tekanan ini menyebabkan bahan pendingin cair dapat mengalir
melalui alat pengatur bahan pendingin (pipa kapiler) ke evaporator.
Pada dasarnya kompresor mempunyai du fungsi utama, yaitu: (1) menurunkan
tekan pada evaporator, sehingga bahan pendingin pada evaporator dapat
mendidih/menguap pada suhu yang lebih rendah dan menyerap panas lebih banyak
dari ruang di dekat evaporator; dan (2) mengisap bahan pendingin gas dari evaporator
dengan suhu rendah dan tekanan rendah lalu memampatkan gas tersebut sehingga
menjadi gas suhu tinggi dan tekanan tinggi. Kemudian mengalirkannya ke kondensor,
sehingga gas tersebut dapat memberikan panasnya kepada zat yang mendinginkan
kondensor lalu mengembun, (Handoko, 1981).
Kompresor yang banyak dipakai untuk lemari es ada dua, yaitu: kompresor
torak (reciprocating) dan kompresor rotari (rotary). Kompresor torak dan rotary
mempunayi gerakan positif. Kompressi pada kompresor torak dikerjakan oleh torak
yang bergerak bolak-balik, sedangkan kompressi pada kompresor rotary dikerjakan
oleh blade atau vane dan roller. Keduanya mempunyai keunggulan pada
penggunaannya masing-masing.

^_^

Kompresor sebagai tenaga penggerak, menghisap bahan pendingin gas dari


evaporator (penguap) dengan suhu rendah dan tekanan rendah, lalu dimampatkan
sehingga menjadi gas dengan tekanan tinggi dan suhu tinggi. Gas tersebut melalui
pipa tekan, ditekan keluar dari kompresor, lalu mengalir ke kondensor pada bagian
yang paling atas. Lihat Gambar 22 berikut.

Gambar 23. Kompresor dan Pipa Kapiler

^_^

(1) Kompresor Torak


Kompresor torak hingga saat ini yang terbanyak dipakai untuk keperluan
refrigerator. Dipakai pada sistem yang memerlukan tekanan evaporator di atas satu
atmosfir. Bahan pendingin yang banyak digunakan antara lain: R-12, R-22, R-500, R502 dan R-717 (amonia).
Kompresor torak bekerja seperti bekerjanya motor bakar dua langkah. Torak
menggerakkan ke arah bolak-balik piston dalam selinder mengikuti gerak poros
engkol yang digerakkan oleh motor listrik. Lihat Gambar 23 berikut.
Gambar 24. Proses Kerja Kompresor Torak

^_^

Pada waktu langkah hisap, torak bergerak kebawah menarik piston. Terjadilah
penurunan tekanan atau vakum di dalam silinder antara torak dan tutup silinder,
sehingga katup hisap terbuka. Pada saat bersamaan gas pendingin dihisap masuk
melalui katup hisap ke dalam silinder. Pada langkah tekan (kompressi atau
pemampatan) torak berkerak ke atas memampatkan gas dean mendorongnya ke luar
melalui katup tekan (discarge vulve) ke kondensor. Kemudian torak bergerak ke
bawah dan kemabali lagi ke atas. Demikianlah kerja torak bolak-balik ke atas dan ke
bawah, sehingga kompresor torak sering disebut sebagai kompresor bolak-balik.
Untuk menghindari gas bocor kembali melalui katup kompresor, maka katup
kompresor harus direncanakan agar dapat menutup dengan ccepat dan rapat. Agar
katup dapat menutup dan membuka dengan cepat, maka katup harus terbuat dari
logam yang ringan dan konstruksinya dibuat agar dapat cepat terangkat. Katup harus
kuat dan dapat diandalkan, juga harus dapat bekerja dengan teratur dan otomatis.

(2) Kompresor Rotary


Keuntungan kompresor rotary antara lain: (a) pemakaian energi listrik lebih
hemat, (b) bentuknya kompak, kecil dan sederhana, (c) tekanannya rata, suaranya
tenang dan (d) getarannya kecil. Selain keuntungan yang dapat diperoleh, juga tetap
memiliki kekurangan. Kekurangannya antara lain: (a) jika terjadi kerusakan sukar
diperbaiki, (b) pembuatannya lebih sukar dan (c) harganya lebih mahal.
Kompresor rotary dikenal ada dua macam, yaitu: kompresor rotari dengan
daun pisau tetap (stationary blade) dan kompresor rotari dengan daun pisau panas
(rotary blade), lihat Gambar 25 dan 26 berikut.

Kompresor Rotari dengan Daun Pisau Tetap

^_^

Kompresor rotari dengan daun pisau tetap terdiri dari roller dan besi baja
berbentuk silinder yang panas pada ujung poros rotor yang tidak sepusat (eksentrik).
Keduanya, roller dan ujung poros panas dalam rumah yang berbentuk silinder. Oleh
karena ujung poros tidak sepusat, maka roller juga panas tidak sepusat dan
menyinggung bagian dalam dinding silinder pada satu garis. Jika poros panas, maka
roller juga panas pada bagian dalam silinder tersebut.
Gambar 25. Proses Kerja Kompresor Rotary dengan Pisau Tetap

Sebuah pisau (blade) yang ditekan oleh pegas dari belakang melalui alur pada
silinderselalu menekan roller pada satu garis. Daun pisau bergerak maju-mundur pada
alur silinder mengikuti roller selama roller panas pada bagian dalam silinder. Kedua
ujung silinder atas dan bawah mempunyai dinding penutup, satu di antaranya juga
berfungsi sebagai poenunjang poros. Roller dan pisau mempunyai tinggi yang sama
dengan tinggi silinder. Hanya mempunyai sedikit kelonggaran dengan kedua dinding
penutup rumah silinder tersebut. Saluran hisap dan tekan berpangkal pada silinder
tersebut, pada bagian kanan dan kiri di dekat alur dari daun pisau.

^_^

Semua bagian dari kompresor jenis ini: roller, silinder, daun piasu, poros dan
kedua dinding penutup atas dan bawah silinder terbuat dari baja khusus yang dipoles
dengan ukuran yang sangat teliti (presisi). Seluruh rumah kompresor ditempatkan
dalam sebuah tabung dan diredam dalam minyak pelumas kompresor. Di dalam
tabung, ujung saluran pipa tekan menjorok ke atas permukaan minyak pelumas.
Minyak pelumas yang bercampur dengan bahan pendingin gas akan jatuh ke bawah
bercampur kembali dengan minyak pelumas lainnya di dalam tabung karena berat
jenisnya lebih tinggi dari pada berat jenis bahan pendingin gas. Bahan pendingin gas
akan mengalir terus melalui pipa tekan ke luar dari tabung kompresor lalu masuk ke
kondensor.

Kompresor Rotari dengan Daun Pisau Panas


Kompresor ini terdiri dari satu silinder yang di dalamnya terdapat roller yang

dilengkapi dengan dua atau empat daun pisau. Ujung poros yang tidak sepusat dapat
memutar roller di silinder dengan satu sisi roller selalu menyinggung dinding silinder
bagian dalam. Jarak dari roller dan silinder hanya dipisahkan oleh lapisan minyak
yang sangat tipis. Kedua dinding penutup silider menutup bagian bawah dan atas
silinder sambil memegangn poros panas. Pisau-pisau bergerak maju dan mundur pada
alurnya.

^_^

Waktu proses panas ujung pisau selalu menempel pada dinding silinder bagian
dalam. Ujung pisau ini dapat menempel pada dinding silinder, karena adanya
dorongan gaya sentrifugal dari poros yang sedang panas. Ada juga yang diberi pegas
di belakang pisau agar dapat menekan lebih kuat dan rapat. Lihat Gambar 26 berikut.
Gambar 26. Proses Kerja Kompresor Rotary, Pisau Beroutar

Gas masuk melalui saluran hisap dan dimampatkan oleh pisau-pisau yang
panas lalu mendorongnya ke luar melalui saluran tekan. Kompresor ini mempunyai
sebuah katup tekan pada saluran tekan, untuk menghindarkan gas tekanan tinggi
mengalir kembali ke kompresor pada waktu kompresor sedang berhenti. Silinder,
roller dan pisau semuanya diredam dalam minyak pelumas kompresor, hanya saluran
hisap dan tekan yang keluar dari minyak pelumas tersebut.
Jika kompresor diklasifikasikan berdasarkan dengan pengkopelannya dengan
motor penggeraknya, maka dikenal dua macam kompresor, yaitu: kompresor terbuka
dan tertutup. Kompresor tebuka, artinya motor penggerak terpisah dengan
kompresornya dan dikopel dengan ban kopel yang khusus untuk keperluan tersebut,

^_^

sedangkan kompresor tertutup, kompresor dan motor penggeraknya menyatu dalam


satu wadah tertutup.
Keuntungan kompresor terbuka, yaitu: (1) jika motornya rusak, maka dapat
diperbaiki motornya saja tanpa mengganggu komponen lainnya, kompresor dan
bahan pendinginnya; (2) dengan mengubah diameter puli pada motor atau kompresor
dapat diperoleh perubahan putaran kompresor; (3) minyak pelumas yang ada di dalam
kompresor mudah diperiksa melalui gelas pemeriksa; dan (4) Pada daerah yang tidak
ada listrik, kompresor open unit dapat dipakai tenaga penggerak dari disel atau motor
bensin.
Meskipun kompresor terbuka diyakini memberi keuntungan tertentu, tetapi
tetap juga memiliki kekurangan, yaitu: (1) bentuknya lebih besar, lebih berat dan
harganya juga mahal; dan (2) sil dari kompresor pada poros engkol sering rusak,
sehingga minyak pelumas dan bahan pendingin bocor.

(3) Kompresor Hermetik (Kompresor Tertutup)


Perbedaan kompresor hermetik dengan kompresor terbuka, yaitu pada
kompresor hermetik motor ditempatkan di dalam rumah atau wadah kompresor. Rotor
motor listrik menjadi satu dengan poros kompresor, sehingga jumlah putaran
kompresor sama dengan jumlah putaram motor listriknya. Lihat Gambar 27 berikut.

^_^

Gambar 27. Bentuk Kompresosr Hermetik

b) Kondensor
Kondensor dan evaporator adalah alat yang berfungsi menukar kalor.
Kondensor gunanya untuk mebuat kondensasi bahan pendingin gas dari kompresor
dengan suhu tinggi dan tekanan tinggi. Dengan kata lain, mebuang kalor dan
mengubah wujud bahan pendingin dari gas menjadi cair.
Kondensor ditempatkan di luar ruangan yang didinginkan, agar dapat
mebuang panasnya keluar kepada zat yang mendinginkannya. Misalnya udara alam,
atau udara yang dihembuskan, air, atau gabungan udara dan air, sehingga dikenal tiga
macam kondensor berdasarkan ketiga macam zat pendingin yang digunakan.
Pemilihan jenis dan ukuran kondensor untuk suatu sistem, terutama
didasarkan pada pertimbangan jumlah energi yang diperlukan, harga dan tempat atau
ruang yang diperlukan. Untuk keperluan lemari es, digunakan kondensor yang
digunakan adalah kondensor udara alami. Bentuk kondensor yang didinginkan
dengan udara adalah seperti yang diperlihatkan pada Gambar 28 berikut.

^_^

Gambar 28. Bentuk-bentuk Kondensor Pendinginan Udara

c) Pengering dan Saringan

^_^

Salah satu komponen lemari es yang dapat menyerap uap air dan menyaring
kotoran di dalam sistem disebut pengering (drier). Pengering harus dipakai pada

semua lemari es. Jika suatu lemari es tidak menggunakan pengering, maka akan
terjadi hal-hal seperti: (1) uap air di dalam sistem dapat membeku dan membuat
sistem menjadi buntu; (2) uap air akan beraksi dengan bahan pendingin dan minyak
pelumas kompresor sehingga terbentuk asam yang dapat menyebabkan korosi; dan
(3) air dan asam dapat merusak minyak pelumas kompresor, membentuk endapat
yang dapat menyebabkan saringan dan pipa kapiler buntu. Kondisi ini dapat
mengganggu dan merusak kompresor. Bentuk komponen pengering lemari es
ditunjukkan pada Gambar 29 berikut.
Gambar 29. Bentuk Komponen Pengering Lemari Es

d) Evaporator
Evaporator sering juga disebut sebagai: Boiler, Freezer, Froster, Cooling coil,
cilling unit dan lain-lain. Evaporator berbalik fungsi dengan kondensor. Evaporator
untuk lemari es biasanya dibuat dari bahan aluminium, tembaga, baja tak berkarat,
besi yang dilapisi seng atau plastik dan lain-alin. Bentuknya ada 3 macam, lihat
Gambar 30 berikut.

^_^

Gambar 30. Bentuk Fisik Evaporator

Evaporator tidak dimaksudkan untuk membuang panas kepada udara di


sekitarnya, tetapi dia difungsikan untuk mengambil panas dari udara di dekatnya.
Kalau kondensor ditempatkan di luar ruangan yang aka didinginkan, maka evaporator
di tempat di dalam ruang yang akan didinginkan.

e) Akumulator
Akumulator berguna untuk menampung sementara bahan pendingin cair dan
campuran minyak pelumas dari evapolator. Hanya bahan pendingin gas yang dapat
mengalir dari bagian atas akumulator tersebut melalui saluran hisap ke kompresor.
Akumulator yang baik, mencegah kembalinya bahan pendingin cair ke
kompresor. Bahan pendingin cair yang kembali ke kompresor karena kerusakan pada
bagian akumulator dapat menyerap minyak kompresor, sehingga pelumasan torak,

^_^

tangkai torak dan poros engkol berkurang. Jika kondisi ini berlangsung lama, maka
akan mengakibatkan katup kompresor pecah, torak dan tangkai torak atau poros
engkol patah. Bentuk fisik akumulator diperlihatkan pada Gambar 31 berikut.

Gambar 31. Bentuk Fisik Akumulator

2) Alat Pengatur Bahan Pendingin


Alat pengatur bahan pendingin merupakan batas antara sisi bertekenan tinggi
dengan sisi bertekanan rendah. Alat pengatur ditempatkan sebelum evaporator. Alat
ini berfungsi untuk mengatur jumlah dan tekanan bahan pendingin yang mengalir ke
evaporator sesuai dengan kapasitas evaporator.
a) Pipa Kapiler
Pipa kapiler menghubungkan pengering dengan evaporator, ini sekaligus
menjadikan pipa kapiler sebagai batas antara sisi bertekanan tinggi dan sisi
bertekanan rendah dari sistem. Fungsi pipa kapiler adalah untuk menurunkan tekanan
bahan pendingin, mengatur jumlah bahan pendingin yang mengalir di dalamnya, dan
membangkitkan tekanan bahan pendingin di kondensor.

^_^

Kelemahan pipa kapiler adalah tidak dapat menahan aliran bahan pendingin
yang berasal dari kompresor, walaupun kompresor tidak bekerja. Ketika Kompresor
berhenti, Bahan pendingin terus mengalir dari sisi tekanan tinggi ke sisi tekanan
rendah sampai tekanan pada kedua sisi tersebut sama. Waktu penyamaan ini kurang
lebih lima menit.
Keuntungan pipa kapiler adalah kompresor dapat dijalankan kembali dengan
split-phase motor tanpa tambahan komponen lainnya. Harga motor lebih murah dan
pipa kapiler sendiri harganya murah sekali dibandingkan alat pengatur bahan
pendingin lainnya.
Namun, tudak semua kulkas menggunakan pipa kapiler: ada juga yang
menggunakan keran ekspansi.
b) Keran Ekspansi
Keran ekspansi banyak macamnya, yang sering dipakai pada kulkas sekarang
adalah keran ekspansi otomatis dan thermostastis.
(1) Keran Ekspansi Otomatis
Keran ekspansi otomatis berfungsi untuk mengatur jumlah bahan pendingin
yang masuk ke dalam evaporator supaya tekanan di evaporator dan di saluran isap
kompresor tetap konstan. Keran ekspansi otomatis ditunjukkan pada Gambar 32.

^_^

Gambar 32. Keran Ekspansi Otomatis


Prinsip kerja keran ekspansi otomatis adalah membuat keseimbangan tekanan
pada kedua sisi membran. Proses yang terjadi pada keran ekspansi otomatis sebagai
sebagai berikut (perhatikan gambar). Pada waktu kompresor bekerja, gas dari
evaporator diisap PBBB1BBB turun. Pegas disisi PBBB2BBB menekan ke bawah,
akibatnya jarum tertekan kebawah dan lubang saluran

bahan pendingin

ke

eveporator terbuka. Cairan masuk ke evaporator dan menguap. Tekanan menjadi naik
lagi hingga tekanan pada sisi PBBB1BBB seimbang dengan tekanan pada sisi
PBBB2BBB. Ketika kompresor berhenti bekerja, tidak ada gas yang diisap dari
evaporator. Tekanan di evaporator (PBBB1BBB) naik, membran akan tertekan ke atas
dan jarum menutup lubang saluran bahan pendingin. Proses ini terus berulang selama
kulkas dihidupkan. Perhatikan Gambar 33.

^_^

Gambar 33. Proses Kerja Ekspansi Otomatis


(2) Keran thermostatis
Keran ekspansi thermostatis bekerja secara otomatis mengatur jumlah bahan
pendingin yang dialirkan ke evaporator sesuai dengan perubahan suhu yang terjadi
pada bahan pendingin yang keluar dari evaporator. Jika bahan pendingin yang masuk
kedalam evaporator banyak, tekanan dan suhu pada evaporator bertambah. Tekanan
pada PBBB2BBB bertambah. Thermal bulb yang tekanan dan suhunya dipengaruhi
oleh gas panas lanjut yang keluar dari evaporator, bila menerima panas dan tekanan
tinggi, akan membuat tekanan pada PBBB1BBB menjadi tinggi. Tekanan PBBB1BBB
dan PBBB2BBB akan saling mengimbangi. Keran ekspansi thermostatis dan proses
kerjanya dapat dilihat pada Gambar 34 dan 35.

^_^

Gambar 34. Keran Ekspansi Thermostatis

Gambar 35. Proses Kerja Keran Ekspansi Thermostatis

^_^

Proses kerjanya sebagai berikut. Ketika kompresor tidak bekerja, tekanan di


dalam evaporator akan tinggi dan membran di tekan ke atas oleh PBBB 2BBB, sehingga
saluran bahan pendingin tertutup oleh jarum. Ketika kompresor hidup, tekanan di
dalam evaporator turun. Gas yang meniggalkan evaporator mempengaruhi kenaikan
suhu pad thermal bulb.Tekanan PBBB1BBB menjadi tinggi dan membran tertekan .
Jarum membuka saluran bahan pendingin, bahan pendingin akan mengalir ke dalam
evaporator.
(3) Suction Line
Suction Line merupakan pipa tambahan yang berfungsi sebagai tempat
mengalirnya gas bahan pendingin ke katup isap kompresor. Gas dari evaporator
bertemperatur rendah mengalir ke akumulator, gas ini diserap oleh pipa kapiler dan
megalir ke Suction Line, selanjutmya didisap oleh katup isap kompresor.
(4) Discharge Line
Discharge Line juga merupakan pipa tambahan tempat mengalirnya gas yang
keluar dari katup tekan kompresor. Gas yang keluar dari katup tekan kompresor
mengalir ke Discharge Line, selanjutnya ke pipa kondensor.
(5) Keran Solenoid
Keran solenoid adalah alat yang secara otomatis bekerja untuk mengaturkan
arah alilran gas panas. Keran solenoid mempunyai hubungan listrik dengan defrost
timer, kompresor, dan fan motor. Keran solenoid juga memiliki magnet pada bagia
atasnya. Magnet ini akan bereaksi ketika diberi arus listrik.
Ketika defrost timer memasuki waktu pencairan es di evaporator, keran
mendapatkan arus listrik. Penutup saluran akan tertarik ke atas oleh megnet dan
saluran gas panas dari kompresor penguapan di evaporator.

^_^

Setelah defrost pada evaporator selesai, arus listrik ke keran solenoid terputus.
Magnet tidak bekerja lagi sehingga keran tertutup. Proses pendingin pun dimulai lagi.
Pada saat ini juga gas akan mengalir dari kompresor ke kondensor dan pipa kapiler.
Konstruksi keran solenoid dapat dilihat pada Gambar 36.

Gambar 36. Keran Solenoid


3) Aliran Udara di Dalam dan di Luar Kulkas
Aliran udara pada kulkas berfungsi untuk membuat sirkulasi udara dingin
yang merata ke seluruh bagian kulkas. Aliran udara sangat diperlukan karena kulkas
memerlukan udara yang tersirkulasi dengan baik. Pertukaran suhu dan tekanan adalah
prinsip kerja kulkas yang paling dasar. Aliran udara pada kulkas terbagi dua, yakni
aliran udara di dalam dan di luar kulkas.

^_^

a) Aliran Udara di Dalam Kulkas


Pada aliran udara di dalam kulkas, udara dingin mengalir pada bagian freezer
dan tempat penyimpanan makanan. Di dalam kulkas terdapat Fan Motor. Fan motor
adalah alat yang menjadikan sirkulasi terlaksana di dalam kulkas. Udara panas di
dalam kulkas diisap oleh Fan motor dan dialirkan melewati evaporator. Udara ini
menjadi dingin. Udara dingin ini akan terus mengalir dengan komposisi 20% ke
bagian penyimpanan makanan dan 80 % ke bagian Freezer.
Susunan barang dan bahan makanan di dalam kulkas jangan menghalangi
aliran udara. Rak kulkas jangan diberi alas seperti plastik atau bahan lain yang
menghalangi sirkulasi udara. Jika aliran udara ini terganggu, pendingin tidak
sempurna atau bahkan tidak tercapai. Aliran udara ini akan menyerap air pada
permukaan bahan makanan atau benda yang ada di dalam kulkas dan dibawa ke
evaporator. Uap air yang ada di evaporator membeku dan mejadi es. Dengan adanya
sirkulasi udara ini, es tidak terjadi pada bagian tempat penyimpanan makanan. Es
pada evaporatro akan dicairkan oleh defrost heater.
b) Aliran Udara di Luar Kulkas
Udara mengalir di bagian bawah dan belakang kulkas. Udara di ruang tempat
kulkas berada harus dapat mengalir di bawah dan di belakang kulkas. Untuk bagian
bawah kulkas sudah ada fan motor yang berguna untuk mendinginkan kondensor.
Untuk bagian belakang kulkas, pendingin dilakukan oleh udara dingin dari ruang
yang mengalir pada ruang di belakang kulkas. Jadi, dalam udara menempatkan
kulkas, bagian belakangnya jangan menempel ke dinding karena akan merusak
evaporator dan menghambat udara mengalir di belakangnya. Perhatikan kemudian
Gambar 37.

^_^

Gambar 37. Aliran Udara di Dalam di Luar Kulkas


4) Komponen-komponen Listrik Pengontrol Kerja Kulkas
Komponen listrik yang terdapat pada kulkas merupakan pengontrol kegiatan
peralatan mekanik kulkas. Banyak sekali kegunaan dan keuntungan komponen listrik
ini, terutama untuk keawetan kulkas.
Pengontrolan oleh komponen listrik ini memiliki banyak manfaat.
a) Sebagai pengotrol suhu: thermostat dan defrost timer .
b) Sebagai pengaman: overload protector pada kompresor, bimetal pada aliran
masuk listrik ke kulkas, dinamo, dan defrost thermostat.
c) Sebagai pengatur dan pembantu tenaga mekanik: motor listrik pada kompresor,
fan motor dan timer motor, start kapasitor.

^_^

a) Thermostat (pengatur suhu)


Alat ini berfungsi sebagai pengatur kerja kompresor. Dengan adanya
thermostat , kompresor tidak perlu hidup terus dalam sistem kerja kulkas. Kompresor
hanya bekerja pada batas suhu yang diatur oleh thermostat.

Gambar 38. Thermostat


Pada thermostat juga terdapat fungsi-fungsi sebagai berikut.
(1) Pengatur batas suhu di dalm kulkas.
(2) Pengatur kompresor dan dinamo untuk bekerja kembali secara otomatis.
(3) Pengatur lamanya kompresor dan dinamo bekerja secara otomatis. Thermostat
bekerja secara otomatis dan sesuai dengan batas suhu yang diset. Contohnya,
Kulkas untuk keperluan rumah tangga diset untuk mempunyai batas suhu 27PPP0PPP C.
Prinsip Kerja Thermostat sebagai berikut.

^_^

Kondisi I
Bila suhu pada ruang pendingin (evaporator) mencapai suhu rendah atau
sangat rendah, cairan dan gas yang ada di dalam bulb akan membeku. Otomatis
cairan dan gas ini menyusut dan tekananya menurun. Menurunnya tekanannya di bulb
menyebabkan gas yang berada di bellow ( ruang gas ) mengalir melalui pipa kapiler
ke bulb. Below kemudian menyusut, sehingga tekanannya pun berkurang. Maka,
Kontak Lstrik akan terputus. Secara otomatis, dinamo dan kompresor pun akan
berhenti bekerja.
Kondisi II
Bila suhu ruang pendingin naik kembali, cairan dan gas pada bulb akan
mencair dan mengalir ke ruang gas (below). Ruang gas akan menekan kontak ,
sehingga listrik mengalir kembali. Dinamo dan kompresor pun kembali bekerja.
Tombol pada thermostat menunjukkan batas suhu atau range . Dengan ini,
Kita dapat menentukanbatas atas atau suhu terpanas dan suhu terendah. Jika suhu
terendah telah tercapai

di dalam kulkas, secara otomatis akan menghentikan

kompresor. Bila suhu tertinggi tercapai, kompresor hidup secara otomatis lagi, begitu
terus menerus.
b) Bimetal
Bimetal

adalah alat pengaman dinamo (motor listrik) pada kulkas dari

perubahan (naik-turunnya) tegangan listrik. Prinsip kerjanya, listrik dari pembangkit


PLN tidak selamanya stabil; bila tegangannya naik terlalu tinggi, dengan otomatis
bimetal akan memutuskan aliran listrik yang masuk.
Bahan yang membentuk bahan bimetal terbuat dari logam yang berlapis dua
yang peka terhadap temperatur tinggi. Pelat satu dengan yang lainnya mempunyai
daya mulai yang berbeda sedemikian rupa sehinga melengkungnya pelat bimetal
dapat diatur.

^_^

Gambar 39. Bimetal


Bimetal ditempatkan pada aliran listrik langsung dari PLN. Posisinya antara
kulkas dengan stop kontak. Bimetal dihubungkan dengan kawat nikelin yang sudah
dirangkai dengan elemen pemanas. Elemen pemanas ini dihubungkan dengan salah
satu kabel jeck. Kawat nikelin harus diisolasi.
Cara kerja bimetal sebagai berikut.
Kondisi I
Bila tegangan PLN tiba tiba naik, elemen pemanas mengalirkan panas yang
diterimanya ke pelat bimetal melalui kawat nikelin. Pelat bimetal yang daya muainya
tinggi akan melengkung menjauhi pertemuan dengan kutub yang lain. Kontak listrik
terputus. Otomatis dinamo berhenti bekerja.
Kondisi II
Bila tegangan listrik PLN normal atau tidak tinggi, panas yang diterima oleh
elemen pemanas tidak menyebabkan ia berekasi. Pelat bimetal pun tidak akan
menerima panas dan bentuknya akan tetap lurus . Kontak dengan kutub yang lain
tetap terjadi. Pada kondisi ini, listrik tetap mengalir. Maka, dinamo kulkas seperti
biasa.

^_^

c) Defrost Timer
Fungsi defrost timer adalah mengatur saat pencairan es di ruang pendingin
(evaporator) dalam selang waktu tertentu.

Gambar 40. Defrost Timer dan Bagannya


Pencairan biasanya diset pada defrost timer oleh pabrik dengan selang setiap
enam jam dan berlangsung selama 15-30 menit. Kulkas yang baik mempunyai waktu
jeda sekitar tiga menit antara setelah es mencair dan kompresor kembali bekerja.
Sistem defrost bekerja sebagai berikut. Arus listrik masuk dari terminal 3 dan
kembali ke sumber arus lewat terminal 1. Kompresor dan defrost timer mendapatkan
arus melalui terminal 4. Ketika ada kontak antar terminal 3 dan terminal 2, terjadi
pencairan pada evaporator sekitar 25 menit. defrost timer

terus bekerja selama

kontak bimetal pada thermostat terbuka. Setelah kontak terminal 2 dan 3, timer
membuka dan jompresor bekerja kembali.

^_^

d) Heater
Fungsi Heater ini memanaskan ruang evaporator dan bagian-bagian yang
memungkinkan terjadinya es dan kondensasi. Heater pada evaporator ditempatkan
pada permukaannya, disebut dengan defrost Heater. Lama kerjanya sekitar 10-20
menit.
Heater- Heater yang lainnya dapat dilihat pada Gambar 41 berikut.

Gambar 41. Heater pada Kulkas.


e) Fan Motor
Fan motor ada dua. Satu ditempatkan di dalam evaporator, berfungsi untuk
membuat sirkulasi udara di dalam kulkas. Satu lagi ditempatkan pada bagian luar
bawah kulkas denagn motor yang lebih besar untuk pembuangan udara melalui
kondensor. Posisi fan motor pada kulkas ditunjukkan pada Gambar 42 berikut.

^_^

Gambar 42. Posisi Fan Motor


f) Overload Motor Protector
Overload Motor Protector adalah alat pengaman motor listrik pada
kompresor. Prinsip kerjanya dengan memakai sensor panas. Sensor ini dilakukan oleh
bimetal yang ada pada overload.
Bimetal membuka dan memutuskan kontak listrik ketika motor listrik
menerima arus listrik dengan ampere tinggi atau kompresor terlalu panas. Jika suhu
kompresor turun atau arus listrik amperenya normal lagi, bimetal menutup dan terjadi
kontak listrik lagi. Bentuk Oveload Protector ditunjukkan Gambar 43 berikut.

^_^

Gambar 43. Overload Protector


g) Start Kapasitor
Kapasitor adalah komponen listrik unutk menyimpan muatan listrik.
Kapasitor terdiri dari dua logam tipis yang daya hantarnya baik, diantara kedua logam
ini diberi isolator. Pada motor listrik, Kapasitor menbantu motor pada start awal
putaran hingga mencapai putaran penuh dalam waktu singkat (1 sampai 3 detik).
Start kapasitor mempunyai satuan MFD (Microfarad/ F) yang menerangkan
kapsitas listrik dan VAC (Volt alternating current) yang menerangkan arus bolakbalik dan maksimum tegangan yang dapat digunakan.

^_^

Kompresor yang menggunakan start kapasitor dihubungkan dengan relai yang


dapat menghubungkan dan melepaskan aliran listrik dari start kapasitor. Start kapsitor
ditempatkan di antara terminal S relai dan terminal S kompresor. Start kapasitor
dihubungkan seri dengan kumparan pembantu untuk menambah tenaga putaran awal
kumparan pembantu pada kawat start.
Start kapasitor mengeluarkan tenaga listrik yang besar. Unutk menghindari
bunga api ketika kontak dengan relai yang dapat membakar motor listrik, di antara
kedua terminal start kapasitor di beri tanahan. Skema kelistrikan start kapasitor motor
pada kulkas ditunjukkan pada Gambar 44 berikut.
h) Start Relai
Start Relai berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan
listrik secara otomatis dari start kapasitor (jika ada) ke kumparan pembantu.
Relai pada kulkas adalah relay magnetik atau current type relay. Relai
magnetik dipakai pada kompresor hermetik. Relai magnetik cocok sekali untuk splitphase, dapat dipakai dengan atau tanpa start kapasitor. Lilitan pada relay
dihubungkan seri dengan kumparan utama motor listrik.
Relai memiliki kapasitas dan pick-up dan drop out current yang berlainan.
Kita harus memakai yang amperenya sesuai. Relai magnetik yang amperenya terlalu
besar, pada waktu start, kontaknya tidak dapat menutup. Sebaliknya, yang
kapasitanya kecil, kontaknya tetap akan menutup walaupun motor sudah mencapai
putaran penuh. Gambar terminal start relai, start kapasitor, dan kompresor
ditunjukkan pada Gambar 44 berikut.

^_^

Gambar 44. Terminal Start Relai, Start Kapasitor, dan Kompresor.


i) Split-phase Motor
Split-phase motor adalah motor listrik satu fase khusus untuk arus bolak-balik
yang digunakan pada kompresor hermetik. Konstruksinya terdiri dari stator, rotor dan
dilengkapi dengan start relai. Statornya mempunyai dua kumparan dari tembaga,
yaitu kumparan utama (main winding) dan kumaran pembantu (starting winding)
Kumparan utama terbuat dari kawat tembaga yang berdiameter lebih besar,
tetapi jumlah berlilitan kawat lebih sedikit daripada belitan bantunya sehingga
hambatannya kecil. Kumparan utama ditempatkan pada stator dan dihubungkan
dengan aliran listrik dari luar. Kumparan utama memiliki empat kutub. Setelah motor
panas pada kecepatan penuh, listrik melewati kumparan utama saja.
Kumparan pembantu hambatannya lebih besar daripada kumparan utama.
Posisinya ditempatkan pada stator juga. Jumlah kutubnya sama dengan kumparan
utama. Kumparan pembantu ditempatkan di antara kutub-kutub kumparan utama.
Kumparan utama pada bagian dalam dan kumparan pembantu pada bagian luar dekat
rotor. Kumparan pembantu berguna untuk memberikan tambahan daya gerak dan

^_^

menentukan arah putar rotor pada waktu start. Aliran arus listrik yang menuju ke
kumparan pembantu akan diputuskan oleh start relai setelah motor mencapai
kecepatan penuh.
5) Peralatan untuk Perbaikan Kulkas
Peralatan untuk perbaikan kulkas harus dipilih yang dapat menghasilkan
pekerjaan dengan baik dan rapih. Peralatan harus lengkap untuk menghindari
bertambah rusaknya komponen kulkas pada saat perbaikan. Bekerja dengan peralatan
yang lengkap menjadikan waktu pengerjaan menjadi lebih cepat. Peralatan yang
diperlukan antara lain adalah: Tang Ampere (Clamp tester), Multimeter, tubing cutter,
dental miror, obeng dan testpen, kunci pas, solder listrik, pompa vakum, kapasitor
tester, manifolid, tubing brushes, flaring tool, pemanas, tubing piercing valve,
pembengkok pipa, dan selang pengisapan.
a) Tang Ampere
Tang Ampere atau clamp tester digunakan untuk mengukur arus (ampere),
tegangan (voltase), dan hambatan (ohm) komponen-komponen listrik kulkas.
(1) Mengukur Arus (ampere)
Sebelum memeriksa ampere komponen listrik kulkas, perhatikan dulu label
pada kompresor yang menunjukkan besar arus listrik yang dihasilkannya. Hal ini
penting dilakukan karena pda saat start, arus dapat naik sampai enam kali daripada
saat kompresor berjalan normal. Untuk mencegah kerusakan clamp tester, putarlah
skala amperemeter pada angka yang tinggi, baru dilakukan pengukuran.

^_^

Pengukuran dapat dilakukan dengan membuka mulut pengait clamp tester,


kemudian mengaitkannya ke kabel yang diperiksa. Setelah itu, tutup kembali,
sehingga kabel berada di dalam pengait (lihat gambar). Cukup satu kabel saja yang
dimasukkan, karena yang diukur adalah medan magnet (efek faraday) dari kabel. Jika
dua kabel dimasukkan ke dalam pengait, medan magnet kabel akan saling
menghilangkan. Akibatnya, tidak ada yang terbaca pada skala. Bila angka bacaan
pada clamp tester kecil atau jarum penunjuk bergerak sedikit, putarlah skala
amperemeter perlahan-lahan ke skala yang lebih rendah sampai jarum penunjuk skala
pada bagian tengah skala. Pada kondisi ini, bacaan skala dapat akurat. Perhatikan
Gambar 45 berikut.

Gambar 45. Mengukur Aampere dengan Tang Ampere

^_^

(2) Mengukur Tegangan


Sebelum mengukur tegangan (voltase), putarlah skala volt sedikit lebih tinggi
daripada voltase aliran llistrik yang masuk. Untuk mengukur voltase, tusukkan kabel
positif-negatif, biasanya kabel yang berwarna hitam negatif dan merah positif. Setiap
kabel dihubungkan dengan bagian yang dibuka sedikit isolasinya dari kabel rangkaian
listrik yang akan diukur tegangannya. Ujung lain dari kedua kabel pembantu
dihubungkan ke clamp tester. Sampai di sini, pembacaan voltase sudah dilakukan.
(3) Menengukur Hambatan (Ohm)
Pengukuran hambatan pada sebuah rangkaian listrik dilakukan setelah aliran
listrik dihentikan terlebih dahulu. Lakukan kalibrasi skala ohmmeter terlebih dahulu
pada clamp tester. Caranya adalah, sebuah kabel yang telah diberi baterai ditusukkan
pada clamp tester. Ujung lain kabel dihubungkan ke kabel merah clamp tester. Jarum
pada skala harus menunjukkan angka nol ohm. Jika tidak, set jarum tepat pada angka
0 ohm. Pada kondisi ini barulah clamp tester dapat digunakan untuk mengukur
hambatan.
b) Multimeter
Fungsi multimeter sama dengan clamp tester, yaitu untuk mengukur tegangan,
arus, dan hambatan suatu rangkaian listrik. Juga untuk mencari posisi tidak
mengalirnya arus listrik. Karena fungsinya sama dengan clamp tester, jika telah ada
clamp tester, tidak perlu menggunakan multimeter. Begitu pula sebaliknya.
Dengan multimeter, hasil yang diperoleh untuk mengukur hambatan lebih
baik daripada dengan clamp tester. Salah satu model multimeter yang sering
digunakan ditunjukkan pada Gambar 46.

^_^

Gambar 46. Multimeter


c) Tubing Cutter
Fungsi alat ini, selain untuk memotong pipa, juga untuk memperkecil ujung
pipa. Karena perbaikan kulkas memerlukan hasil yang rapi, pekerjaan memotong pipa
harus menggunakan alat ini. Bentuknya ditunjukkan pada Gambar 47.

Gambar 47. Tubing Cutter

^_^

d) Dental Miror
Dental miror biasanya digunakan oleh dokter gigi, berguna untuk melihat dan
memerikasa bagian-bagian yang terlindungi atau sukar dilihat. Alat ini ada yang
dilengkapi dengan lampu baterai sehingga dapat memeriksa bagian yang gelap.
Bentuk dental miror seperti Gambar 48.

Gambar 48. Dental Miror


e) Obeng dan Tespen
Fungsi obeng adalah untuk membuka sekerup dan baut komponen kulkas.
Ada dua jenis ujung obeng, yaitu pipih (-) dan kembang (+). Ukurannya pun
beragam, dari besar hingga kecil.
Tespen adalah obeng yang dilengkapi dengan lampu pada gagangnya, berguna
untuk memeriksa aliran listrik. Lampu ini akan menyala bila ujung obeng tester
dilekatkan pada bagian yang ada aliran listriknya. Contoh obeng yang digunkan
ditunjukkan pada Gamba 49 berikut.

^_^

Gambar 49. Obeng


f) Kunci Pas, Ring, Ring Kombinasi, Inggris dan Socket
Sekerup dan baut komponen kulkas ada juga yang harus dibuka dengan kunci
pas. Selain itu kunci Inggris, kunci ring dan atau kunci socket juga mempunyai fungsi
yang sama dengan kunci pas, Namun demikian, kunci ring dan atau shok memberikan
hasil yang lebih baik. Bentuk kunci pada pas, ring, socket dan kunci Inggris
ditunjukkan pada Gambar 50 berikut.

^_^

Gambar 50. (a) kunci pas: (b) kunci ring; (c) kunci ring kombinasi; (d) Konci
Inggris; dan (e) kunci socket
g) Solder Listrik
Solder listrik dimanfaatkan untuk melakukan penyambungan pipa dan
menambal pipa yang bocor. Untuk hasil yang baik , gunakan campuran timah dengan
suhu pemanasan 250-300PPP0PPP C. Solder yang baik adalah yang berkekuatan diatas

^_^

250-300PPP

PPP

watt. Salah satu model solder listrik yang sering digunakan dalam

perbaikan kulkas ditunjukkan pada Gambar 51 berikut.

Gambar 51. Solder Listrik


h) Pompa Vakum
Pompa vakum berfungsi untuk mengosongkan pipa dari gas, udara, uap air,
dan kotoran. Pipa-pipa kapiler yang akan direparasi (ditambal) atau di potong harus
vakum terlebi dahulu. Sebelum diisi bahan pendingin pun, pipa kapiler harus dibuat
vakum terlebih dahulu. Bentuk fisik dari pompa vakum ditunjukkan pada Gambar 52
berikut.

^_^

Gambar 52. Pompa Vakum


i) Capasitor Tester
Untuk memudahkan pemeriksaan start kapasitor, pergunakan capasitor tester.
Alat ini menunjukkan kondisi start kapasitor dengan tepat, biasanya dengan bunyi.
Cara memakainya adalah dengan menghubungkan kabel capasitor tester.dengan
kedua terminal kapasitor. Bila tombolnya ditekan akan keluar bunyi. Bentuk capasitor
tester seperti Gambar 53.
Bunyi yang dikeluarkan bermacam-macam. Hubungan bunyi dengan kondisi
kapasitor sebagai berikut.
(1) Bunyi dengan nada tinggi kemudian merendah perlahan dan akhirnya tidak
bersuara berarti kondisi kapasitor baik.

^_^

(2) Nada suara tinggi terus-menerus berarti kapasitor kontak di dalam.


(3) Tidak bersuara berarti kapasitor putus hubungan di dalam.
(4) Nada suara rendah terus-menerus berarti kapasitor bocor.

Gambar 53. Capasitor Tester


j) Manifold
Manifold berfungsi untuk menunjukkan vakum, mengisi bahan pendingin,
menambah minyak pelumas kompresor, memeriksa tekanan sistem dan kompresor.
Bentuk fisik Manifold ditunjukkan pada Gambar 54 berikut.

^_^

Gambar 54. Manifold


Manifold terdiri dari bagian-bagian berikut:
(1) Meter tekan, berguna untuk mengukur sisi tekanan tinggi dengan skala 0-500
psig.
(2) Meter ganda berguna untuk mengukur sisi tekanan rendah, batas skala di bawah
atmosfir 0-30 Hg dan di atas atmosfir 0-200 psig.

^_^

k) Tubing Brushes
Tubing Brushes (reamer) berfungsi untuk membersihkan bekas potongan pada
pipa, baik pada bagian dalam maupun pada bagian luar pipa. Lihat Gambar 55
berikut.

Gambar 55. Tubing Brushes


m) Flaring Tool
Flaring tool berfungsi untuk mengembangkan (memperbesar diameter) ujung
pipa. Perbesan ujung pipa ini berguna untuk penyambungan pipa.

Gambar 56. Flaring Tool

^_^

n) Pemanas
Pemanas berguna untuk menyolder dan atau melepas sambungan pipa.
Gambar 57 menunjukkan bentuk dari pemanas.

Gambar 57.Pemanas
o) Tubing Piercing Valve
Alat ini berfungsi untuk menbuat lubang saluran pada pipa. Alat ini dipasang
pada pipa dengan mur dan dilengkapi lubang yang dipakai untuk membuat lubang ke
pipa. Lubang pada pierching tinggal ditusuk dengan penusuk pipa. Lubang ini
berguna untuk pengisian, pemerikasaan, dan pembersihan sistem pendingin. Lihat
bentuk fisik tubing pierching valve pada Gambar 58.

^_^

Gambar 58. Tubing Piearcing Valve


p) Pembengkok Pipa
Pipa kulkas tidak semuanya lurus bentuknya. Ada juga yang bengkok atau
berbelok. Bahkan kadang ada berputas membentuk lingkaran. Bentuk-bentuk
rentangan pipa tersebut disesuaikan dengan kebutuhan kulkas. Mengganti pipa
bengkok membutuhkan alat pembengkok pipa. Penggunaan alat tersebut akan
memberikan hasil yang lebih baik dari pada tanpa menggunakan alat, karena
penggunaan alat pembengkkok pipa menghindarkan pipa dari pengempokan (gepeng
atau tidak berbentuk selinder lagi).
Pembengkokan pipa dapat dilakukan dengan menggunakan pembengkok
berbentuk pegas atau pembengkok berbentuk tuas.
(1) Pembengkok Pipa bentuk Pegas
Pembengkok pipa bentuk pegas harganya lebi murah dari pada pembengkok
pipa tuas. Pipa yang hendak dibengkokkan dimasukkan ke dalam lubang selinder
pegas dengan posisi pipa yang hendak dibengkokkan berada pada posisi tengah
pegas. Lalu bengkokkan pegas menurut model bengkokan pipa yang dikehendaki.

^_^

Lakukan dengan perlahan-lahan agar diperoleh bengkokan yang baik. Proses


pembengkokan yang dilakukan dengan tergesah-gesah akan menyebabkan pipa yang
dibengkok menjadi cacat atau geperng. Alat pembengkok pipa berbentuk pegas
ditunjukkan pada Gambar 59 berikut.
Gambar 59. Alat pembengkok Pipa Berbentuk Pegas

(2) Alat pembengkok Pipa Berbentuk Tuas


Pembengkok pipa berbentuk tuas sangat mudah pengoperasiannya. Hasilnya
pun bagus, sangat rapi dan tanpa cacat. Hanya saja harganya lebih mahal daripada
pembengkok pipa berbentuk pegas. Alat ini ada yang hanya untuk satu ukuran pipa
dan ada pula dalam berbagai ukuran pipa yang dapat dibengkok. Pilihlah yang
memiliki beberapa ukuran pipa yang dapat dibengkok.
Proses penggunaannya adalah: Pembengkok pipa dipasang pada pipa yang
hendak dibengkok sedemikian rupa hingga pipa yang hendak dibengkok berada pada
titik alur bengkokan tuas. Tekan tuas perlahan-lahan hingga pipa membengkok sesuai
dengan kebutuhan. Bentuk pembengkok pipa berbentuk tuas ditunjukkan pada
Gambar 60 berikut.

^_^

Gambar 60. Pembengkok Pipa Berbentuk Tuas


6) Bahan Pendingin
Bahan pendingin di dalam kulkas adalah media yang dapat diubah suhu dan
tekanannya. Komponen kulkas bekerja sesuai dengan fungsinya bila dialiri bahan
lain.
(a) Pengisian Bahan Pendingin
Pengisian bahan pendingin ada beberapa cara. Di sini akan diterangkan cara
dengan melihat bunga es (forst line). Cara ini paling mudah. Lihat Gambar 61
berikut.
Forst line adalah bunga es yang terjadi mulai dari evaporator sampai saluran
isap kompresor.dalam hal ini, titik 0 forst line berperan penting. Titik 0 forst line
terletak pada titik pemisah saluran isap dengan pipa kapiler dari evaporator.

^_^

Sebelum pengisian, cek dulu kapasitas sistem kulkas. Kapasitas ini dapat
dilihat pada keterangan yang tertera di pelat kompresor. Periksa juga pelumasnya.
Jika kurang, tambahkan hingga sesuai dengan kapasitas kompresor.

Gambar 61. Pengisian Bahan Pendingin


Sistem dibuat vakum. Kemudian pasang manifold pada sistem. Meter ganda
menunjukkan angka vakum kurang lebih kurang lebih 30 psig. Semua keran pada
manifold

ditutup. Jika dalam waktu beberapa menit angka turun berarti ada

kebocoran pipa. Perbaikilah kebocoran.


Bahan pendingin diisikan melalui manifold. Manifold mengalirkan melalui
pipa pengisian ke kompresor. Keran manifold kemudian ditutup.

^_^

Kompresor dihidupkan. Meter ganda akan turun angkanya sekitar 5 psig dan
meter tekan naik sekitar 80 psig. Pada kondisi ini, keran dekat meter ganda dibuka
sedikit. Angka pada meter ganda akan naik. Usahakan hanya mencapai sekitar 20
psig. Isi terus bahan pendingin hingga angka pada meter ganda sekitar 160 psig.
Tutuplah keran pada manifold dan tabung gas. Perhatikan apakah forst line terjadi dan
mencapai titik nol. Jika tidak, isi lagi sedikit bahan pendingin hingga angka meter
tekan sekitar 200 psig dan bunga es mencapai titik 0. bila bunga es pada saluran isap
banyak, kurangi bahan pendingin. Pengisian selesai.
7) Freezer
a) Sistem Pendinginan Pada Sebuah Freezer
Freezer berbeda dengan kulkas. Kulkas hanya mempunyai satu elevator,
sedangkan freezer mempunyai lebih dari satu evaporator. Makin banyak jumlah
evaporatornya berarti makin besar proses pendinginan yang harus dilakukan. Jadi
daya kompresseor unit yang diperlukan juga akan lebih besar.
Jika kulkas yang masih asli umumnya menggunakan elektromotor dengan
daya antara satu seper dua belas PK sampai satu per delapan PK, maka untuk freezer
yang masih asli umumnya menggunakan elektromotor dengan daya antara satu seper
enam PK sampai satu sepertiga PK.
Sistem pendinginan pada condenser disamping seperti yang telah diterangkan
sebelumnya, mengunakan pula sistem oil cooling. Periksa gambar 68.
Gas yang keluar dari compressor lewat discharge line menuju ke condenser
mengalir kembali lewat pipa yang berada di dalam minyak pelumas kemudian
kembali lagi ke condenser. Namun demikian, yang lebih umum ialah dengan
menggunakan sistem fan cooling. Pada kasus ini baling-baling dari fan cooling
menghadap ke condenser.
Compressor unit, condenser dan fan cooling merupakan satu unit yang
dipasang di bagian bawah cabinet freezer.

^_^

Sistem peredaran dari gas/liquid dari sebuah freezer prinsipnya sama dengan
yang terdapat pada sebuah kulkas, hanya berbeda di bagian evaporator saja.
Gas/liquid dari capillary tube harus melewati beberapa susunan lingkaranlingkaran evaporator tubing yang peredaran refrigerannya telah diatur sedemikian
rupa sehingga proses pendinginan merata ke seluruh bagian evaporator.
Peiksa dalam Gambar 62, gas/liquid dari capillary tube masuk ke dalam
evaporator tubing rak ke empat. Kemudian masuk ke dalam evaporator rak ke tiga
terus ke akumulator dan suction line. Dengan demikian proses pendinginan akan
merata ke seluruh evaporator.
Freezer yang menggunakan lima buah rak evaporator seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 62 membutuhkan electromotor penggerak compressor dengan kekuatan
satu per empat PK.

^_^

Gambar 62. Freezer dengan 5 buah evaporator


Dengan demikian tentang sistem peredaran refrigerant dari sebuah freezer
dengan 5 buah evaporator. Sementara itu, freezer-freezer dengan 3,4 dan 6 buah rak
evaporator peredaran refrigerantnya adalah sebagai berikut .
b) Freezer dengan Tiga Buah Rak Evaporator
Refrigerant yang keluar dari capillary tube masuk ke dalam evaporator tubing
rak ke dua kemudian masuk ke dalam evaporator tubing rak paling atas dan
selanjutnya ke dalam evaporator tubing rak paling bawah. Selanjutnya ke dalam

^_^

evaporator tubing rak paling bawah. Oleh karena rak ke dua terletak di tengah-tengah
antara kedua rak yang lain, maka karena dalam rak ke dua ini terjadi proses
pendinginan lebih dulu hawa dinginnya dapat membantu pendinginan secara merata
atas kedua rak di atas dan di bawahnya.
Electromotor pengerak yang dipergunakan berkekuatan satu per delapan PK
sampai satu per enam PK.
c) Freezer dengan 4 buah evaporator
Refrigerant yang keluar dari capillary tube masuk ke dalam evaporator tubing
rak ke dua. Dari sini terus ke dalam evaporator tubing rak pertama kemudian masuk
ke dalam evaporator tubing rak paling bawah. Dan akhirnya masuk ke dalam
evaporator tubing rak ketiga terus ke akumulator dan suction line. Electromotor
penggerak yang dipergunakan berkekuatan satu per lima PK.
d) Freezer dengan 6 buah evaporator
Refrigerant yang keluar dari capillary tube masuk ke dalam evaporator tubing
rak paling atas. Dari sini ke dalam evaporator tubing rak kedua, terus ke dalam
evaporator tubing rak paling bawah. Kemudian masuk ke dalam evaporator tubing
rak ke lima terus ke dalam evaporator tubing ke empat. Dan akhirnya masuk ke dalam
tubing rak ke tiga teus ke akumulator dan suction line. Electromotor yang
dipergunakan berkekuatan sepertiga PK.

^_^

8) Room AirContioning
Room air conditioning adalah suatu unit mesin pendingin yang dipergunakan
untuk menyejukkan hawa/udara dalam suatu kamar atau ruangan. Bentuknya lebih
kecil jika dibandingkan dengan sebuah freezer atau refrigerator. Perhatikan Gambar
63.
Unit mesin pendingin ini walaupun bentuknya lebih kecil bila dibandingkan
dengan

sebuah freezer atau sebuah refrigerator namun tenaga electromotor

penggerak yang diperlukan adalah jauh lebih besar karena proses pendinginan yang
harus dilakukan jauh lebih besar, yaitu untuk menyejukkan hawa/udara suatu ruangan
yang besarnya sudah barang tentu berpuluh kali lipat besarnya ruangan cabinet
sebuah freezer atau refrigerator.
Electromotor dari sebuah Room air conditioning yang paling kecil
berkekuatan 0,5 PK. Sedang yang lebih besar lagi berkekuatan 0,7 PK, 1 PK, 1,5 PK
dan seterusnya.

Gambar 63. a) AC Delux AGDM 417 SB; b) AC Superline AGFF 310 P

^_^

a) Sirkulasi Refrigerant dari AC


Sirkulasi refrigerant dari sebuah room AC prinsipnya sama dengan sirkulasi
refrigerant dari sebuah refrigerator atau freezer.
Perbedaan dalam hal konstruksi ialah bahwa jika pada refrigerator
menggunakan capillary tube untuk proses penguapan liquid dari condenser, sedang
pada unit AC dipergunakan expantion valve.
Jadi refrigerant dari condenser masuk ke receiver tank dan kemudian langsung
ke dalam pipa-pipa evaporator melalui expantion valve. Peredaran dari campuran uap
dan liquid yang sudah merupakan low pressure (temperature) dari campuran uap. Dan
liquid yang sudah merupakan low pressure/temperature dari evaporator tubing ke
suction line sehingga masuk kembali ke dalam compressor terjadi seperti halnya
dalam refrigerator atau freezer.
(1) Ukuran pipa yang dipergunakan
Ukuran pipa-pipa yang dipergunakan dalam unit AC adalah sebagai berikut:
Pipa yang dipergunakan untuk condenser berdiameter atau bergaris tengah
1/4 dan 5/16. Jika condenser menggunakan pipa dengan garis tengah 1/4 maka
evaporator menggunakan pipa dengan garis tengah 5/16. Jika condenser
menggunakan pipa dengan garis tengah 5/16 maka untuk evaporator dipegunakan
pipa yang berukuran 3/8.
(2) Condenser dan Evaporator
Condenser dan evaporator dari AC befungsi dan prinsipnya sama dengan
Condenser dan evaporator dari refrigerator maupun freezer. Hanya dalam hal
pengolahan pendinginan pada Condenser dan evaporator dari unit AC bekerja lebih
berat karena harus mengolah pendinginan untuk suatu ruangan yang lebih besar jika
dibandingkan dengan ruangan cabinet dari refrigerator maupun freezer. Oleh karena
itu, disini diperlukan electromotor penggerak yang jauh lebih besar.

^_^

Pada unit AC Condenser dan evaporator mempunyai bentuk yang sama hanya
fungsinya berlainan. Demikian pula besarnya pipa yang dipergunakan berbeda seperti
telah kami terangkan di depan.
Letak Condenser dan evaporator dalam unit AC adalah bertolak belakang.
Ditengah-tengah antara Condenser dan evaporator terletak fan motor dengan dua
buah fan yang masing-masing menghadap ke Condenser dan evaporator.
9) Kendala yang Berkaitan dengan Bahan Pendingin
a) Pipa bocor
Ada beberapa cara yang digunakan untuk menentukan bagian pipa kulkas
yang bocor. Pada tulisan ini dipilih cara yang paling murah dan mudah, yaitu dengan
menggunakan air sabun atau zat pewarna.
(1) Menggunakan air sabun
Cara memeriksa kebocoran pipa dengan menggunakan air sabun tergolong
mudah. Oleskan air sabun dengan kuas pada

pipa sistem kulkas. Bila terjadi

gelembung di permukaan pipa berarti dibagian itu terjadi kebocoran pipa. Patut
diperhatikan, cara ini hanya cocok pada sistem yang bertekanan rendah. Jika
kebocoran terjadi pada pipa bertekanan tinggi gelembung sabun tidak akan terjadi.
Air sabun justru terhembus. Pada bagian yang vakum, air sabun akan terisap,
sehingga tidak terjadi gelembung. Cara ini hanya digunakan kalau benar-benar tidak
ada peralatan yang mencukupi untuk menentukan kebocoran pipa sistem kulkas.
(2) Menggunakan zat pewarna
Pemeriksaan dengan menggunakan zat pewarna juga mudah. Tambahkan saja
zat pewarna pada sistem pendingin. Zat ini akan mengalir didalam sistem bersama
dengan bahan pendingin. Pada bagian pipa yang bocor, zat pewarna ikut keluar
dengan bahan pendingin. Zat ini akan mewarnai bagian yang bocor.

^_^

b) Bahan Pendingin Berlebihan


Pengisian bahan pendingin harus sesuai dengan kebutuhan. Pengisian yang
berlebihan akan menyebabkan kerusakan pada sistem kulkas. Beberapa contoh gejala
kerusakan yang terjadi yaitu kompresor bersuara keras, ampere kompresor menjadi
tinggi, saluran isap dingin sekali dan terjadi es. Bila gejala kerusakan di atas terjadi,
periksalah kulkas dengan manifold. Ukur tekanan. Jika meter ganda menunjukkan
nilai ukur sebesar 25psig dan meter tekan menunjukkan nilai ukur setinggi 225 psig,
maka bahan pendingin sistem berlebihan dan harus dikurangi.

c) Pipa Kapiler dan Pipa Sistem Ada yang Buntu


Pemeriksaan kebuntuan pipa kapiler atau pipa sistem dapat menggunakan
piercing valve yang dihubungkan dengan meter ganda manifold. Bila hasil
pengukuran tekanan pada pipa rendah sekitar 5 psig berarti pipa buntu.
Pemeriksaan juga dapat dilakukan dengan menggunakan kompresor selama
beberapa menit kemudian matikan. Tempelkan telinga anda pada pipa kapiler dekat
evaporator. Jika tidak ada suara seperti mendengung berarti pipa kapiler buntu. Lihat
Gambar 64 berikut.

^_^

Gambar 64. Memeriksa Kebuntuan dengan Manifold

Mengatasi kebuntuan pipa dapat diatasi dengan cara sebagai berikut. Bukalah
penutup belakang kulkas. Cari titik kebuntuan. Titik ini biasanya terdapat pada bagian
yang lebih dingin daripada bagian lain. Pada bagian ini tempelkan lap panas setelah
beberapa lama terdengan bunyi dorongan gas dengan suara keras. Setelah beberapa
lama periksa kembali. Jika masih terdapat bunyi, gantilah pipa dengan yang baru.

d) Sistem bocor atau kekurangan Bahan Pendingin


Pada sistem bocor atau kekurangan bahan pendingin, aliran bahan pendingin
tetap terjadi. Namun, karena jumlah bahan pendingin sedikit, evaporator tidak akan
dingin. Bahan pendingin yang tidak dingin mengalir terus ke kompresor. Kumparan
motor listrik yang tidak cukup menerimah pendingin akan panas dan akhirnya dapat
terbakar.
Gejala pipa bocor atau kekurangan bahan pendingin dapat diketahui bila
bunga es pada evaporator tidak rata. Selain itu, ada suara mendesis dievaporator .
sedikit bunga es terjadi juga pada pipa kapiler akumulator. Lama kelamaan bahan
pendingin akan menjadi panas atau habis. Di evaporator tidak ada bunga es sama
sekali.
Kurangnya bahan pendingin dapat diatasi dengan menambahkan bahan
pendingin. Menentukan kebocoran pada pipa dapat dilakukan dengan menggunakan
air sabun, zat pewarna dan pencari kebocoran elektronik.

e) Pembuatan Vakum dan Penyambungan Pipa


Untuk memperbaiki sitem bahan pendingin, seperi mengganti pipa, mengisi
dan mengurangi bahan pendingin, lebih dulu harus dilakukan pembuatan vakum pada

^_^

sistem. Penyambungan pipa baru dengan pipa lama dapat dilakukan dengan cara
menyolder. Penyolderan adalah cara paling mudah, murah, dan cepat.
(1) Pembuatan Vakum
Pembuatan vakum dapat menggunakan pompa vakum khusus, dapat juga
dengan kompresor dari kulkas sendiri.
(a) Menggunakan Pompa Vakum
Pembuatan vakum lebih baik menggunakan pompa vakum. Selain cermat,
dengan pompa ini, kita tidak mengubah sistem yang sudah ada.
Cara pembuatan vakum dengan pompa vakum sebagai berikut. Meter ganda
manifold disambungkan dengan selang ke pipa pengisian kompresor. Bagian tengah
manifold dihubungkan ke tabung gas. Meter ganda dihubungkan dengan selang;
ujung selang yang lain direndam di dalam gelas yang berisi pelumas. Kemudian, (1)
buka keran meter tekan dan ganda, kemudian hidupkan pompa vakum. Bila meter
ganda mencapai sekitar 30 in Hg, tutup keramn meter tekan. Tabung bahan pendingin
dibuka. Bahan pendingin mengalir kedalam sistem. Ketika meter ganda sekitar 10
psig, tutup keran tabung gas. Hidupkan kompresor beberapa menit agar udara di
ruang silinder kompresor keluar dari sistem dan sistem tidak mengandung udara lagi.

^_^

Bahan pendingin akan mengisi ruang yang ditinggalkan udara. Buka keran
meter tekan dan hidupkan pompa vakum, sampai vakum sekitar 30 in Hg. Matikan
kompresor. Ulangi pekerjaan dari (1). Bila tidak terjadi lagi gelembung berarti sistem
sudah vakum. Perhatikan Gambar 65 berikut.

Gambar 65. Pembuatan Vakum dengan Pompa Vakum


(b) Menggunakan Kompresor Kulkas
Pembuatan vakum dengan menggunakan kompresor kulkas hanya kita
lakukan jika kita tidak medapatkan pompa vakum atau dalam keadaan terdesak. Cara
ini agak berbahaya dan lama.

^_^

Cara pengerjaannya sebagai berikut. Pipa saluran kutup tekan kompresor


dipotong. Pasang mur (flare fitting, +&-)agar kedua ujung dapat disambung dan
dilepas lagi. Jalankan kompresor. Maka, dari (+) akan keluar udara. Tutup ujung (-)
dengan ibu jari,. Setelah beberapa menit angka meter ganda akan menunjukkan
sekitar 25 in Hg. Ibu jari jangan dilepaskan dulu. Buka keran tabung bahan pendingin
sedikit, bahan pendingin akan mengalir ke dalam sistem. Setelah angka meter ganda
sekitar 10 psig, tutup keran bahan pendingin. Perhatikan Gambar 66 berikut.

Gambar 66.Pembuatan Vakum dengan Kompresor Kulkas


Jalankan lagi kompresor, (+) tetap tutp sampai angka meter ganda sekitar 25
in Hg. Buka lagi keran bahan pendingin. Kompresor dimatikan. Bahan pendingin
terus mengalir sampai (+) terasa ada tekanan. Segera sambungkan (+) dan (-), kunci
dengan kuat agar tidak bocor. Isi terus bahan pendingin hingga sesuai dengan
kapasitas yang telah ditentukan.

^_^

f) Memasang pipa Baru Dengan Menyolder


Pipa sistem yang bocor harus diganti. Pipa dipotong dengan tubbing cutter.
Bekas potongan pipa lama dibersihkan dengan reamer.ujung pipa sambungan
dipanaskan dan dibesarkan denagn flaring tool. Perbedaan diameter ujung pipa baru
dengan ujung pipa lama hanya sedikit. Paling tepat adalah diameter luar pipa lama
sama dengan diameter dalam pipa baru. Perhatikan Gambar 67.

Gambar 67. Penyolderan Sambungan Pipa


Kedua ujung pipa harus benar-benar bersih dari apa pun sebelum disambung.
Setelah bersih, ujung pipa tersebut jangan dipegang, tetapi kedua ujung pipa yang
telah dibersihkan langsung disambungkan. Oleskan pasta solder merata dengan kuas,
pada bagian sambungan. Kemudian panaskan ujung pipa dengan alat pemanas
(brander). Berbarengan dengan itu, tempelkan timah solder. Ketika timah mencair,

^_^

letakkan ujung timah solder kebagian sambungan secara kohesi, timah solder
mengalir kebagian yang terpanas. Lakukan terus hingga merata pada bagian
sambungan. Hentikan penambahan timah. Pemanasan tetap dilakukan sekitar satu
menit untuk lebih meratakan timah pada sambungan. Hentikan pemanasan. Hasil
penyolderan terbaik adalah timah merata dengan sempurna pada sambungan dan
pada celah sambungan ada sedikit tonjolan. Bersihkan sambungan dengan kain lap.

g) Menyambung Pipa dengan Flare Fitting


Penyambungan pipa dengan Flare fitting memberikan kemudahan karena
sambungan dapat dibuka dan ditutup lagi. Dalam penyambungan dengan flare fitting
ini. Sebekumnya ujung pipa dikebangkan dengan flaring tool. Flare fitting terdiri dari
dua buah mur yang dapat dikawiankan pada bagian berulirnya. Perhatikan Gambar
68.

Gambar 68. Penyambung dengan Flare Fitting


h) Melepaskan Sambungan
Melepaskan sambungan pipa hasil penyolderan dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut . dengan kuas, oleskan pasta solder secara merata pada sambungan.
Panaskan sambungan dengan brander hingga timah mencair. Hentikan pemanasan.
Bersihkan timah dengan kain lap. Pisahkan pipa.

^_^

Perlu diperhatikan, jangan pernah melepaskan pipa sambungan ketika bahan


pendingin masih ada dalam sistem. Pemanasan akan menaikkan tekanan bahan
pendingin dan dapat terjadi ledakan.

i) Kerusakan yang Sering Terjadi pada Pesawat Pendingin


Telah kita ketahui bahwa kulkas atau mesin pendingin lainnya, seperti freezer
dan air conditioning terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian listrik dan bagian yang
dialiri oleh bahan pendingin. Kerusakan pada kulkas lebih sering terjadi pada bagian
listrik. Pada bagian ini banyak sekali komponen yang harus diperhatikan. Namun,
untuk m,emudahkan dalam memperbaiki, kita lihat saja jaringan kabel listrik (wiring
diagram) kulkas yang akan diperbaiki. Perhatikan Gambar 69 berikut.

^_^

Gambar 69. Jaringan Kabel Listrik

(1) Kerusakan pada bagian listrik


Kerusakan pada bagian ini seringnya disebabkan oleh tidak benarnya arus
listrik yang masuk. Arus listrik PLN kadang tidak stabil. Untuk pencegahan,
sebaiknya kita gunakan stabilizer. Jadi, sebelum masuk ke kulkas, listrik terlebih
dahulu dialirkan ke stabilizer. Perhatikan Gambar 70 berikut.

^_^

Gambar 70. Pemakaian Stabilizer

Jangan pernah memasukkan aliran istrik yang volatsenya berbeda dengan


yang tertera pada kompresor. Sebelum memulai pemeriksaaan komponen listrik
kulkas, terlebih dahulu cek aliran listrik dari stop kontak. Lihat berapa besar
tegangannya.
Lakukan juga pemeriksaan kabel jeck dan seluruh jaringan kabel di kulkas.
Lihat apakah ada yang terbakar atau lepas. Jika ditemukan, langsung diganti atau
diperbaiki. Setelah melakukan pemeriksaan arus dan kabel, hidupakan lagi kulkas.
Kalau masih ada gangguan berarti ada komponen lain yang rusak.

(2) Kerusakan pada bagian aliran bahan pendingin


Pada bagian aliran bahan pendingin, kerusakan sering terjadi karena ada
kotoran di dalam aliran sistem, kebocoran pada pipa sistem, kekurangan bahan
pendingin, dan kekurangan pelumas kompresor. Masih banyak penyebab kerusakan
pada aliran sistem ini, dan itu akan diterangakan pada tulisan di bawah ini.

^_^

Kerusakan pada bagian listrik dengan bagian yang dialiri bahan listrik
pendingin memiliki saling keterkaitan. Kerusakan pada bagian listrik akan
menyebabkan kerusakan pada bagian aliran bahan pendingin begitu juga sebaliknya.
Sebaiknya, sebelum menemukan penyebab kerusakan yang terjadi, kenali dulu
gejala atau kondisi kulkas. Gejala kerusakan sering terjadi antara lain sebagi berikut.

(a) Kulkas Tidak Hidup


Kalau kulaks tidak hidup, mungkin disebabkan oleh motor listrik tidak
bekerja, dan kompresor mati, lakukan pemerikasaan pada bagian berikut.

Pemeriksaan pada Kapasitor pen-Start Motor


Untuk mengetahui kondisi start kapasitor secara mudah pergunakan capasitor

tester. Kapasitor rusak harus diganti dengan yang baru karena tidak ada cara
memperbaikinya. Kerusakan paling sering adalah kapasitor pen-start terbuka.
Kapasitor pengganti harus sama nilai kapasitansinya (Farad) dan tegangan suplai ACnya. Jika tidak sama, akan menimbulkan kerusakan. Perhatikan cara pemeriksaaan
kapasitor pen-start seperti yang ditunjukkan pada Gambar 71 berikut.

^_^

Gambar 71. Memeriksa Kapasitor Pe-start Motor dengan Capasitor Tester

Pemeriksaan dan Perbaikan Overload


Kerusakan pada overload mungkin terjadi karena kontak bimetal terbuka.

Ciri-ciri keusakan pada overload adalah tegangan turun atau tidak ada sama sekali.
Kontak bimetal tertutup pada saat kompresor dalam keadaan normal. overload ada
yang memakai pemanas, ada yang tidak memakai. Jika pemanas, ketika motor tidak
dapat start, pemanas di dalam overload menjadi panas. Bimetal akan menerima panas
ini sampai berlebihan sehingga bimetal membuka. Listrik ke kompresor tidak ada.
Overload yang menggunakan sistem pemanasan memiliki tiga terminal. Pada
saat overload panas periksalah terminal 1 dan 3. jika tidak ada hubungan, kontak
overload dalam keadaan terbuka atau pemanasnya putus. Kemudian tunggu overload
dingin. Periksa lagi terminal 1 dan 3. jika tidak ada hubungan berarti overload rusak.
Overload tidak dapat diperbaiki, harus diganti baru.

^_^

Penyebab lain tetap membukanya kontak bimetal Overload, yaitu tegangan


terlalu tinggi atau rendah, relai atau start kapasitor rusak, motor pada pada kompresor
tidak dapat start. Tekanan pada sisi tinggi aliran bahan pendingin terlalu tinggi, klem
terminal tidak kuat. Semua penyebab ini harus diperiksa agar kerja kulkas normal.
Overload yang sudah lama harus diganti, ini karena kontaknya sudah tidak
rata. Akibatnya, kontak bimetal tidak sempurna, aliran listrik pun akan terhambat.

Pemeriksaan dan Perbaikan Relai


Periksalah kontak relai, apakah masih baik atau posisinya tidak benar. Posisi

relai yang benar adalah bagian atasnya sesuai dengan arah tanda panahnya. Jika
posisi sudah benar, untuk memeriksa kontaknya, relai dibuka dahulu, pegang dengan
tangan dengan posisi tanda panah relai menunjuk ke atas. Ukur dengan ohmmeter
hubungan terminal M dan S relai. Keduanya harus tidak berhubungan. Perhaikan
Gambar 72 berikut.

Gambar 72. Terminal Relai

Balikkan relai sehingga tanda panahnya penunjuk ke bawah. Kontaknya harus


berhubungan. Jika tidak berhubungan berarti relai sudah rusak dan harus diganti.

^_^

Relai baru harus sama karakteristiknya dengan relai lama serta sesuai dengan
spesifikasi motor listrik yang digunakan.

Open Circuit pada Stating Winding


Open circuit pada starting Winding menyebabkan tidak terjadinya aliran arus

pada kumparan. Untuk mengetahuinya, periksa kumparannya. Perhatikan Gambar 73


berikut.

Gambar 73. Open Circuit pada Starting Winding

Kompresos Tidak Dapat Start


Kompresor yang ngadat adakalanya mengeluarkan suara mendengung.

Kerusakan dengan gejala seperti ini kemungkinan dapat disebabkan hal-hal berikut.

^_^

Menurunnya Tegangan Sumber Listrik


Listrik PLN kadang-kadang mengalami penurunan tegangan. Ini dapat
diperiksa dengan multitester (pada skala volmeter). Jika tegangan listrik dari PLN
lebih rendah dari yang terterah pada kompresor, lebih baik kulkas dimatikan saja
dahulu, sampai tegangan normal lagi untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Pasanglah stabilizer untuk menstabilkan sumber arus.

Starting Kapasitor Ada yang Terbuka


Bila tegangan listrik normal, kerusakan dapat saja terjadi pada starting
kapasitor. Starting kapasitor dapat saja terus membuka. Untuk memastikannya, kita
pergunakan capasitor tester. Jika rusak, starting kapasitor harus diganti baru.

Relai Kontak Terus Membuka


Setelah memeriksa starting kapasitor, kita periksa starting relai. Posisi kontak
relai mungkin tidak benar. Penanganan sama dengan yang dilakukan pada bagian
kulkas tidak hidup. Lihat kembali Gambar 72.

Terjadi Open Circuit pada Starting Winding


Setelah relai diperiksa, lakukan pemeriksaan pada starting winding-nya. Open
circuit terjadi bila hubungan listrik di dalam starting winding terputus. Periksa
hubungan starting winding dengan kompresor. Kalau ada yang terlepas, disambung.
Apabila tidak memungkinkan untuk diperbaiki, ganti starting winding dengan yang
baru.

^_^

Kawat Stator Korsleting dengan Body Motor Listrik


Lilitan kawat atau spoel stator dapat saja terkontak denagn body-nya sehingga
terjadi korsleting. Cara memriksa kemungkinan korsleting adalah dengan multitester
(pada skala ohmmeter).
Tempelkan kabel merah pada body dan hitam pada kutub spoel. Jika jarum
bergerak berarti terjadi korsleting. Perbaiki posisi lilitan kawat hingga bila diperiksa
tidak kontak lagi dengan body. Biasanya, bila terjadi korsleting, sekring motor akan
putus. Gantilah sekering ini setelah posisi lilitan kawat diperbaiki.

Tekanan Naik pada Bagian Bertekanan Tinggi


Kotoran yang terdapat di dalam aliran bahan pendingin biasanya
menyebabakan tersumbatnya saringan di dekat katup tekan dan dishcarge line.
Penyumbatan ini menimbulkan pemampatan dan tekanan gas yang terus mengalir
dari katup tekan kompresor menjadi tinggi. Saringan dan pipa discharge harus
dibersihkan atau diganti dengan yang baru kalau sudah rusak. Perhatikan Gambar 74.

Gambar 74. Bodi Motor Listrik


Kompresor Macet

^_^

Kompresor yang minyak pelumasnya kurang akan mengeluarkan bunyi


mendengung.Kurangnya pelumas akan menimbulkan panas sehingga piston
mengembang dan pergerakan naik turunnya akan terhambat. Tindakan yang diambil
adalah tambahkan minyak pelumas dan periksa piston. Bila sudah aus, harus diganti.

Kompresor Tidak Hidup tetapi Lampu Menyala


Gejala ini memberikan beberapa kemungkinan kerusakan pada komponen
kulkas.

Kumparan Motor Putus Atau Kontak Body


Kumparan motor kompresor diperiksa, bukalah penutup rumah kompresor.
Kumparan motor listrik diukur hambatannya dengan ohm meter. Jika hasil ukuran
lebih rendah daripada hambatan kumparan yang seharusnya berarti ada hubungan
singkat kumparan dengan body motor. Perbaikilah kumparan yang putus. Bila tidak
dapat diperbaiki gantinlah dengan yang baru. Perhatikan Gambar 75 berikut.

Gambar 75. Penampang Rumah Motor Listrik


Start Relai atau Start Kapasitor Rusak

^_^

Lakukan pemeriksaan sama dengan bagian kulkas tidak hidup. Lihat relai
pada Gambar 72 dan 73. Jika start kapsitor dan start relai rusak, ganti dengan yang
baru.

Kontak Thermostat Terbuka


Pemeriksaam terhadap overload dilakukan sama dengan pemeriksaan pada
bagian kulkas tidak hidup, lihat overload pada Gambar 73, halaman 133. Jika kontak
bimetal overload sudah aus, gantilah dengan yang baru untuk mencegah kerusakan
baru.

Kontak Thermostat Terbuka atau Off


Putar tombol pengatur suhu ke nomor 3. jika tetap tidak terjadi hubungan atau
kontak tetap terbuka, thermostat diganti baru. bila menutup berarti thermostat masih
dapat dipergunakan.

Defrost Aktif
Pada saat defrost heater aktif, kompresor akan berhenti sekitar tiga menit. Set
tombol defrost timer pada posisi mendinginkan. Jika kompresor tetap tidak bekerja,
defrost timer diganti baru.

Kompresor Hidup Sebentar


Hubungan singkat yang terjadi antara kumparan motor dengan badan motor
listrik menyebabkan amperenya tinggi. Lakukan tindakan serupa pada bagian kulkas
tak hidup.

^_^

Kompresor Kurang pelumas


Lakukan pemeriksaan pelumas kompresor. Tambahkan pelumas hingga sesuai
dengan kapasitas kompresor. Jika kompresor kurang pelumas, torak akan bergeser
dengan ruang silinder. Ruang silinder menjadi panas sekali. Torak dapat aus dan
poros engkol dapat patah.

Kapasitas Overload Kekecilan


Overload yang kapasitasnya kecil menyebabkan motor tidal mampu bergerak.
Tukar overload dengan yang berkapasitas sesuai dengan motor listrik.

Start Kapasitor atau Start Relai Rusak


Lakukan pemeriksaan seperti pada bagian kulkas tidak hidup.

Kondensor Kotor dan Tidak Mendapat Udara Dingin


Kotoran di dalam bahan pendingin dapat menumpuk di kondensor, sehingga
proses pendinginan terganggu. Udara panas atau suhu ruang yang panas harus
dihindari supaya proses kondensasi tidak terhambat. Bersihkan kondensor dari
kotoran. Tempatkan kulkas di ruang yang sejuk. Tempatkan kulkas sedemikian rupa
sehingga kondensor mendapatkan cukup ruang di sekitarnya. Hindarkan kondensor
dari sinar matahari langsung.

^_^

Fan Motor Kondensor Tidak Bekerja


Fan motor tidak bekerja dapat disebabkan motor oleh fan terlalu panas.
Dinginkan dahulu motor fan. Setelah itu, hidupkan lagi. Biasanya

fan bekrja

kembali. Kerusakan lain dapat disebabkan oleh membukanya internal overload fan
motor. Fan motor cukup didinginkan. Jika internal oveload tetap membuka, ganti
internal overloadnya dengan yang baru. Periksa kabel-kabel yang putus, perbaiki
dengan menyambung atau mengganti kabel. Sakelar fan yang rusak diganti yang
baru. Poros motor yang bengkok juga harus diganti.

Tombol Themostat pada Suhu Tinggi


Jika range menunjuk ke suhu tinggi, pindahkan ke suhu rendah. Putar tombol
ke nomor yang lebih tinggi.

Pipa kapiler Thermostat Menempel ke Evaporator


Pipa kapiler yang menempel pada evaporator

menyebabkan thermostat

menerima panas dari evapoartor. Thermostat akan menghentikan kerja kompresor.


Tindakan yang diambil ; pisahkan pipa kapiler dari evaporator . beri isolasi pastikan
isolasi kuat.

Sistem Berlebihan Bahan Pendingin


Kurangi bahan pendingin dalam sistem. Bila pipa aliran bahan pendingin
buntu, cari bagian pipa yang tersumbat. Bersihkan.

^_^

Kompresor Bekerja Terus, Tetapi Kulkas tidak dingin


Bila kompresor bekerja terus-menerus, seharusnya kulkas menjadi dingin.
Bila tidak dingin, kemungkinan terjadi kerusakan pada bagian-bagian berikut.

Katup Kompresor Rusak.


Katup kompresor yang tidak bekrja sempurna, baik katup isap maupun katup
tekan, akan menyebabkan gas tidak mengalir dengan lancar. Walaupun kompresor
bekerja dengan baik, kalau katup tidak benar, aliran bahan pendingin akan macet dan
proses pendingin tidak akan terjadi. Periksa katup, jika rusak, katup diganti. Perikas
juga tekanan dan kapasitas kompresor. Jika terlalu kecil, kompresor harus diganti.

Pintu Kulkas Tidak Rapat


Setel engsel pintu hingga pintu kembali rapat dan ganti karet pintu dengan
yang baru.

Aliran Bahan Pendingin Terhalang atau Menyimpan Benda Bersuhu Panas


Aliran bahan pendingin dapat terhalang oleh kulkas yang penuh. Juga oleh
alas rak pad ruang pendingin. Benda bersuhu panas akan menambahkan kalor pada
a;iran udara dingin di dalam kulkas. Ini akan menyebabkan pendinginan tidak
sempurna.
Lakukan tindakan pencegahan dengan mengisi kulkas

sesuai dengan

kapasitas dan benda benda yang akan disimpan di dalam kulaks diinginkan pada suhu
ruangan. Alas pada rak ruang pendingin biasanya dibuat dari kawat yang kuat, jadi
tidak perlu diberi alas lagi.

^_^

Terlalu Banyak Es di Evaporator


Bersihkan es yang bertumpuk pada evaporator dengan melakukan defrost.
Secara manual dapat dilakukan dengan menyiramkan air hangat pada es tadi.

Dinding Luar Kulkas berembun:

Tombol Thermostat pada kedudukan Maksimum


Putar kedudukan tombol ke suhu yang lebih rendah rentang suhunya.

Karet Pintu Rusak


Perbaiki karet pintu. Jika tidak juga menutup dengan rapat, ganti karet pintu

dengan yang baru.

Isolasi Dinding kulkas Rusak


Isolasi yang rusak diperbaiki dengan menambah bahan isolasi. Saluran air

hasil pendinginan diperiksa. Kalau tersumbat, dibersihkan.

Kulkas di Ruang yang Terlalu Lembab


Kelembaban ruang tempat penyimpanan kulkas lebih dari 80%, akan

menumpukkan uap air di dinding kulkas dan mengembun. Pindahkan posisi kulkas ke
tempat aliran udaranya lebih rendah kelembapannya.

Heater pada bagian pintu

^_^

Jika heater yang terletak di dekat karet pintu tidak bekerja, embun akan
menumpuk di situ. Pintu jadi susah dibuka/lengkat. Periksa heater tersebut. Jika
tidak dapat diperbaiki, sebaiknya diganti baru.

Embun Terlalu Banyak di Dalam Kulkas:

Karet Pintu Rusak


Jika karet pintu rusak, perbaikilah hingga menutup rapat kembali. Jika tidak

dapat rapat, sebaiknya karet pintu diganti.

Makanan atau Benda yang Disimpan Mengandung Banyak Air


Makanan atau sesuatu yang banyak mengandung air, sebelum disimpan, diberi
kemasan atau dibungkus terlebih dahulu. Air yang dikandung oleh makanan akan ikut
mengembun jika tidak diberi kemasan.

Air Menetes di bagian Bawah Kulkas:

Kedudukan Kulkas Miring


Kulkas diletakkan pada lantai yang datar. Jika kedudukan kulkas masih

miring, dapat dilakukan penyetelan pada baut penyetel kaki kulkas.

Saluran Pembuangan Air Buntu


Periksa saluran pembuangan kulkas, apakah tersumbat sesuatu atau rusak.

Bersihkan saluran pembuangan dari kotoran. Ganti jika rusak/gepeng.

^_^

Bak Penampung Air Penuh, Miring, atau Bocor


Kapasitas bak penampung terbatas. Ada baiknya jika isi bak diperiksa secara

periodik. Selain akan meluap, juga akan menjadi sarang nyamuk. Bak penampung air
mungkin miring, benarkah kedudukannya. Bak juga dapat saja bocor, periksa dengan
cara mengisinya dengan air bersih. Angkatlah bak. Lihat, apakah ada air yang
menetes. Jika ada, tamballah lubang tempat keluarnya teesan air dengan lem kaca
atau lem akuarium.

Bahan Pendingin Terlalu Banyak


Kurangi bahan pendingin, sesuaikan menurut petunjuk.

Air Tidak Melalui Saluran Isap


Saluran isap diberi isolasi. Air yang jatuh diluar saluran isap diupayakan dapat

mengalir ke bak penampung.

Ada Suara Keras Ketika Kulkas Hidup:

Start Awal Kompresor


Saat start awal bekerjanya kompresor pasti terjadi suara keras sekitar satu

menit. Ini disebabkan oleh tarikan awal dinamo berat sekali. Arus listrik untuk awal
kerja kompresor dapat lima sampai enam kali setelah start awal.

Kompresor Bersuara Keras Ketika Dihidupkan dan Dimatikan


Kompresor yang bekerja secara mekanik melakukan pergerakan terus-

menerus. Ini dapat menyebabkan komponen menjadi aus. Selain itu, baut pun

^_^

longgar. Periksa baut yang longgar, lalu kencankan. Komponen kompresor yang aus
harus diganti.

Suara Keras di Dalam Kompresor Ketika Bekerja


Periksa pipa-pipa di dalam kompresor. Mungkin ada yang longgar dan beradu.

Perbaiki kedudukan pipa-pipa ini.

Kipas Fan Motor Membentur Sesuatu


Fan motor biasanya terdapat didalam rumah fan. Kipas yang duduknya tidak

benar, ketika panas, akan membentur rumah fan atau membentur es. Perbaiki
kedudukan fan dan bersihkan rumah fan dari es. Es yang ada di rumah fan akan
terkena kipas fan dan menghasilkan bunyi.

Bak Penampung Beradu dengan Kondensor


Bak penampung dapat saja bergeser. Bila bersentuhan dengan kondensor akan

bergetar dan menimbulkan bunyi.

Getaran Motor Listrik Kompresor


Getaran motor listrik dapat menyebabkan bak penampung bergeser. Bila bak

bersentuhan dengan kondensor, akan timbul suara benda beradu yang terus-menerus.

^_^

Defrost Tidak Terjadi:

Time Motor Rusak


Kerusakan yang terjadi pada timer motor biasanya berupa terbakarnya

kumparan motor. Periksa motor dengan clamp tester untuk memastikan kerusakan.
Bila timer motor tidak bekerja, defrost tidak terjadi. Ganti timer motor dengan yang
baru.

Defrost Timer Rusak


Periksa roda gigi defrost timer, mungkin ada yang patah. Kemudian periksa

hubungan terminal defrost dengan ohmmeter, mungkin ada yang tidak berhubungan.
Jika ditemukan salah satu dari kerusakan di atas ganti defrost timer.

Defrost Heater Rusak


Periksa defrost heater dengan ohmmeter. Bila tidak ditemukan hubungan atau

tidak ada arus terukur, ganti defrost heater dengan yang baru.

Defrost Thermostat Rusak


Defrost thermostat diperiksa hubungannya dengan ohmmeter. Jika tidak ada

hubungan berarti rusak. Membuka dan menutupnya defrost thermostat sudah diset
pada suhu yang telah ditentukan. Biasanya kontak membuka pada suhu pendingin di
atas 8PPP0PPPC dan menutup pada suhu ruang pendingin mencapai atau lebih dari
10PPP0PPPC. Jika

kontak tidak bekerja sesuai dengan ketentuan berarti defrost

thermostat rusak. Ganti dengan yang baru.

^_^

Defrost Terlalu Singkat:

Bulb Thermostat Tidak Menempel pada Evaporator


Jika bulb tidak menempel pada evaporator, ia tidak akan dapat menerima

perubahan suhu evaporator dengan baik. Proses defrost terjadi sesuai dengan suhu
pada evaporator. Perbaiki posisi bulb agar menempel ke evaporator dengan baik.

Tombol Defrost pada Manual Defrost Rusak


Tombol defrast manual dioprasikan dengan tangan. Bila defrast tidak terjadi,

tekan lagi tombol defrast. Bila tetap tidak bekerja, ganti defrast dengan yang baru.

Defrost Terlalu Lama:

Suhu Ruang Tempat Kulkas Kurang dari 10PPP0PPPC


Pindahkan kulkas ke tempat yang lebih tinggi suhu ruangnya, yaitu sekitar

25PPP0PPPC. Jika tidak memungkinkan, pindahkan kedudukan tombol pengatur suhu


ke range suhu yang lebih tinggi. Contohnya dari nomor 3 ke nomor 2.

Tegangan Menjadi Rendah


Tegangan dari sumber arus atau PLN dapat mengalami penurunan. Seperti

telah dianjurkan di atas, untuk mengantisifasinya, pasanglah stabilizer.

Defrost Bekerja Lebih Lama


Ukur waktu dari mulai defrost bekerja. Bila setelah 25 menit pencairan tidak

terjadi, defrost timer diganti dengan yang baru.

^_^

Terlalu Banyak Es yang Terjadi di Ruang Pendingin


Terlalu banyak es dan benda yang membeku di dalam ruang pendingin jangan

dibiarkan. Ini akan mengakibatkan suhu terlalu rendah. Akibatnya, waktu defrost
menjadi lama. Kurangi es dan benda yang membeku di freezer. Dalam
membersihkannya, jangan menggunakan benda tajam karena dapat merusak

Kulkas Menyetrum:

Ada Kabel yang lepas Isolasinya


Kabel yang lepas isolasinya, bila menempel ke badan kulkas, dapat

mengantarkan listrik. Periksa kabel-kabel kulkas. Ganti isolasi kabel yang terbuka.
Kabel yang sudah rusak, sebaiknya diganti dengan kabel baru yang hambatannya
sama.

Kulkas Kadang-kadang Menyetrum


Jika setrum hanya sekali-kali dan tidak dimukan isolasinya terbuka, kulkas

harus diberi kabel untuk dihubungkan ke ground (lantai). Kabel kelantai ini berfungsi
sebagai penghantar listrik yang berasal dari induksi yang terjadi pada jaringan kabel
kulkas.

^_^

Komponen Listrik Basah


Periksa komponen listrik kulkas yang basah oleh air. Sumber air dapat berasal

dari sistem kulkas, dapat juga dari luar. Air dapat menghantarkan arus listrik. Bila
dibiarkan akan terjadi korsleting. Keringkan komponen listrik dan usahakan buangan
air yang berasal dari sistem kulkas tidak mengenainnya.

7) Perawatan Pesawat Pendingin


Agar peralatan tahan lama dan jarang rusak, lakukan tindakan-tindakan yang
bersifat mencegah kerusakan. Tindakan pencegahan keusakan pada kulkas dapat
dilaksanakan setelah mempelajari sistem kerja pesawat pendingin yang sangat sensitif
terhadap perubahan suhu dan arus listrik. Perawatan pesawat pendingin tidak melulu
dengan cara-cara mekanik atau elektronik. Ada juga tindakan seperti kegiatan seharihari, seperti menempatkan dan membersihkan pesawat pendingin.
Tindakan perawatan selama pemakaian kulkas meliputi hal-hal berikut:
(c) Penempatan Pesawat Pendingin
Kulkas biasanya disimpan di dapur. Hal ini dilakukan karena bahan-bahan
yang disimpan di kulkas adalah bahan-bahan untuk memasak dan makanan yang
sudah dimasak. Jangan beranggapan kulkas cukup ditempatkan begitu saja.
Penempatan kulkas sangat berpengaruh terhadap daya kerjanya. Demikian pula
penempatan pesawat pendingin lainnya, seperti freezer atau air conditioning. Ada
syarat-syarat yang sebaiknya dipenuhi dalam menempatkan tersebut, yakni:

Ruangan tempat kulkas atau pesawat pendingin lainnya disimpan harus


berventilasi, sehingga memunggkinkan terjadinya pertukaran udara. Ruangan
jangan terlalu lembab, karena uap air di udara dapat menyebabkan terbentuknya
banyak es pada kondensor dan evaporator, terutama pada kulkas dan freezer.
Penguapan akan terganggu oleh kondisi tersebut.

^_^

Kulkas dan freezer, begitu juga AC jangan terkena matahari langsung. Letakkan
pada bagian yang teduh. Bila kondensor dan kompresor terkena sinar panas,
pendinginan akan lambat dan pemakaian listrik menjadi boros.

Bagian belakang kulkas dan freezer jangan diletakkan terlalu rapat ke diding. Beri
jarak sekitar 10 cm. Di permukaan evaporator harus terjadi sirkulasi udara.
Seluruh bagian kulkas harus mendapatkan udara yang mengalir.

Kulkas, freezer, dan AC harus diletakkan tegak dan mendatar. Bila lantai kurang
rata, datarkan kulkas dengan menyetel baut kaki kulkas. Posisi kulkas yang
miring dapat mengganggu kinerjanya. Air yang keluar dari saluran pembuangan
dapat jatuh ke lantai. Bak penampung yang miring dan air dapat tumpah. Periksa
kedataran kulkas dengan nivon atau selang air. Perhatikan Gambar 76 berikut.

^_^

Gambar 76. Mendatarkan kedudukan kulkas dengan selang air

Pemeriksaan mendatarnya kulkas dapat juga dilakukan dengan cara membuka


pintu kulkas dan biarkan menutup sendiri. Bila pintu menutup dengan lembut, berarti
kulkas sudah mendatar.

(b) Pemeriksaan Listrik Pesawat Pendingin


Arus listrik tidak stabil dari PLN dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan
listrik kulkas. Karenanya, pasang stabilizer untuk menstabilkan sumber arus

Jeck kulkas, freezer dan AC yang ke stop kontak sumber arus jangan digabung
dengan jeck lain. Khususkan stop kontak itu hanya untuk pesawat pendingin
seperti kulkas, freezer atau AC.

^_^

Listrik sumber arus harus sebesar 56 kali daya listrik kulkas yang tertera pada
kompresor. Pada saat menghidupkan kompresor, arus listrik yang tersedot
melonjak sampai 56 kali arus listrik yang dibutuhkannya dibandingkan dengan
saat kulkas bekerja dengan normal.

Lampu kulkas harus menyala ketika pintu kulkas dibuka. Tekan switch lampu.
Bila lampu tidak mati, periksa switch lampu. Kalau rusak, diganti. Lampu yang
tetap menyala ketika pintu ditutup akan membuat proses pendingin menjadi
lambat. Akibatnya, pemakaian listik lebih banyak.

Fan motor mati bila pintu dibuka. Tekan switch fan motor. Jika fan motor tidak
hidup, periksa switch fan. Ganti switch fan jika rusak

Defrost timer dapat diperiksa dengan cara memutar tombol defrost searah jarum
jam hingga terdengar bunyi klik. Kompresor akan mati dengan otomatis. Setelah
itu biarkan selama tiga menit. Putar lagi tombol berlawanan jarum jam hingga
terdengar bunyi klik. Kompresor akan hidup kembali. Bila kompresor tidak hidup
berarti defrost rusak dan harus diganti.

(c) Perawatan Karet Pintu

Perhatikan ketika kulkas hidup, apakah ada embun pada karet pintu. Pada bagian
yang berembun ini, karet pintu tidak rapat atau rusak. Ganti karet pintu karena
akan menghambat proses pendinginan.

Engsel pintu harus diberi pelumas secara teratur untuk menghindari keausan
engsel.

^_^

(d) Pembersihan Kulkas

Bersihkan debu atau kotoran yang menempel pada kondensor dan kompresor.
Debu dan kotoran menyebabkan kondensor dan kompresor terhalang untuk
mendapatkan udara dingin dari ruang.

Bersihkan es yang terlalu tebal pada permukaan evaporator. Jangan menggunakan


benda tajam, cukup denga air hangat-hangat kuku. Es ini menghambat penguapan
pada ruang evaporator.

Bersihkan ruang pendingin secara teratur. Kotoran yang menempel pada ruang
pendingin menimbulkan bau yang tidak enak. Bau ini dapat menempel pada
bahan lain yang disimpan di kulkas.

^_^

Anda mungkin juga menyukai