Anda di halaman 1dari 24

Aplikasi HYSYS Dynamic untuk

Process Control
(INTRODUCTION)
Oleh :
Ono Taryono
Process System Department
PT Inti Karya Persada Tehnik
1

5 Aspek Yang Harus Dipenuhi dalam


Plant Design
EPC company dituntut mampu mendesain
sebuah plant yang kompetitif tanpa
mengabaikan 5 (lima) aspek berikut :
1. Safety
Kondisi operasi senantiasa berada di
bawah max. allowable limit
2. Spesifikasi Produk
Plant menghasilkan produk dengan jumlah
dan kualitas yang diinginkan
2

5 Aspek Yang Harus Dipenuhi dalam


Plant Design
3. Aspek Keekonomian
Penggunaan bahan baku dan utilitas yang
minimum, serta low CAPEX & OPEX, tapi
memberikan keuntungan yang maksimum
4. Regulasi Pemerintah
Pengolahan limbah dan buangannya ke
lingkungan harus memenuhi standard yang
ditetapkan pemerintah
3

5 Aspek Yang Harus Dipenuhi dalam


Plant Design
5. Batasan Operasional
Beberapa equipment memiliki batasan
operasional, misalnya :
Pompa harus memiliki net suction head
yang positif
Temperatur reaktor katalitik tidak
boleh terlalu tinggi, melebihi
temperatur deaktivasi katalis
dll.
4

Apa Yang Dibutuhkan?!


Dibutuhkan suatu alat atau sistem untuk
me-monitor operasional plant sekaligus
mengontrol perilaku proses apabila terjadi
perubahan ( gangguan) dari luar.

Apa Yang Dibutuhkan?!


Pada fase produksi : Semua fasilitas telah
dibangun dan plant telah beroperasi.
Distributed Control System (DCS)
Pada fase EPC : Fasilitas belum dibangun dan
plant belum beroperasi.
Simulasi Hysys Dynamic?!

Hysys : Steady State vs Dynamic


Hysys Steady State dalam memodelkan
fenomena proses mengasumsikan bahwa
variabel-variabel proses tidak berubah
terhadap waktu.
In facts,
Plant is never truly in smooth running
process. Process variables are
differentiated with respect to time!!
7

Hysys : Steady State vs Dynamic


Perilaku dinamik akibat adanya akumulasi
massa dan energi dimodelkan oleh Hysys
Dynamic menggunakan Hold Up Model.
Dengan aplikasi Hysys Dynamic :
1. Melakukan optimasi proses
2. Melakukan optimasi controller
3. Monitoring respon proses thd gangguan
dari luar
4. dll.
8

Contoh Aplikasi Hysys Dynamic

Gambar 1

Flash Separator Tiga Fase


Sistem terdiri dari 2 buah separator tiga
fase :
1. HP Flash Separator
Pop = 11.7 barg
Pdes = 13.8 barg/FV
2. LP Flash Separator
Pop = 3.4 barg

Pdes = 6 barg/FV

Dan, 1 buah HP Flash Liquid Heater dgn duty


= 2162 kW.
10

Flash Separator Tiga Fase


Feed HP Flash Separator : Condensate dari
Slug Catcher dgn komposisi dominan H2O =
39.4% dan n-C11+ = 13.8%.
Feed LP Flash Separator : Liquid dari HP
Flash Separator ditambah bottom product
Debutanizer dgn komposisi dominan i-C5 =
46.4%, n-C5 = 29.9% dan n-C6 = 17.7%.
Bagaimanakah perilaku dinamik dari sistem
merespon berbagai gangguan dari luar?!
11

Permasalahan dalam Process Control


3 permasalahan mendasar yang ditinjau
dalam process control :
1. Servo Problem
Permasalahan akibat perubahan set point,
disturbance = 0
2. Regulator Problem
Permasalahan akibat perubahan disturbance,
set point = 0
3. Kombinasi Servo & Regulator Problem
12

Kasus 1 :
Perubahan SP LIC 100 dari 50% menjadi 35%

Perubahan Set Point


LIC 100 terjadi pada
saat t = 400 menit.
Respon sistem
terhadap perubahan
set point ini disajikan
pada Gambar 2 s.d
Gambar 4.

Gambar 2

13

Kasus 1 (lanjutan) :
Action dari perubahan Set Point LIC 100 dari 50%
menjadi 35% : Opening valve LV-100 bertambah besar.
Peningkatan liquid
flowrate outlet dari
HP Flash Separator.
Peningkatan liquid
level di LP Flash
Separator.
Bagaimana dampak
terhadap pressure di
kedua separator
tsb?!
Gambar 3

14

Kasus 1 (lanjutan) :
Dampak perubahan Set Point LIC 100 dari 50% menjadi
35% terhadap pressure di kedua separator tidak
significant.
Penurunan liquid level
di HP Flash Separator
akan memperbesar
vapor space.
Sebaliknya,
peningkatan liquid
level di LP Flash
Separator akan
memperkecil vapor
space.

Gambar 4

15

Kasus 2 :
Perubahan Disturbance-Pressure pada Stream 1
Disturbance berupa
perubahan pressure di
stream 1.
Pada t = 400 menit,
pressure di stream 1
tiba-tiba turun dari
12.4 barg ke 11.7 barg,
selama 20 menit.
Respon sistem
terhadap perubahan
pressure ini disajikan
pada Gambar 5 s.d
Gambar 8.
Gambar 5

16

Kasus 2 (lanjutan) :
Penurunan pressure di stream 1 akan memperkecil differential
pressure FV-100 ( Final Control Element FIC 100).
Based on Resistance
Eq. Flowrate fluida
yang melewati valve
tsb akan berkurang.
Dampaknya, penurunan
liquid level di HP dan
LP Flash Separator.
Lihat Gambar 7 & 8
Bagaimana dampaknya
thd pressure di kedua
separator disajikan
pada Gambar 5.
Gambar 6

17

Kasus 2 (lanjutan) :
Penurunan liquid level di kedua separator akibat
penurunan feed flowrate.

Gambar 7

Gambar 8

18

Kasus 3 :
100% Stuck Open LV-100
Pada saat t = 400
menit, LV-100
mengalami kegagalan
100% stuck open.
Hambatan melalui
sirkuit LV-100
menjadi kecil.
Liquid outlet HP Flash
Separator akan
mengalir lebih banyak.

Gambar 9

19

Kasus 3 (lanjutan) :
Terjadi penurunan liquid level di HP Flash Separator dan peningkatan
liquid level di LP Flash Separator.
Liquid fase aqueous
ikut terbawa (carry
over) bersama liquid
fase oil.
Lihat PV LIC 103 pada
Gambar 10 dan phase
fraction pada Gambar
11.
Bagaimana dgn fase
vapor apakah ikut
terbawa juga gas
blow by phenomena?!

Gambar 10

20

Kasus 3 (lanjutan) :
Fase vapor ikut terbawa dalam aliran liquid outlet HP Flash
Separator, meski tidak significant. Dari gambar V = 0.1118.

Gambar 11

21

Kasus 3 (lanjutan) :
Bagaimana dampak 100% stuck open LV-100 ini thd pressure di
kedua separator?!

Terjadi penurunan
pressure di HP Flash
Separator menjadi
11.47 barg dan
peningkatan pressure
di LP Flash Separator
menjadi 3.70 barg.

Gambar 12

22

The Points :
Hysys Dynamic mampu memberikan gambaran
bagaimana respon/perilaku proses thd
berbagai perubahan atau gangguan dari luar.
Bagaimanakah langkah-langkah untuk
menyiapkan sebuah simulasi Hysys Dynamic
secara sistematis?!

23

Bagaimana Menyiapkan Simulasi Hysys


Dynamic
Untuk menyiapkan sebuah simulasi Hysys
Dynamic, beberapa tahapan yang perlu
dilakukan adalah :
1. Menyelesaikan simulasi Hysys Steady
State suatu proses secara utuh
2. Sizing unit-unit operasi yang terlibat
dalam proses tersebut
3. Menentukan Pressure-Flow specification
24

Bagaimana Menyiapkan Simulasi Hysys


Dynamic
4. Menentukan variabel process yang akan
dikontrol sekaligus mendefinisikan
konfigurasi control loop-nya
5. Set up controller
6. Running Dynamic Assistant untuk
mengecek spesifikasi dan input data
sudah benar
7. Switch simulasi Hysys ke Dynamic mode
25

Sizing Unit Operasi


Sizing unit-unit operasi yang terlibat bisa
menggunakan Quick Sizing by Hysys atau
input data dari equipment data sheet.
Dalam contoh simulasi Flash Separator Tiga
Fase ini, ada 3 unit operasi (2 separator + 1
HE) dan beberapa CV yang terlibat dan
harus di-sizing.

26

Sizing Flash Separator


Dimensi HP dan LP Flash Separator diambil dari
data sheet equipment yang bersangkutan.

Gambar 13

Gambar 14

27

Carry Over Spec dan Sizing Heater


Carry Over spec Heavy Liq in Liqht Liq di HP Separator
didefinisikan 500 ppm-vol.
Dimensi heater dan spesifikasi duty juga berdasarkan
data sheet equipment ybs.

Gambar 15

Gambar 16

28

Sizing Valve
Pada kasus ini, sizing valve menggunakan Quick Sizing
Hysys. Valve type yang dipilih : Linear.
Jika menginginkan tidak terjadi aliran balik, CV
disimulasikan berperilaku seperti check valve.

Gambar 17

Gambar 18

29

Pressure-Flow Specification
Dalam suatu flowsheet Hysys Dynamic,
setiap boundary stream membutuhkan satu
P-F Specification, biasanya spesifikasi
pressure.
Setiap boundary stream sebaiknya
dihubungkan dari atau ke sebuah valve.
Untuk stream yang menghubungkan 2 unit
operasi tanpa P-F Specification, perlu
ditambahkan satu unit operasi tambahan
misalnya valve, HE atau pompa.
30

Pressure-Flow Specification
Apa perbedaan spesifikasi antara Gambar 16 vs Gambar
19 ?!Juga antara Gambar 18 vs Gambar 20?!
Spesifikasi fixed pressure drop seperti pada Gambar
19 dan Gambar 20 not recommended by Hysys
Dynamic.

Gambar 19

Gambar 20

31

PID Controller
PID Controller merupakan salah satu tool di
Hysys Dynamic untuk memanipulasi dan
mengontrol variabel-variabel proses.
PID Controller terdiri atas :
1. Proportional (Only) Controller
2. Proportional-Integral Controller
3. Proportional-Integral-Derivative
Controller

32

Proportional (Only) Controller


Output dari Proportional (Only) Controller
dinyatakan dgn persamaan berikut :
OP(t ) = OPSS + KC .E(t )

P Only Controller cocok digunakan jika :


1. Dibutuhkan respon thd disturbance
( meredam osilasi ) yang cepat
2. Steady state offset antara PV dgn set
point tidak penting
33

Proportional-Integral Controller
Output dari Proportional-Integral Controller
dinyatakan dgn persamaan berikut :
OP(t ) = OPSS + KC .E(t ) +

KC
E(t ).dt
Ti

PI Controller cocok digunakan jika offset


antara PV dan SP tidak bisa ditolerir.
Integral action berfungsi meng-eliminasi
error.
Tapi, waktu yang dibutuhkan untuk meredam
osilasi menjadi lebih lama.
34

Proportional-Integral-Derivative
Controller
Output dari Proportional-Integral-Derivative
Controller dinyatakan dgn persamaan berikut :
OP(t ) = OPSS + KC .E(t ) +

KC
dE(t )
E
(
t
)
.
dt
+
K
.
T
.
C
d
Ti
dt

Derivative action mampu memprediksi dan


mengantisipasi error atau deviasi.
Respon yang lama akibat penambahan Integral
term, dapat diatasi dgn Derivative action
Respon menjadi lebih cepat.
35

PID Controller dalam Hysys Dynamic


Jika P only Controller, maka Ti dan Td dibiarkan kosong <empty>
Jika PI Controller isi Ti saja ; Jika PID Controller isi Ti & Td

Bagaimana dgn Kc?!

Gambar 21

Gambar 22

36

PID Controller dalam Hysys Dynamic


Berdasarkan definisi input controller, action
dari controller dibedakan menjadi :
1. Reverse Action E(t ) = SP(t ) PV (t )
Controller akan memerintahkan CV
mengurangi opening valve jika PV > SP
E(t ) = PV (t ) SP(t )
2. Direct Action
Controller akan memerintahkan CV
menambah opening valve jika PV > SP

37

PID Controller dalam Hysys Dynamic


Contoh Reverse Action dalam simulasi ini : FIC 100,
FIC 101, FIC 102 dan TIC 100.
Contoh Direct Action
dalam simulasi ini : PIC
100, PIC 101, LIC 100 dan
LIC 102 dsb.
Lihat Gambar 22

Gambar 23

38

Dynamic Assistant
Dynamic Assistant membantu user dalam
menyiapkan simulasi Hysys Dynamic agar tidak
overspecified atau underspecified.
Dynamic Assistant memberikan rekomendasi
spesifikasi-spesifikasi yang perlu diinput thd
simulasi Hysys Dynamic yang sedang disiapkan.
Rekomendasi Dynamic Assistant tidak mesti
semuanya diikuti.
39

Dynamic Assistant
Pada bagian General, ditampilkan hasil investigasi thd
berbagai potensi over- atau under-specified.
Pada bagian Stream, ditampilkan stream-stream yang
recommended menggunakan P Specs atau F Specs.

Gambar 24

Gambar 25

40

Dynamic Assistant
Pada bagian PF Specs, ditampilkan equipment yang not
recommended diberi spesifikasi fixed pressure drop.
Pada bagian Unknown Size, ditampilkan hasil investigasi
Dynamic Assistant equipment yang belum di-sizing.

Gambar 26

Gambar 27

41

Integrator

Setelah investigasi Dynamic Assistant OK, simulasi


diswitch ke Dynamic Mode. Running Hysys Dynamic
Running Integrator.

Gambar 28

Gambar 29

42

Integrator
What is the Integrator?!
Pada bagian General, user bisa mendefinisikan
integration time, integration step bahkan
integration control.
Semakin kecil integration step, sistem akan
running lebih akurat dan lebih stabil, tapi
kinerjanya semakin lambat.
Pada bagian Execution, user mendefinisikan
frekuensi perhitungan pers. differensial per
satuan integration step.
Ex : Energy calc. every 2 time step.
43

Menampilkan Grafik Dinamika Proses


Setelah integrator di-running, dinamika proses yang
terjadi bisa ditampilkan dalam bentuk tabel atau grafik
menggunakan fasilitas Data Book.

Gambar 30

Gambar 31

44

Penutup
Hysys Dynamic hanyalah sebuah tool simulasi
proses. Apa dan bagaimana Hysys Dynamic itu
bekerja tergantung user yang menggunakan.
A Chemical Engineer is the most suitable
person to undertake the design of a control
system for a chemical plant.
(Stepanopoulos, G. Chemical Process Control.)

45

References :
1. HYSYS 3.2 Documentation : Dynamic
Modelling.
2. Stepanopoulos, G. Chemical Process
Control : An Introduction To Theory and
Practice.

46

332-V-01
HP Flash
Separator

20
Temperature

103.0

Pressure

4.900

bar_g

Mass Flow

3991

kg/h

Comp Mole Frac (i-Pentane)

0.4644

Comp Mole Frac (n-Pentane)

0.2989

Comp Mole Frac (n-Hexane)

0.1766

FIC-101

Flash
Gas
from
VRU

21
Temperature

101.0

Pressure

4.100

bar_g

Mass Flow

1.582e+004

Bottom
Product
DeButanizer

20

21

Vessel Pressure

11.70

bar_g

Vessel Pressure

3.400

bar_g

Vessel Temperature

56.45

Vessel Temperature

72.00

MIX-100

10

FV-102

8
FIC-102

kg/h

PIC-101
PIC-100

Feed from
Slug
Catcher
and Reg
Gas
Scrubber

FV-101

332-V-02
LP Flash
Separator

Flash
Gas

Flash
Gas

FIC-100
4
1

FV-100

PV-100

14

18

TIC-100

332-V-01

MIX-101

11
LIC-102

Q-100

LIC-100

15

PV-101

332-V-02
3

1
Temperature

57.00

Pressure

12.40

bar_g

Mass Flow

1.615e+005

Comp Mole Frac (n-C11+*)

0.1379

Comp Mole Frac (H2O)

0.3938

kg/h

LV-101

LV-100

13

19
Hydrocyclone
Package

332-H-01A/B
HP Flash
Liquid
Heater

12

DUTY

2162

kW

Pressure Drop

0.50

bar

LIC-101

Wed Mar 14 07:46:47 2007

LV-102

332-H-01AB

Case: D:\OTA\PROCESS ENGINEERING\PRESENTASI\SIMULATION\FLASH SEPARATOR DS.HSC

LV-103

ATM
Flash
Separator
16

17

LIC-103

Flowsheet: Case (Main)

Anda mungkin juga menyukai