Daun penumpu tidak ada. Tanaman berumah satu ; bunga dalam tandan panjang,
berkelamin satu, diketiak. Bunga jantan terkumpul dalam kelompok ; tangkai
bunga sehalus rambut, panjang ; daun kelopak lima, segi tiga, melengkung
membalik, melekat pada pangkalnya ; daun mahkota sangat kecil ; benang sari 1535, lepas, tertancap di dalam tonjolan dasar bunga yang pipih dan melekuk. Bunga
betina berdiri sendirisepanjang sumbu tandan, bertagkai pendek dan tebal;
kelopak berlekuk lima, bakal buah bentuk kerucut; tangkai putik melekat di
bawah, ketiga cabang keujung semakin tipis. Buah bentuk bola, membentuk
kedalam dua kendaga seperti katup.
Budiarto, Slamet. 2007. Croton, Fenomena Baru Trend Tanaman Hias di Indonesia.
Artikel
(Online).
(http://www.vincanursery.com/2007022612/Artikel/croton-
HELICONIA
Heliconia colinsiana (Pisang Hias) termasuk kedalam famili Heliconiaceae, dan
ordonya Zingiberales. Ordo Zingiberales, kebanyakan berupa terna yang besar,
perennial, mempunyai rimpang atau batang dalam tanah. Daun lebar, jelas dapat
dibedakan dalam 3 bagian, yaitu helaian, tangkai, dan upih. Bunga besar dengan
warna yang menarik, banci, aktinomorf , zigonomorf, atau asimetris (Gembong
Tjitrosoepomo 2000)
Tjitro soepomo,Gembong. 2000. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah
mada University Press
Heliconia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak diminati para hobiis
atau pecinta tanaman. Heliconia banyak digunakan sebagai bunga potong maupun
mass- Planting dalam taman. Penampilannya yang menarik, ditopang bentuk tajuk
dan daun selaras, warna dan bunga terang merupakan poin tersendiri bagi
heliconia (Rimando, 2001)
Rimando, T. J. 2001. Ornamental Horticulture: A Little Giant in the Tropics.
SEARCA. Filipines
Heliconia dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran tinggisampai
ketinggian 2.000 meter dari permukaan laut dengan suhu 1330C. Sebagai
tumbuhan khas tropis, Heliconia mudah tumbuh jika langsung terkena sinar
matahari. Pengaturan cahaya sangat diperlukan, terutama bibit yang baru ditanam.
Tanaman muda hanya memerlukan cahaya sekitar 2535 persen. Pada fase ini
tanaman membutuhkan naungan sehingga kondisinya terlihat segar (Andayani,
2011)
Andayani, 2011. Bunga Potong Heliconia.
https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1011205002-3-BAB%20II.pdf
Heliconia metalica (Pisang Hias) adalah salah satu contoh spesies dari subclassis
Zingiberidae family Heliconiaceae. Spesies ini memiliki habitus herba dengan
pola percabangan monopodial serta segi penampang batangnya bulat pipih, batang
semu, terdiri dari pelepah daun, berwarna hijau. (Tjitrosoepomo, 2009: 76)
Berdaun tunggal dengan duduk daunnya roset batang (equitant), bentuk daunnya
lanset memanjang (lanceolate) dengan pertulangan menyirip (pinnatus), ujungnya
meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya tumpul atau rompang
(obtuse), bagian tepi daun rata (entire), daging daun adalah seperti kertas karena
tipis tetapi cukup tegar, permukaan daunnya adalah licin berselaput lilin, berakar
serabut dan berwarna putih. (Dasuki, 1992: 20) Bunga majemuk, bentuk tandan,
diketiak daun, tangkai panjang 25-40 cm, bunga duduk dalam tenda bunga, ujung
tenda lancip, benang sari dan putik memanjang keluar tabung mahkota, dasar
mahkota membantuk tabung kuning, tenda bunga merah, distribusi seksnya
monoceus. Heliconia metalica berkhasiat sebagai obat sakit mencret.
(Tjitrosoepomo. 2009: 122)
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
KAILAN
Kalian merupakan salah satu jenis sayuran popular, terutama bagi warga tionghoa.
Selain enak dan renyah, kalian juga merupakan sumber makanan yang banyak
mengandung vitamin dan mineral. Sayuran yang termasuk kedalam family
Crucifae ini bermanfaat bagi kesehatan manusia karena dapat membantu
melancarkan pencernaan, menetralkan zat asam dan mencegah penyakit sariawan
(Elzazuhry, 2010). Tanaman kalian dari beberapa uji coba ternyata lebih toleran
terhadap paparan Cd pada dosis tinggi dibandingkan tanaman sawi hijau dan sawi
putih dengan tidak menunjukkan gejala toksisitas. Gejala toksisitas pada sawi
hijau dan sawi putih ditunjukkan oleh tanaman yang tumbuh kerdil dan khlorosis
pada daun (Susana dan Suswati, 2011).
Susana dan Suswati. 2011. Ketersediaan Cd, Gejala Toksisitas dan Pertumbuhan 3
Spesies Brassicaceae Pada Media Gambut yang Dikontaminasi Kadmium (Cd).
Tek. Perkebunan dan PSDL 1(1): 9-16.
Kailan (Brassica alboglabra) merupakan salah satu anggota dari keluarga kubiskubisan (Cruciferae). Hampir semua bagian tanaman kailan dapat dikonsumsi
yaitu batang dan daunnya. Dalam 100 gram bagian kailan yang dikonsumsi
mengandung 7540 IU vitamin A, 115 mg vitamin C, dan 62 mg Ca, 2,2 mg Fe.
Berdasarkan data survei konsumsi buah-buahan dan sayuran yang dilaporkan
Dinas Pertanian Tanaman Pangan, rata-rata konsumsi per kapita per tahun buahbuahan dan sayuran adalah 66 kg per kapita per tahun. Khususnya dalam upaya
peningkatan konsumsi sayuran, perlu ketersediaan sayuran yang cukup. Oleh
sebab itu perlu dilakukan peningkatan produksi sayuran antara lain adalah
peningkatan produsi kailan (Irianto, 2008). Kandungan nutrisi antara sayuran
yang satu dan sayuran yang lain pun berbeda-beda, meski umumnya sayuran
mengandung sedikit protein atau lemak, dengan jumlah vitamin, provitamin,
mineral, fiber dan karbohidrat yang bermacam-macam. Beberapa jenis sayuran
bahkan telah diklaim mengandung zat antioksidan, antibakteri, antijamur, maupun
zat anti racun. Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal
tumbuhan yang biasanya mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam
keadaan segar atau setelah diolah secara minimal (Supriyati dan ersi, 2010).
Supriyati, yati dan ersi herlina. 2010. Bertanam 15 Sayuran Organic Dalam Pot.
Jakarta:penebar swadaya.
Kailan merupakan salah satu sayuran dari famili Cruciferae yang bermanfaat bagi
kesehatan manusia karena dapat membantu pencernaan, menetralkan zat asam dan
mencegah penyakit sariawan. Kailan mengandung Vitamin A 7540 IU, Vitamin C
115 mg, Ca 62 mg dan Fe 2,2 mg per 100 gram bobot segar yang dikonsumsi.
Selain pemberian pupuk kandang sebagai pupuk dasar, tanaman kailan juga diberi
pupuk buatan sebagai pupuk susulan. Pada umur kira-kira 20 hari kailan diberi
pupuk urea agar pertumbuhan daunnya baik. Pemberian pupuk dapat dilakukan
dengan cara dibenamkan dalam tanah atau dicampur dengan air siraman. Jika
dibenamkan di dalam tanah, pupuk diberikan sebanyak 20 g/m2. Sedangkan jika
dicampur dengan air siraman, pupuk yang digunakan sebanyak 1 sendok makan
dilarutkan dalam 20 liter air.
Fauziah,
2012.
Budidaya
Tanaman
Kailan.
http://hildafauziah22.blogspot.co.id/2012/11/budidaya-tanaman-kailan.html
Tanaman kailan adalah salah satu jenis sayuran daun, dimana rasanya enak serta
mempunyai kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh manusia, seperti protein,
mineral dan vitamin. Kandungan gizi serta rasanya yang enak, membuat kailan
menjadi salah satu produk pertanian yang diminati masyarakat, sehingga
mempunyai potensi serta nilai komersial tinggi (Sunarjono, 2008).
Sunarjono, H. H. 2008. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta.
dan menyediakan pori-pori yang besar. Dengan kombinasi ini airase dan drainase
yang baik akan dihasilkan.
Hari H dan Nisa R, 2010. Memperbanyak Tanaman Hias Favorit. Penebar
Swadaya. Jakarta
Pembibitan tanaman hias yang baik dan bisa anda terapkan. Pertama rendam bibit
bunga dalam air selama 24 jam, siapkan pot untuk media menanam dengan lubang
drainase yang cukup, masukkan pecahan batu bata atau genting kedalam dasar pot
sebagai pengikat air, dan masukkan media tanam tanah yang subur lengkap
dengan pupuk kandang atau pupuk kompos, atau dengan campuran media pakis,
sekam, sabut kelapa, arang kayu, pasir, dan lainnya, tanamkan bibit bunga
kedalam tanah. Cara penanaman tiap bunga berbeda, ada yang ditanam sedalam
10 cm atau 5 cm, bahkan adapula yang hanya menancapkan sebagian badan bibit
ke dalam tanah, beri etiket tanaman atau tanda untuk membedakan tanaman satu
dengan lainnya jika memang anda menanam banyak jenis bunga dalam pot
berbeda, taruh pot tersebut di tempat teduh dan sejuk, siram bibit dengan air
cukup seminggu sekali, tunggu hingga akhirnya bibit bunga tumbuh setinggi kirakira 10 cm dengan 2-3 daun yang muncul. Terakhir bisa dipindahkan ke lahan
terbuka, atau bisa memindahkannya ke dalam pot baru.
Totok, 2013. Cara Pembibitan tanaman Hias. http://tanamanbunga.com/carapembibitan-tanaman-hias-dan-memeliharanya-hingga-berbunga.html
Media tumbuh merupakan tempat berdiri tegaknya tanaman, akar-akar
tanaman dapat melekat erat sehingga memperkokoh tanaman. Selain itu, media
tumbuh juga berperan untuk menyimpan air dan hara, serta menjaga
kelembabannya. Persyaratan media tumbuh yang baik adalah yang m ampu
mengikat dan menyimpan air dan hara dengan baik , memiliki aerasi dan drainase yang
baik, tidak menjadi sumber penyakit, tahan lama, mudah diperoleh (Purwanto 2006)
1:1:1. Sedangkan pada tanaman hias yang menyukai lembab menggunakan media
tanam sekam : pupuk organik : daun bambu dengan perbandingan 1:1:1.
(Nuruzaman 2007)
Nuruzaman. 2008. Pengaruh penggunaan media tanam terhadap pertumbuhan
tanaman manggis (Garcinia mangostana L.). Jurnal Budidaya Pertanian. 1(1):1420.
Kemampuan menyimpan air setiap jenis media berbeda-beda. Oleh
karena itu, frekuensi penyiraman setiap jenis media pun juga berbeda-beda. Coco
peat lebih banyak menyimpan air dibandingkan dengan media pasir. Demikian
juga, media dengan penambahan bahan organik berupa pupuk kandang dan
kompos dalam jumlah lebih banyak akan bisa menyimpan air lebih banyak
dibandingkan dengan arang sekam (Murti dan Rusdi 2006)
Murti, T. Rugayah dan Rusdi. 2006. Pengaruh jenis media pengakaran dan
pemberian zat perangsang akar pada pertumbuhan setek sirih merah (Piper
crocatum Ruiz and Pav). Jurnal Budidaya Pertanian. 1(1): 4-13.
penanaman dalam wadah perlu memperhatikan wadah yang digunakan, aerase dan
drainase, media tanam, kesiapan tanaman.
Lestari G dan Pupa K, 2008. Galeri Tanaman Hias Lanskap. Penebar Swadaya.
Jakarta
Pemeliharaan
Penyiraman adalah komponen terpenting untuk makhkluk hidup. Tanpa
air, semua makhluk hidup di bumi tidak akan bertahan hidup. Demikian pula
untuk tanaman. Air akan diserap bersama unsur pupuk, untuk keperluan hidupnya.
Tanaman euphorbia yang kekurangan air, daunnya akan layu, kemudian
menguning dan rontok. Selanjutnya batang akan mengering dan mati. Namun
demikian, air juga tidak boleh diberikan dalam jumlah berlebih. Karena air dalam
jumlah banyak dan terlalu lama berada di daerah perakaran akan menyebabkan
akar tidak bisa bernafas, sehingga akar akan mati. Air yang berlebihan juga akan
menyebabkan kelembaban tinggi, sehingga mempermudah tumbuhnya penyakit
yang menyerang tanaman. Oleh karena itu, air harus disediakan dalam jumlah
yang seimbang. (Prayugo 2007).
Prayugo, S. 2007. Media Tanam untuk Tanaman Hias. Penebar Swadaya. Jakarta.
pot.
Tanaman hias membutuhkan unsur hara untuk tumbuh dan berbunga. Oleh
karena itu, dibutuhkan tambahan berupa pupuk. Pemberian pupuk harus rutin dan
tepat dosisnya. Pemberian pupuk yang berlebihan dapat menyebabkan
pertumbuhan tanaman menjadi terganggu. Sebaliknya, pemberian yang terlalu
sedikit membuat tanaman merana, bahkan mati. Dalam pemupukan harus
memperhatikan pemberian pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman. Oleh karena
itu, jenis kandungan pupuk akan menentukan pupuk yang diberikan efektif atau
tidak bagi tanaman. Kita bisa memberikan pupuk dengan kandungan nitrat tinggi
bila menginginkan partumbuhan daun lebih subur (Arlen dan Budimulya 2001).
Arlen & Budimulya, M. 2001. Kajian Keanekaragaman Makrofauna
Tanah Pada Areal Kebun Kelapa Sawit Yang Diberi Percobaan Pemupukan
Dengan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit. (Laporan Penelitian No. Urut 49,
Tidak Dipublikasikan). hlm: 2-9, 22-23.
Tanaman hias juga mudah terserang penyakit. Penyakit pada tanaman hias
bisa diakibatkan oleh penyakit yang terbawa udara atau melalui penyiraman yang
berlebihan sehingga dapat menstimulir pertumbuhan cendawan, jamur, serta
bakteri. Daun dan batang tanaman hias yang terluka juga dapat membangkitkan
penyakit pada tanaman. Selain itu, beberapa penyakit ditimbulkan atau ditularkan
oleh adanya serangan beberapa jenis hama. Tanaman dengan kondisi yang kurang
baik pada umumnya akan mudah terserang penyakit (Sudewo, 2005).
Sudewo, B. 2005. Basmi Penyakit dengan Sirih Merah. Agromedia
Pustaka. Jakarta.
Penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 06.00-07.00 dan sore
hari sekitar pukul 16.00-17.00. Penyiraman sebaiknya tidak dilakukan pada siang
hari. Hal ini dikarenakan air akan menguap sebelum diserap tanaman. Penyiraman
dianggap cukup bila air sudah keluar dari lubang bawah pot. Pengguanaan gembor
lebih baik karena air yang keluar lebih halus dan tidak merusak tanaman. Sebaliknya,
seluruh tanaman ikut disiram agar debu atau kotoran yang menempel hilang terbawa
air. Pada awal pembungaan, penyiraman cukup dilakukan ke tajuk tanaman tanpa
perlu menunggu air keluar dari lubang media tanam. Hal itu disebabkan karena pada
masa itu euphorbia membutuhkan lingkungan kering.
Hias.