Anda di halaman 1dari 8

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

INSTALASI FARMASI
RS. EMMA TAHUN 2015

RUMAH SAKIT EMMA


JL. RAYA IJEN NO. 67 Wates, Magersari - Mojokerto
Email : rs.emmamojokerto@yahoo.co.id
Telp. (0321) 328737,396747 Fax. (0321) 334021

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT EMMA MOJOKERTO
Nomor : 008/SK.Dir/YTH-I/I/2016
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN UNIT FARMASI
RUMAH SAKIT EMMA MOJOKERTO
DIREKTUR RUMAH SAKIT EMMA MOJOKERTO
MENIMBANG

Bahwa

dalam

upaya

meningkatkan

mutu

Pengorganisasian Dan Pelayanan Unit Farmasi Rumah


Sakit EMMA, maka diperlukan penyelenggaraan
Pengorganisasian & Pelayanan Unit Farmasi yang
bermutu tinggi
b Bahwa agar pelayanan Pelayanan Unit Farmasi di
Rumah Sakit EMMA dapat terlaksana dengan baik,
perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit EMMA
sebagai

landasan

bagi

penyelenggaraan

Pengorganisasian Dan Pelayanan Unit Farmasi di


c

Rumah Sakit EMMA;


Bahwa berdasarkan

pertimbangan

sebagaimana

dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan


MENGINGAT

Keputusan Direktur Rumah Sakit EMMA.


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun
2009 tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun
2009 Tentang Narkotika

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun


1997 Tentang Psikotropika
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51

Tahun 2009 Tentnag Pekerjaan Kefarmasian


6. Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1998 Tentang
Pengamanan Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1197 Tahun 2004
Tentang Standar Pelayanan Farmasi Di Rumah Sakit
8. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1796/MENKES/PER/VIII/2011

Tentang

Registrasi

Tenaga Kesehatan.
9. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008
Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
10. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Tunas
Harapan Nomor. 001/SK.Dir/YTH-I/I/2016 tentang
Struktur Organisasi Rumah Sakit EMMA
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
PERTAMA

:
:

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT EMMA


TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN
PELAYANAN UNIT FARMASI RUMAH SAKIT EMMA

KEDUA

Pedoman Pengorganisasian Dan Pelayanan Unit Farmasi


Rumah Sakit EMMA sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini.

KETIGA

Pedoman Pengorganisasian Dan Pelayanan Unit Farmasi


Rumah Sakit EMMA harus dibahas sekurang-kurangnya
setiap 3 (tiga) tahun sekali dan apabila diperlukan, dapat
dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada

KEEMPAT

Pembinaan

dan

pengawasan

penyelenggaraan

Pengorganisasian Dan Pelayanan Unit Farmasi Rumah Sakit


EMMA dilaksanakan oleh Direktur Rumah Sakit EMMA
KELIMA

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan


apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Mojokerto
Pada Tanggal : 15 Januari 2016
Direktur RS EMMA

Jahja Akila Laturette

BAB I
PENDAHULUAN
Rumah Sakit sebagai salah satu subsistem pelayanan kesehatan memberikan dua
jenis pelayanan kepada masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan
administrasi. Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik, pelayanan penunjang
medik, rehabilitasi medik dan pelayanan perawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan
melalui unit gawat darurat, unit rawat jalan dan unit rawat inap.
Dalam perkembangannya, pelayanan

rumah sakit tidak terlepas dari

pembangunan ekonomi masyarakat. Perkembangan ini tercermin pada perubahan fungsi


klasik RS yang pada awalnya hanya memberi pelayanan yang bersifat penyembuhan
(kuratif) terhadap pasien melalui rawat inap. Karena kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi serta peningkatan pendapatan dan pendidikan masyarakat, rumah sakit pun
semakin meningkatkan pelayanannya. Pelayanan rumah sakit saat ini tidak hanya bersifat
kuratif (penyembuhan) tetapi juga bersifat rehabilitatif (pemulihan) yang dilaksanakan
secara terpadu melalui upaya promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif).
Pedoman organisasi rumah sakit menyatakan bahwa rumah sakit harus
melaksanakan beberapa fungsi, satu diantaranya adalah fungsi menyelenggarakan
pelayanan penunjang medik dan non medik. Dalam hal penunjang medik, salah satu
pelayanan yang penting adalah pelayanan farmasi. Instalasi farmasi di rumah sakit
merupakan satu-satunya unit di rumah sakit yang mengadakan barang farmasi yang
beredar di rumah sakit serta bertanggung jawab atas pengadaan dan penyajian informasi
obat yang siap pakai bagi semua pihak di rumah sakit, baik petugas maupun pasien.
Instalasi farmasi di rumah sakit harus memiliki organisasi yang memadai serta dipimpin
oleh seorang apoteker dengan personalia lain meliputi para apoteker, asisten apoteker,
tenaga administrasi serta tenaga penunjang teknis.

BAB II
GAMBARAN UMUM RS. EMMA

2.1. DESKRIPSI RS. EMMA.

Rumah Sakit Emma (RS. Emma) merupakan rumah sakit umum dengan pelayanan
kesehatan mulai dari yang bersifat umum sampai dengan yang bersifat spesialistik, yang
dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis 24 jam.

RS Emma berlokasi di JL. Raya Ijen No. 67 Wates, Kec. Magersari, Mojokerto
61317, Jawa Timur, Indonesia. Telp 0321- 328737,396747 (hunting) Fax: 0321 334021
dengan alamat e-mail rs.emmamojokerto@yahoo.co.id
RS. Emma diresmikan pada tanggal 8 Desember 2000, dengan status berada
dibawah kepemilikan Yayasan Tunas Harapan. RS Emma merupakan rumah sakit tipe
madya yang setara dengan rumah sakit pemerintah tipe D. Pada saat ini RS Emma
dipimpin oleh dr. Jahja Akila Laturette, M.Psi selaku direktur.
RS Emma memberikan beragam jenis pelayanan medis antara lain klinik umum,
klinik gigi dan mulut, dan klinik spesialis, Instalasi Gawat Darurat, serta rawat inap yang
terdiri dari kelas I, II, III, VIP dan VVIP yang dilengkapi pelayanan laboratorium,
radiologi, farmasi, fisioterapi, anestesi, home care. Kapasitas tempat tidur pasien yang
disediakan di RS Emma sebanyak 100 tempat tidur.
Kebijakan umum rumah sakit adalah setiap pasien yang datang dilayani
kebutuhannya secara tuntas dengan menyediakan keperluan perawatan dan 3 pengobatan
pasien, baik obat maupun alat yang diperlukan, tanpa memberi resep yang harus dibeli
oleh pasien, tanpa uang muka. Semua baru dibayar oleh pasien setelah pasiensiap pulang.
Kebijakan ini merupakan kebijakan yang telah ada sejak RS. Emma berdiri dan
merupakan nilai dasar bagi RS. Emma

2.2. SEJARAH INSTITUSI RS. EMMA


Rumah Sakit Emma pada awal berdirinya adalah rumah bersalin dan klinik umum
yang berdiri tahun 1996. Karena tuntutan masyarakat yang membutuhkan pelayanan yang
lebih luas dan menyeluruh mendorong pihak manajemen untuk mengembangkan
pelayanannya menjadi Rumah Sakit yang izin resminya keluar tanggal 8 Desember 2000
dengan nama Rumah Sakit Emma. Dan Surat iijin Operasional Rumah Sakit yang
dikeluarkan oleh Kepmenkes RI no. HK.07.06/III/1019/2010 berlaku sejak tanggal 24
Februari 2010. Perlu kami informasikan juga bahwa Rumah Sakit EMMA telah
terakreditasi dari KARS ( Komisi Akreditasi Rumah Sakit ) pada tangal 21 Oktober 2011.

BAB III
VISI, MISI, MOTTO DAN TUJUAN RS. EMMA

3.1. VISI.
Menjadi Rumah Sakit dengan pelayanan prima dan terpilih
3.2. MISI.
Rumah Sakit Emma memiliki misi :

a) Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional dan


terpercaya
b) Memberikan pelayanan yang penuh perhatian dan kasih,
dengan memperhatikan keselamatan pasien.
c) Memberikan pelayanan yang berorientasi dengan kebutuhan
dan pilihan pelanggan.
d) Turut berupaya dalam promosi kesehatan masyarakat
e) Selalu meningkatkan kinerja yang efektif dan efisien
3.3. MOTTO.
Kesehatan anda kepedulian kami
3.4. TUJUAN

Mengupayakan pelayanan kesehatan melalui upaya promotif, preventif, kuratif,


rehabilitatif

dan

edukatif

dipertanggungjawabkan

bagi

masyarakat

dengan

tindakan

yang

dapat

Anda mungkin juga menyukai