Hiatus hernia
Hiatal hernia dibagi menjadi
sliding variety, dimana GEJ meluncur ke atas di atas hiatal
segment. Diagnosis sliding hiatal hernia lebih mudah dengan
endoscopy, diketahui bahwa squamocolumnar mucosal junction
normal, yang tampak sebagai Z line kurang lebih 40 cm dari gigi
incisivus. Diagnosis Sliding hiatal hernia dipastikan bila mucosal
junction 1 cm atau lebih di atas level hiatal segment pada orang
normal (kalo di RRM > 2cm) . Jarak Z line ke incisors kurang dari 38
cm mengindikasikan sliding hiatal hernia. Pemeriksaan dengan
Barium studies lebih sulit menginterpretasi oleh karena tidak dapat
menentukan lokasi mucosal junction dan jarang mengidentifikasi Z
line.
rolling/paraesofageal variety, dimana bagian dari gaster ,
biasanya fundus, masuk melalui hiatal segment dan GEJ tetap pada
posisi normal. Diagnosis rolling-type hernia terlihat jelas pada
pemeriksaan barium, terjadi prolapsed, fundus terletak di atas
diaphragma. Dengan endoscopy sulit ditentukan bahwa sebagian
gaster terletak di dalam toraks.
Tipe sliding lebih sering terjadi daripada tipe rolling.
Diagnosis sliding hiatal hernia didasarkan gambaran sekunder yang
mengindikasikan posisi mucosal junction.
Meliputi antara lain :
Schatski atau B ring,
incisural notch dan
perkiraan lebar hiatal.
Pemeriksaan pada lower esofagus, pasien perlu diposisikan
prone/oblique pada horizontal table saat menelan barium untuk
memaksimalkan distensi segmen hiatal, dengan demikian akan
tampak vestibulum yang dilatasi. Membedakan dengan sliding hiatal
hernia pada tepi atas vestibulum ditandai dengan sphincter
oesophagus inferior, juga disebut ring A, dan merupakan normal
anatomy.
Jika Schatski atau ring B terlihat, merupakan gambaran
pathognomonic sliding hiatal hernia oleh karena menunjukkan
junction antara epitel squamous dan columnar ( Z line ).
G2. Rectosigmoid index
Pada recto-sigmoid ratio; normalnya rectum selalu lebih distensi
daripada usus dan diameter rectum lebih lebar daripada sigmoid
(bila ratio < 1 berarti megakolon). Dilihat setinggi Vertebra sacral
III, proyeksi lateral
diverticular disease,
volvulus and,
Kompressi eksentrik dari tumour pelvis.
Penyebab yang paling sering adalah :
Ca. colon, sekitar 60% carcinoma terletak pada kolon sigmoid.
Penyebab kedua adalah :
Diverticulitis.
Obstruksi lebih sering terjadi di kolon sebelah kiri daripada kanan.
Gambaran FPA tergantung letak obstruksi dan kompetensi valvula
ileocaecal .
Pada sebagian kecil pasien dengan valvula ileocaecal yang masih
kompeten, meskipun terjadi peningkatan tekanan intra kolon dan
distensi yang nyata dari caecum, usus halus tidak tampak distensi.
Pada sebagian besar kasus, distensi usus halus bisa disebabkan oleh
karena menutupnya ileocaecal valve.
Pada kelompok pasien yang lain, valvula ileocaecal incompetent,
caecum dan kolon ascending tidak distensi, tetapi terlihat distensi
usus halus.
Obstruksi kolon tampak udara di dalam kolon banyak, dengan
gambaran yang bervariasi, umumnya dapat teridentifikasi dengan
melihat incisura - haustral dan letaknya di perifer. Jika terjadi dilatasi
usus halus dan kolon, gambaran radiologi menyerupai ileus paralitik.
Posisi LLD, dapat membantu diagnosis oleh karena adanya obstruksi,
yaitu tidak tampak gambaran udara di dalam rectum.
Ada beberapa penyebab dijumpainya distensi kolon tanpa ada
obstruksi, dan semua bentuk ileus paralitik dapat menyebabkan
distensi kolon yang massive. (Table 45.15 ).
Di beberapa senter, dilakukan single-contrast barium enema untuk
emergency investigation sebelum dilakukan operasi, agar dapat
memastikan adanya tidaknya obstruksi dan menyingkirkan pseudoobstruction atau colonic ileus.
G19. Volvulus
Caecal volvulus
Caecal volvulus atau volvulus kolon di sebelah kanan, yaitu terjadi
malrotasi mesenterium caecum dan kolon ascenden .
Dibanding dengan volvulus sigmoid , umumnya terjadi pada usia yang
relatif muda, 30-60 tahun.
Pada separoh pasien , caecum terpuntir dan terbalik ( twists and
inverts ) sehingga pole caecum dan appendix terletak di LUQ / left
upper quadrant ( Fig. 45.14 ).
Dapat juga terpuntir pada axial plane tanpa disertai inversi sehingga
B.
C.
Jarak antara udara rektum dan kulit tidak akurat menentukan jarak
rektum dan anus (ukuran menjadi panjang ketika menangis dengan
tekanan abdomen yang meningkat + kontraksi m. levator ani )
USG :
<15 mm jarak antara anal dimple + distal rectal pouch pada
potongan transperineal mengindikasikan low lesion
G21. Kolesistitis
emfisematous
= ischemia dinding gallbladder + infeksi organisms yang
memproduksi gas
Etiology:
calculous (70-80%) / acalculous cystic
obstruksi ductus dengan inflammatory edema akibat dari cystic
artery occlusion
Organism:
Clostridium perfringens, Clostridium welchii, E. coli, staphylococcus,
streptococcus
Umur:>50 years;
FPA :
gas tampak 24-48 jam sesudah onset of symptoms
air-fluid level di lumenGB , udara di dinding GB sampai 24-48 jam
sesudah episode acute
pneumobilia (rare !!)
US:
high-level echoes outlining GB wall
DDx:
1.Enteric fistula
2.Incompetent sphincter of Oddi
3.Air-containing periduodenal abscess
4.Periappendiceal abscess in malpositioned appendix
5.Lipomatosis of gallbladder
G24. HPS
STENOSIS PILORUS HIPERTROFIKANS PADA BAYI
INFANTILE HYPERTROPHIC PYLORIC STENOSIS (IHPS)
Lesi IHPS ditandai dengan adanya obstruksi pintu keluar lambung dan
abnormalitas anatomik multipel pada antrum pilorus. Otot antropilorus
mengalami penebalan dan inervasi abnormal, dan lumen yang terkena
akan mengalami obstruksi oleh karena dipenuhi oleh mukosa yang
berjejalan dan berlebihan. Dengan diketahuinya peranan mukosa
sebagai penyebab obstruksi , mengarahkan penemuan terapi bedah
yang efektif. Diagnosis klinis yang akurat sulit ditegakkan pada pasien
PITFALLS
Ketidakmampuan memvisualisasi pylorus.- Pada pasien IHPS,
ketidakmampuan
memvisualisai
pylorus,
dikarenakan
adanya
overdistensi lambung. Distensi lambung akan menyebabkan
perubahan posisi pilorus ke dorsal. Dengan mengurutkan lambung dari
esofagus dan memutar perlahan terlentang kea rah kiri, pilorus dapat
naik ke anterior. Penghubung duodenum dan lambung dapat
diidentifikasi, dan pilorus yang hipertrofi dapat dikenali.
Pada pasien tanpa IHPS, udara berlebihan didapatkan di distal lambung
dan mungkin menutupi antrum lambung, khususnya bila lambung
didekompresi dan berdekatan dengan kolon transversum. Pada pasien
ini imejing dengan transduser sektor, dengan angulasi ke kaudal
menuju lambung lobus kiri hepar, dapat menjangkau antroduodenum.
Penempatan bayi pada sisi kanan dibawah, akan mengalirkan cairan
lambung ke antrum dan menampakkan ring pylorus normal
menghubungkan antrum yang mengembang dan bulbus duodenum.
Pengukuran Borderline.- penebalan kanalis antropilorus mungkin
bersifat sementara, karena aktivitas peristaltik atau spasme pilorus.
Khususnya pada pasien bukan IHPS, tebal otot tidak lebih dari 3mm.
Relaksasi kanalis antropilorus adalah perubahan morfologi kanalis dari
linier rigid ke area relaksasi yang membentuk kantung berisi cairan
dalam lumen. Pada pasien bukan IHPS, lambung kosong dan antrum
kolaps. Bila antrum yang distensi dibuka, sangat menarik, karena
cairan sedikit yang diminum bayi tsb. Dalam beberapa menit, antrum
normal yang terisi cairan dapat dilihat.
Sebagaimana kasus dengan imejing UGI, observasi real time selama
beberapa menit biasanya memperjelas masalah ini. Pasien dengan
kanalis antropilorus yang relaks mempunyai morfologi normal tanpa
IHPS.
Pasien dengan tebal otot 2-3 mm dan tidak relaks pada
pemeriksaan, memerlukan monitoring yang waspada dan pemeriksaan
follow up, khususnya pada umur yang sangat muda. UGI tidak banyak
membantu dalam menegakkan diagnosis selanjutnya, dan hasilnya
mungkin salah dalam menduga IHPS. Saat ini baik sebab dan evolusi
IHPS belum diketahui. Oleh karena itu, pada bayi dengan kegagalan
relaksasi kanalis antropilorus yang tidak pasti dan berkembang
menjadi IHPS membutuhkan bedah atau perubahan ini akan berhenti
dan sembuh tanpa sekuele. Berdasarkan pengalaman, pasien dengan
pengukuran ragu-ragu, dan kondisi pada beberapa dari mereka lanjut
akan berkembang penuh menjadi IHPS
G26. Intussuseption
Biasanya terjadi pada anak di bawah usia 2 tahun.
Stuart Field
Iain Morrison
GAMBARAN NORMAL
Udara relatif banyak dijumpai di gaster dan kolon tetapi sedikit di usus halus. Pada duodenum sering
tampak terisi udara dan gambaran air fluid level.
Udara di dalam usus digunakan untuk menilai diameter, posisi usus serta jumlah cairan di dalamnya.
Pada posisi supine biasanya dapat terlihat rugae gaster dan pada posisi erect terlihat panjang fluid level .
Sangat jarang dijumpai udara di dalam usus halus, mungkin dapat tampak lipatan mukosa, berupa pita
tipis yaitu valvulae conniventes, yang jarang terlihat pada pasien normal. Pada keadaan normal udara dan
cairan dapat dijumpai di usus, dan air fluid levels yang pendek bukanlah hal yang abnormal.
Menurut Gammill and Nice:
pada orang normal , khususnya pada kuadran kanan bawah ( umumnya di kolon ), fluid levels biasa
dijumpai, berjumlah 3 sampai 5 dengan panjang < 2.5 cm dapat terlihat tanpa adanya obstruksi usus
atau ileus paralytic.
Tetapi, jika tampak lebih dari 2 fluid levels pada usus yang dilatasi (kaliber >2.5 cm) keadaan
tersebut adalah abnormal dan umumnya mengindikasikan adanya ileus paralytic atau obstruksi
usus .
Fluid levels dengan tinggi berbeda pada loop usus halus yang sama tidak dapat membantu membedakan
antara obstruksi dengan ileus paralytic, hal ini dapat terjadi pada orang yang normal.
Udara yang tertelan dan masuk ke usus, normalnya mencapai kolon dalam waktu 30 menit .
Pada orang yang nyeri hebat, atau pada orang yang sesak dengan usaha bernapas mis. pneumonia atau
asthma, banyaknya udara yang ikut tertelan menyebabkan terjadi dilatasi loop usus dan cairan di dalam
usus menjadi relatif sedikit -- disebut meteorismus. Kadang sulit membedakan apakah meteorismus
disebabkan mis. ok kolik renal atau obstruksi intestinal, dalam hal ini riwayat klinis sangat membantu .
Jumlah udara dalam kolon sangat bervariasi, dari hampir tidak ada sampai udara yang dapat
menyebabkan distensi. Sejumlah udara yang cukup umumnya sudah dapat menunjukkan gambaran
haustra kolon. Beberapa fluid levels di kolon, dengan beberapa cm panjangnya 18% dapat dijumpai pada
orang normal, kadang juga terlihat adanya fluid level di caecum .
Kaliber kolon sangat bervariasi.
Diameter 5.5 cm telah dianggap sebagai batas normal kolon transversum pada colitis dan > 5.5 cm
didiagnosis sebagai toxic megacolon.
Caecum mudah sekali distensi, tetapi diameter 9 cm adalah batas kritis dan kemungkinan dapat
terjadi perforasi.
Oleh karena ada lemak di sekelilingnya, kita bisa melihat batas ginjal, psoas, VU dan peritoneum, juga tepi
posterior hepar dan lien. Garis lemak dapat :
Sering
Pembuluh darah
Atherosclerosis
Phleboliths
Aneurysm
Kelenjar
Armillifer armillatus
Cysticercosis
Guinea worm
Hydatid
Tumours
Lipoma
Haemangioma
Neuroblastoma
Peritoneal metastases
Phaeochromocytoma
Tuberculosis
Peritonitis
Psoas abscess
Meconium peritonitis
Pseudomyxoma peritonei
Mesenteric cyst
Pancreatitis with saponification
Lithopaedion
Appendices epiploicae
Ligaments
Foreign bodies
Post-traumatic buttock cysts
ABDOMINAL CALCIFICATION
Meskipun riwayat dan pemeriksaan klinis dapat memberikan kontribusi yang penting tentang etiologinya,
ditemukannya kalsifikasi abnormal pada FPA pada beberapa kasus tidak dapat dijelaskan dan pada
beberapa kasus tidak memberikan informasi tambahan yang diperlukan radiolog.
Kalsifikasi abdomen yang paling sering adalah yang nonvisceral dan seringkali justru tidak ada
hubungannya dengan klinis.
Klasifikasi organ jarang dijumpai.
TABLE 45-2
Liver calcification
Sering
Granuloma (tuberculosis, histoplasmosis, brucellosis)
Haemochromatosis
Post-traumatic
Dermoid
Epidermoid
Hydatid
Haematoma
Infarct
Abscess
Tuberculosis
Smaller than 10 mm
Histoplasmosis
Tuberculosis
Phleboliths
Armillifer armillatus infestation
Brucellosis
Infarcts
TABLE 45-4
Pancreatic calcification
Sering
Chronic pancreatitis
Jarang
Acute pancreatitis (saponification)
Tumours
Cystadenoma
Cystadenocarcinoma
Islet-cell tumour
Metastases
Hereditary pancreatitis (large clumps)
Haemorrhage
Hyperparathyroidism
Pseudocyst
Cavernous lymphangioma
Mucoviscidosis
Kwashiorkor
Sering
Idiopathic
Haemorrhage
Tuberculosis
Neuroblastoma/ganglioneuroma
Phaeochromocytoma
Uncommon
Other tumours
Adenoma
Carcinoma
Dermoid
Addison's disease
Cyst
Histoplasmosis
TABLE 45-5
Adrenal gland calcification
TABLE 45-6
Female genital tract calcification
Uterus
Leiomyomas
Squamous cell carcinoma
Adenocarcinoma of endometrium
Leiomyosarcoma
Lithopaedion
Fallopian tubes
Ovary
Dermoid cyst
Serous cystadenoma/carcinoma
Tuberculosis
Cysts
Autoamputation
TABLE 45-7
Chest conditions that may mimic an acute abdomen
Pleurisy
Pneumonia
Pulmonary infarction
Myocardial infarction
Leaking thoracic aneurysm or dissecting
Congestive cardiac failure
Pericarditis
Pneumothorax
Other conditions associated with abdominal calcification
Renal calcification ( Ch. 72 ).
Renal colic ( Ch. 70 ).
Leaking abdominal aneurysm (see p. 25 ).
Acute gynaecological disorders ( Ch. 94A ).
Calcification associated with acute
abdominal conditions.
THE ACUTE ABDOMEN
USG merupakan pemeriksaan awal pada wanita dengan keluhan sakit pada abdomen bagian bawah. Jika
diagnosis secara radiologi spesifik atau mendukung diagnosis klinis, indikasi u/ dilakukan pembedahan.
TEKNIK RADIOGRAFI
Supine abdomen dan XFT PA sebagai basic standard radiographs.
Sinar horisontal baik erect atau left lateral decubitus, sering dilakukan untuk mendapatkan informasi
tambahan (free intra-abdominal air, fluid levels, etc.).
Kondisi klinis pasien menjadi pertimbangan apakah pasien dapat dilakukan foto berdiri atau setengah
duduk. Jika pasien sakit parah mungkin dapat dilakukan foto lateral decubitus atau supine dengan sinar
horizontal. Pasien harus 10 minutes dalam posisinya sebelum dilakukan foto sinar horizontal untuk
memberi kesempatan udara pada posisi tertinggi. VU harus dikosongkan sebelum dilakukan foto supine
dan film harus meliputi area dari diaphragm sampai hernial orifices.
X-foto toraks juga harus dilakukan karena keadaan seperti :
pneumonia,
pulmonary infarction,
myocardial infarction
dapat memberikan keluhan klinis seperti acute abdomen ( Table 45.7 ).
Sebagai tambahan, XFT PA adalah superior untuk menunjukkan free air. Hal ini juga sangat membantu
melihat komplikasi ke toraks dan subphrenic abscesses yang sering terjadi pasca operasi acute abdomen.
Selanjutnya foto abdominal juga diindikasikan untuk mendapatkan informasi tambahan atau jika diduga
ada diagnosis spesifik.
Dengan LLD mungkin dapat melihat udara pada duodenum yang dilatasi pada suspek pancreatitis. LLD
juga diindikasikan untuk membedakan obstruksi letak rendah dengan pseudo-obstruction atau ileus
paralytic. Seringkali hanya perlu FPA supine saja, misalnya pada kolik renalis.
DILATATION OF BOWEL
Dilatasi usus terjadi oleh karena :
Obstruksi mekanis,
Ileus paralytic,dan
Kompresi ekstrinsik
Ileus Paralytic
Operasi pembedahan
Trauma
Peritonitis
Pancreatitis
Cholecystitis
Diabetes
Hepatic coma
Drugs
Gastric volvulus
Intubation
Air swallowing
Obstruksi mekanis gaster yang disebabkan oleh karena peptic ulcer atau carcinoma seringkali
menyebabkan gaster terisi cairan yang sangat banyak dan menempati sebagian abdomen, tampak seperti
soft-tissue mass dengan sedikit atau tidak ada udara. Biasanya sedikit udara masih tampak sehingga
dapat untuk mengidentifikasi gaster.
Ileus paralitik (sering disebut 'acute gastric dilatation') umumnya terjadi pada orang tua;
Gastric volvulus relatif jarang terjadi :
dapat menyebabkan puntiran organ secara longitudinal, transverse, atau mesenteric axis.
Gaster yang dilatasi tampak long fluid level dan bergeser ke atas kiri, disertai elevasi diaphragma kiri.
Biasanya terjadi kolaps usus halus dan tidak dijumpai bayangan udara pada gaster.
umumnya jika contrast medium oral diberikan akan tampak obstruksi komplet pada lower end
oesophagus.
Sesudah resusitasi dan intubasi banyak udara masuk gaster, menyebabkan dilatasi yang massive.
Pada posisi supine, udara mengisi gaster tampak dinding kurvatura mayor convex ke arah kaudal dan
antrum pilorus pada kranial.
Adalah penting untuk membedakan distensi gaster dengan caecal volvulus, dimana posisinya juga
dibawah hemidiaphragma kiri yang elevasi.
Perbedaan antara dilatasi usus halus dan kolon.
TABLE 45-9
Perbedaan dilatasi usus halus dan usus besar
( HaVal SoLo )
Haustra
Val con
Solid faeces
Loops
-Jumlah
-Distrib
- curvat
- loop
Usus halus
Usus besar
Ada
Tidak
Ada di jejunum
Tidak
Ada
Banyak
Sentral
kecil
30-50 mm
Sedikit
Perifer
Besar
50 mm+
Perlu dibedakan antara ileum dengan kolon sigmoid. Gambaran haustra umumnya tebal dan incomplete
bands pada kolon, kadang2 complete transverse bands. Haustra tidak dijumpai pada kolon descenden dan
colon sigmoid .
Lipatan usus halus atau valvulae conniventes lebih tipis, merupakan complete bands yang menyilang usus
dari tepi ke tepi, prominent di jejunum dan semakin berkurang di ileum. Valvulae conniventes lebih rapat
dibanding haustra dan menjadi lebih tipis ketika teregang, tetapi masih relatif rapat.
Jika suplai darah berkurang, dan usus menjadi oedematous atau gangren, valvulae conniventes dapat
menjadi tebal dan sulit dibedakan dengan haustra.
Meskipun kaliber usus halus ketika obstruksi bervariasi, tidak lebih besar dari 5 cm, kecuali pada kasus
obstruksi komplit yang berlangsung lama. Demikian juga jarang dijumpai , kolon yang distensi -nya
kurang dari 5 cm, umumnya lebih.
Obstruksi usus halus
Obstruksi mekanis usus halus menyebabkan dilatasi, akumulasi udara dan cairan di usus halus dan
berkurangnya kaliber kolon.
Jumlah udara di kolon tergantung lama dan komplitnya obstruksi.
Valvulae conniventes lebih prominen di jejunum daripada ileum, dengan melihat hal tersebut disertai
dengan menilai jumlah dan posisi loop dapat memperkirakan letak obstruksi.
Pada komplit obstruksi usus halus perubahan secara radiologi ( FPA ) dapat terlihat setelah 3-5 jam dan
terlihat semakin jelas setelah 12 jam. Pada obstruksi inkomplet, gambaran radiologi dapat terlihat setelah
beberapa jam atau hari;
TABLE 45-10
Beberapa penyebab fluid levels pada usus halus
Hypokalaemia
Uraemia
Jejunal diverticulosis
Mesenteric thrombosis
Saline cathartics
Peritoneal metastases (usually <25 mm long)
Cleansing enemas
Normal (always <25 mm long)
Dilatasi usus halus yang terisi udara dapat diidentifikasi pada posisi supine;
multiple fluid levels tampak pada posisi erect / sinar horisontal.
Dilatasi usus halus yang terisi cairan memberikan gambaran sausage-shaped, oval atau bulat, dengan
densitas soft-tissue yang berubah pada perubahan posisi.
Gambaran seperti tasbih / string of beads sign ( Fig. 45.3 ), terjadi oleh karena gelembung udara
terjebak diantara valvulae conniventes, hanya terlihat bila usus halus yang sudah sangat distensi, hampir
penuh terisi oleh cairan dan merupakan diagnosis pasti obstruksi usus halus.
Mungkin tidak tampak adanya udara maupun cairan di usus halus pada obstruksi jejunal tinggi , oleh
karena muntah / vomiting, sehingga sulit menegakkan diagnosis.
CT dapat menunjukkan dimana letak loop yang dilatasi, apakah terisi gas atau cairan , serta dapat
menentukan letak level obstruksi , mesenterium, massa intraluminal atau extraluminal ,adanya ascites,
dan yang paling penting adalah, dapat memastikan letak strangulasi usus halus. Pada malignansi, dapat
memberikan informasi adanya limfadenopati dan metastase. Hampir 1/4 obstruksi usus halus
diakibatkan oleh karena adhesi usus pada pasien yang sebelumnya dilakukan pembedahan, 8% oleh
karena strangulated hernia .
Pada FPA penting untuk menilai hernia, mungkin dapat dilihat gambaran udara usus di bawah ligamentum
inguinal.
Strangulasi
Strangulasi adalah obstruksi mekanis usus halus yang disebabkan inkarserasi 2 loop usus oleh band atau
hernia, sehingga menyebabkan supplai darah berkurang akibat penekanan pembuluh darah
mesenterika.The closed loop mungkin terisi cairan dan dapat teraba. Gambaran radiologi tampak sebagai
soft-tissue mass atau 'pseudotumour'. The strangulated loop mungkin berisi udara, dan arms of the
loop, dipisahkan oleh dinding usus yang tebal, tampak seperti biji kopi yang besar .
Jika terjadi gangrene, gambaran udara linear dapat terlihat di dinding usus halus. Gambaran obstruksi
strangulasi, dapat dibedakan dengan obstruksi usus halus simple .
CT
TABLE 45-11
Closed loop intestinal obstruction
signs
Dilatasi loop yang terisi oleh cairan
Konfigurasi U-shape
Penebalan mesenteric vessels
Distribusi radial dari mesenteric vessels
Tapering of the loop (beak sign)
Triangular loop
Twisted mesentery (whirl sign)
V-shaped or radial fluid-filled loops, mesenteric vessels converging towards the point of obstruction,
and
Where there is strangulation the loop becomes thickened, there may be high attenuation in its wall
due to haemorrhage, pneumatosis, and congestion of the mesentery attached to the loop ( Fig. 45.7 ,
Table 45.12 ).
Strangulating obstruction
signs)
Penebalan dinding loop usus
attenuation tinggi pada dinding usus (haemorrhage)
Udara di dinding usus
Mesenteric congestion
Mesenteric haemorrhage
Udara dalam saluran empedu dapat dipastikan dengan melihat gambaran percabangannya dan
terletak di sentral.
Udara di vena porta, dapat dibedakan dengan udara di sal empedu , oleh karena cenderung di
peripheral di dalam vena2 kecil di tepi hepar.
Pada FPA batu empedu kadang sulit dilihat oleh karena komposisi batu hampir seluruhnya cholesterol
dengan sedikit calcium di tepinya. Dan juga, gallstone seringkali tertutup sakrum dan menjadi kabur oleh
karena adanya dilatasi usus halus. Udara dalam saluran empedu dapat terjadi oleh berbagai macam
sebab.
(3
TABLE 45-13
Tanda2 gallstone ileus
Obstruksi usus halus Incomplete atau complete
Udara dalam gallbladder (kolesistitis emfisematous) dan atau traktus biliaris (pneumotosis biliaris)
Lokasi gallstone yang abnormal
Perubahan posisi gallstone
Relatively banyak cairan dibanding udara pada loop yang distensi
teratas TRIAS RIGGLER ! )
TABLE 45-14
Penyebab adanya udara dalam traktus biliaris
( pnematosis biliaris )
Gallstone fistula (gallbladder usually small)
Following biliary surgery or endoscopic sphincterotomy
Following percutaneous or endoscopic cholangiography
Malignant fistula
Perforated peptic ulcer (into bile duct)
Emphysematous cholangitis (gallbladder usually enlarged)
Intussusception
Biasanya terjadi pada anak di bawah usia 2 tahun.
Pada anak biasanya terjadi pada ileum akibat inflamasi jaringan lymphoid. Oleh karena gerakan peristaltik
jar. lymphatic yang membesar terdorong ke lumen, salah satu sisi lumen terdorong ke sisi yang lain dan
pada akhirnya masuk ke kolon.
Secara klinis pasien tampak sakit, muntah , feses bercampur darah , dan teraba tumour.
FPA d
0300apat menggambarkan intussusception
Dengan melihat adanya obstruksi usus halus atau intussuscepsi sendiri dapat tampak sebagai soft-tissue
mass, kadang dikelilingi oleh udara yang berbentuk crescent, umumnya di hypochondrium.
Gambaran 'target sign' oleh karena tampak 2 lingkaran konsentris dengan densitas lemak, terletak di
sisi sebelah kanan vertebra , dijumpai pada bayi dan anak.
Crescent dan target signs sama akurasinya, lebih akurat daripada mass sign.
Mass sign adalah tanda yang paling sering dijumpai .
Target sign 2x lebih sering dijumpai daripada crescent sign.
Barium enema sering dikerjakan untuk memastikan adanya intussusception.
Pada dewasa, intussusception dapat terjadi setelah tindakan operasi (mis.gastroenterostomy), atau
sekunder karena tumor usus.
Dengan FPA diagnosis didasarkan atas adanya soft-tissue mass, bentuk spherical atau oval, dan bayangan
udara berbentuk crescent antara sheaths of bowel resembling a coiled spring ( Fig. 45.9 ).
Pada dewasa,characteristic adanya gambaran mesenteric fat sepanjang lumen intussuscipiens yang
menebal. Intussusception tampak sebagai massa sausage-shaped atau target tergantung orientation CT
plane. Underlying intussusception mungkin dapat terlihat . Intussusception kadang-kadang terdiagnosis
saat pemeriksaan CT abdomen dengan pada pasien dengan abdominal pain yang sebelumnya tidak ada
kecurigaan mengarah ke situ.
Mesenteric thrombosis-small intestinal infarction
Infark intestinal adalah keadaan abdominal yang cukup serius disebabkan oleh thrombosis atau emboli A.
Mesenterka superior.
Diagnosis seringkali sulit ditemukan sampai laparotomy, tetapi bila dijumpai :
Dilatasi ringan usus halus dengan multiple fluid levels, atau fluid-filled,
Dijumpai garis2 linear bila terjadi gangrene, dan tampak free air bila terjadi perforasi.
Intraluminal gas di vena mesenteric atau vena porta pada tahap yang lanjut.
Mechanical large bowel obstruction
Obstruksi oleh karena adhesive bands sangat jarang dijumpai pada colon, tidak seperti di usus halus .
Penyebab obstruksi kolon antara lain 00
tumour,
abscess,
diverticular disease,
volvulus and,
Diverticulitis.
Obstruksi lebih sering terjadi di kolon sebelah kiri daripada kanan.
Gambaran FPA tergantung letak obstruksi dan kompetensi valvula ileocaecal .
Pada sebagian kecil pasien dengan valvula ileocaecal yang masih kompeten, meskipun terjadi
peningkatan tekanan intra kolon dan distensi yang nyata dari caecum, usus halus tidak tampak distensi.
Pada sebagian besar kasus, distensi usus halus disebabkan oleh closed ileocaecal valve.
Pada kelompok pasien yang lain, valvula ileocaecal incompetent, caecum dan kolon ascending tidak
distensi, tetapi terlihat distensi usus halus.
Obstruksi kolon tampak udara di dalam kolon banyak, dengan gambaran yang bervariasi, umumnya dapat
teridentifikasi dengan melihat incisura - haustral dan letaknya di perifer. Jika terjadi dilatasi usus halus dan
kolon, gambaran radiologi menyerupai ileus paralitik.
Posisi LLD, dapat membantu diagnosis oleh karena obstruksi, yaitu tidak tampak gambaran udara di dalam
rectum.
Ada beberapa penyebab dijumpainya distensi kolon tanpa ada obstruksi, dan semua bentuk ileus paralitik
dapat menyebabkan distensi kolon yang massive. (Table 45.15 ).
Di beberapa senter, dilakukan single-contrast barium enema untuk emergency investigation sebelum
dilakukan operasi, agar dapat memastikan adanya tidaknya obstruksi dan menyingkirkan pseudoobstruction atau colonic ileus.
TABLE 45-15 -Beberapa penyebab paralytic ileus
Peritonitis
Surgery
Trauma
Vertebra
Kosta
Hip
Retroperitoneum
Inflamasi
Appendicitis
Pancreatitis
Cholecystitis
Salpingitis
Congestive heart failure
Pneumonia
Renal colic
Renal failure
Leaking abdominal aortic aneurysm
Low serum potassium
Drugs, e.g. morphine
Spinal lesions
General debility or infection
Vascular occlusion
Large bowel volvulus
Volvulus kolon relatif sering terjadi di negara berkembang, merupakan 10% dari semua kasus obstruksi
kolon.
Puntiran / torsion kolon hanya dapat terjadi pada :
Sigmoid dan caecum (paling sering), sedangkan di flexura atau kolon transversum jarang terjadi
Caecal volvulus
Caecal volvulus atau volvulus kolon di sebelah kanan, yaitu terjadi malrotasi mesenterium caecum dan
kolon ascenden .
Dibanding dengan volvulus sigmoid , umumnya terjadi pada usia yang relatif muda, 30-60 tahun.
Pada separoh pasien , caecum terpuntir dan terbalik ( twists and inverts ) sehingga pole caecum dan
appendix terletak di LUQ / left upper quadrant ( Fig. 45.14 ).
Dapat juga terpuntir pada axial plane tanpa disertai inversi sehingga caecum masih tetap terletak di sisi
kanan abdomen - biasanya di RLQ / right lower quadrant .
Meskipun terjadi distensi pada caecum yang mengalami rotasi ,masih tampak gambaran 1 atau 2 haustra,
sedangkan pada volvulus sigmoid tidak di jumpai gambaran haustra.
Distensi caecum digambarkan sebagai usus besar yang terisi udara dan cairan yang kemungkinan bisa
dijumpai di mana saja / anywhere pada abdomen;
Teridentifikasinya appendiks yang terisi udara memastikan diagnosis.
Seringkali dijumpai adanya udara atau cairan pada usus halus yang distensi yang dapat mengaburkan
volvulus caecum itu sendiri. Kolon di sisi kiri biasanya collapsed.
Sigmoid volvulus
Sigmoid volvulus adalah classical volvulus, umumnya terjadi pada :
orang tua
Apex
- di bawah hemidiaphragm kiri
- di atas VTh. 10
overlap sign :
- Flank kiri
- Liver
- Pelvic
Dibagian bawah, dimana 2 untai loop menyatu / converge, tampak 3 garis bertemu, menggambarkan 2
dinding bagian luar dan idinding bagian dalam yang kontak satu sama lain pada loop yang terpuntir. Titik
ini disebut inferior convergence; biasanya pada sisi kiri pelvis setinggi segment sacral bagian atas.
Tampak gambaran udara usus yang sangat banyak.
Jika dengan FPA diagnosis meragukan dilakukan pemeriksaan contrast enema. Gambaran radiologi yang
tampak pada point of torsion antara lain :
smooth,
Lipatan mukosa sering tampak seperti 'screw' pattern pada titik puntiran,
pada volvulus kronis, mungkin tampak gambaran shouldering, yang berhubungan dengan penebalan
lokal dinding sigmoid pada lokasi puntiran.
Ileosigmoid knot
Gerakan abnormal dari loop usus halus sehingga melewati kolon di dasar pelvis, kemudian dibawah
melekat dengan pelvic mesocolon, dan membentuk knot.
Onset klinis mendadak, dengan riwayat klinis yang berat dan rasa sakit yang intense di abdomen dan
punggung.
Kunci gambaran radiologi adalah :
Keadaan mukosa
Dilatasi colon,
thumb-printing,
Disertai ascites (7%)
Perihepatic
Subhepatic
Morrison's pouch
Pada posisi supine kadang tampak dinding luar loop usus / rigler sign dan tampak ligaments umbilikal
sign, serta kadang dijumpai udara di fissure ligamentum teres .
TABLE 45-18
Causes of pneumoperitoneum without peritonitis
Silent perforation of a viscus which has sealed itself, in:
the aged
patients on steroids
unconscious patients
patients being ventilated
the presence of other serious medical conditions
Postoperative
Peritoneal dialysis
Perforated jejunal diverticulosis
Perforated cyst in pneumatosis intestinalis
Tracking down from a pneumomediastinum
Stercoral ulceration
Leakage through a distended stomach (e.g. endoscopy)
Vaginal-tubal entry of air
Therapeutic embolization
TABLE 45-19
Conditions simulating a pneumoperitoneum
Chilaiditi's syndrome
Subphrenic abscess
Curvilinear supradiaphragmatic pulmonary collapse
Subdiaphragmatic fat
Diaphragmatic irregularity
Cysts in pneumatosis intestinalis
Subdiaphragmatic fat dapat dibedakan dengan udara, karena letaknya sedikit lebih ke lateral berupa garis
curvilinear radiolusen. Sedangkan udara terletak pada posisi tertinggi diafragma.
THE POSTOPERATIVE ABDOMEN
paralytic ileus post operasi sering dijumpai kadang coexist dengan obstruksi. Kadang2 obstruksi terjadi
akibat adhesi beberapa hari setelah laparatomi .
Sekitar 60% post-laparotomy terjadi pneumoperitoneum dan akan direabsorbsi setelah 1 sampai 24 hari.
Jika ada sedikit udara, lebih cepat diabsorbsi pada orang yang gemuk, normalnya sudah tak ada udara
setelah hari ke - 4 post operasi.
INTRAPERITONEAL FLUID
Cairan pada cavum peritoneal biasanya terkumpul pada daerah yang paling rendah, yaitu di pelvis.Cairan
yang agak banyak akan naik dan terkumpul di paracolic gutters kanan kiri, dan disebelah kanan mencapai
subhepatic dan subphrenic spaces.
Gambaran radiologi yang terlihat adalah 'dog-ears' , lateral dari bayangan udara rektum.
Cairan yang banyak akan meninggi dan colon descenden akan displace ke medial terpisah dengan flank
fat stripes.
Jika cairan masuk ke subhepatic space akan menyebabkan hilangnya hepatic angle. Akhirnya, jika cairan
sangat banyak loop2 usus halus akan terpisah dan terjadi distension flank fat stripes tampak tipis. Ascites
yang banyak akan menghilangkan visualisasi normal strukture seperti garis psoas dan renal . Mudah
sekali terlihat dengan Usg.
INFLAMMATORY CONDITIONS
Acute appendicitis
Tidak ada gambaran radiologi yang spesifik. Oleh karena inflamasi lokal menyebabkan lokalized ileus
paralitik / sentinel loops.
TABLE 45-20
Signs of acute appendicitis
retrocaecal appendicitis,
resolving appendicitis,
periappendicitis,
Ectopic pregnancy
Ovarian cyst +/- torsion
Salpingitis
Endometriosis
Diverticulitis
Infectious ileocaecitis
Crohn's disease
Malignancy
Intussusception
Meckel's diverticulum
Cholecystitis
Urolithiasis
Mesenteric adenitis
appendiks > 6 mm
Tampak appendikolit,
Gambaran seperti kepala panah / an arrowhead sign , tampak kontras intra luminal atau udara di
caecum dengan ujung pada tempat obstruksi appendix .
Acute cholecystitis ( Table 45.23 )
Hampir semua kasus cholecystitis acut disertai dengan batu dan seri menyebabkan obstruksi duktus
sistijus.
Only about 20% of gallstones contain sufficient calcium to be visible on plain radiographs and only rarely
does the wall of the gallbladder itself calcify. It is very uncommon to identify a normal-sized gallbladder on
plain radiographs because it is not surrounded by fat. The gallbladder may enlarge owing to obstruction
and a mass may be visualized by the displacement of adjacent gas-filled structures. The duodenum and
hepatic flexure of the colon may show an ileus secondary to the inflammation of the gallbladder. In two
thirds of cases, however, the plain radiographs may be completely normal or show only borderline
dilatation of the small or large bowel[69] .
Scintigraphy using 99m Tc-labelled derivatives of iminodiacetic acid (HIDA and PIPIDA) is a simple and
highly accurate method of diagnosing acute cholecystitis. The technique depends on the fact that acute
cholecystitis occurs in association with a blocked cystic duct. The examination is positive when there is no
visualization of the gallbladder but prompt visualization of the bile duct and duodenum. Although the
technique has a specificity approaching 100%[70] , not everyone is enthusiastic about it, and
TABLE 45-23 -- Signs of acute cholecystitis
Gallstones-seen in only 20%
Right hypochondrial mass due to enlarged gallbladder
Duodenal ileus
Ileus of hepatic flexure of colon
Gas within the biliary system
false-positive results occur in alcoholic liver disease and in patients receiving parenteral nutrition.
Ultrasound is widely used for the diagnosis of acute cholecystitis because gallstones, the size of the
gallbladder, and wall thickness can all be determined by the technique. Tenderness of the gallbladder as it
lies immediately beneath the ultrasound transducer is also a very reliable sign that the gallbladder is
acutely inflamed. In acute cholecystitis, contrast examinations have now been superseded by scintigraphy
and ultrasound.
The reader is referred to Chapter 56 .
Acute pancreatitis
Perubahan patologi pada acute pancreatitis antara lain :
oedema,
Perdarahan,
Infark, dan
Sering terjadi :
(sentinel loop)
Udara di pancreas
Opaque gallstones
Kalsifikasi pancreas
Pembeearan pankreas
Gastrocolic separation
massa hypoechoic
Efusi pleura, terutama pada sisi kiri, dapat terjadi pada pancreatitis, mengindikasikan bahwa penyakit
sudah berat ( prognosis buruk) daripada pancreatitis dengan XFT normal.
CT scan baik untuk memeriksa pancreatitis acute ok dapat melihat pancreas yang membesar, oedem
pancreas dan peripancreas. Adanya komplikasi seperti perdarahan dan ascites juga dapat terdeteksi.
INTRA-ABDOMINAL ABSCESSES
Abscesses are collections of pus that may displace adjacent structures: examples include the elevation of a
hemidiaphragm by a subphrenic abscess, the displacement of the duodenum by a pancreatic abscess, or
the displacement of the colon by a paracolic abscess. Abscesses are usually of soft-tissue density on plain
radiography but frequently contain gas. This gas may form single or multiple, small bubble-like
radiolucencies; it may create radiolucent bands following fascial planes; or it may outline an anatomical
space. Sometimes there is a single large gas/fluid collection in the abscess. The inflammatory process
often causes an ill-defined
INTRAMURAL GAS
Udara kadang ditemukan di dinding usus. Klasifikasi Colquhoun :
cystic pneumatosis,
gas-forming infections.
'Cystic pneumatosis' umumnya relatif benign, tetapi bila terlihat linear gas shadows Pada dinding usus,
biasanya menunjukkan adanya necrosis.
Cystic pneumatosis
Cystic pneumatosis keadaan yang tidak umum terjadi, cyst-like collections udara di dinding usus; sering
disebut juga pneumatosis cystoides intestinalis.
Sering mengenai separoh colon sebelah kiri, istilah pneumatosis coli sering dipakai untuk menggambarkan
keadaan ini.
Paling sering mengenai usia pertengahan; dengan gejala antara lain :
diarrhoea,
constipation, dan
mucus discharge.
Ukuran kista bervariasi, dari 1 sampai 3 cm dan terletak di subserosa dan submucosa. Gambaran pada
FPA cukup khas. ( Fig. 45.31 ).
Kadang2 terjadi rupture kista, mengakibatkan terjadinya pneumoperitoneum tanpa ada peritonitis. Perlu
dipastikan penyebab peritoneum untuk mencegah tindakan laparatomy yang mestinya tidak diperlukan.
Penyebab pneumatosis cystoides intestinalis tidak diketahui, tetapi bukti signifikan menunjukkan ada
radiographs may enable a diagnosis of leaking abdominal aortic aneurysm to be made in 90% of
patients[83] . The aneurysm may be detected following emergency urography for suspected ureteric
calculus-the enlarging aneurysm and peri-aortic inflammation causing displacement and obstruction of the
ureter, with resulting backpressure changes in the kidney. A secondary paralytic ileus is commonly found in
association with a leaking aneurysm, and this may completely obscure the aneurysm itself.
TABLE 45-25 -- Abdominal calcification associated with an acute abdomen
Calcification
Acute condition
Gallstones
Cholecystitis
Pancreatitis
Empyema of gallbladder
Cholecystitis
Limy bile
Cholecystitis
Appendix calculus
Appendicitis
Calculus in:
Acute inflammation or perforation
Meckel's diverticulum
jejunal diverticulum
colonic diverticulum
Pancreatic calculi
Pancreatitis-chronic and acute (rare)
Ureteric calculus
Renal colic
Calcified aneurysms-aortic, splenic, hepatic
Rupture
Teeth or bone in ovarian dermoid
Torsion
Read to BMD
Step 1
Cari T -score Anda pada laporan tersebut. Ini adalah ukuran kepadatan
tulang pada pinggul dan tulang belakang , dibandingkan dengan orang
dewasa muda yang sehat . T -score diberikan dalam satuan standar
deviasi , perhitungan statistik yang menentukan seberapa jauh dari
rata-rata Anda . Sebagai contoh, T - skor 0 menunjukkan bahwa Anda
memiliki kepadatan tulang yang sama sebagai orang dewasa muda
yang sehat , sedangkan skor -1 menunjukkan bahwa Anda adalah salah
satu standar deviasi lebih rendah daripada dewasa muda sehat ratarata
Step 2
Cocokkan T -score Anda dengan kategori yang sesuai . Sebuah T - skor
antara 0 dan -1 menunjukkan kepadatan tulang yang normal .