Anda di halaman 1dari 31

WORLD BANK (WB) DAN UNITED NATION DEVELOPMENT

PROGRAMME (UNDP)
Makalah ini ditujukan untuk memenuhi mata kuliah:
Organisasi Internasional

Dosen pengampu:
Inggrid Galuh M, MHSPS

Akbar Averroes Sabil 111211300056


Annissa Shabrina
Bella Yuningsih

1112113000074
11151130000093

Fadly Imam syafwani


Fikri Mahir Lubis
Meidina Alifia
Prayoga Zaenal Putra

11151130000112
111113000044
11141130000098
11141130000059

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala

limpahan

rahmat

dan

karuniaNYA

sehingga

kami

dapat

menyelesaikan penyusunan makalah Organisasi Internasional yang berjudul


World Bank dan United Nation Development Programme.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu mengenai
World Bank dan United Nation Development Programme, yang kami
sajikan berdasarkan buku yang kami baca dari beragam sumber. Makalah ini
membalas mengenai sejarah terbentuknya World Bank dan United Nation
Development Programme, perbedaan dan persamaan antara World Bank dan
International Monetary Fund (IMF), struktur dan lembaga World Bank dan
UNDP, tujuan dan prinsip World Bank dan UNDP, tantangan dan peluang
World Bank dan UNDP, studi kasus terhadap masalah yang dialami oleh
World Bank dan UNDP serta bagaimana pendeketan HI dalam melihat kasus
dalam kedua organisasi internasional tersebut.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan sebaik-baiknya dan
mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
penyusunan makalah ini. Untuk itu kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan, oleh karena itu kami mohon maaf atas segala kekurangannya.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Organisasi
Internasional World Bank dan UNDP dapat memberikan manfaat bagi
pembaca.

Tanggerang Selatan, 20 Mei


2016
Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Pernyataan Masalah
Dalam era 20an ini telah banyak perkembangan dalam dunia

internasional khususnya pada studi Hubungan Internasional (HI). Dalam


Hubungan Internasional tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat banyak aktoraktor yang berlaku di dalamnya seperti Negara, organisasi internasional,
rezim internasional, maupun perusahaan-perusahaan asing yang cukup
berpengaruh dalam dunia internasional. Pada kesempatan ini penulis akan
meneliti mengenai organisasi internasional dengan pembahasan khusus
yaitu World Bank (WB) dan United Nation Development Programme (UNDP).
Hal

ini

dirasa

menarik

dimana

dapat

diketahui

bahwa

Organisasi

internasional merupakan aktor penting yang memiliki peran yang cukup


signifikan terhadap sistem internasional. World Bank dan UNDP merupakan
organisasi Internasional yang penting, dimana keduanya berperan dalam
membantu perkembangan ekonomi maupun isu-isu global kotemporer bagi
Negara-negara berkembang.
Maka makalah ini akan menjelaskan dan mendeskripsikan bagaimana
World

Bank

dan

UNDP

untuk

ikut

berperan

aktif

dalam

beragam

permasalahan yang terjadi khususnya di Negara-negara berkembang.

1.2

Pertanyaan Masalah

Berdasarkan

uraian

diatas,

maka

terdapat

beberapa

susunan

pertanyaan sebagai berikut:


a. Bagaimana sejarah pembentukan World Bank dan UNDP ?
b. Apa saja perbedaan dan persamaan antara World Bank dan IMF ?
c. Bagaimana tantangan dan peluang World Bank dan UNDP ?
d. Kasus apa yang berhasil World Bank tangani?
e. Kasus apa yang berhasil UNDP tangani?
f. Bagaimana pendekatan hubungan internasional dapat menjelaskan
kasus World Bank dan UNDP?
1.3

Tujuan dan Manfaat


Makalah ini bertujuan untuk:
a. Untuk mendeskripsikan World Bank dan UNDP
b. Untuk mengetahui apa saja upaya-upaya yang dilakukan oleh World
Bank dan UNDP dan apa saja studi kasusnya.
c. Untuk mengetahui bagaimana pendekatan HI dapat menjelaskan
kasus World Bank dan UNDP.
Makalah ini bermanfaat untuk:
a. Secara akademis, makalah ini berguna untuk memberikan fasilitas
informasi dan pengetahuan ilmu sosial khususnya pada kajian
organisasi internasional yaitu, World Bank dan UNDP.
b. Secara praktis, makalah ini dapat menjadi masukan
rekomendasi

bagi

perkembangan

organisasi

dan

internasional

khususnya World Bank dan UNDP.

1.4

Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan makalah ini adala

metode kualitatif. Metode kualitatif dideskripsikan sebagai non manipulative


dan non control, holistic dan berorientasi pada kasus, memusatkan diri pada
proses, terbuka dan fleksibel tanpa kerangka pikir konspetual yang apriori,
menggunakan metode jamak untuk triangulasi, mengkode data ke kategori
yang berasal dari analisis isi, pengamat bersifat humanistic dan yang diamati

memiliki rapor yang baik, bersifat induktif dalam analisis data. 1 Dengan
begitu peneliti akan menggunakan metode ini untuk menjelaskan mengenai
organisai internasional yaitu World Bank dan UNDP.

BAB II
PEMBAHASAN
Organisasi internasional merupakan sebagai suatu struktur formal dan
berkelanjutan yang dibentuk atas suatu kesepakatan antar anggota-anggota
(pemerintah dan non pemerintah) dari dua atau lebih Negara berdaulat
dengan tujuan untuk mengejar kepentingan bersama para anggota lainnya.
Untuk dapat mendefinisikan suatu organisasi internasional harus melihat
tujuan yang ingin dicapai, institusi-institusi yang ada, suatu proses perkiraan
peraturan-peraturan yang dibuat pemerintah terhadap hubungan antara
suatu

Negara

dengan

aktor-aktor

Negara.

pada

awalnya

organisasi

internasional didirikan dengan tujuan untuk mempertahankan peraturanperaturan agar dapat berjalan tertib dalam rangka mencapai tujuan bersama
dan sebagai suatu wadah hubungan antar bangsa dan Negara agar
kepentingan masing-masing Negara dapat terjamin dalam konteks hubungan
internasional.2 Contoh organisasi internasional yang akan dibahas kali ini
ialah World Bank dan United Nations Development Programme (UNDP).

1 Fidel, Raya. 1997. Qualitative methods in information retrieval research.


Libarary & Information Science Research, hal 15 (3):219-47
2 Le Roy A. Bennet. 1997. International Organizations: Principles and Issues. New
Jersey: Prentice Hall Inc, hal 2-4.

Pada bab ini akan membahas mengenai struktur World Bank dan
UNDP, tujuan, pendanaan World Bank dan UNDP, sejarah pendirian, tujuan
dan prinsip, peran World Bank dan UNDP, dan studi kasus serta pandangan
pendekatan hubungan internasional dalam memandang studi kasus tersebut.

2.1 UNDP
2.1.1 Sejarah UNDP
United Nations Development Programme (UNDP) merupakan salah
satu badan dari PBB, dibentuk pada 22 November 1965 yang bermarkas
besar di New York, Amerika Serikat. UNDP merupakan penggabungan dari
dua organisasi sebelumnya (Program Bantuan Teknis PBB dan Program Dana
Khusus

PBB)

yang

bertujuan

untuk

mempromosikan

dan

membantu

kemajuan ekonomi dan teknik di Negara-negara berkembang, sebagai wujud


dari perdamaian dunia dan keamanan dunia. Dalam menjalankan tujuannya,
PBB memiliki enam organ penting yaitu: Majelis Umum, Dewan Keamanan,
Dewan

Ekonomi

dan

Sosial,

Trustesship

Council,

Lembaga

Peradilan

Internasional dan Sekeretariat.3


UNDP merupakan suatu program pembangunan masyarakat yang digalang
oleh badan PBB dimana UNDP berupaya untuk memberikan perubahan dan
menjembatani

Negara-negara

dengan

pengetahuan,

pengalaman

dan

sumber-sumber materi untuk membantu masyarakat menuju kehidupan


yang lebih baik. UNDP bekerja hampir di 170 negara dan wilayah, membantu
Negara-negara berkembang untuk memberantas kemiskinan, kesenjangan
dan pengucilan, mengembangkan kebijakan, keterampilan kepemimpinan,
kemampuan bermitra, kemampuan kelembagaan, dan membangun ketahan
untuk mempertahankan pembangunan.4 UNDP berfokus membantu Negara
berkembang dengan berbagi solusi terutama dalam tiga bidang utama,
3 http://www.un.org/aboutun/mainbodies.htm , diakses pada 18 Mei 2016

yaitu: suistanable development, democratic governance and peacebuilding,


climate and disaster resilience. Dalam hal ini UNDP banyak menangani
masalah pembangunan di Negara berkembang dan memonitori apa saja
faktor-faktor penghambat bagi suatu Negara dalam pembangunannya, salah
satu faktor penghambat ialah terjadinya konflik internal yang bisa saja
mengarah kepada terpecahnya suatu Negara. UNDP membantu Negara
berkembang untuk meningkatkan kapasitasnya dan mencari jalan terbaik,
menyediakan suatu kebijakan yang inovatif dengan menyatukan mitra-mitra
melalui project yang membantu masyarakat miskin untuk dapat membangun
lingkungan yang lebih baik.
Awal mula dari terbentuknya UNDP merupakan adanya keinginan Negaranegara dalam naungan PBB untuk mewujudkan kondisi yang stabil dan
kebutuhan akan sebuah perdamaian dunia saat terjadi perang dingin.
Pembentukan UNDP sendiri merupakan hasil dari keputusan Majeli Umum
PBB pada tahhun 1959 yaitu keputusan perlunya dibentuk suatu badan
pembantu program pembangunan dalam bentuk bantuan financial (fund)
bagi Negara-negara yang sedang berkembang. 5 UNDP merupakan bagian
dari Economic and Social Council.6 Melihat perkembangan pasca perang
dingin badan PBB tidak lagi hanya membahas mengenai perkembangan
keamanan demi perdamaian, namun juga kepada hal-hal low politics
seperti HAM, lingkungan hidup, demokrasi, kemiskinan dan hal lainnya.
Dalam bukunya Barkin7 mengatakan bahwa terdapat perbedaan UNDP
dengan

organisasi

internasional

lainnya

yang

memberikan

pinjaman

pembangunan bagi suatu Negara. terdapat tiga dasar yang digunakan barkin
4 http://www.undp.org/content/undp/en/home/operations/about_us.html ,diakses
pada 18 Mei 2016
5The New Book of Knowledge U-V vol.9, (New York; Grolier Incororated, 1977) hal 88
6 United Nation, Basic and Facts. About the united nations, (New Yok: United Nations
Publication, 19880. Hal 12

dalam menjelaskan bantuan UNDP yaitu pertama bantuan yang diberikan


tidak akan menambah hutang bagi Negara penerima, bantuan dapat
mendanai

berbagai

jenis

program,

dan

terakhir

lembaga

bantuan

pembangunan menjadi aktor penting di bidang pembangunan.


2.1.2 Tujuan dan Fungsi UNDP
UNDP memeliki tujuan sebagai jembatan pada pembangunan yang
terjadi di Negara-negara anggotanya baik dalam pembangunan manusia dan
kehidupan sosial untuk berhubungan dengan Negara pendonornya. UNDP
juga memberikan solusi terbaiknya untuk menyelesaikan masalah-masalah
global kontemporer yang terjadi di Negara-negara berkembang. Secara
umum, UNDP memiliki 3 tujuan utama8, yaitu:
1. Membantu PBB menjadi suatu badan dengan kekuatan yang besar
dan kohesif dalam pembangunan umat manusia.
2. Memfokuskan kepada sumber-sumber daya yang dimiliki oleh PBB
dalam rangka menjalankan sejumlah tujuan dalam pembangunan
umat manusia seperti: mengurangi tingkat kemiskinan, kelestarian
lingkungan, penciptaan lapangan kerja serta kesetaraan gender.
3. Memperkuat kerjasama internasional dalam pembangunan manusia
dan menjadi sumber besar dalam pencapaian pembangunan
manusia tersebut.
UNDP membantu Negara-negara yang sedang berkembang untuk
mendapatkan dan menggunakan bantuan secaraefektif untuk dapat
membangun dan saling berbagi solusi dalam menghadapi tantangantantangan yang ada. Adapun fungsi UNDP9 adalah
1. Mewujudkan demokrasi dalam suatu Negara
7 J. Samuel Barkin. International organization: theories and Institutions, (New York:
Palgrave Macmillan, 2006) chap 9. Hal 106-107
8 http://www.undp.org/content/undp/en/home/operations/about_us.html ,diakses
pada 18 Mei 2016

2.
3.
4.
5.

Penanggulangan kemiskinan
Membantu suatu Negara untuk bangkit dari keterpurukan
Perluasan energy dan keseimbangan lingkungan
Penanggulangan HIV/AIDS

2.1.3 Struktur Organisasi UNDP


Dalam struktur UNDP terdapat badan eksekutif yang terdiri dari 36
anggota yang dibentuk oleh resolusi PBB 48/162 pada bulan desember
1993.10Dimana

badan

eksekutif

tersebut

bertanggung

jawab

untuk

menyediakan bantuan intergovernmental dan mengawasi aktifitas UNDP


sesuai dengan panduan kebijakan pada majelis umum PBB dan dewan
ekonomi sosial. Terdapat empat susunan dalam badan eksekutif yaitu:
administrator, associate administrator, operation support group dan lembaga
pembelajaran pembangunan.

Gambar 2.1
Struktur Organisasi UNDP

9United Nations Development Programme. http://www.undp.org/abutus.htm .


diakses pada 18 Mei 2016
10United Nations. Rule of Procedure of the Executive Boar of The United Nation
Development Programme and of The United Nations Population fund. (UN: New
York, 1997). Hal 14

Sumber: Organizational Chart http://undp.org/about/chart.shtml ,diakses


pada 18 Mei 2016

Melihat bagan tersebut dapat dilihat bahwa UNDP memiliki badanbadan yang bergerak dalam bidang konsentrasi khusus yang berada di
bawah associate administrator. Yaitu:
1. United Nation Capital Development Fund
UNCDF merupakan badan yang berada dibawah koordinasi UNDP
yang merupakan kombinasi akan investasi modal, pembangunan
kapasitas, serta jasa konsultasi teknis untuk mempromosikan
microfinance dan pengembangan lokal di Negara berkembang.
UNCDF microfinance program memberikan akses bagi masyarakat
miskin

dan

UKM

terhadap

akses

akan

jasa

keuangan

dan

menyediakan modal investasi untuk institusi yang baru berdiri serta

berbagai jasa keuangan lainnya yang disediakan untuk Negara


berkembang.11
2. United Nation Development fund for Woman
UNIFEM merupakan badan PBB yang berada di bawah tanggung
jawab

associate

administrator

pemberdayaan

perempuan.

keuangan

teknis

dan

UNDP

UNIFEM

terhadap

yang

bergerak

menyediakan

strategi

yang

dalam
bantuan

inovatif

untuk

meningkatkan pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender.


UNIFEM memfokuskan kegiatannya dalam empat area strategis
yaitu: a. mengurangi kemiskinan feminis, b. mengakhiri kekerasan
terhadap wanita, c. mencegah penyebaran HIV/AIDS diantara
wanita dan anak perempuan serta meraih kesetaraan gender dalam
pemerintahan yang demokratis dalam kondisi damai maupun
perang.12
3. UN Volunteer
UNV merupakan suatu badan yang telah berkontribusi dalam
menyediakan akses terhadap kesehatan, perumahan, sumber daya
dan pengembangan lingkungan, meningkatkan proses operasional
dan

mekanisme

mengembangkan

koordinasi

pada

pemberdayaan

Negara

perempuan

penerima
dan

serta

komunitas

masyarakat. Sejalan dengan perkembangannya, UNV mendukung


proses

pelaksanaan

program

pada

badan-badan

PBB

seperti

UNHCR, UN OCHA, WFP serta UNDP.


4. Unit kerjasama Negara selatan
Unit kerjasama Negara Selatan merupakan unit khusus yang
dibentuk guna melakukan dukungan, promosi serta melakukan
koordinasi

terhadap

kerjasama

Negara-negara

selatan

dan

11 UN Capital Development Funds,


http://www.uncdf.org/english/about_uncdf/index.php diakses pada 18 Mei 2016
12 UN Development Fund for Women, http://www.unifem.org/about/ diakses pada 18
Mei 2016

memberikan laporan mengenai kemajuan kerjasama antara negaranegara selatan.


Dalam tingkat nasional, pelaksanaan kegiatan program UNDP dibawahi oleh
Resident Representative sebagai perwakilan administrator di tingkat Negara
yang

sering

disebut

sebagai

manajemen

senior.

Manajemen

senior

mengontrol jalannya program melalui laporan yang dibuat oleh asisten


perwakilan

dalam

pelaksanaan

program

dibidangnya

masing-masing.

Resident Representative dibantu oleh Deputy Resident Representaiive yang


bertugas untuk menangani kerja proyek dan advokasi serta bertanggung
jawab pada bagian perencanaan atau operasional program.
Adapun pada tahun 2016 susunan badan eksekutif sebagai berikut:13
Bureau members for 2016
President
: H.E. Mr. Zohrab Mnatsakanyan (Armenia)
Vice-President : H.E. Ms. Bndicte Frankinet (Belgium)
Vice-President : H.E. Mr. Mamadi Tour (Guinea)
Vice-President : H.E. Mr. Khiane Phansourivong (Lao
Peoples Democratic Republic)
Vice-President : Mr. Tumasie Blair (Antigua and Barbuda)
Regional groups

2016

African States
(8 members)

Benin (2018)***
Cameroon (2018)***
Chad (2018)***
Guinea (2017)
Libya (2017)
Malawi (2018)***
Uganda (2018)***
United Republic of Tanzania

13
http://www.undp.org/content/undp/en/home/operations/executive_board/membershi
p/ diakses pada 18 Mei 2016

(2016)
Asia-Pacific States
(7 members)

China (2016)
India (2017)
Lao Peoples Democratic
Republic (2018)***
Nepal (2016)
Republic of Korea (2018)***
Samoa (2016-2018)***
Yemen (2017)

Eastern European
States
(4 members)

Armenia (2016)
Belarus (2018)***
Montenegro (2016)
Russian Federation (2017)*

Latin America
and Caribbean States
(5 members)

Antigua and Barbuda (2017)


Cuba (2016)
Ecuador (2016)
Haiti (2018)***
Venezuela, Bolivarian Republic
of (2017)

Western European
and other States
(12 members)**

Austria
Belgium
Canada
France
Japan
Netherlands
Norway
Spain
Sweden
Switzerland
Turkey
United States

2.1.4 Dana Operasional UNDP


Untuk mengembangan program-program UNDP melakukan penguatan
kerjasama kemitraan dengan Development Assistance Committee (DAC)
pada

Negara-negara

mempromosikan

MDG

OECD

dengan

dalam

tingkat

melakukan
global,

kerjasama

regional,

dan

untuk

Negara. 14

beberapa Negara yang menjadi sumber donor bagi UNDP adalah Kanada, Uni
Eropa, Prancis, Jepang, Korea Selatan, BElanda, Negara Nordik, Spayol, dan
Amerika Serikat. Berdasarkan dari para pendonor lah UNDP mendapatkan
dana yang merupakan sumbangan sukarela. Pada tahun 2004 sekitar US$ 4
miliar yang dialokasikan kepada UNDP dana operasional PBB, untuk Negara
pendonor terbesar ialah Amerika Serikat (US$ 243 juta), Britania Raya
(US$233 juta), Jepang, Belanda, Norwegia masing-masing US$ 100 juta
untuk dana UNDP.

2.1.5 Anggota UNDP


Gambar 2.2
Anggota UNDP

14 About UNDPs Donor, http://www.undp.org/partners/donors/index.shtml diakses


pada 18 Mei 2016

Sumber:
http://www.undp.org/content/undp/en/home/operations/executive_board/members
hip/# diakses 18 Mei 2016

2.1.6 Studi Kasus: Promosi LGBT oleh UNDP di Thailand,


Filipina, Tiongkok, Indonesia
Pada awal tahun 2016, terdapat isu sosial yang cukup menarik perhatian
masyarakat khususnya di Indonesia dimana isu tersebut terkait program
penguatan Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT) yang dilakukan oleh
UNDP. UNDP melakukan program jangka panjang bernama the Being LGBT in
Asian Phase 2 Initiative (BLIA-2) yang didukung oleh kedutaan besar Swedia
di Bangkok, Thailand, dan lembaga pendanaan Amerika Serikat, USAID.
Dalam program ini UNDP menargetkan empat negara, yaitu Indonesia,
Filipina, Thailand, dan Tiongkok yang berlangsung dari 2014 hingga 2017
mendatang. Dana yang diberikan UNDP untuk program BLIA-2 ini sebesar
US$ 8 juta atau sekitar Rp 107,8 miliar. UNDP memaparkan sejumlah tujuan

yang hendak dicapai yaitu membangun dan memberdayakan masyarakat


untuk mendukung pelaku LGBT mengetahui hak-haknya dan juga dapat
memiliki akses hukum,15 dengan begitu komunitas LGBT dengan mudah
dapat melaporkan pelanggaran atas hak asasi mereka, tujuan lain dari UNDP
ini pun termasuk memobilisasi masyarakat hingga terwujud advokasi hukum
serta mendorong perubahan kebijakan yang menjamin hak-hak LGBT.
Dalam program BLIA-2 ini pun UNDP menghendaki terjadinya dialog dengan
para pemanggu kepentingan seperti organisasi keagamaan, swasta, otoritas
hukum, dan institusi pendidikan. Dialog ini diarahkan untuk menyudahi
stigma, diskriminasi, dan tindakan yang mengganggu LGBT. Pada kasus ini
mengambil contoh di Indonesia, dimana terdapat pro kontra atas dana dan
program yang dijalankan oleh UNDP terkait kasus LGBT. Struktur sosial
Indonesia yang tidak bisa menerima stigma LGBT menghasilkan respon yang
kontra atas dana yang dialokasikan pada organisasi LGBT di Indonesia.
UNDP dengan USAID melakukan kerjasama untuk melakukan dialog
dengan Negara-negara di Asia dengan judul dialog Being LGBT in Asia
yang telah dilaksanakan pada juni 2013 di Bali. Dengan diikuti oleh 79
peserta dari 49 LSM LGBT di Indonesia dan dihadiri oleh pemerintah pusat
dan instansi-instansi terkait.16 Dalam dialog tersebut membahas mengenai
masalah hukum, kebijakan , politik, diskriminasi, budaya dan sikap sosial,
keluarga, pendidikan, media yang tidak bisa menerima komunitas LGBT di
Indonesia serta mencari solusi bagi komunitas LGBT agar mendapat hak-hak
asasinya untuk menjalankan kehidupan di Indonesia. Sejalan dengan dialog
yang dilakukan oleh UNDP, pemerintah mengambil sikap untuk menolak
bantuan

dari

UNDP

atas

kasus

LGBT

dan

meminta

UNDP

untuk

15 http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/02/17/o2o6ye394-tujuanundp-gelontorkan-dana-untuk-lgbt-ke-indonesia diakses pada 18 Mei 2016


16 Being LGBT in Asia: Indonesia Country Report, A participant review and analysis
of the legal and social environment for lesbian, gay, bisexual and transgender
(LGBT) persons and civl society. Hal 13-14

menghentikan alokasi dana kepada organisasi LGBT di Indonesia. Pemerintah


Indonesia pada tahun 2016 mencoba untuk mengkonfirmasi dana yang
diberikan UNDP kepada Indonesia dan menginstruksikan kepada UNDP
Indonesia untuk tidak ikut dalam program LGBT seperti di Thailand. 17 Wakil
presiden Indonesia, Jusuf Kalla mengatakan bahwa tidak ada dana dari UNDP
kepada komunitas LGBT di Indonesia, kalaupun terdapat aliran dana
kemungkinan berasal dari lembaga masyarakat atau organisasi nonpemerintah (NGO).
2.1.7

Analisa Funding UNDP terhadap komunitas LGBT di Negara-negara Asia


Tenggara.

Publik dikejutkan dengan kabar bahwa United Nations Development Program (UNDP)
memberikan bantuan dana sebesar 8 juta dollar kepada program LGBT di negara-negara Asia
Tenggara seperti Thailand, Indonesia dan Filipina. Tujuan UNDP ini sendiri adalah membangun
dan memberdayakan masyarakat untuk mendukung LGBT dan komunitasnya mengetahui hakhaknya. Tujuan akhirnya adalah untuk menggerakan komunitas LGBT mendorong pemerintah
melakukan perubahan kebijakan demi terjaminnya hak-hak LGBT ini, yaitu meningkatkan
kapasitas pemerintah mulai dari otoritas hukum hingga lembaga HAM untuk merumuskan
kebijakan berkaitan dengan orientasi seksual dan identitas gender.18
Bila melihat dari kacamata neo-liberal institusional, sebelumnya kita harus melihat dulu
UNDP sebagai Organisasi Internasional mendapatkan suntikan dana dari negara-negara maju
untuk mensukseskan programnya, dalam kasus ini adalah Amerika Serikat dan kedutaan Swedia
di Thailand. UNDP bergerak sebagai sebuah institusi yang membawa pengaruh terhadap aktor
lain dalam Hubungan Internasional.19 Dikutip dari UNDP sendiri, tujuan dari bantuan dana
sebagai langkah mensukseskan program ini adalah untuk meningkatkan peran kaum LGBT
17Pemerintah panggil undp untuk jelaskan dana kampanye LGBT
http://nasional.kompas.com/read/2016/02/15/18442151/Pemerintah.Panggil.UNDP.u
ntuk.Jelaskan.Dana.Kampanye.LGBT diakses pada 18 Mei 2016
18 http://www.thejakartapost.com/news/2016/02/15/kalla-requests-undp-not-fundlgbt-groups.html

dalam pembuatan kebijakan pemerintah dari berbagai aspek serta meningkatkan pemahaman
pemegang saham dengan dimensi pembangunan yang baru, yaitu dengan keberadaan kaum
LGBT ini. 20
Tindakan UNDP ini tentunya menimbulkan respon dari negara-negara terkait karena
bantuan dana tersebut berpotensi menimbulkan polemik karena bertentangan dengan nilai-nilai
norma yang ada, khususnya di Indonesia. Hal tersebut akan menimbulkan efek domino serta
memberikan keuntungan terhadap pihak-pihak tertentu. UNDP sebagai pemberi dana tersebut
justru mampu melahirkan kontroversi di masyarakat negara-negara terkait mengenai apakah
komunitas LGBT harus mendapat bantuan dana dan dukungan atau tidak. Pergesekan nilai di
masyarakat dapat terjadi dan hal ini disebabkan oleh pengaruh besar institusi internasional yaitu
UNDP. Dalam hal tersebut, maka institusi memberi pengaruh yang akan berefek domino
terhadap aktor lainnya satu sama lain dimana akan ada pihak yang untung dan rugi.

2.2 World Bank


2.2.1 Latar Belakang World Bank
Sedikit mengulas pada materi sebelumnya, bahwa ada 2 institusi yang diciptakan pada
satu konfrensi yang sama. IMF adalah salah satu dari dua lembaga yang diciptakan pada
konferensi yang diadakan di Bretton Woods, New Hampshire, pada tahun 1944.21 Lembaga lain
yang diciptakan selain IMF ialah Bank Dunia. Bank Dunia dirancang dengan memiliki tujuan
umum untuk mendanai proyek-proyek khusus untuk membantu negara-negara dalam
merekonstruksi pasca perang dan pengembangan.22

19Robert O Keohane, Neoliberal Institutionalism: a Perspective on World Politics, in


Internasional Institutions and State Power, Boulder: Westview Press, 1989, pp. 1-20
20 http://www.asiapacific.undp.org/content/rbap/en/home/operations/projects/overview/being-lgbt-inasia.html
21J. Samuel Barkin, International Organization: Theories and Institutions, PALGRAVE
MACMILLAN, 2006. Hlm. 94

Dalam perkembanganya, tujuan awal dibuatnya Bank Dunia adalah untuk membantu
membangun kembali negara-negara Eropa yang hancur akibat Perang Dunia II.23 Dan pinjaman
pertama yang dikucurkan pada waktu itu adalah untuk Perancis pada tahun 1947 untuk
rekonstruksi pasca-perang. Kemudian pada tahun 1950 dan 1960-an, fokus Bank Dunia
mengalami perluasan, salah satunya pendanaan proyek-proyek besar infrastruktur, seperti
bendungan, jaringan listrik, sistem irigasi, dan jalan untuk Negara-negara anggota.
Akan tetapi, seiring berkembangnya tantangan dan situasi yang ada. Pada tahun 1970-an,
Bank Dunia mengalihkan perhatian untuk pengentasan kemiskinan. Proyek yang berhubungan
dengan produksi pangan, pembangunan pedesaan dan perkotaan, populasi, kesehatan dan gizi
yang dirancang untuk menjangkau masyarakat miskin secara langsung menjadi pilihan fokus
Bank Dunia. Kemudian pada 1980-an, Bank Dunia terus memperbesar fokus pada isu-isu
pembangunan sosial. Masalah kehidupan sosial, termasuk pendidikan, komunikasi, warisan
budaya, dan pemerintahan yang baik.
2.2.2

Fungsi

World Bank sebagai organisasi internasional yang bertujuan untuk merekonstruksi negara
negara pasca Perang Dunia II. Secara tidak langsung, fungsi World Bank tidak begitu jauh dari
lingkup tujuan utamanya, menjembatani, dan mengembangkan negara-negara yang awal mula
hanya negara yang mengalami kerusakan pasca PD II, kemudian meluas kepada negara
berkembang. Disini penulis akan memaparkan beberapa fungsi atau tujuan secara spesifik yang
tertera dalam Articles of Agreement.
Tujuan pembentukan Bank Dunia berdasarkan Pasal 1 Articles of Agreement24 :
1) Membantu perbaikan dan pembangunan wilayah negara anggota dengan memberi
fasilitas penanaman modal untuk tujuan produktif;
22 Ibid.
23 http://www.worldbank.org/en/about/archives/history diakses pada tanggal 18 Mei
2016
24 INTERNATIONAL BANK FOR RECONSTRUCTION AND DEVELOPMENT Articles of
Agreement (As amended effective June 27, 2012) diakses pada tanggal 18 Mei 2016

2) Meningkatkan penanaman modal asing swasta. Apabila modal swasta tidak tersedia,
maka perlu melengkapi penanaman modal swasta dengan menyediakan pinjaman untuk
tujuan produktif, diluar dana modalnya yang dinaikkan oleh pinjaman dengan beberapa
sumber lain
3) Meningkatkan pertumbuhan neraca perdagangan internasional dan memelihara
keseimbangan dalam neraca

pembayaran dengan mendorong penanaman modal

internasional bagi pengembangan sumber produktif negara anggota


4) Memberi pinjaman atau menjaminkan pinjaman pinjaman untuk proyek pembangunan di
negara kurang maju dari modal bank atau dengan dana yang dipinjam;
5) Mendorong pembentukan modal di negara kurang maju dengan menjaminkan atau ikut
serta dalam penanaman modal swasta, walaupun kenyataannya bank tidak bertindak
sebagai penjamin atau peserta dalam penanaman modal sejenis;
6) Menyediakan bantuan teknik kepada negara kurang maju, yang kebanyakan tidak
mempunyai tenaga expert di bidang proyek penanaman modal.

2.2.3

Lembaga dibawah World Bank

Sejak awal tahun 1944, Bank Dunia telah berkembang dari satu lembaga ke lima kelompok
terkait lembaga pembangunan25. Lima lembaga yang terkait pembangunan dibawah naungan
World Bank tersebut ialah: International Bank for Reconstuction and Development (IBRD),
International Development Assosiation (IDA), dan anggota lain dari kelompok Bank Dunia yaitu:
International Finance Corporation (IFC), Multilateral Investment Guarantee Agency
(MIGA),dan International Center for the Settlement of Investment Dispute (ICSID).
Lima lembaga yang terkait pembangunan dibawah World Bank yang disebutkan diatas, dapat
memperkuat jangkauan World Bank kepada Negara-negara dunia berkembang. Secara tidak
langsung, ia menyediakan banyak paket bantuan dengan berbagai macam aspek sehingga dapat
menarik Negara-negara berkembang untuk mengajukan pinjaman kepada World Bank. Kami
akan memaparkan secara singkat mengenai lembaga dibawah naungan World Bank dibawah ini:
a) International Development Association (IDA)

25 http://www.worldbank.org/en/about/history diakses pada tanggal 18 Mei 2016

International Development Association (IDA) merupakan bagian dari Bank Dunia yang
membantu negara-negara termiskin di dunia. Diawasi oleh 173 negara pemegang saham, IDA
bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dengan memberikan pinjaman dan hibah untuk program
yang mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kesenjangan, dan meningkatkan kondisi
kehidupan masyarakat.26
Dalam mekanismenya ini bahwa kredit IDA memiliki muatan bunga nol atau sangat rendah
dan pembayaran yang membentang jangka waktu yang sangat lama lebih dari 25 sampai 40
tahun, termasuk masa tenggang 5 sampai 10 tahun.
b) International Finance Corporation (IFC)
IFC, anggota dari Kelompok Bank Dunia, merupakan institusi pembangunan global terbesar
yang berfokus sepenuhnya pada sektor swasta di negara-negara berkembang. 27IFC merupakan
sumber pinjaman untuk mendanai proyek-proyek swasta di negara yang sedang berkembang
dengan memberikan dana dan menyediakan nasihat untuk penanaman modal dengan
bekerjasama dengan investor swasta.
c) Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA)
MIGA adalah anggota kelompok Bank Dunia. Misi MIGA adalah untuk mempromosikan
investasi asing langsung (FDI) ke negara-negara berkembang untuk membantu mendukung
pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan kehidupan masyarakat. 28
Dengan begitu Negara berkembang akan mendapatka peluang lebih besar mendatangkan
investror yang akan membantu perkembangan pertumbuhan ekonomi Negara Negara
berkembang untuk lebih baik kedepanya.
d) International Settlement for Settlement of Investment Disputes (ICSID)
26 http://ida.worldbank.org/about/what-ida (diakses pada tanggal 18 Mei 2016)
27
http://www.ifc.org/wps/wcm/connect/corp_ext_content/ifc_external_corporate_site/ab
out+ifc_new diakses pada tanggal 18 Mei 2016
28 https://www.miga.org/who-we-are (diakses pada tanggal 18 Mei 2016)

ICSID adalah lembaga terkemuka di dunia yang ditujukan untuk penyelesaian sengketa
investasi internasional.29 Lembaga ICSID akan menyediakan fasilitas bagi penyelesaian
pertikaian investasi antara pemerintah dengan investor asing swasta melalui mediasi atau
arbitrasi yang diakui internasionl sebagai lembaga independen dan depolitisasi. Dan ICSID
didirikan berdasarkan Convention on the Settlement of Investment Disputes between States and
Nationals of Other States tahun 1966 dan telah diratifikasi oleh 131 negara.

2.2.4

Anggota World Bank

Untuk menjadi anggota Bank, dibawah IBRD, negara harus terlebih dahulu bergabung
dengan organisasi International Monetery Fund (IMF). Keanggotaan dalam IDA, IFC dan MIGA
tersebut juga tergantung pada keanggotaan dalam IBRD . Dengan demikian, Negara jika ingin
menjadi anggota dari Bank Dunia, ia harus menjadi anggota IMF (International Monetery Fund),
yang meliputi perjanjian untuk mengamati peraturan praktek Keuangan Internasional yang
berlaku. Juga disertai penjelasan mengenai pokok-pokok informasi perekonomian Negara
tersebut demi layak atau tidaknya suatu negara dalam menerima bantuan.
Maka, jika semua persyaratan telah dilakukan, negara tersebut dapat dipertimbangkan
menjadi anggota Bank Dunia. Dan ini jumlah Negara yang menjadi anggota Bank Dunia,
diambil dari website resmi world bank. Untuk IBRD, ia memiliki anggota berjumlah 189 negara.

2.2.5

Persamaan dan Perbedaan World Bank dan IMF

Perbedaan antara World Bank dan IMF30, diantaranya:

29 https://icsid.worldbank.org/apps/ICSIDWEB/about/Pages/default.aspx diakses
pada tanggal 18 Mei 2016
30 J. Samuel Barkin, International Organization: Theories and Institutions, PALGRAVE
MACMILLAN, 2006. hal. 103-105.

1. Memberikan pinjaman untuk tujuan yang berbeda. IMF memberikan pinjaman


kepada pemerintah suatu negara untuk tujuan anggaran belanja secara umum,
sedangkan World Bank memberikan pinjaman kepada pemerintah suatu negara
khusus untuk membiayai proyek pembangunan tertentu. Proyek yang dimaksud
adalah proyek infrastruktur, baik itu physical infrastucture, seperti pembangunan
jalan, pembangunan pembangkit listrik, maupun human infrastructure yang akan
mendorong kemajuan ekonomi seperti, pengembangan sistem pendidikan.
2. Fokus pada bidang ekonomi yang berbeda. IMF cenderung fokus pada masalah
stabilitas ekonomi makro, sedangkan World Bank cenderung fokus pada
pertumbuhan ekonomi mikro. Oleh karena itu, World Bank harus tahu bagaimana
kondisi ekonomi nasional suatu negara secara detail dengan melakukan birokrasi
penelitian yang lebih besar, karena harus melakukan penelitian yang besar, maka
pegawai tetap World Bank adalah 9.300 orang. Jumlah tersebut tiga kali lipat lebih
banyak dari pegawai tetap IMF.
3. Tidak ada institusi regional yang memiliki peran seperti IMF atau dengan kata lain
tidak ada regional monetary funds, tetapi ada beberapa institusi regional yang
berperan seperti World Bank atau lebih dikenal dengan regional development
banks.

Diantaranya

adalah

Asian

Development

Bank

(ADB), African

Development Bank (ADB), Inter-American Development Bank (IADB), dan


European Bank for Reconstruction and Development (EBRD).
4. IMF tidak terdiri dari beberapa komponen, sedangkan World Bank dibangun
dengan sejumlah bagian berbeda dan memiliki tugas yang berbeda. Bagian yang
asli dan masih menjadi inti dari World Bank adalah International Bank for
Reconstruction and Development (IBRD) yang bertugas meminjamkan uang bagi
negara anggota untuk proyek pembangunan, International Development
Association (IDA) yang bertugas menyediakan pinjaman kepada negara-negara
miskin dengan persyaratan yang mudah, International Finance Corporation (IFC)
yang bertugas membuat pinjaman bagi perusahaan-perusahaan swasta di negara
berkembang,

Multilateral

Investment

Guarantee

Agency

(MIGA)

yang

menyediakan jaminan investasi bagi investor-investor di negara berkembang, dan


International Centre of the Settlement of Investment Disputes (ICSID) yaitu badan
arbitrase.

2.2.5 Studi Kasus: Peran World Bank Dalam Kebijakan Kesehatan Indonesia
Bank dunia (World Bank) merupakan sebuah lembaga keuangan internasional yang menyediakan
pinjaman kepada negara berkembang untuk program pemberian modal. Bank dunia secara umum
memiliki tujuan untuk mengurangi kemiskinan. Namun selain tujuan umum tersebut, perlu pula
kita melihat tujuan yang tertuang dalam dokumen konstitusi dasar dari dua institusi Bank dunia,
yaitu IBRD dan IDA. Dimana seperti diatur dalam pasal 1 anggaran dasar IBRD disebutkan
tujuan pendiriannya adalah untuk hal-hal sebagaimana berikut31 :
1. Membantu pembangunan dan perbaikan di wilayah negara anggota dengan menyediakan
pinjaman maupun penanaman modal untuk kepentingan produksi
2. Mendorong penanaman modal asing dengan cara pemberian jaminan atau dengan
berpartisipasi langsug dalam pemberian pinjaman.
3. Mendorong pertumbuhan neraca jangka panjang dalam perdagangan internasional dan
mempertahankan keseimbangan dalam neraca pembayaran.
4. Mengatur pinjaman-pinjaman agar lebih bermanfaat dan untuk proyek-proyek yang lebih
diperlukan
5. Menghubungkan kegiatan umum yang mempunyai dampak terhadap penanaman modal
atau perdagangan internasional dalam wilayah Negara anggota.
Sedangkan menurut pasal 1 anggaran dasar IDA, bahwa tujuannya adalah untuk membantu
pembangunan ekonomi, menaikkan produktifitas dan menaikkan kehidupan negara-negara
berkembang, terutama negara-negara anggota, khususnya menyediakan dana yang diperlukan
untuk pembangunan dengan persyaratan yang lebih ringan dan luwes serta kurang membawa
pengaruh terhadap neraca pembayaran jika dibandingkan dengan pinjaman biasa.32
Namun tidak lepas dari tujuan-tujuan diatas. Setelah naik nya Robert S. Mc Namara menjadi
Presiden Bank Dunia pada tanggal 1 April 1968. Di dalam masa jabatannya dia berusaha
mendefinisikan Bank Dunia bukan hanya sekedar institusi keuangan, namun juga agen
perubahan dalam bidang pembangunan. Pergeseran ini dimulai pada tahun 1950-an, ketika
31 Jelly Leviza. 2009. Tanggung Jawab Bank Dunia dan IMF sebagai Subjek Hukum
Internasional. Sofmedia. Jakarta, hal 28-29
32 Ibid

pembangunan ekonomi diyakini bukan menjadi satu-satunya alat pembangunan, melainkan pula
investasi dalam berbagai sektor, seperti pendidikan, kewirausahaan, dan kesehatan.33
Mc Namara melalui Bank Dunia telah mengajukan berbagai macam program pembangunan
dalam bidang kesehatan, serta pula dengan mengajukan rekomendasi tentang arah perumusan
kebijakan kesehatan global termasuk di Indonesia. Dimana Indonesia pada tahun 2000
mendapatkan bantuan kesehatan sebesar $31,26 juta dengan program Provincial Health Project
I.34
Program ini terdiri dari 3 proyek yang saling bersinergi satu sama lain, dengan berdasarkan
reformasi pembangunan kesehatan Indonesia. Tiga proyek tersebut adalah Provincial Health
Project (PHP) I dengan No. 33810 (IDA Credit), proyek ini kemudian disetujui pada tanggal 15
Juni 2000 dan efektif berjalan pada tanggal 21 Agustus tahun 2000, serta ditutup pada tanggal 31
Desember 2007. Proyek selanjutnya yaitu PHP II dengan No. 35370 (IDA Credit), proyek ini
disetujui pada tanggal 26 Juni 2001 dan menjadi efektif pada tanggal 24 April 2002, serta ditutup
pada tanggal 31 Juli 2009. Proyek terakhir yaitu PHP III (HWS Project) dengan No. 37840 (IDA
Credit), proyek ini disetujui pada tanggal 12 Juni 2003 dan menjadi efektif pada 30 Desember
2003, serta ditutup pada 31 Desember 2008. Dimana ada 3 poin yang ingin dicapai program ini,
yaitu desentralisasi kesehatan, peningkatan kualitas dan kapasitas institusi kesehatan di setiap
level pemerintahan, dan peningkatan efektifitas manajemen kesehatan dan kebijakan bagi tenaga
kesehatan.
Program PHP ini termasuk pinjaman lunak dengan suku bunga 3.5% (cukup rendah) serta
dengan jangka waktu pengembalian dan masa tenggang yang cukup panjang. Sehingga program
ini dianggap program yang tidak memberatkan Indonesia. Ditambah dengan bagaimana program
ini berhasil meningkatkan sektor kesehatan Indonesia dengan desentralisasi kesehatan,
mewujudkan sistem asuransi kesehatan nasional. Dengan fakta bahwa program ini juga

33 Jennifer Prah Ruger. 2005. The Changing Role of the World Bank in Global Health.
American Journal of Public Health Vol. 95. American Public Health Assosciation, hal.
60-70
34 Ibid Hal. 66.

mengurangi angka kematian bayi, meningkatnya pelayanan persalinan dan imunisasi, lalu
meningkatnya angka harapan hidup.
Sehingga program dan bantuan Bank Dunia kepada peningkatan sektor kesehatan Indonesia
sangat besar dan memberikan banyak pengaruh positif. Dimana sekarang masyarakat Indonesia
sudah merasakan pelayanan kesehatan yang jauh lebih baik dari sebelum reformasi dulu.

2.2.6 Pandangan Neoliberal Institusional Terhadap Studi Kasus World Bank


World Bank atau Bank Dunia sebagai salah satu organisasi internasional dibentuk untuk
membantu negara berkembang mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan perekonomian
negara berkembang. Dimana dengan sistem pinjaman dan sebagainya. Dimana dana World Bank
ini sendiri didapat dari negara-negara maju yang menanamkan modal atau uangnya disana.
Dimana uang dan modal yang ditanamkan ini akan dipinjamkan ke negara berkembang yang
membutuhkan dan akan menghasilkan keuntungan kepada negara kreditur berupa bunga dan
investasi yang terbuka ke negara tersebut. Sementara negara debitur juga mendapatkan
keuntungan dari hal ini, dimana negara debitur mendapatkan kucuran dana untuk meningkatkan
kesejahteraan nya. Tidak hanya dalam bidang ekonomi, namun dapat kita lihat dari kasus diatas
bisa juga di sektor-sektor yang lain seperti kesehatan.
Neoliberal Institusional memiliki asumsi dasar bahwa setiap negara harus membuat
institusi. Dimana institusi ini akan mempermudah hubungan antar negara. Dan dalam perspektif
neoliberal institusional ini juga dianggap bahwa institusi akan memberikan keuntungan absolute
atau absolute gain kepada negara anggotanya. Ini lah yang dapat dilihat dari studi kasus
Indonesia dan World Bank. Dimana Bank Dunia yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki
sektor kesehatan dunia demi menjaga stabilitas ekonomi internasional memberikan bantuan
kepada Indonesia yang pada saat pasca reformasi sedang gencar-gencarnya melakukan
pembangunan. Terbukti saja sektor kesehatan Indonesia pasca program PHP itu menjadi
meningkat.
Dari penjelasan diatas, ini membuktikan bahwa konsep absolute gain yang dibawa atau
ada dalam perspektif neoliberal institusional terjadi dalam kasus ini. Sehingga menurut
neoliberal institusional setelah mendapatkan absolute gain ini maka akan terjadi perdamaian

dimana para aktor baik negara maupun organisasi internasional akan bersikap diplomatis untuk
mengejar atau mendapatkan keuntungan absolut ini.

2.3 Peluang dan Tantangan World Bank dan UNDP


a. Peluang dan Tantangan World Bank dan UNDP terhadap globalisasi
World Bank dan UNDP merupakan lembaga yang menangani masalah pembangunan.
Keduanya sama-sama memiliki misi pembangunan pada kemanusiaan dan negara. Globalisasi
sendiri hadir sebagai bentuk alternatif pembangunan antara World Bank dan UNDP. Salah satu
tantangan yang akan dihadapi adalah banyaknya lembaga atau foundation yang muncul dan
melakukan charity kepada negara-negara berkembang. Artinya disini terjadi reduksi fungsi dari
UNDP atau World Bank itu sendiri.35 Baik World Bank atau UNDP keduanya memiliki
mekanisme yang mirip dalam pengambilan keputusan yaitu memiliki tendensi kepada negara
penyumbang terbesar. Hal tersebut tidak terdapat pada lembaga atau sektor privat yang akan
melakukan bantuan. Pada kasus gempa yang terjadi tahun 2006 di Yogyakarta bantuan justru
banyak berdatangan dari negara-negara arab baik dari negara maupun non negara yang memiliki
hubungan secara ideologis dengan lembaga-lembaga yang ada di Indonesia. Artinya bantuan
yang ada justru lebih mudah datang dari lembaga non developent organization. Meskipun yang
disebut pembangunan atau development bukanlah hanya bantuan dana namun respon terhadap
suatu masalah menjadi titik penting dari sebuah pembangunan. Disisi lain peluang justru terbuka
dengan banyaknya informasi yang tersebar luas sehingga UNDP maupun World Bank dapat
memiliki informasi yang maksimal sehingga program pembangunan yang lebih efektif.

b. Peluang dan Tantangan World Bank dan UNDP terhadap Negara berkembang
Kedua lembaga ini memiliki bentuk tugas pembangunan yang sama yaitu tugas mereka
memberikan progam pembangunan terhadap negara berkembang. Tantangannya ada pada
bagaimana kedua lembaga tersebut mampu melaksanakan program-program pembangunan yang
35 James D. Wolfensohn, The Challenges of Globalization: The Role of World Bank,
2001, Washington

ada. Permasalahan timbul ketika rezim yang ada tidak sesuai dengan program yang dicanangkan
World Bank atau UNDP. Dalam beberapa kasus seperti yang terjadi di kebanyakan negara-negara
di benua afrika baik World Bank maupun UNDP tidak mampu menjalankan program karena
kondisi politik sosial ekonomi suatu negara tidak stabil. Hal tersebut memaksa kedua lembaga
tersebut untuk tidak menjalankan program. Disisi lain ada potensi kerjasama yang dapat
dibangun lebih jauh lagi. Dengan sistem pendanaan World Bank dan UNDP yang memiliki
donatur dari negara-negara maju maka hubungan antara negara-negara maju dan negara-negara
berkembang dapat dijalin lebih lanjut guna pembangunan dan investasi.

BAB III
KESIMPULAN
Dapat dikatakan bahwa Bank Dunia memiliki pengaruh besar pada anggaran dan pengoperasian
negara-negara berkembang dibandingkan pemerintah dari negara-negara itu sendiri. Selain
beberapa perubahan yang terjadi beberapa tahun belakangan ini, tetap ada jarak yang signifikan
antara misi yang diungkap oleh Bank Dunia mengenai pengurangan kemiskinan dengan dampak
dari kebijakannya serta proyek-proyek mereka. Belakangan ini, kita juga telah melihat
pentingnya gerakan global yang telah menantang Bank Dunia untuk melindungi bukan untuk
menghancurkan lingkungan, melakukan pemberdayaan ketimbang melakukan pemiskinan
komunitas, dan juga harus lebih transparan, akuntabel, dan demokratis dalam pendekatannya
pada pembangunan. Tanpa pemantauan serta tekanan publik yang independen, jarak antara

tataran retorika dan realitas Bank Dunia akan tetap jauh dan pada kenyataannya akan terus
menjauh.
Begitu pula dengan UNDP yang merupakan suatu badan bentukan Perserikatan BangsaBangsa untuk pengembangan jaringan global atau eksekutif papan di Majelis Umum PBB.
UNDP memberikan saran ahli, pelatihan, dan memberikan dukungan kepada negara-negara
berkembang dengan penekanan pada peningkatan bantuan kepada negara-negara. Untuk
mencapai MDGs dan mendorong perkembangan global, UNDP memfokuskan pada kemiskinan,
HIV/AIDS, pemerintahan demokratis, energi dan lingkungan, dan pencegahan krisis dan
pemulihan. UNDP juga mendorong perlindungan hak asasi manusia dan pemberdayaan
perempuan dalam program-programnya. Selain itu, tahunan UNDP menerbitkan Laporan
Pembangunan Manusia untuk mengukur dan menganalisa kemajuan dalam pembangunan. Selain
global lapor, UNDP juga menerbitkan regional, nasional, dan lokal Laporan Pembangunan
Manusia.

DAFTAR PUSTAKA
Media Cetak
Fidel Raya 1997. Qualitative methods in information retrieval research.
Libarary &Information Science Research.
Le Roy A. Bennet. 1997. International Organizations: Principles and Issues.
New Jersey: Prentice Hall Inc.
The New Book of Knowledge U-V vol.9, (New York; Grolier Incororated, 1977)
United Nation, Basic and Facts. About the united nations, (New Yok: United
Nations Publication, 19880.
J. Samuel Barkin. International organization: theories and Institutions, (New
York: Palgrave Macmillan, 2006) chap 9.

United Nations. Rule of Procedure of the Executive Boar of The United Nation
Development Programme and of The United Nations Population fund.
(UN: New York, 1997).
Being LGBT in Asia: Indonesia Country Report, A participant review and
analysis of the legal and social environment for lesbian, gay, bisexual
and transgender (LGBT) persons and civl society.
INTERNATIONAL BANK FOR RECONSTRUCTION AND DEVELOPMENT Articles of
Agreement (As amended effective June 27, 2012) diakses pada
tanggal 18 Mei 2016
James D. Wolfensohn, The Challenges of Globalization: The Role of World
Bank, 2001, Washington
Robert O Keohane, Neoliberal Institutionalism: a Perspective on World
Politics, in Internasional Institutions and State Power, Boulder:
Westview Press, 1989
Jennifer Prah Ruger. 2005. The Changing Role of the World Bank in Global
Health. American Journal of Public Health Vol. 95. American Public
Health Assosciation.
Jelly Leviza. 2009. Tanggung Jawab Bank Dunia dan IMF sebagai Subjek
Hukum Internasional. Sofmedia. Jakarta.

Media Elektronik
http://www.un.org/aboutun/mainbodies.htm , diakses pada 18 Mei 2016
http://www.undp.org/content/undp/en/home/operations/about_us.html
,diakses pada 18 Mei 2016
UN Capital Development Funds,
http://www.uncdf.org/english/about_uncdf/index.php diakses pada 18
Mei 2016
UN Development Fund for Women, http://www.unifem.org/about/ diakses
pada 18 Mei 2016

http://www.undp.org/content/undp/en/home/operations/about_us.html
,diakses pada 18 Mei 2016
United Nations Development Programme. http://www.undp.org/abutus.htm .
diakses pada 18 Mei 2016
http://www.undp.org/content/undp/en/home/operations/executive_board/me
mbership/ diakses pada 18 Mei 2016
About UNDPs Donor, http://www.undp.org/partners/donors/index.shtml
diakses pada 18 Mei 2016
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/02/17/o2o6ye394tujuan-undp-gelontorkan-dana-untuk-lgbt-ke-indonesia diakses pada
18 Mei 2016
Pemerintah panggil undp untuk jelaskan dana kampanye LGBT
http://nasional.kompas.com/read/2016/02/15/18442151/Pemerintah.P
anggil.UNDP.untuk.Jelaskan.Dana.Kampanye.LGBT diakses pada 18
Mei 2016
http://www.worldbank.org/en/about/archives/history diakses pada tanggal 18
Mei 2016

http://www.worldbank.org/en/about/history diakses pada tanggal 18 Mei


2016
http://ida.worldbank.org/about/what-ida (diakses pada tanggal 18 Mei 2016)
http://www.ifc.org/wps/wcm/connect/corp_ext_content/ifc_external_corporate
_site/about+ifc_new diakses pada tanggal 18 Mei 2016
https://www.miga.org/who-we-are (diakses pada tanggal 18 Mei 2016)
https://icsid.worldbank.org/apps/ICSIDWEB/about/Pages/default.aspx diakses
pada tanggal 18 Mei 2016
http://www.thejakartapost.com/news/2016/02/15/kalla-requests-undp-notfund-lgbt-groups.html

Anda mungkin juga menyukai