Jika panjang (l) suatu bahan berubah maka resitansi bahan tersebut akan berubah,
begitu pula jika luas permukaan (A) yang dilalui arus listriknya berubah.
Jembatan Wheatstone yang diaplikasikan pada sensor bekerja dengan prinsip yang
berkebalikan dengan jembatan Wheatstone yang diaplikasikan untuk mengetahui besarnya
hambatan suatu resistor. Maksudnya, jembatan Wheatstone yang diaplikasikan untuk
mengetahui besarnya Rx, pada mulanya Galvanometer belum seimbang, tidak menunjukkan
skala nol; dan kita mengubah-ubah besarnya hambatan resistor yang dipakai (pada artikel
jembatan Wheatstone, dengan menggeser-geser kabel penghubung) sampai Galvanometer
menunjukkan skala nol atau seimbang. Berkebalikan dengan hal tersebut, jembatan
Wheatstone yang diaplikasikan pada sensor strain gauge pada mulanya sudah dibuat
seimbang, jika ada gaya yang mengenainya maka bentuk strain gauge ini akan berubah dan
resistansi
Tegangan yang muncul dari ketidakseimbangan jembatan Wheatstone oleh karena perubahan
resistansi sensorstrain gauge sangatlah kecil karena perubahan resistansinya juga kecil; hanya
dalam orde milivolt dengan tegangan input E = 12 Volt. Pada rangkaian listrik sensor, selain
menggunakan jembatan Wheatstone pastilah menggunakan penguat tegangan agar tegangan
yang kecil ini diperbesar beberapa ratus kali dan kemudian dapat lebih mudah dibaca oleh
alat ukur.
Adapun persamaan sederhana tegangan pada kabel AB jika jembatan Wheatstone tidak
seimbang adalah sebagai berikut
Untuk aplikasinya pada sensor tentu saja tidak sesederhana seperti persamaan di atas, namun
persamaan di atas secara sederhana menunjukkan jika resitansi sensor (Rx) berubah maka
tegangan pada kabel AB juga berubah.
Berikut gambar yang dapat membantu memahami prinsip jembatan Wheatstone pada sensor
resistif secara lebih gamblang.